• Tidak ada hasil yang ditemukan

spesial 79% Sop buah durian 1% Sop durian kacang ijo + roti

2% Sop durian kacang ijo + ketan 2% Sop durian brownies + strawberry 5%

34

Selera setiap konsumen pasti berbeda dari gambar di atas diketahui sebanyak 79% konsumen lebih menyukai rasa sop durian spesial, hal ini memberikan petunjuk terhadap manajemen Sop Durian Lodaya untuk memperbanyak rasa sop durian spesial.

Konsumen disajikan dua porsi untuk dipilih yaitu porsi mabuk atau posi besar dan porsi pas atau porsi biasa, konsumen dapat memilih sesuai dengan kondisi tubuh dan materi yang dimiliki.

Gambar 17 Sebaran konsumen berdasarkan porsi sop durian yang disukai, 2013 Gambar 17 memperlihatkan sebanyak 54% konsumen lebih memilih porsi mabuk dan sisanya sebanyak 46% memilih porsi pas. Konsumen merasa bahwa porsi mabuk lebih mengenyangkan daripada porsi pas sehingga konsumen lebih cenderung memilih porsi mabuk.

Konsumen berkunjung pada hari yang berbeda=beda, data sebaran konsumen berdasarkan kecenderungan hari untuk berkunjung ke Sop Durian Lodaya dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Sebaran konsumen berdasarkan kecenderungan hari untuk berkunjung

ke Sop Durian Lodaya , 2013

Porsi Mabok 54% Porsi Pas 46% Senin 10% Selasa 10% Rabu 10% Kamis 10% Jumat 11% Sabtu 20% Minggu 29%

35 Gambar 18 memperlihatkan bahwa konsumen lebih cenderung untuk berkunjung pada hari Minggu sebanyak 29%, Sabtu 20%, Jumat 11% dan hari lainnya masing=masing sebanyak 10%. Intensitas kedatangan konsumen lebih besar pada hari Minggu, Sabtu dan Jumat. Hal ini menunjukkan sinyal untuk kesiapan pihak Sop Durian Lodaya untuk melayani dengan sebaik mungkin.

Waktu berkunjung konsumen terbagi menjadi pagi (pukul 04.00 sampai dengan 10.00), siang (pukul 10.00 sampai dengan 14.00), sore (pukul 14.00 sampai dengan 18.30), dan malam (pukul 18.30 sampai dengan 04.00). Data sebaran konsumen berdasarkan kecenderungan waktu untuk berkunjung ke Sop Durian Lodaya dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19 Sebaran konsumen berdasarkan kecenderungan waktu untuk berkunjung ke Sop Durian Lodaya , 2013

Gambar 19 menggambarkan bahwa konsumen memilih waktu sore hari untuk berkunjung sebayak 34%, malam hari sebanyak 31%, siang 25% dan pagi sebanyak 10%. Konsumen lebih memilih untuk datang pada waktu istirahat atau waktu pulang kantor untuk berkunjung.

*! "% % # &/ !* #

Pembelian suatu produk yang dilakukan oleh seorang konsumen akan menyebabkan konsumen tersebut mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar belum berhenti begitu produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setiap konsumen yang melakukan kegiatan pembelian memiliki harapan tertentu terhadap produk ketika digunakan dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. Kelompok konsumen yang puas atau

yang disebut dengan akan menyampaikan atau

mengomunikasikan hal baik mengenai restoran pada orang lain, sementara konsumen yang tidak puas mungkin akan melakukan hal sebaliknya.

Sore 34% Malam 31% Siang 25% Pagi 10%

36

Gambar 20 Penyebaran konsumen berdasarkan sikap setelah berkunjung ke Sop

Durian Lodaya , 2013

Kepuasan adalah hasil penilaian dari konsumen bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan di mana tingkat pemenuhan ini dapat lebih atau kurang. Pelanggan yang puas akan merasa mendapatkan $

dari pemasok, produsen, atau penyedia jasa. 0 dapat berasal dari produk, layanan, sistem, atau sesuatu yang bersifat emosi. Keyakinan dan sikap yang terbentuk pada tahap ini akan langsung mempengaruhi niat pembelian selanjutnya atau di masa yang akan datang, komunikasi lisan dan perilaku keluhan (Engel

. 1995). Ini berarti bahwa upaya untuk mempertahankan pelanggan menjadi hal yang sangat penting dalam kemajuan restoran. Tindakan pasca pembelian konsumen yang tidak puas dapat berupa tindakan pribadi yang berhenti untuk membeli. Sebanyak 80% konsumen merasa puas terhadap Sop Durian Lodaya sementara 13% menyatakan biasa saja dan hanya 7% yang merasa tidak puas.

Manfaat sering dikaitkan dengan untung dan rugi atau baik dan buruk, konsumen dalam mendapatkan manfaat untuk dinikmati membutuhkan investasi. Data penyebaran konsumen Sop Durian Lodaya berdasarkan kesesuaian manfaat dan biaya yang dikeluarkan dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 21 Penyebaran konsumen Sop Durian Lodaya

berdasarkan kesesuaian manfaat dan biaya yang dikeluarkan, 2013 Puas 80% Biasa saja 13% Tidak puas 7% Sesuai 93% Tidak sesuai 7%

37 Pada pertanyaan tentang manfaat diketahui bahwa sebanyak 93% konsumen menyatakan bahwa manfaat sesuai dengan biaya yang diterima dan hanya sebanyak 7% yang merasa tidak sesuai.

Harga pada dasarnya dapat berubah seiring waktu tergantung kebijakan dari manajemen, kebijakan penetapan harga suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan empat pendekatan. Pertama % " " , di mana pasar harus membayar mahal harga suatu produk. Kedua % " . , manajemen melakukan penyesuaian harga dengan membandingkan dengan harga dari perusahaan lain. Ketiga , manajemen melihat pengalaman perusahaan mengenai biaya produksi dan biaya di masa lalu. Selanjutnya adalah penetrasi, yaitu manajemen melakukan analisis biaya yang akan digunakan di masa mendatang. Gambar 22 memperlihatkan data Penyebaran konsumen berdasarkan sikap jika harga produk Sop Durian Lodaya mengalami kenaikan.

Gambar 22 Penyebaran konsumen berdasarkan sikap jika harga produk Sop Durian Lodaya mengalami kenaikan, 2013

Gambar 22 memperlihatkan jika harga naik sebanyak 88% konsumen akan tetap berkunjung ke Sop Durian Lodaya dan hanya sebanyak 12% saja yang mengalami keberatan sehingga tidak akan berkunjung lagi.

Rekomendasi konsumen sangat penting karena sistem informasi yang disampaikan konsumen kepada orang lain merupakan sistem pemasaran yang sangat baik. Data penyebaran konsumen berdasarkan sikap merekomendasikan Sop Durian Lodaya kepada orang lain dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23 Penyebaran konsumen berdasarkan sikap merekomendasikan Sop Durian Lodaya kepada orang lain, 2013

Ya 88% Tidak 12% Ya 76% Tidak 24%

38

Gambar 21 menjelaskan bahwa sebanyak 76% konsumen akan merekomendasikan Sop Durian Lodaya kepada orang lain dan sebanyak 24% menyatakan tidak akan merekomendasikan Sop Durian Lodaya.

)* : ! % '*-#

Uji coba kuesioner perlu dilakukan sebelum peneliti melakukan penyebaran kuesioner. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan= pertanyaan yang diajukan dapat mewakili objek yang diamati sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 30 orang konsumen dari Sop Durian Lodaya yang datang berkunjung untuk melakukan pembelian.

Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing=masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus teknik korelasi

% Pearson yang diolah dengan bantuan SPSS versi 17.00 Windows. Pada pengujian validitas terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan ada 13 atribut dari Sop Durian Lodaya yang diuji dan hasilnya menyatakan semua atribut pada tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan konsumen seluruhnya valid dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.

Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha. Pengolahan teknik Cronbach’s Alpha sama seperti uji validitas yaitu menggunakan bantuan SPSS versi 17.00 for windows. Hasil uji reliabilitas ini baik pada tingkat kepentingan maupun tingkat kepercayaan menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.6. Untuk reliabilitas dari tingkat kepentingan memiliki nilai sebesar 0.838 sedangkan untuk reliabilitas dari tingkat kepercayaan konsumen memiliki nilai sebesar 0.788 seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa atribut=atribut dalam penelitian ini dan mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila digunakan dalam pengambilan data selanjutnya.

#. "' ,% ' # ! #$$ # 4 5

Perhitungan dalam indeks Kepuasan Pelanggan (

) mempertimbangkan nilai kepentingan suatu atribut dalam menentukan tingkat kepuasan atribut tersebut, yang pada akhirnya akan berpengaruh padan tingkat kepuasan total konsumen Sop Durian Lodaya . Perhitungan ini diperoleh melalui nilai (rata=rata) pada tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang disesuaikan dengan bobot masing=masing kepentingan.

Penelitian ini menggunakan # sehingga

untuk menghitung tingkat kepuasan diganti dengan tingkat kinerja dan tingkat harapan diganti dengan tingkat kepentingan diasumsikan bahwa tingkat kinerja menggambarkan tingkat kepuasan konsumen dan tingkat kepentingan menggambarkan tingkat harapan konsumen. Indeks Kepuasan Konsumen menghasilkan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut= atribut yang peneliti gunakan. Hasil perhitungan Indeks Kepuasan Pelanggan

39 Tabel 6 Perhitungan Indeks Kepuasan Pelanggan ( )

Sop Durian Lodaya , 2013

No */% & ,$ & ,$

1 Cita rasa yang lezat 4.50 0.086 4.38 0.38

2 Warna Sop Durian yang

menarik 3.63 0.070 2.97 0.21

3 Aroma yang menambah

nafsu makan 3.79 0.073 3.68 0.27

4 100% Durian asli 4.57 0.088 4.53 0.40

5 Porsi yang sesuai

(komposisi) 4.12 0.079 3.48 0.28

6 Keragaman rasa/menu 4.08 0.078 4.19 0.33

7 Kemasan yang menarik 4.16 0.080 3.56 0.28

8 Harga yang terjangkau 3.87 0.074 3.52 0.26

9 Lokasi mudah dijangkau 3.54 0.068 3.52 0.24

10 Promosi yang menarik 3.44 0.066 2.55 0.17

11 Ketersediaan meja dan

kursi 4.02 0.077 3.51 0.27

12 Kenyamanan dan

kebersihan tempat 4.08 0.078 3.66 0.29

13 Kecepatan dan keramahan

pelayanan 4.28 0.082 2.88 0.24

- ! 7 2 ; <2 6

+ , 2 627=

& ,$ + , 62<

= 27 8

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan indeks kepuasan pelanggan, diketahui bahwa nilai IKP atau CSI atribut Sop Durian Lodaya

secara keseluruhan adalah sebesar 72.54%, Berdasarkan indeks kepuasan pelanggan maka nilai berada pada 0.66=0.80. Hal ini berarti bahwa indeks tersebut yang dihitung untuk atribut fisik restoran dan atribut produk dari Sop Durian Lodaya secara keseluruhan berada pada kriteria puas. Kriteria ini merupakan perbandingan antara tingkat kepentingan menurut konsumen dengan tingkat kinerja yang telah dijalankan oleh pihak Sop Durian

Lodaya .

# !*'*' *#$" , # *#$ # . # *#$" *# ) -, % * # -. 3

merupakan konsep yang digunakan pada

penelitian ini. Analisis digunakan untuk

memeringkat beberapa atribut Sop Durian Lodaya dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. Pada penelitian ini digunakan 13

40

atribut yaitu cita rasa yang lezat, warna yang menarik untuk dicicipi, aroma yang menambah nafsu makan, 100% durian asli, porsi yang sesuai (komposisi), keragaman rasa dan menu, kemasan yang menarik, harga yang terjangkau, lokasi mudah dijangkau, promosi yang menarik, ketersediaan meja dan kursi, kenyamanan dan kebersihan tempat, kecepatan dan keramahan pelayanan. Setiap konsumen memiliki penilaian yang berbeda terhadap suatu atribut produk, meliputi penilaian kinerja dan penilaian kepentingan Sop Durian Lodaya

dari setiap konsumen diperoleh nilai total penilaian pada tiap atribut. Total penilaian kinerja (X) dan total penilaian kepentingan (Y) dirata=ratakan terhadap jumlah konsumen yang terlibat, yaitu sebanyak 100 konsumen. Total penilaian kinerja dan kepentingan ini kemudian dirata=ratakan kembali terhadap jumlah atribut yang digunakan. Kedua nilai rata=rata ini akan digunakan sebagai pembatas nilai pada diagram kartesius. Dari Gambar 24, diketahui bahwa rata=rata tingkat kinerja (X) sebesar 3.57 dan nilai total rata=rata tingkat kepentingan (Y) sebesar 4.01.

Keterangan:

1 = Cita rasa yang lezat

2 = Warna Sop Durian yang menarik 3 = Aroma yang menambah nafsu makan 4 = 100% Durian asli

5 = Porsi yang sesuai (komposisi) 6 = Keragaman rasa/menu

7 = Kemasan yang menarik

8 = Harga yang terjangkau 9 = Lokasi mudah dijangkau 10 = Promosi yang menarik 11 = Ketersediaan meja dan kursi

12 = Kenyamanan dan kebersihan tempat 13 = Kecepatan dan keramahan pelayanan Gambar 24 Diagram kartesius tingkat kepentingan dan tingkat kinerja Sop

41 Gambar 24 dapat memperlihatkan posisi masing=masing atribut kepuasan Sop Durian Lodaya dalam kuadrannya masing=masing. Setiap kuadran ini menggambarkan tinggi rendahnya tingkat kinerja Sop Durian Lodaya dalam pelaksanaan atribut dan tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut tersebut.

% . # 4 *- * ' & 5

Kuadran I menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, namun pihak manajemen Sop Durian Lodaya

belum dapat melaksanakannya sesuai dengan keinginan konsumen. Pada posisi ini, jika dilihat dari tingkat kepentingan konsumen, keempat atribut ini berada pada tingkat yang tinggi, padahal dalam kenyataannya konsumen merasakan tingkat kinerja yang rendah. Atribut=atribut yang ada dalam kuadran ini yaitu :

1. Kecepatan dan keramahan pelayanan (13) 2. Kemasan yang menarik (7)

3. Porsi yang sesuai (komposisi) (5) 4. Ketersediaan meja dan kursi (11)

Faktor yang pertama yang dianggap penting oleh konsumen dan pada pelaksanaannya kurang diperhatikan oleh pihak Sop Durian Lodaya

adalah kecepatan dan keramahan pelayanan konsumen. Konsumen yang berkunjung yang pada umumnya berkunjung untuk menghilangkan rasa lapar, pengunjung memiliki kondisi tubuh yang lemah oleh karena itu selain mengharapkan cita rasa makanan yang lezat konsumen juga mengharapkan pelayanan yang ramah dan cepat sehingga suasana hati konsumen menjadi lebih baik. Bersikap ramah pelayan harus baik hati, menarik budi bahasanya, manis tutur kata, sikapnya, suka bergaul dan menyenangkan. Manajemen Sop Durian Lodaya perlu memperhatikan melatih keramahan dari pelayan yang dirasa kurang kinerjanya oleh konsumen sehingga dapat menjadi restoran yang humanis. Sikap ramah tentu akan dapat membuat pelanggan loyal merasakan ikatan emosional.

Kemasan yang digunakan dirasa masih kurang menarik bagi konsumen. Sop Durian Lodaya dapat memilih alternatif untuk membuat kemasan semenarik mungkin atau dapat menyediakan atau khusus Sop Durian Lodaya sehingga bila konsumen ingin membeli dapat mengisi ulang di mug ( # ) yang dimiliki. Kemasan dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif atas merek=merek lain dan dapat dijadikan alat menjalin hubungan emosional pelanggan dengan memberi nama konsumen pada kemasan.

Konsumen merasa bahwa porsi sop durian yang disajikan masih kurang sesuai. Pada umumnya sop durian terdiri dari berbagai bahan seperti durian, es, dengan berbagai aneka , konsumen banyak yang merasakan bahwa komposisi es terlalu banyak oleh karena itu Sop Durian Lodaya

perlu memperhatikan untuk menambah porsinya untuk meningkatkan kepuasan dari konsumen.

Ketersediaan meja dan kursi masih dirasa masih kurang banyak khususnya pada hari libur, oleh karena itu manajemen Sop Durian Lodaya

42

dapat menyediakan bangku dan kursi cadangan untuk menambah jumlah meja dan kursi pada hari libur.

% . # 4 ( #" # ' '*5

Kuadran kedua menunjukkan atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dilaksanakan dengan baik oleh pihak restoran, sehingga konsumen menyatakan puas terhadap atribut=atribut yang terdapat pada kuadran dua tersebut. oleh sebab itu, atribut=atribut yang terdapat pada kuadran ini perlu dipertahankan kinerjanya oleh pihak restoran dalam hal ini Sop Durian Lodaya

sudah melakukan hal=hal tepat terhadap atribut=atribut yang memang dinilai penting bagi konsumen. Atribut=atribut tersebut adalah sebagai berikut :

1. 100 % durian asli (4) 2. Cita rasa yang lezat (1) 3. Keragaman rasa dan menu (6)

4. Kenyamanan dan kebersihan tempat (12)

Cita rasa yang lezat menjadi prestasi yang harus dipertahankan pihak Sop Durian Lodaya , penambahan aneka menu dan rasa sop durian juga harus dilakukan agar konsumen menjadi tidak jenuh. Rasa dan menu yang tersedia sangat beraneka ragam sesuai dengan keinginan konsumen sehingga konsumen dapat memilih makanan sesuai dengan kondisi tubuhnya.

Kenyamanan merupakan keadaan yang telah dirasakan konsumen. kenyamanan ini meliputi ketenteraman, kelegaan dan menyangkut indra perasa dari konsumen itu sendiri. Kenyamanan dan kebersihan tempat di Sop Durian Lodaya sesuai dengan harapkan konsumen sehingga konsumen menjadi baik suasana hatinya.

% . # 4 *- * ' #. (5

Pada kuadran ini terdapat beberapa atribut yang dirasakan kurang penting pengaruhnya oleh konsumen. Hal ini dapat dilihat pada tingkat kepentingan yang bernilai rendah. Atribut=atribut tersebut antara lain:

1. Harga yang terjangkau (8) 2. Promosi yang menarik (10) 3. Lokasi mudah dijangkau (9)

4. Warna sop durian yang menarik (2)

Konsumen menganggap bahwa atribut harga kurang penting akan tetapi bila produsen salah memilih harga konsumen tidak akan tertarik untuk membeli oleh karena itu harga harus sesuai dan mencerminkan kualitas dari produk itu sendiri. Promosi yang dilakukan Sop Durian Lodaya tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen, walaupun dianggap kurang penting bagi konsumen promosi harus tetap dijalankan karena merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengonsumsinya. Warna sop durian yang menarik dianggap kurang penting oleh konsumen hal ini sesuai dengan produk Sop Durian Lodaya

yang bebas pewarna dan pengawet buatan.

Pemilihan lokasi merupakan strategi dalam bisnis walaupun dirasa kurang penting bagi konsumen akan tetapi produsen perlu memilih tempat yang sesuai. Bogor merupakan salah satu kota yang menyediakan restoran unik yang cukup banyak dan terkenal sehingga lokasinya menyebar baik ditempat yang mudah

43 dijangkau maupun yang berada di gang=gang sempit akan tetapi konsumen dapat mencari informasi sehingga dapat berkunjung.

% . # 4 ! /*( #5

Kuadran empat menunjukkan atribut yang dirasa kurang penting oleh konsumen, tetapi kinerjanya dilakukan memuaskan konsumen sehingga konsumen menilai kinerja restoran terlalu berlebihan. Pada kuadran empat terdapat atribut aroma yang menambah nafsu makan (3) pada dasarnya aroma kuat yang dimiliki sop durian alami adanya oleh karena konsumen tidak terlalu memperhatikan dan kinerjanya justru sangat baik.

# !*'*' #'* *0* ' $

Analisis Sensitivitas harga merupakan analisis yang digunakan untuk mendapatkan rentang harga yang relevan bagi konsumen. Hasil analisis ini disajikan dalam bentuk grafik yang menunjukkan lima tingkat harga yang terdiri atas tingkat tertinggi bagi produk atau % * $ (MEP), tingkat harga terendah bagi produk % (MCP), tingkat harga optimum bagi produk (OPP) dan rentang harga yang dapat diterima

konsumen (RAP).

Tingkat harga tertinggi (MEP) menunjukkan harga yang dinilai sangat mahal oleh konsumen pada tingkat harga ini konsumen memutuskan untuk tidak membeli produk sop durian spesial karena harganya terlalu tinggi, sedangkan tingkat harga terendah (MCP) menunjukkan tingkat harga yang dianggap terlalu murah bagi produk sop durian spesial sehingga pada tingkat harga ini konsumen juga tidak mau membeli produk sop durian spesial karena meragukan kualitasnya. Tingkat harga optimum (OPP) bagi produk menunjukkan harga yang dinilai konsumen sebagai harga optimum bagi produk. Pada tingkat harga ini konsumen merasa harga produk sop durian spesial masih pada taraf yang wajar sehingga konsumen masih bersedia untuk membeli produk sop durian spesial. Tingkat harga minimum (IPP) menunjukkan harga yang menurut penilaian konsumen sebagai harga termurah yang mungkin bagi produk sop durian spesial. Pada tingkat harga ini konsumen menilai harga produk sop durian spesial wajar tanpa meragukan kualitasnya. Hasil titik harga OPP dan IPP menghasilkan rentang harga (RAP) yang menunjukkan rentang harga jual yang dapat diterima konsumen untuk produk sop durian spesial menurut penilaian konsumen. Lima tingkatan harga ini dapat dihasilkan setelah konsumen memilih harga tertentu untuk tiap= tiap kategori harga yang ditanyakan dalam analisis sensitivitas harga. Kategori harga tersebut terdiri atas harga sangat murah, harga murah, harga mahal, dan harga sangat mahal.

Pada penelitian ini menu yang dipilih adalah sop durian spesial karena dianggap menggambarkan kualitas Sop Durian yang memiliki kualitas yang sangat baik. Rentang harga yang digunakan dalam penelitian ini untuk sop durian spesial porsi pas adalah dari rentang minimum Rp 7 000 hingga harga maksimum Rp 25 000, dan untuk sop durian spesial porsi mabuk adalah dari rentang harga minimum Rp 8 000 hingga harga maksimum Rp 35 000, dari rentang harga ini ditentukan sepuluh titik harga untuk dipilih oleh konsumen. Rentang harga untuk sop durian spesial porsi pas merupakan harga dengan selisih Rp 2 000 dan untuk

44

porsi mabuk merupakan harga dengan selisih Rp 3 000. Nilai nominal selisih digunakan dengan asumsi perubahan harga sop durian yang mungkin terjadi dan sebagai harga psikologis, di mana perubahan harga Rp 2 000 untuk porsi pas dan Rp 3 000 untuk porsi mabuk bisa mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Batas bawah harga dan batas atas harga tersebut diperoleh melalui survei terhadap harga produk pesaing dan dilanjutkan dengan diskusi dengan pemilik Sop Durian Lodaya.

Analisis sensitivitas harga sop durian spesial porsi pas dan porsi mabuk akan diketahui tingkat harga minimum atau (IPP), tingkat harga optimum (OPP), tingkat harga terendah (MCP), serta tingkat harga tertinggi bagi produk sop durian spesial. Tingkat harga minimum (IPP) bagi sop durian spesial porsi pas dan porsi mabuk dihasilkan saat jumlah konsumen yang menyatakan pada tingkat harga tertentu harga sop durian spesial porsi pas dan porsi mabuk tergolong murah sama dengan jumlah konsumen yang menyatakan pada tingkat harga tertentu harga sop durian spesial porsi pas dan porsi mabuk tergolong mahal atau dengan kata lain OPP dapat diketahui melalui perpotongan garis yang menunjukkan tingkat kategori harga murah dan tingkat kategori harga mahal. Perpotongan antara kedua garis ini disajikan melalui kombinasi antara besarnya persentase (%) konsumen yang memilih tingkat harga dalam kategori harga murah dan tingkat kategori harga mahal pada sumbu Y sedangkan rentang harga yang digunakan dalam analisis sensitivitas harga pada kategori harga murah dan kategori harga mahal didapat bahwa tingkat harga minimum (IPP) bagi produk sop durian spesial porsi pas berada pada tingkat harga Rp 18 000 dan tingkat harga minimum (IPP) bagi produk sop durian spesial porsi mabuk berada pada tingkat harga Rp 22 300. IPP pada tingkat harga tersebut menunjukkan harga murah bagi produk sop durian spesial berdasarkan penilaian konsumen. Hasil perpotongan garis yang menunjukkan kategori harga mahal dan kategori harga murah disajikan pada Gambar 25 dan 26.

Gambar 25 Grafik (IPP) sop durian spesial porsi pas, 2013 0 5 10 15 20 25 30 35 7000 9000 11000 13000 15000 17000 19000 21000 23000 25000 P e rc e n ta g e o f re sp o n d e n t (% )

Low price(Rp) High price (Rp) Indifference Price

Cheap Expensive

45

Gambar 26 Grafik Indifferent Pricing Point (IPP) sop durian spesial porsi mabuk, 2013

(OPP) menunjukkan jumlah seimbang antara konsumen yang menganggap harga sop durian spesial porsi pas dan porsi mabuk sangat murah dan konsumen yang menganggap harga sop durian spesial porsi pas dan porsi mabuk sangat mahal dengan kata lain OPP dalam grafik terbentuk dari perpotongan antara garis yang menunjukkan tingkat harga terlalu murah dan garis yang menunjukkan tingkat harga terlalu mahal. Berdasarkan garis perpotongan tersebut didapatkan bahwa tingkat harga optimum bagi produk sop durian spesial porsi pas berada pada tingkat harga Rp 19 000 dan tingkat harga optimum bagi sop durian spesial porsi mabuk berada pada tingkat harga Rp 24 200.

Gambar 27 Grafik (OPP) terhadap sop durian spesial porsi pas, 2013 0 5 10 15 20 25 30 35 8000 11000 14000 17000 20000 23000 26000 29000 32000 35000 P e rc e n ta g e o f re sp o n d e n t (% )

Low price(Rp) High price (Rp) Indifference Price Cheap Expensive

Dokumen terkait