• Tidak ada hasil yang ditemukan

6* Ha nil i-eakal wnraa ekatrpk aneton vmi> dihldrnliKn dan 8Ang_tidak-dlhldrollBa ,

Dengan reaksi varna Liebermann - Burchard •

Ekctrok aseton yang dihidroluea : terjadi warna hijau kebiruan •

Eketrak aooton yang tidak dlhldrollsa : terjadi warna hljeu kobiruan * Dengan reakci warna Salkowskl *

Hcctrak aseton yang dihidroliea ; terjadi warna morah tua *

Ekstrak aooton yang tidak dihidrolisa : terjadi warna merah tua *

? * BaailJmaMitQjgaafl lataifian tlnls okntrok klorofora . 1. Fasa gerak yangdlgunakan t kloroform s etil acetats

9 : 1 *

Fasa diam oilika gel 60 F2» £ Merck *

Peroakci ponampak noda : anlealdchid - acan eulfat t lihat tabel VI .

Dragendorff » lihat tabel VII *

Pombanding Josolasddla * diosgenin *

TABEL VI

HASIL KROMATOGRAFI LAPISAN TIPIS EKSTAK KLOROFORM FASA GERMC KLOROFORM : ETIL ASETAT = 9 : 1

Bahan Warna noda Rf Penampak noda

Sampel biru 0,0/f anisaldehid

-ungu 0,12 asam sulfat

kuning - 0,/+6 kehijauan Solasodin biru 0,04 Diosgenin kunign - 0,46 kehijauan TABEL VII

HASIL KROMATOGRAFI LAPISAN TIPIS EKSTRAK KLOROFORM , FASA GERAK KLOROFORM : ETIL ASETAT = 9 : 1

Bahan Warna noda Rf Penampak noda

Sampel coklat 0,07 Dragendorff

coklat 0,10

Solasodin Coklat 0,0?

Diosgenin -

-2. Fasa gerak yang lain : kloroform : metanol = 95'5 *

Fasa diam silika gel 60 E Merck .

Pereaksi penampak noda anisaldehid - asam sulfat lihat tabel VIII .

Penampak noda Dragendorff ( lihat tabel IX ) . Pembanding : solasodin •

diosgenin .

TABEL VIII

HASIL KROMATOGRAFI LAPISAN TIPIS EKSTRAK KLOROFORM FASA GERAK KLOROFORM : ETIL ASETAT =

95

:

5

Bahan Warna noda Rf Penampak noda

Sampel biru 0,26

Anisaldehid-ungu 0,49 asam sulfat .

kuning - 0,69 kehijauan Solasodin biru

0,30

Diosgenin kuning - kehijauan 0,69 TABEL IX

HASIL KROMATOGRAFI LAPISAN TIPIS EKSTRAK KLOROFORM , FASA GERAK KLOROFORM : ETIL ASETAT = 95 : 5

Bahan Warna noda Rf Penampak noda

Sampel coklat 0,30 Dragendorff

coklat 0,46

Solasodin coklat 0,30

8. Basil. reakaL warna ekstrak kloroform dengan pereaksi

Liabexmaan Burchard , Salkowsld. . Dragendorff . llhat MbSl_2i •

TABEL X

HASIL REAKSI iYARNA EKSTRAK KLOROFORM DEEGAN PEREAKSI LIEBERMAUN - BURCHARD ,SALKOWSKI f DRAGENDORFF

• Bahan Iiiebermann «

Burchard Baikov/ski Dragendorff

Sampel Solasodin Diosgenin hijau biru hijau biru hijau biru merah merah merah muda endapan coklat endapan coklat

Gambar 6 ; kromatogram ekstrak

bensin sebelum dilakukan kromatografi kolom •

pereaksi ponEiapsk noda e.nisoldehid - a cam sulfat #

S = GOiapel *

P s 5 p

0 0

0

o

ft

A

& Gambar 7

Gambar 7 * kfomatogram hasil reksristalisasi ekstrak beneln Kcterangan : - penampak noda anisaldehld - asam sulfat «

- A « fasa gerak yang digunakan n heksana s etil aeetat = 8 s H *

- B =s fasa gerak yang digunakan kloroform : etil aeetat = 9 : 1 *

A

ft

P A b P

O

o

I

0 0

0

0 ^

^ P O

°

0 d

X

x

Ganbar 8

Gambar 8 : kromatograai ekstrak aseton yang tidak dihidro-lisa dan yang dihidroliea *

Keterangan : - I = fasa gerak n hokeana : etil asetat «

8 J 2 ,

- II ® fasa gerak kloroform : etil asetat « 9 * X ,

- Penampak noda anisaldehid - asam sulfat «

Gambar 9 * Keterangan

Gambar 9

kromatogram ekstrak kloroform *

: € fas& gerak kloroform t etil asetat » 9 : 1 .

- penampak noda anisaldehid - asam sulfat - S = oampel ,

- Sol a solasodin . * Dios = diosgenin *

Gambar 10

Gambar 10 s kroautogroa ekstrak kloroform .

Keterang^n

; -

fasa gerak kloroform

:

etil asetat »

9 5 1*

- penttuipak noda Drc^endorff «

- 6 * sampel *

- Sol * solr&odln . - Dios « diosgenin *

Gambar 11

Gambar 11 i kroou togram ekstrak kloroform *

Keterangan

8

fasu gerak kloroform : netanol * 9 5 * 5 * pennapak noda sniealdehitii - f.eam nulfat •

S » saopel «

Sol a solasodin • Dios s dlosgenin «

Gambar 12

t&xabar 12 i kromatogram ekstrak kloroform .

Ketercngnn s - fcieu £erak kloro fora : uotunol * 95 t

5 *

- pencmpak noda Dragendorff *

- S * saapel «

- Sol » col a so din *

PEMBAHASAN

Dolon molakukan ekstraksi pelarut yang digunakan adalah bencin super dengan da oar pertitibangan bahwa po-larut ini aeaberikan hasil yang baik t audah didapat dan surah hcrganyu • Dari ekstrak bensin super ini dilakukan detekoi dengan kromatografi laplsan tipis 9 ternyata aen& hasilkan eapat buah noda . Salah catu nodanya aoapunyai warna noda dan harga Rf yang saaa dengan pembanding yang digunakan yaltu kolesterol »

Solanjutnya untuk aeaisahkan noda - noda tersebut dilakukan kromatografi kolom * Fraksl yang nenpunyai war­ na noda dan harga Rf yang saaa , dikumpulkan sclanjutnya dldetekni dengan kroaatografl lapioan tipis , ternyato aenghasilkan satu buah noda • Oleh karena itu buah Sola-nun aanmosua L oongandung senyawa golongan sterol • Dalcn penelltlan ini tidak dapat diketahui berapa jualah koaponon storol yang ada , k&rena golongan sterol dengan kromatografi It pigan tipis akan aeaberikan warna noda dan harga JRf yang saaa • Untuk dapat oengetahul jumlah koaponen sterol nemerlukan alat - alat yang lain aisal-nya , dengsn kroaatografl gas , HPLC .

Sedang pada ekstrak aseton balk yang dlhidrolisa mupun yang tidak dlhldrollsa ( setolah didetokoi dengan kroaatografl lapioan tipis didapatkan beberpa noda •

juga noda yang mempunyai warna noda dan harga Rf yang sa-ma dengan pembanding yang digunakan yaitu kolesterol , hal ini mungkin disebabkan ekstraksi pada pelarut bensin kurang sempurna • Demikian juga ekstrak aseton yang dihi-drolisa salah aatu nodanya mempunyai.warna noda dan harga Hf yang sama dengan pembanding yang digunakan yaitu kolea terol , kcmungkinan pertama noda tersebut memang berasal dari sterol yang seharusnya larut dalam bensin uiper kar& na mungkin disebabkan ekstraksi yang kurang sempurna , k&

mungkinan kedua noda tersebut berasal dari senyawa sterol glikosida yang setelah dihidrolisa akan menjadi sterol bebas • Disini maka diduga buah Solanum aammosum L me -ngandung senyawa sterol glikosida , karena senyawa sterol glikosida apabila dideteksi dengan kromatografi lapisan tipis sebelum dihidrolisa , tidak memberikan noda yang mempunyai harga Hf yang sama dengan pembanding yang digu­ nakan , sedang pada penelitian ini ekstrak aseton sebeluns

dihidrolisa sudah didapatkan noda yang mempunyai harga Hf yang sama dengan pembanding kolesterol *

Pada ekstrak kloroform f setelah dideteksi dengan kromatografi lapisan tipis dan pereaksi penampak noda anisaldehid - asam sulfat terdapat tiga buah noda * Noda yang paling atas mempunyai warna noda dan harga Hf yang sama dengan pembanding yang digunakan yaitu dios­ genin dan yang bawah mempunyai warna noda dan harga Rf yang sama dengan pembanding yang digunakan yaitu

solaso-din * Apabila digunakan pereaksi penanpak noda Dragendorff maka hanya didapatkan dua buah noda • Noda yang atas ketl ka disemprot dengan pereaksi penampak noda anisaldehid ~ asam sulfat memberikan warna kuning , sekarang tidak mem-berikan noda dengan pereaksi penampak noda Dragendorff • Deniklan juga pembanding diosgenin tidak memberikan war­ na dengan pereaksi penampak noda Dragendorff . Sedang

t satu noda yang lain balk dengan pereaksi penampak noda anisaldehid - asam sulfat maupun pereaksi Dragendor££ te~

tap memberikan noda dan harga Rf yang sama dengan pem -banding solasodin • Berdasarkan hal diata.s maka dlslmpu^ kan buah Solanum flammosum L mengandung solasodin t dan

dlduga mengandung diosgenin atau sapogenin steroid yang lain misal ; tigogenin dan yamogenin » karena senyawa -senyawa Ini tidak dapat dlplsahkan dengan kromatografi lapisan tipis biasa , serta dengan pereaksi penampak noda anisaldehld - asam sulfat memberikan noda berwarna kuning yang sama dengan diosgenin #

Diketahuinya kandungan steroid lain dalam peneli­ tian ini merupakan langkah awal , yang selanjutnya bisa digunakan sebagai dasar untuk menunjang penelitian sw-lanjutnya yaitu dalam menentukan jalur bioslntesl dan metabolisme solasodin • Apabila jalur biosintesis dan metabolisme ini dlketahul maka dapat digunakan untuk mengetahui mengapa kadar solasodin dalam buah Solanum mammosum L pada waktu tertentu mencapai maksimum yang

sebe-herue ada penelitian mengenai cara iso la si kandungan ste­ roid lain dan penentuan struktur kimianya *

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dieimpulkan bahwa dengan kromatografi lapiean tipie buah Solanum mammosum L dapat ditunjukkan kandungannya lalah senyawa golongan sterol , senyawa alkaloid steroid dan senyawa sapogenin steroid •

SARAN - SARAN

Perlu dilakukan isolasi kandungan steroid untuk menentukan struktur kimianya yaitu senyawa sterol dan senyawa sapogenin steroid •

BAB VII

HIHGKASAN

Telah dilakukan penelitian kandungan steroid dari buah Solanun gftmosmg L (terong susu ) , yang berwarna kunlng kehijauan » Selanjutnya buah torscbut dlpotong -potong , dltumbfik dan dlayak dongan ayakan B^q

Ekstraksinya mula - aula dengan pelarut bensin super kemudian disaring , filtratnya dipisahkan dan di-kromatografi kolom , solanjutnya dilakukan identlflkasi dengan kromatografi lapioan tlplo • Sedang residunya di­ keringkan , kemudian efctclah koring diekstraksi dengan aseton •

Filtratnya dibagi dua bagian , satu bagian ditam-bah HC1 21? dlpanaokan kemudian disaring , filtratnya di­ lakukan deteksl dengan kromatografi lapioan tipic » ce-dang residunya ditambahkan HC1 2N dan dipanaskan 100° C selama

2 jam

9 kemudian disaring *

Kesldunya dicuci dengan air , kemudian dlkerlng kan pada suhu 50° C * Solanjutnya residu tersebut dloko

-traksi dengan kloroform serta disaring » filtratnya dipi-oahkan don dldetekci secara kromatografi Icplcan tipic dengan pembanding solasodin dandlosgenin .

Juga dilakukan reaksi warna dengan Liebormann -Burchard dan Salkowski •

Dokumen terkait