• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edi purwantoro

Dalam dokumen Pameran Besar Seni Kriya Undagi #1 (Halaman 129-135)

Alamat:

Pengkol RT003/001 Yogyakarta Indonesia

Kontak: 081325399050

Keunikan, kreativitas pada sebauah karya kriya tidak hanya dilihat pada teks, tapi juga dapat dilihat dalam konteks. Dalam karya ini saya berusaha memberikan inavasi baru yang lebih artistik pada alat musik gitar. Selama ini secara umum alat musik gitar dibuat berdasarkan fungsi saja, namun karya saya ini telah memberikan nilai alat artistik itu sehingga tampilan pada saat pertunjukan memiliki nilai pembeda dari gitar yang lain.

Kreasi Tenun ATBM “Tekstur” 100 X 250 cm Tekstil 2016 Alamat:

Komp. Pradha ciganitri a-23, kabupaten bandung Indonesia

Kontak: fajar.ciptandi@gmail.com, 081221825960

Kain tenun bagi bangsa Indonesia merupakan sebuah motifasi dari kreatifitas, keterampilan, dan juga nilai-nilai kearidan local. Seiring berjalannya waktu kain tenun Indonesia pun terus mengalami transformasi mengikuti dinamika tren yang terus berkembang. Kini telah banyak bermunculan kreasi tenun di Indonesia menghasilkan berbagai pencetakan dan gaya yang inovatif. Karya saya terinspirasi dari nilai-nilai transformasi pada produk tradisi tenun itu sendiri, dalam menghasilkan sebuah estetika visual baru pada wilayah pertenunan di Indonesia. Eksperimen dilakukan dengan mengejar efek penciptaan tekstur pada permukaan kain tenun dengan menggunakan teknik ATBM.

Lahir di Bandung pada 06 Desember 1986 - S-1 di ITB Program Studi Kriya Tekstil - S-2 di ITB jurusan Desain

- S-3 di ITB Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain

bidang penelitian pada ranah-ranah tradisi dan kriya tekstil

Connectivity Series

(dari kanan) 31 x 50 x 34cm , 38 x 26 x 28cm, 33 x 37 x 31cm Plered Earthenware, Bizen Stoneware Handbuilding

2014

Alamat:

Jl. Sersan Surip No. 9A/169A RT.002/003 Ledeng Cidadap Bandung Indonesia

Kontak: eginata@yahoo.com, 081312006990

Bentuk karya seri ini dibangun dari inspirasi bentuk kendi ritual/tradisional Indonesia yang dikombinasi dengan teknik tradisional keramik Bizen Jepang. Kendi merupakan wadah yang telah ada sejak masa prasejarah dan sangat populer hingga ke mancanegara pada abad 16 hingga akhir abad 19. Secara singkat, karya seri ini bercerita tentang konsep konektivitas. Ide ini berkaitan dengan konsep kapal sebagai sarana koneksi. Ini adalah tentang sebuah kapal sebagai sarana hubungan antara manusia dan realitas di luar dirinya. Idenya adalah mencari esensi dari wadah yang terkait dengan

aspek/persepsi tentang ruang (sisi dalam dan luar; objek dan lingkungan). Wadah adalah manifestasi dari ruang dan juga dapat mewakili sifat ekspansif ruang. Ini berarti penghalang atau penampung serta konektor. Persimpangan antara ruang kosong (rongga) menyiratkan konektivitas antara manusia dan ruang. pendekatan visual dilakukan dengan

mengekspos interaksi antara interior dan eksterior untuk menggambarkan "konektivitas". ruang ini terbentuk dari interkoneksi antara unsur-unsur bentuk yaitu leher, moncong, atau badan kendi.

Wadah tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan tradisi. Sebagai sebuah objek atau sebuah bentuk, kendi menyampaikan kepada kita bahwa manusia sebagai individu tidak dapat dipisahkan dengan ruang-ruang disekitarnya. Percepatan teknologi dan segala atributnya pada akhirnya memaksa manusia untuk meninjau kembali esensi dirinya terhadap lingkungannya (manusia, alam, benda mati atau hidup di luar dirinya). Berawal dari ide dan eksplorasi terhadap bentuk kendi, karya ini masih menyajikan unsur-unsur dasar seperti bola dan silinder bentuk. Pada bentuk kendi, bagian leher umumnya silinder berongga dengan bibir tipis yang disebut Catra (Sacred Umbrella/ Payung Sakral). Payung Sakral adalah simbol

kanopi atau cakrawala langit, ruang infinitif, ekspansif, pelindung ruang.

Karya ini menunjukkan bahwa esensi dari kapal terletak pada aspek ruang dan hubungan antar ruang itu sendiri. Inti dari ruang berongga adalah

penahanan/penampung. Wadah adalah sarana dimana ruang berlawanan terhubung dan bersatu. Ini adalah hubungan antara atas dan bawah, depan dan belakang, interior dan eksterior, permukaan dan bentuk, sakral dan profan, representasi dan presentasi, dulu dan sekarang, domestik dan publik, material dan konsep, alam dan budaya.

Melalui karya ini diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan dan kontemplasi bagi saya dan apresiator untuk lebih jauh menggali nilai-nilai tradisi budaya sebagai referensi pada proses kreasi dalam konteks masa kini.

Alamat:

Prancak dukuh Sewon Bantul Yogyakarta Indonesia

Kontak: giyono226@gmail.com, 085643555294

“Hallo Hanoman” menjadi judul karya keramik penulis karena penulis ingin memunculkan kembali tokoh Hanoman kedalam karya keramik dengan bentuk sedikit/banyak perubahan

(deformasi) agar tokoh Hanoman Yang dibuat penulis dapat

memiliki karakter tersendiri dibandingkan dengan Hanoman- Hanoman lainnya. Dimana tokoh Hanoman yang dibuat penulis memiliki bentuk yang simple namun memiliki bentuk yang berbeda.

Mengapa Hanoman menjadi sumber ide pembuatan karya keramik karena penulis merasa prihatin kepada masyarakat saat ini yang sudah mulai melupakan untuk mengdengarkan, melihat , mengetahui tentang apa itu wayang. Maka dari itu penulis mengambil tokoh Hanoman menjadi ide pembuatan karya keramik agar karya ini dapat menjadi media pengingat masyarakat untuk selalu menjaga warisan kebudayaan nenek moyang/leluhur yang salah satunya berupa wayang. Mengapa Hanoman dibuat berjudul “Hallo Hanoman” dan memiliki bentuk badan yang bulat serta mempunyai sayap. “Hello” dimaksudkan sebagai usaha untuk menyapa kembali masyarakat awam untuk mengingat kembali wayang. Posisi Hanoman sedang duduk memegang tongkat dengan raut muka menghadap kedepan dimaksudkan sebagai usaha Hanoman untuk segera menyapa orang (masyarakat). Sayap dimaksudkan sebagai alat bantu Hanoman untuk mulai berangkat kembali dari ketertiduran yang diakibatkan dari kehidupan yang semakin modern. Sedangkan badan bulat dimaksudkan sebagai telur, dimana Hanoman perlu menetas untuk bangkit kembali dan jaya sepanjang masa.

Hallo Hanoman

Panjang 28cm, Lebar 18cm, Tinggi 35cm Teknik Pijit (pinch) Dengan Finishing glasir 180 derajat

Liku Kehidupan

100 X 150 cm Kayu Jati / Ukir 2016

Alamat:

Sukodono 5/1 Jepara Jateng Indonesia

Kontak: 082217197369

Limbah akar kayu banyak terdapat dijumpai di seluruh Indonesia terutama Jawa. Limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai media penciptaan karya seni. Kejelian melihat bentuk akar dan kepekaan estetik dari diri saya tertuang dalam akar untuk dibentuk sesuai dengan imajinasi saya. Muncullah karakter bentuk menyerupai figur yang abstrak namun artistik.

Tiga Harapan

87 X 120 cm.

Mixed Media Dalam Kriya Seni 2016

Hartadi

Alamat:

Vila Bogor lndah, Blok DD 9 No. 28 - 29, Ciparigi- Bogor. Indonesia

Kontak: hartadiartstudio29@email.com, 0852939-9979

Inti dari isi karya saya adalah, ada tiga hal yang wajib dilakukan dalam hidup. Dan amalan tersebut tidak akan terputus walaupun kita sudah tiada. Satu, ilmu yang bermanfaat. Kedua, amal jariyah. Ketiga, anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.

Semoga menjadikan ingatan dan bermanfaat... 2014

Pameran seni lukis, Nuansa Kreatifitas Rupa- Rumah Air di Bogor.

Pameran seni rupa,di Botani Square - Bogor. 2011

Kontemplasi

60 x 120cm kayu trembesi ukir 2016

Dalam dokumen Pameran Besar Seni Kriya Undagi #1 (Halaman 129-135)