• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Beragun Aset

Dalam dokumen 20. WPPE-HE-3-Transaksi Efek Dan Instrumen (Halaman 29-34)

Sebagai upaya untuk menggairahkan iklim investasi di Indonesia, pemerintah sejak 1997 mengeluarkan peraturan mengenai efek beragun aset (EBA). Tujuannya, sebagai alternatif pilihan investasi bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal.

EBA adalah surat berharga yang dapat berupa surat utang, surat partisipasi, atau turunannya yang diterbitkan oleh penerbit EBA melalui sekuritisasi aset, yang pembayarannya terutama bersumber dari kumpulan aset keuangan yang dijual oleh kreditor asal (originator) kepada penerbit EBA. Melalui proses sekuritisasi aset, kreditor asal mendapatkan dana kembali tanpa harus menunggu pelunasan pinjaman dari para peminjam (debitor). Dengan begitu, dana tersebut dapat digunakan oleh originator tersebut untuk mendukung ekspansi ataupun memperbaiki struktur keuangan. EBA ini pertama kali diperkenalkan di AS sebagai upaya pemerintah untuk mendukung sektor perumahan melalui fasilitas pembiayan kredit kepemilikan rumah (Mortgage Backed Securities). Kemudian model sekuritisasi aset ini terus berkembang ke sector lainnya seperti perbankan hingga telekomunikasi seperti yang dilakukan oleh Telmex (Mexico) pada 1987 yang melakukan sekuritisasi aset berupa telephone receivables, yaitu tagihan atas penggunaan pulsa telepon di masa mendatang. Di dunia internasional instrumen EBA sangat populer dengan nama Asset Backed Securities (ABS).

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh investor jika berinvestasi pada instrumen EBA yaitu risiko investasi relatif lebih rendah dibandingkan dengan instrumen lainnya seperti obligasi, pinjaman, atau modal ventura. Hal ini karena risiko pengembalian tidak bergantung pada satu kinerja korporasi, melainkan pada banyak sekali debitor yang telah tersebar secara granular. Investasi dijamin oleh sejumlah tagihan termasuk seluruh jaminan yang melekat di dalamnya.

Agar suatu transaksi dapat dikategorikan sebagai transaski sekuritisasi harus memenuhi sejumlah kriteria:

Pertama : Struktur transaksi diciptakan sedemikian untuk meminimalkan dampak yang mungkin dihadapi investor bila seluruh pihak yang terlibat di dalam transaksi mengalami masalah keuangan, khususnya bila kreditor asal megalami kebangkrutan.

Kedua : Dalam transaksi penjualan aset keuangan dari kreditor asal kepada penerbit EBA harus memenuhi kriteria penjualan putus.

Ketiga : Aset keuangan yang dijual putus oleh kreditor asal harus melalui proses penyempurnaan klaim atas tagihan beserta seluruh jaminan melekat. Ini dimaksudkan sebagai salah satu perlindungan bagi investor. Ketika terjadi gagal bayar, kewajiban kepada investor masih dapat dipenuhi berdasarkan hasil eksekusi atas jaminan yang melekat pada aset.

Adapun jenis Aset keuangan yang dapat disekuritisasi adalah berupa kumpulan piutang (receivables) atau potensi arus kas yang dapat diperkirakan yang berupa: tagihan kartu kredit, tagihan pinjaman pembelian kredit mobil, tagihan pinjaman pembelian rumah, tagihan sewa guna usaha, tagihan penggunaan telepon, tagihan penggunaan listrik dan retribusi penggunaan jalan bebas hambatan.

F.1 KIK Efek Beragun Aset (EBA) menurut Peraturan Bapepam No. XI.K.1:

Gambaran umum:

a. KIK Efek Beragun Aset adalah kontrak antara MI dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset dimana MI diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.

b. Efek Beragun Aset adalah Efek yang diterbitkan oleh KIK Efek beragun Aset yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul dikemudian hari (future receivables), pemberian kredit termasuk kredit perumahan atau apartemen, Efek bersifat hutang yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana peningkatan kredit (Credit Enhacement) / Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.

c. Efek Beragun Aset arus kas tetap adalah efek beragun aset yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada pemegang efek bersifat hutang.

d. Efek beragun aset kas tidak tetap adalah efek beragun aset yang menjanjikan pemegangnya suatu penghasilan tidak tertentu seperti kepada pemegang efek bersifat ekuitas.

Modul Hukum & Etika | REKSADANA DAN PRODUK INVESTASI LAINNYA

 Peraturan BAPEPAM No. V.G.5. tentang Fungsi MI Berkaitan Dengan EBA (Asset Backed Securities);

 Peraturan BAPEPAM No. VI.A.2. tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan EBA (Asset Backed Securities);

 Peraturan BAPEPAM No. IX.C.9. tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum EBA (Asset Backed Securities);

 Peraturan BAPEPAM No. IX.C.10. tentang Pedoman Bentuk dan Isi Propektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities);

 Peraturan BAPEPAM No. IX.K.1. tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif EBA (Asset Backed Securities).

f. Di samping peraturan di atas, telah dikeluarkan juga:

 Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang pembiayaan sekunder perumahan (sebagai salah satu bentuk sekuritisasi aset). Peraturan ini pada prinsipnya merupakan kelanjutan dari Keputusan Menteri Keuangan No. 132/KMK.014/1998 tentang Perusahaan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan (yang sering kali disebut dengan Secondary Mortgage Facility).

 Peraturan Bank Indonesia No. 7/4/PBI/2005 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum.

 Surat Edaran Bank Indonesia No.7/51/DPNP tanggal 9 Nopember 2005 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum.

 Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP- 147/PJ/2003 tanggal 13 Mei 2003 tentang Pajak Penghasilan Yang Diterima atau diperoleh KIK-EBA dan Para Investornya.

 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2014 Tentang Laporan Bulanan Kontrak Investasi Kolektif

g. Penerbitan EBA dapat dilakukan melalui Penawaran Umum dan dapat juga diterbitkan melalui private placement.

h. Jika EBA ditawarkan melalui Penawaran Umum, maka MI wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam

i. Jika EBA tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum, MI hanya diwajibkan untuk menyampaikan dokumen kepada Bapepam paling lambat 10 hari sejak ditandatanganinya KIK-EBA

j. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh MI untuk KIK-EBA adalah:

 memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) minimal 25.000.000.000,-.

 memiliki minimal 2 orang pegawai yang mempunyai pengalaman kerja minimal 6 bulan dalam kegiatan pengorganisasian, strukturisasi dan pengelolaan KIK.

 melaksanakan kewajibannya sebaik mungkin untuk mengembangkan likuiditas Efek Beragun Aset dan membantu pemegangnya efek beragun aset untuk menjual Efek Beragun Asetnya, dan

 tidak memiliki hubungan afiliasi dengan kreditur awal, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah.

k. Faktor yang perlu diperhatikan dalam proses sekuritisasi termasuk KIK – EBA, yaitu: 1) Adanya jual putus (true sale):

True sale adalah penjualan tagihan dari kreditur awal (originator) kepada SPV atau dalam hal ini KIK-EBA.

Kriteria true sale diatur dalam Pasal 5 PBI No. 7 /4/PBI/2005 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum,

True sale wajib dilengkapi dengan pendapat auditor independen dan pendapat hukum yang independen.

2) Adanya bankruptcy remoteness

true sale mengakibatkan bankcruptcy remoteness, yaitu jika kreditur awal mengalami kebangkrutan, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi kepada tagihan.

Investor terhindar dari resiko kebangkrutan kreditur awal 3) Adanya perfection of security interests

Merupakan kesempurnaan pengalihan tagihan kepada pihak investor KIK-EBA l. Pihak – pihak yang terlibat dalam penerbitan KIK-EBA

Kreditur awal (originator), yaitu pihak yang mengalihkan aset tagihannya kepada para pemegang KIK-EBA secara kolektif dimana aset tersebut diperoleh originator karena adanya tagihan kepada pihak ketiga.

Debitur atau pelanggan yaitu pihak penerima kredit dari originator yang wajib memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur baru atau investor.

Penyedia Jasa atau servicer yaitu pihak yang menyediakan jasa untuk memproses dan mengawasi pembayaran yang dilakukan debitur, melakukan tindakan awal berupa peringatan dan atau hal lain sesuai dengan kontrak.

Bank Kustodian yaitu pihak yang diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif dan mencatatkan underlying KIK-EBA atas namanya untuk kepentingan Investor.

Modul Hukum & Etika | REKSADANA DAN PRODUK INVESTASI LAINNYA

MI yaitu pihak yang diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif.

Special Purpose Vehicle (SPV)/ Special Purpose Company (SPC) yaitu pihak yang membeli sejumlah aset tagihan dari originator dan menerbitkan EBA untuk dijual kepada investor.

Lembaga Pemeringkat Efek yaitu pihak yang melakukan pemeringkatan atas efek yang

diterbitkan.

Lembaga Sarana Peningkatan Kredit atau Credit Enhancer yaitu pihak yang memberi jaminan pembayaran guna mendukung peningkatan kualitas EBA.

Investor yaitu pihak yang membeli EBA.

Pihak pendukung seperti konsultan hukum, akuntan publik, notaris, dll.

F.2 Mekanisme Penerbitan KIK-EBA

Adapun mekanisme penerbitan KIK-EBA secara ringkas dapat dijabarkan sebagai berikut:

a.

Kreditur awal memberikan KPR kepada debitur

b.

MI dan Bank Kustodian membuat suatu kontrak yang mengatur penerbitan KIK-EBA, dimana yang menjadi dasar penerbitan KIK-EBA tersebut adalah KPR.

c.

Kreditur awal menjual putus (true sale) kepada KIK EBA

d.

SMF memberikan dukungan bagi peningkatan kredit (credit enchancement) atas KIK-EBA yang diterbitkan

e.

Pemodal melakukan pemesanan KIK-EBA kepada MI

f.

Pemodal mentransfer dana pembelian KIK-EBA ke rekening yang telah disediakan

g.

MI melakukan pembayaran atas penjualan tagihan KPR kepada Kreditur Awal

Mekanisme Penerbitan EBA

Skema Transaksi EBA

Investor EBA Manajer Investasi Kreditur Awal & Penyedia Jasa Bank Kustodian KPR

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (“KIK-EBA”)

SMF Arranger & Pendukung Kredit 3 7 2 5 6 4

Modul Hukum & Etika | REKSADANA DAN PRODUK INVESTASI LAINNYA

Tugas dan Tanggung Jawab Para Pihak

Pihak Tugas dan Tanggung Jawab

Originator Mengalihkan aset keuangan (tagihan dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, KPR, dll) yang dimiliki kepada KIK-EBA

Manajer Investasi - Bertanggung jawab mengelola portofolio - Membeli aset dari Originator

Bank Kustodian - Melaksanakan penitipan kolektif dan penyimpanan aset keuangan KIK-EBA

- Melakukan pembayaran transaksi atas perintah MI - Melaksanakan pembukuan

Investor Menerima pembayaran dari KIK-EBA

Servicer - Memproses dan mengawasi pembayaran yang dilakukan debitur - Memperingatkan, melakukan negosiasi, dan menyelesaikan

tuntutan terhadap Debitur yang terlambat/gagal memenuhi kewajibannya

Credit Enhancement Meningkatkan kualitas portofolio

F.3 Fungsi MI

Fungsi MI berkaitan dengan EBA (Peraturan Bapepam LK Nomor V.G.5)

a.

bertanggung jawab atas pengelolaan EBA sesuai dengan ketentuan dalam KIK-EBA;

b.

bertindak cermat dan profesional dalam meneliti kreditur awal

c.

bertanggung jawab atas keterbukaan dan fakta material tentang EBA

d.

bertindak cepat dan efektif dalam melindungi kepentingan pemegang EBA

e.

membeli aset dari kreditur awal

f.

melaporkan hasil penjualan EBA yang ditawarkan melalui Penawaran Umum setiap 15 hari kepada Bapepam-LK sampai Penawaran Umum selesai

g.

setiap bulan wajib melaporkan kepada pemegang EBA :

i.

jumlah EBA yang dimiliki oleh pemegang EBA

ii.

laporan keuangan KIK-EBA

iii.

laporan atas aset keuangan yang mendukung masing-masing kelas EBA

iv.

rata-rata tertimbang jatuh tempo aset keuangan dalam portofolio KIK-EBA

v.

jumlah tunggakan pembayaran atas aset keuangan dalam portofolio KIK-EBA

vi.

perkiraan pembayaran masing-masing kelas EBA 12 bulan ke depan

vii.

nilai wajar setiap kelas EBA

viii.

informasi material yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan adanya kemungkinan perubahan arus kas, nilai dan atau peringkat kelas unit tertentu.

h.

Menyampaikan laporan keuangan tahunan yang diperiksa oleh Akuntan

i.

Berwenang untuk mengganti Bank Kustodian dan melaporkannya kepada Bapepam paling lambat 5 hari sesudah penggantian

j.

Mewakili kepentingan pemegang EBA, baik di dalam maupun di luar pengadilan.

k.

melaporkan hasil pemantauan terhadap Bank Kustodian dan Penyedia Jasa minimal 6 bulan sekali kepada Bapepam;

l.

melaporkan kepada setiap pemegang EBA setiap bulan;

m.

mengganti Bank Kustodian dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank Kustodian tersebut dan melaporkan kepada Bapepam minimal 5 hari sesudah penggantian

F.4 Fungsi Bank Kustodian

Fungsi Bank Kustodian berkaitan dengan EBA (Peraturan Bapepam LK No. VI.A.2):

a.

melaksanakan penitipan kolektif dan menyimpan seluruh dokumen berkaitan dengan EBA

b.

menyimpan dana yang merupakan aset keuangan

c.

menyerahkan dan menerima aset keuangan

d.

membayar seluruh transaksi atas perintah MI

e.

mendaftarkan atas nama Bank Kustodian seluruh aset keuangan yang ada dalam porotofolio KIK-EBA

Modul Hukum & Etika | REKSADANA DAN PRODUK INVESTASI LAINNYA

f.

Memisahkan aset KIK-EBA dari aset Bank Kustodian dan atau kekayaan nasabah lain dari Bank Kustodian;

g.

melaporkan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana ditentukan dalam KIK-EBA kepada Bapepam;

h.

memenuhi instruksi dari MI sesuai ketentuan dalam KIK-EBA; dan

i.

melaporkan secara tertulis kepada Bapepam apabila MI melakukan kegiatan yang merugikan pemegang EBA.

F.5 Manfaat KIK-EBA

Bagi Industri Perbankan dan Pembiayaan sebagai kreditur awal:

a. sumber pendanaan KPR jangka panjang, sehingga dapat mengatasi mismatch diantara pendanaan dan KPR yang diberikan

b. mengurangi resiko kredit atas KPR

c. diversifikasi sumber pendanaan dengan memperoleh dana dari Pasar Modal, dan d. mengatasi mismatch antara aset dan liabilities

Bagi Pemodal:

a.

alternatif investasi pada surat berharga yang menawarkan :

i.

Rating terbaik, Tenor Jangka Panjang dan Aman.

ii.

Minimum resiko dengan cara antara lain pemilihan KPR yang hanya berkualitas dan diversifikasi wilayah originasi KPR

b.

mendapat imbal hasil yang menarik

c.

kontribusi langsung kepada sektor riil secara umum dan sektor perumahan secara khusus

Bagi Pemerintah dan Perekonomian:

a.

tersedianya sumber pendanaan yang menunjang pertumbuhan sektor industri perumahan

b.

stimulus pertumbuhan perumahan yang layak dan terjangkau

c.

meningkatkan efisiensi pasar primer perumahan dan institusi terkait.

Manfaat KIK EBA

Bagi Originator Bagi Investor Bagi Industri Pasar Modal Bagi Ekonomi Negara

- Transformasi asset kurang likuid manjadi likuid - Sebagai alternatif sumber pembiayaan - Memperbaiki balance sheet, rasiokeuangan - Memberikanreturn yang kompetitif

- Cash flow lebih dapat diprediksi

- Alternatifinvestasi

Diversifikasi produk - Membantu pendanaan sektor riil (KPR) - Mengurangi risiko

perbankan

- Pemasukan Pajak* bagi pemerintah

F.6 Beberapa Sifat & Karakter KIK EBA

Sifat KIK EBA: a. EBA Arus Kas Tetap

EBA yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada pemegang Efek bersifat hutang

b. EBA Arus Kas Tidak Tetap

EBA yang memberikan pemegangnya suatu penghasilan tidak tetap seperti kepada pemegang Efek bersifat ekuitas

Pengembalian Investasi KIK EBA: a. EBA Teramortisasi (Amortizing ABS)

Pengembalian pokok dan bunganya dilakukan secara bersamaan dengan tempo yang teratur dalam kurun waktu tertentu

b. EBA Tidak-teramortisasi (Non-amortizing ABS)

Pembayaran bunga (investment return) dilakukan secara periodik, sedangkan pelunasan atas pokoknya dilakukan pada akhir periode

Modul Hukum & Etika | REKSADANA DAN PRODUK INVESTASI LAINNYA

Profil EBA di Indonesia

No. Kode Nama Nilai yang Beredar Tanggal Jatuh Tempo Rating Kode ISIN

1 DBTN02

Efek Beragun Aset Danareksa BTN 02 - KPR Kelas A Tahun 2011

108.004.792.905 27-Februari-2021 idAAA IDU000000408

2 DBTN03

Efek Beragun Aset Danareksa BTN 03 - KPR Kelas A Tahun 2012

316.235.274.929 07-Januari-2023 idAAA IDU000000507

3 DBTN04A1 Efek Beragun Aset Danareksa BTN 04 - KPR Kelas A Seri A1

55.855.490.981 27-September-2017 idAAA IDU0000006A5

4 DBTN04A2 Efek Beragun Aset Danareksa BTN 04 - KPR Kelas A Seri A2

376.223.781.850 27-Desember-2019 idAAA IDU0000007A3

5 DBTN05A1 Efek Beragun Aset Danareksa BTN 05 - KPR Kelas A Seri A1

358.255.965.867 07-September-2025 idAAA IDU0000008A1

6 DBTN05A2 Efek Beragun Aset Danareksa BTN 05 - KPR Kelas A Seri A2

583.045.170.447 07-September-2025 idAAA IDU0000009A9

7 SPSBTN01

Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi SMF-BTN 01 - Kelas A

147.284.845.491 07-Maret-2022 idAAA IDU000001000

Sumber: http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasipasar/daftarefek/abs.aspx sampai dengan Juli 2016

Statistik EBA

Dalam dokumen 20. WPPE-HE-3-Transaksi Efek Dan Instrumen (Halaman 29-34)

Dokumen terkait