BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
H. Uji Stabilitas Gel Anti-aging Ekstrak Spirulina platensis
I. Efek Penambahan CMC-Na dan Propilen Glikol serta Interaksinya dalam
Metode desain faktorial dipilih untuk mengetahui faktor dominan dan interaksi kedua faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap suatu respon. Pada penelitian ini, digunakan dua faktor yaitu CMC-Na dan propilen glikol dengan masing-masing terdiri dari dua level yaitu level rendah dan level tinggi. Respon yang diamati pada penelitian ini adalah viskositas dan daya sebar dari gel ekstrak Spirulina platensis. Respon ini akan berubah dengan adanya variasi dari faktor dan level.
Analisis dari penelitian ini menggunakan software SPSS versi 22. Pengolahan data ini dilakukan oleh bagian Clinical Epidemiology and Biostatistic
Unit (CE&BU) Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Analisis data yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji kesamaan varians dan uji ANOVA interaksi dua faktor dengan taraf kepercayaan 95%.
1. Uji normalitas data
dilakukan sebelum sebuah metode analisis diterapkan. Normalitas data di uji mengunakan jenis uji Wilk (Santoso, 2015). Dipilih jenis uji
Shapiro-Wilk karena uji ini lebih akurat ketika jumlah subyek yang diuji kurang dari 50
(Santoso, 2010).
Hasil uji normalitas dari data viskositas dan daya sebar gel ekstrak
Spirulina platensis ditunjukkan pada tabel XIV.
Tabel XIV. Hasil uji normalitas data viskositas dan daya sebar
Data Formula Shapiro-Wilk (p-value) 48 jam 28 hari Viskositas 1 0,637 1 a 0,637 0,463 b 1 0,637 ab 1 1 Daya sebar 1 1 0,637 a 0,463 0,463 b 1 1 ab 0,637 1
Hasil uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa p-value dari seluruh data viskositas dan daya sebar lebih besar dari 0,05. Menurut Santoso (2015), nilai
p-value > 0,05 menunjukkan data terdistribusi normal. Berdasarkan pernyataan
tersebut maka dapat dikatakan seluruh data viskositas dan daya sebar terdistribusi normal.
2. Uji kesamaan varians data
Uji kesamaan varians dilakukan setelah data terdistribusi normal. Uji kesamaan varians ini perlu dilakukan karena merupakan syarat agar dapat dilakukan uji ANOVA. Tujuan dari uji kesamaan varians adalah untuk melihat dalam populasi tersebut mempunyai kesamaan varians atau tidak. Uji kesamaan varians ini dilakukan menggunakan jenis uji Levene (Santoso, 2015). Hasil uji Levene dari data viskositas dan daya sebar dapat dilihat pada tabel XV.
Tabel XV. Hasil uji kesamaan varians data viskositas dan daya sebar Data
Levene (p-value)
48 jam 28 hari
Viskositas 0,702 0,379
Daya sebar 0,379 0,379
Data pada tabel XV memberikan informasi mengenai homogenitas varian antar kelompok. Analisis varian dilakukan dengan asumsi bahwa varian antar kelompok bersifat homogen. Hipotesis nol dalam analisis homogenitas varian adalah varian antar kelompok bersifat homogen atau tidak ada perbedaan varian antar kelompok. Jika signifikansi (p-value) lebih besar dari 0,05 maka data bersifat homogen dan jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka data tidak bersifat homogen (Santoso, 2010).
Hasil uji Levene menunjukkan p-value dari data viskositas dan daya sebar lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan data viskositas maupun daya sebar memiliki varian antar kelompok yang homogen. Data yang terdistribusi
normal dan memiliki kesamaan varians ini dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA interaksi dua faktor.
3. Uji ANOVA interaksi dua faktor
Uji ANOVA interaksi dua faktor ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara dua faktor terhadap respon (Santoso, 2015). Pada penelitian ini dilakukan uji ANOVA untuk melihat apakah ada interaksi antara CMC-Na dan propilen glikol dalam menentukan respon viskositas dan daya sebar. Data yang digunakan untuk uji ini adalah data 48 jam setelah pembuatan. Data 28 hari penyimpanan tidak di uji karena sudah terpengaruh oleh instabilitas.
Interaksi merupakan campuran dari kedua variabel bebas yang akan menghasilkan suatu respon. Pada penelitian ini, digunakan dua macam variabel bebas yaitu CMC-Na dan propilen glikol. Adanya suatu interaksi dilihat dari respon yang signifikan (Santoso, 2010). Gambar 14 menunjukkan ilustrasi dari analisis ANOVA interaksi dua faktor.
Gambar 14. Ilustrasi dari analisis ANOVA interaksi dua faktor
Hasil uji ANOVA untuk respon viskositas dapat dilihat pada tabel XVII. Menurut Santoso (2015), jika nilai p-value < 0,05 maka ada interaksi antara kedua faktor terhadap respon. Namun, jika p-value > 0,05 maka tidak ada interaksi antara kedua faktor terhadap respon.
Tabel XVI. Hasil uji ANOVA terhadap respon viskositas
Faktor p-value
CMC-Na 0,0001
Propilen glikol 0,079 Interaksi 0,829
Data tabel XVI menunjukkan nilai p-value > 0,05 pada interaksi kedua faktor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada efek yang signifikan dari interaksi antara kedua faktor terhadap respon viskositas gel ekstrak Spirulina
platensis. Nilai p-value pada faktor CMC-Na menunjukkan bahwa CMC-Na
memberikan efek yang signifikan terhadap respon viskositas. Propilen glikol tidak memberikan efek yang signifikan terhadap respon viskositas.
Uji ANOVA interaksi dua faktor juga dilakukan untuk menilai efek pada respon daya sebar. Hasil uji ANOVA untuk respon daya sebar dapat dilihat pada tabel XVII.
Tabel XVII. Hasil uji ANOVA terhadap respon daya sebar
Faktor p-value
CMC-Na 0,0001
Propilen glikol 0,008 Interaksi 0,046
Berdasarkan data tabel XVII, dapat dilihat bahwa masing-masing faktor yaitu CMC-Na dan propilen glikol memberikan efek secara signifikan terhadap respon daya sebar gel ekstrak Spirulina platensis. Nilai p-value dari interaksi kedua faktor kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi antara CMC-Na dan propilen glikol juga memberikan efek yang signifikan terhadap respon daya sebar gel ekstrak Spirulina platensis.
4. Efek dari kedua faktor dan interaksinya
Berdasarkan data ANOVA diketahui bahwa CMC-Na memberikan efek yang signifikan terhadap respon viskositas. CMC-Na, propilen glikol dan interaksi keduanya juga memberikan efek yang signifikan terhadap respon daya sebar. Namun, untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam menentukan respon tersebut maka perlu dilakukan perhitungan efek. Hasil perhitungan efek terlihat pada tabel XVIII.
Tabel XVIII. Perhitungan efek CMC-Na dan propilen glikol serta interaksinya dalam menentukan respon viskositas dan daya sebar
Faktor
Efek
Viskositas Daya sebar
CMC-Na 100,8 -0,483
Propilen glikol -7,5 0,075
Interaksi -0,8 0,05
Pada tabel XVIII, dapat dilihat jika CMC-Na dapat menaikkan respon viskositas yang ditunjukkan dengan nilai positif. Sedangkan propilen glikol dan interaksi kedua faktor memberikan efek penurunan terhadap viskositas.
Namun, propilen glikol lebih besar dalam memberikan efek penurunan terhadap respon viskositas dengan nilai efek negatif. CMC-Na menjadi faktor yang paling dominan dalam menentukan respon viskositas. Hal ini dikarenakan CMC-Na memberi nilai efek yang besar (100,8) dan dari data uji ANOVA menunjukkan ada efek yang signifikan terhadap respon viskositas.
Terhadap respon daya sebar, CMC-Na memberikan efek negatif yang berarti menurunkan respon daya sebar. Propilen glikol dan interaksi kedua faktor memberikan efek positif yang berarti menaikkan respon daya sebar. Pada respon daya sebar, faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah CMC-Na karena memberikan penurunan paling besar yaitu -0,483. Sedangkan propilen dan interaksi kedua faktor hanya memberikan peningkatan daya sebar dengan nilai efek yang kecil.