• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TOPIK PENELITIAN

B. Efektifitas Kerja

1. Pengertian Efektifitas Kerja

Menurut Sutarto ( 2005 ), efektifitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmani dan rohani yang dilakukan manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai dengan yang dikehendaki. Menurut Siagian ( 2005 ), efektifitas kerja juga diartikan penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi efektifitas kerja pegawai yaitu suatu keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Efektifitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya.

Dari pengertian – pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas kerja merupakan suatu ukuran seberapa jauh target pekerjaan yang telah dicapai oleh manajemen yang mana target tersebut telah ditentukan terlebih dahulu. Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan

dapat dilaksanakan secara tepat, efektif, efisien apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Kerja

Efektifitas diartikan sebagai keberhasilan melakukan suatu program kerja atau kegiatan. Efektifitas kerja pegawai atau karyawan dipengaruhi oleh faktor – faktor .

Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja dalam organisasi / perusahaan antara lain :

a. Waktu

Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan faktor utama. Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan maka semakin banyak tugas lain yang menyusul dan hal ini memperkecil tingkat efektifitas kerja karena memakan waktu yang tidak sedikit.

b. Tugas

Seorang pegawai yang menyelesaikan tugasnya dengan baik sesuai rencana tentunya kan dapat menghasilkan efektifitas kerja demikian pula sebaliknya, pegawai yang tidak menyelesaikan pekerjaan dengan baik tidak menghasilkan efektifitas kerja.

c. Motivasi

Pimpinan dapat mendorong bawahan / pegawai melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka. Semakin termotivasi pegawai untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan.

d. Pengendalian

Dengan adanya pengendalian dalam perusahaan maka kerja karyawan atau pegawai dapat terpantau dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas. Memperkecil kesalahan dalam pelaksanaan tugas dapat menambah efektifitas kerja pegawai.

Beberapa tindakan pengendalian yang dilakukan pimpinan Fakultas Ekonomi antara lain :

i. Pengendalian atau pengawasan yang dilakukan Fakultas Ekonomi dalam hal memotivasi kehadiran pegawai yaitu pada Fakultas Ekonomi setiap hari pegawai wajib mengisi absensi di kepegawaian. ii. Pengendalian atau pengawasan yang dilakukan pimpinan dalam hal

disiplin waktu yaitu surat edaran yang dikeluarkan tentang jadwal jam kerja seperti berikut :

1) Pada hari Senin s/d Kamis, pegawai masuk kerja pada pukul 08.00 wib, istirahat 12.00-13.00 wib dan pulang pukul 14.00 wib. Dan akan dilanjutkan lagi untuk ekstensi pada pukul 17.00-21.00 wib. 2) Pada hari Jum’at, pegawai masuk pada pukul 08.00 s/d 11.00 wib.

Dan untuk ekstensi pukul 17.00-20.00 wib.

3) Pada hari Sabtu, pegawai masuk pada pukul 08.00 s/d 13.00 wib. iii. Pengendalian atau pengawasan yang dilakukan Fakultas Ekonomi

dalam hal mengurangi penyimpangan yaitu jika ada pegawai yang melakukan korupsi, pimpinan akan menurunkan jabatan atau memindahkannya ke bagian lain.

iv. Pengendalian atau pengawasan yang dilakukan Fakultas Ekonomi dalam hal membantu pegawai dalam pekerjaannya yaitu memberikan instruksi dengan mengarahkan pegawai dan memantau pekerjaannya, serta menilai hasil pekerjaan yang dilakukan.

e. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja. Lingkungan kerja menyangkut tata ruang, cahaya alam dan pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seorang pegawai sewaktu bekerja.

f. Perlengkapan dan Fasilitas

Fasilitas yang kurang lengkap akan mempengaruhi kelancaran karyawan dalam bekerja. Semakin baik sarana yang disediakan oleh perusahaan maka akan mempengaruhi semakin baiknya kerja seseorang dalam mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.

3. Alat Ukur Efektifitas Kerja

Ada beberapa alat yang biasa digunakan untuk mengukur efektifitas kerja antara lain :

a. Prestasi kerja

Prestasi kerja merupakan jawaban berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung prestasi kerja dibutuhkan individu yang memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

i. Berorientasi pada prestasi ii. Memiliki kepercayaan diri iii. Mampu mengendalikan diri

iv. Memiliki kompetensi b. Kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Jadi kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaan mereka.

Dan yang sering digunakan untuk mengukur efektifitas kerja pada perusahaan adalah prestasi kerja.

Prestasi Kerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu. Prestasi kerja merupakan hal yang dapat dilihat untuk mengukur sejauhmana efektifitas kerja pegawai.

Prestasi Kerja

Prestasi kerja pegawai Fakultas Ekonomi USU dapat dilihat dari : a. Daftar hadir pegawai

Pada Fakultas Ekonomi setiap hari pegawai wajib mengisi absensi di kepegawaian dan bagi pegawai yang sakit, harus menyertakan surat sakit dokter yang menyatakan bahwa pegawai tersebut benar sakit.

b. Disipilin waktu (apakah pegawai masuk kerja tepat waktu)

Pada Fakultas Ekonomi, para pegawainya harus mematuhi ketetapan jam kerja yang telah ditentukan yaitu mulai pukul 08.00-14.00. Namun, sebagian pegawai hadir pada pukul 08.30. Memang terkadang masih ada terjadi pelanggaran-pelanggaran di dalam ketepatan jam kerja ini seperti yang kita lihat di Fakultas Ekonomi USU. Namun, hal itu tidak begitu berarti karena masih bisa diatasi oleh pimpinannya.

c. Karakteristik Pegawai

Beberapa karakteristik pegawai pada Fakultas Ekonomi antara lain: 1) Memiliki kepercayaan diri

2) Mampu menyesuaikan diri

3) Memiliki tanggung jawab dan berusaha merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.

d. Pekerjaan yang diselesaikan

Secara umum pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik karena pimpinan memberikan instruksi dengan mengarahkan pegawai dan memantau dalam melaksanakan pekerjaan. Namun juga terdapat kesalahan – kesalahan kecil yang masih dapat ditolerir karena pegawai salah menterjemahkan perintah atasan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kemampuan fungsi pengendalian dalam meningkatkan efektifitas kerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Untuk memotivasi dalam mengerjakan pekerjaan sesuai pedoman sehingga dapat mengurangi penyimpangan-penyimpangan.

Pengendalian dapat memotivasi pegawai dalam bekerja sesuai pedoman sehingga dapat memperkecil kesalahan dan penyimpangan yang terjadi. Memperkecil kesalahan atau penyimpangan dapat meningkatkan efektifitas kerja pegawai.

Tetapi meskipun pengendalian sudah diterapkan, masih ditemukan penyimpangan-penyimpangan. Hal ini terjadi karena pegawai salah menterjemahkan perintah dari pimpinan.

2. Membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing

Pengendalian berfungsi untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan tugasnya dengan baik. Jika pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, hal ini dapat meningkatkan efektifitas kerja pegawai.

3. Menciptakan disiplin pegawai

Dengan adanya pengendalian, maka pegawai dapat lebih menghargai waktu dan memanfaatkannya seefisien mungkin. Hal ini dapat menciptakan kedisiplinan pegawai yang pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan efektifitas kerja pegawai.

B. SARAN

1 Sebaiknya proses pengendalian tegas, jelas dan adil serta dapat memberikan umpan balik bagi fakultas.

2 Pengendalian juga sebaiknya dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, serta hasil penilaian kinerja harus diberitahukan kepada orang yang bersangkutan agar orang yang diberitahukan dapat mengerti apa saja yang harus diperbaiki untuk masa mendatang.

3 Sebaiknya keseganan para penilai dalam hal pekerjaan dapat dikurangi agar kesalahan atau penyimpangan yang terjadi dapat diberitahukan kepada orang yang bersangkutan, agar orang yang bersangkutan dapat mengintropeksi diri.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony dan Govindarajan. 2008. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Daft, Richard L. 2006. Manajemen . Jakarta: Salemba Empat

Erni Tisnawati dan Kurniawan. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Pramedia Media Group

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba Empat

Siswanto, H.B. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta : Graha Ilmu

Dokumen terkait