• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJUAN PUSTAKA

2.2. Efektifitas Komunikasi

komunikasi yang dilakukan perusahaan efektif maka tentu akan mempengaruhi rasa kepuasan terhadap program tersebut, dan jika masyarakat puas, maka dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan sehingga memberikan perilaku yang baik tanpa ada konflik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.

2.2. Efektifitas komunikasi

Efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti tercapai keberhasilan yang telah ditetapkan. Menurut Suganda (1988) bahwa prinsip efektif itu adalah kemampuan untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan akhir melalui kerjasama orang-orang dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada seefisien mungkin.

Dalam kaitannya dengan efektifitas komunikasi, selama lebih dari 2.500 tahun para dosen dan ahli teori komunikasi manusia telah membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan keefektifan komunikasi. Setelah usaha yang berabad-abad untuk memecahkan masalah ini, hasilnya tetap belum terpecahkan.

Fisher (1986), mengemukakan bahwa sepanjang sejarah, konsep komunikasi yang efektif telah berkembang, baik dalam arti untuk menggambarkan keefektifan komunikasi maupun dalam menetapkan kriteria untuk menentukan komunikasi yang efektif. Ada empat tahap perkembangan konsep komunikasi yang efektif. (1) pengukuran keefektifan komunikasi dalam arti efek yang ditimbulkan. Kriteria ini mengajukan pertanyaan, ”Berhasilkah?” Jika ia berhasil maka ia efektif. (2) pendekatan keefektifan komunikasi yang memberi penekanan pada teknik komunikasi. (3) pendekatan konsep keefektifan yang memberikan penekanan pada menyesuaikan diri dengan orang lain yang berkomunikasi sehingga dapat mengidentifikasi serta menyesuaikan pesan menjadi searah

(kongruen) dengan internalisasi orang lain. (4) Pendekatan pada keefektifan komunikasi yang terakhir adalah mengevaluasi keefektifan sistem komunikasi secara keseluruhannya dari pada hanya dari seorang individu saja.

Mulyana (2005) menyatakan bahwa komunikasi efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para komunikan. Tubbs dan Moss (2001) mengatakan bahwa ada lima hal yang dijadikan ukuran dalam komunikasi efektif yaitu: (1) pemahaman, artinya penerima cermat mencermati isi pesan yang disampaikan oleh komunikator, sehingga tidak terjadi salah penafsiran pesan oleh komunikan, (2) kesenangan, artinya suasana yang menjadikan hubungan menjadi hangat, akrab dan menyenangkan, (3) pengaruh pada sikap, artinya kemampuan persuasif komunikator dalam menyampaikan pesan yang menimbulkan efek pada diri komunikan, (4) hubungan yang membaik, artinya tumbuh perasaan ingin bergabung dengan orang lain, ingin mengendalikan dan dikendalikan, serta ingin mencintai dan dicintai, serta (5) tindakan, artinya tindakan yang nyata yang dilakukan komunikan setelah terjadi pengertian, pembentukan dan perubahan sikap serta tumbuhnya hubungan baik. Selanjutnya Effendy (2002) menyatakan bahwa komunikasi untuk dapat dikatakan efektif, jika dapat menimbulkan dampak : 1) kognitif, yakni meningkatnya pengetahuan komunikan. 2) Afektif, yaitu perubahan pandangan komunikan, karena hatinya tergerak akibat komunikasi dan 3) Behavioral yaitu; perubahan perilaku atau tindakan yang terjadi pada komunikan.

Komunikasi yang efektif dapat terjadi secara sederhana jika orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudnya. Secara umum komunikasi dinilai efektif jika rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksud oleh komunikator berkait

erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh komunikan. Semakin besar kaitan antara yang dimaksud oleh komunikator dapat direspon oleh komunikan, maka semakin efektif pula komunikasi yang dilaksanakan. Jika S adalah pengirim pesan (sumber) dan R adalah penerima pesan, maka komunikasi disebut mulus dan lengkap bila respons yang diinginkan S dan respons yang diberikan R identik (Goyer dalam Tubbs dan Moss, 2001).

        1 dim tan pengirim aksud yang makna penerima gkap di yang makna S R

Nilai 1, yang menunjukkan kesempurnaan. Penyampaian dan penerimaan pesan jarang diperoleh nilai 1, paling-paling hanya mendekati saja. Semakin besar kaitan antara yang dimaksud dengan respons yang diterima, semakin efektif pula komunikasi yang terjadi. Bila R/S bernilai 0, berarti tidak ada kaiatan sama sekali antara respons yang diinginkan dengan respons yang diperoleh.

Menurut Effendy (2002), komponen-komponen komunikasi yang perlu diperhatikan supaya komunikasi efektif adalah mulai dari komunikator, pesan, saluran dan komunikan sebagai sasaran komunikasi. Unsur-unsur komunikasi tersebut harus dapat memenuhi kriteria sebagai beruikut :

(1) Komunikator

Faktor penting pada diri komunikator bila ia melakukan komunikasi adalah daya tarik dan kredibilitas. Seorang komunikator akan mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik. Apabila komunikan merasa ada kesamaan dengan komunikator

maka komunikan bersedia taat pada isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sedangkan kredibilitas berhubungan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang komunikator. Dengan kata lain seorang komunikator akan mendapat kepercayaan bila ia membahas suatu persoalan dengan profesi atau keahliannya.

(2) Pesan

Pesan komunikasi terdiri dari isi pesan dan lambang. Isi pesan komunikasi bisa satu, tetapi lambang yang dipergunakan bisa bermacam macam, lambang yang paling banyak digunakan dalam komunikasi ialah bahasa. Dalam komunikasi, bahasa memegang peranan yang sangat penting. Tanpa penggunaan bahasa, hasil pemikiran yang bagaimanapun baiknya tidak akan dapat dikomunikasikan kepada orang lain secara tepat. Wibur schram melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus dikenal oleh komunikan. Dalam hal ini komunikator pertama- tama harus mengerti tujuan pesan komunikasi, sehingga seorang komunikator harus mampu menyandi dan mengemas pesan dengan baik agar tidak terjadi kegagalan komunikasi.

(3) Saluran

Saluran komunikasi adalah alat melalui nara sumber komunikasi menyampaikan pesan-pesan kepada penerima. Saluran komunikasi terdiri dari berbagai macam, tetapi untuk mecapai sasaran komunikasi yang diinginkan maka dapat dipilih salah satu atau gabungan dari beberapa saluran. Pemilihan saluran tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan.

Masing masing saluran komunikasi mempunyai kelebihan dan kekurangan.

(4) Komunikan

Komunikan adalah anggota suatu sistem sosial yang disebut sebagai kumpulan unit yang berada secara fungsional dan terkait dalam kerjasama untuk memecahkan serta dalam rangka mencapai tujuan bersama. Menurut Bernard dalam Effendi (2001) menyebutkan bahwa komunikan akan menerima sebuah pesan hanya jika terdapat kondisi sebagai berikut : (a) komunikan dapat benar-benar mengerti pesan komunikasi, (b) pada saat mengambil keputusan komunikan sadar, bahwa keputusannya akan sesuai dengan tujuannya dan bersangkutan dengan kepentingan pribadinya, (c) komunikan mampu menepatinya, baik secara mental maupun secara fisik.

Dokumen terkait