A. Kajian Teori
2. Efikasi Diri ( Self-Efficacy )
14
Konsepself-efficacypertama kali dikemukakan oleh Bandura. Self efficacy
merupakan keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan
memberikan hasil positif, yang dapat menjadi faktor penting dalam
menentukan apakah siswa berprestasi atau tidak. Efikasi diri dinilai mirip
dengan motivasi dalam menguasai sesuatu dan motivasi intrinsik (Feist,
2011: 211). Di samping itu Zimmerman (2000: 83-84) mengemukakan
bahwaSelf-efficacymerupakan penilaian pribadi tentang kemampuan
seseorang untuk mengatur dan melaksanakan program kerja dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan, dan ia berusaha menilai tingkat,
keumuman, dan kekuatan dari seluruh kegiatan dan konteks. Ditambahkan
pula oleh L. Feltz dan D. Lirgg (2001: 2) mengatakan bahwa keyakinan
Self-efficacytidak untuk melakukan penilaian tentang kemampuan
seseorang secara objektif, melainkan suatu penilaian tentang apa yang dapat
dicapai seseorang dengan keterampilan yang dimilikinya. Dengan kata lain,
penilaianSelf-efficacyadalah apa yang seseorang pikirkan tentang apa yang
dapat ia lakukan, bukan apa yang ia miliki. Selanjutnya dikatakan bahwa
penilaianSelf efficacyadalah produk dari sebuah proses kompleks
self-appraisaldanself-persuasiyang mengandalkan pengolahan kognitif atas
berbagai sumber informasiefficacy.
Dengan demikian, Self-efficacyadalah pendapat seseorang mengenai
kemampuannya dalam melakukan suatu aktivitas tertentu.Self-efficacy
merefleksikan seberapa yakinnya siswa tentang kemampuannya melakukan
15
tertentu belum menjamin tingginyaSelf-efficacyseseorang pada bagian
lainnya.Self-efficacymengindikasikan seberapa kuatnya keyakinan
seseorang bahwa mereka memiliki keterampilan untuk melakukan sesuatu,
mereka bisa yakin bahwa dengan faktor-faktor lain akan membuat mereka
meraih sukses.
Menurut Bandura dalam Zeldin (2000: 6), PersepsiSelf-efficacydapat dibentuk
dengan menginterpretasi informasi dari empat aspek yaitu:
1. Pengalaman otentik: merupakan sumber yang paling berpengaruh,
karena kegagalan atau keberhasilan pengalaman yang lalu akan
menurunkan atau meningkatkanSelf-efficacyseseorang.
2. Pengalaman orang lain: merupakan sumber informasi yang diperlukan
untuk membuat pertimbangan tentang kemampuan diri sendiri.
3. Pendekatan sosial atau verbal: merupakan pendekatan yang dilakukan
dengan cara meyakinkan seseorang bahwa ia memiliki/ tidak memiliki
kemampuan untuk melakukan sesuatu.
4. Indeks psikologis: merupakan status fisik dan emosi yang akan
mempengaruhi kemampuan seseorang.
L. Feltz dan D. Lirgg (2001: 5) mengemukakan bahwaself-efficacyindividu
dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu :
a. Tingkatan (level)
Self-efficacyindividu dalam mengerjakan suatu tugas berbeda dalam
16
pada tugas yang mudah dan sederhana, atau juga pada tugas-tugas
yang rumit dan membutuhkan kompetensi yang tinggi. Individu yang
memilikiself-efficacyyang tinggi cenderung memilih tugas yang
tingkat kesukarannya sesuai dengan kemampuannya.
b. Keadaan umum (generality)
Dimensi ini berkaitan dengan penguasaan individu terhadap bidang
atau tugas pekerjaan. Individu dapat menyatakan dirinya memiliki
self-efficacypada aktivitas yang luas, atau terbatas pada fungsi
domain tertentu saja. Individu denganself-efficacyyang tinggi akan
mampu menguasai beberapa bidang sekaligus untuk menyelesaikan
suatu tugas. Individu yang memilikiself-efficacyyang rendah hanya
menguasai sedikit bidang yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu
tugas.
c. Kekuatan (strength)
Dimensi yang ketiga ini lebih menekankan pada tingkat kekuatan atau
kemantapan individu terhadap keyakinannya.Self-efficacy
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan individu akan
memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan individu.
Self-efficacymenjadi dasar dirinya melakukan usaha yang keras, bahkan
ketika menemui hambatan sekalipun.
Bandura (2008: 3-6) menguraikan proses psikologisself-efficacydalam
mempengaruhi fungsi manusia. Proses tersebut dapat dijelaskan melalui
cara-cara dibawah ini :
17
Dalam melakukan tugas akademiknya, individu menetapkan tujuan
dan sasaran perilaku sehingga individu dapat merumuskan tindakan
yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan sasaran
pribadi tersebut dipengaruhi oleh penilaian individu akan
kemampuan kognitifnya. Fungsi kognitif memungkinkan individu
untuk memprediksi kejadian-kejadian sehari-hari yang akan
berakibat pada masa depan. Asumsi yang timbul pada aspek
kognitif ini adalah semakin efektif kemampuan individu dalam
analisis dan dalam berlatih mengungkapkan ide-ide atau
gagasan-gagasan pribadi, maka akan mendukung individu bertindak dengan
tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Individu akan
meramalkan kejadian dan mengembangkan cara untuk mengontrol
kejadian yang mempengaruhi hidupnya. Keahlian ini
membutuhkan proses kognitif yang efektif dari berbagai macam
informasi.
b. Proses motivasi
Motivasi individu timbul melalui pemikiran optimis dari dalam
dirinya untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Individu
berusaha memotivasi diri dengan menetapkan keyakinan pada
tindakan yang akan dilakukan, merencanakan tindakan yang akan
direalisasikan.
c. Proses afeksi
Afeksi terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam
18
dengan mengontrol kecemasan dan perasaan depresif yang
menghalangi pola-pola pikir yang benar untuk mencapai tujuan.
Proses afeksi berkaitan dengan kemampuan mengatasi emosi yang
timbul pada diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Kepercayaan individu terhadap kemampuannya mempengaruhi
tingkat stres dan depresi yang dialami ketika menghadapi tugas
yang sulit atau bersifat mengancam. Individu yang yakin dirinya
mampu mengontrol ancaman tidak akan membangkitkan pola pikir
yang mengganggu. Individu yang tidak percaya akan
kemampuannya yang dimiliki akan mengalami kecemasan karena
tidak mampu mengelola ancaman tersebut.
d. Proses seleksi
Proses seleksi berkaitan dengan kemampuan individu untuk
menyeleksi tingkah laku dan lingkungan yang tepat, sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Ketidakmampuan individu
dalam melakukan seleksi tingkah laku membuat individu tidak
percaya diri, bingung, dan mudah menyerah ketika menghadapi
masalah atau situasi sulit.Self-efficacydapat membentuk hidup
individu melalui pemilihan tipe aktivitas dan lingkungan. Individu
akan mampu melaksanakan aktivitas yang menantang dan memilih
situasi yang diyakini mampu menangani. Individu akan memelihara
kompetensi, minat, hubungan sosial atas pilihan yang ditentukan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya makaself-efficacy
19
aktivitas, usaha, dan ketekunan seseorang dalam mengatur dan melakukan
perbuatan yang dikehendaki untuk mencapai tujuannya dan harapan yang
realistik sehingga berusaha sekuatnya dalam mengatasi kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengetahui
self efficacysiswa adalah dengan mengujinya menggunakan skala milik
Schwarzer dan Jerusalem, (1995). Skala ini digunakan karena landasan teori
yang digunakan dalam penelitiannya menggunakan teorisosial cognitive
milik Albert Bandura. Selain itu, menurut Schwarzer dan Jerusalem, (1995)
koefisien reliabilitas skalaself-efficacy0,75 sampai 0,90 sehingga dapat
dikatakan reliabel dan juga dapat dibuktikan melalui validitas diskriminan
dan validitas konvergen. Berikut ini disajikan contoh skalaself efficacy
menurut Schwarzer dan Jerusalem, (1995) :
Tabel 2. Contoh SkalaSelf Efficacy
No Measure Response Format Not at all true Hardly true Moderately true Exactly true 1
I can always manage to solve difficult problems if I try hard enough.
2
If someone opposes me, I can find the means and ways to get what I want.
3
It is easy for me to stick to my aims and accomplish my goals.
4
I am confident that I could deal efficiently with unexpected events. 5
Thanks to my resourcefulness, I know how to handle
unforeseen situations. 6 I can solve most problems if I
invest the necessary effort. 7
I can remain calm when facing difficulties because I can rely on my coping abilities.
20
8
When I am confronted with a problem, I can usually find several solutions.
9 If I am in trouble, I can usually think of a solution. 10 I can usually handle whatever
comes my way.