• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekhokardiografi Brightness - mode (B-mode) atau Ekhokardiografi 2 Dimensi Real Time (2-DE) Time (2-DE)

Ekhokardiografi B-mode adalah dasar dari semua prosedur echocardiography yang mulai dikembangkan sejak tahun 1980-an. Gambar visual yang dihasilkan berupa kedalaman struktur jantung pada sumbu y dan lebar struktur jantung pada sumbu x (Reef 1998) sebagaimana terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2a Gambaran ekhokardiografi B-mode kuda dengan metode right parasternal short axis view pada kuda. b Penjelasan struktur jantung kuda.

* IVS: Interventricular Septa, LVID: Left Ventricular Internal Dimension, LVW: Left Ventricular Wall

Sumber : Schwarzwald (2004)

Ekhokardiografi B-mode bermanfaat untuk melihat dan menilai ukuran jantung, ruang jantung, struktur jantung dan ketebalan dinding jantung, fungsi katup dan miokardium, serta aliran darah (Marr 1994; Reef 1998; Schwarzwald 2004).

Teknik penggunaan dari ekhokardiografi B-mode dapat dilakukan dari sisi kanan kuda (right parasternal) maupun sisi kiri kuda (left parasternal). Probe diletakkan sejajar/sagital

b a

dengan sumbu jantung (long axis) maupun diputar 90 o sampai memotong/transversal dengan sumbu jantung (short axis). Sudut probe terhadap sumbu jantung disesuaikan dengan tujuan pengamatan. Ekhokardiografi B-mode lebih mudah dipahami dibanding M-mode hanya tidak dapat menunjukkan ketebalan struktur jantung secara akurat (Reef 1998).

2. Ekhokardiografi(Time) Motion-mode(M-mode)

Ekhokardiografi M-mode diperkenalkan pertama kali pada tahun 1970-an. Gambaran satu dimensi dari struktur jantung dalam skala waktu terlihat lebih akurat pada sumbu x sedangkan kedalaman struktur jantung terlihat pada sumbu y (Reef 1998) sebagaimana yang terlihat pada Gambar 3.

Ekhokardiografi M-mode bermanfaat untuk mengamati diameter lumen ventrikel kiri, ketebalan dinding ventrikel kiri, serta ketebalan katup interventrikular pada saat sistol dan diastol (Meral et al. 2007; Schwarzwald 2004). Pengukuran ventrikel kiri umumnya dilakukan di sisi kanan kuda dengan metode right parasternal short axis view di level chorda tendinae (Patteson 2002; Schwarzwald 2004).

Gambar 3a Gambaran ekhokardiografi M-mode kuda di level chorda tendinae. b Penjelasan struktur jantung kuda.

* IVS: Interventricular Septa, LVID: Left Ventricular Internal Dimension, LVW: Left Ventricular Wall, LV: left ventricle,

RV: right ventricle

Sumber : Schwarzwald (2004)

Ekhokardiografi M-mode lebih unggul dibanding ekhokardiografi B-mode, karena dapat menunjukkan akhir sistol dan diastol dengan tepat (Patteson 2002) sehingga dapat menilai pergerakan struktur jantung dan mengukur jantung secara lebih akurat (Marr, 1994).

Ketebalan Otot Jantung (Miokardium)

Jantung kuda merupakan terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel. Ventrikel kiri berbentuk kerucut memiliki otot dinding jantung yang disebut miokardium. Miokardium ventrikel terdiri dari lapisan otot yang memanjang dan spiral dan mendapat asupan darah dari arteri dan vena koroner (Marr dan Bowen 2010).

Gambar 4 Penampang struktur luar dan dalam jantung kuda.

*1. Brachiocephalic trunk, 2. cranial vena cava, 3. pulmonary trunk, 4. right ventricle, 5. Interventrikular groove, 6. Aorta, 7. cranial vena cava, 8. Papillary muscle, 9. left atrium, 10. right atrium, 11. Left ventricle, 12. Chorda tendinae, 13. Pulmonary veins, 14. Left atrium, 15. aortic valve, 16. Left ventricle, 17. Left ventricular wall, 18.Interventricular septal.

Sumber : Anonim 2009

Left ventricular wall (LVW) adalah miokardium bagian luar ventrikel kiri yang berhubungan langsung dengan perikardium. Left ventricular wall memiliki ketebalan 3 kali lipat miokardium ventrikel kanan (Marr dan Bowen 2010) karena harus memompa darah ke seluruh tubuh (Reece 2004).

Inter ventricular septal (IVS) adalah miokardium pembatas antara ventrikel kiri dan kanan jantung yang diukur dari batas terdalam ventrikel kanan sampai batas terdalam ventrikel kiri. Sebagian besar IVS tersusun oleh jaringan otot namun di bagian atasnya meluas menjadi sekat membran yang tidak berotot dan lebih tipis yang tersusun atas jaringan fibrin. Papilary muscle muncul secara simetris dari IVS ventrikel kiri dan kanan. Papilary muscle ventrikel kiri akan mengait ke chorda tendinae dari katup mitral (Marr dan Bowen 2010). Papilary muscle bergerak bersamaan dengan miokardium sehingga pergerakan chorda

6 1 7 13 2 9 8 15 14 3 10 17 18 16 4 11 5 12

tendinae menjadi teratur chorda tendinae berfungsi mencegah katup mital tertarik keluar ke arah aorta oleh tekanan balik dari ventrikel (Reece 2004).

Pengamatan Dimensi Intrakardial

Left ventricular internal dimension (LVID) adalah lebar lumen ventrikel kiri jantung yang dihitung dari batas luar IVS sampai batas dalam LVW. Nilai LVIDs dihitung pada saat sistol yaitu pada awal gelombang P sedangkan LVIDd dihitung pada saat diastol yaitu menjelang akhir gelombang T pada gambaran EKG.

Pengamatan Volume Jantung

Volume darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri jantung dalam sekali denyutan disebut stroke volume (SV). Nilai SV ditentukan oleh volume dan kekuatan pengisian ventrikel kanan (preload), tekanan di sirkulasi arteri sistemik (afterload), dan kekuatan kontraksi miokardium pada setiap denyutan (Patteson 2002; Marlin dan Nankervis 2004).

Volume darah yang dikeluarkan dari ventrikel kiri per menit disebut cardiac output (Q). Nilai Q akan meningkat karena kebutuhan oksigen pada saat latihan yang sebagian besar Q yang dihasilkan dikirim ke miokardium, sedangkan sisanya dikirim ke lambung, usus, ginjal serta kulit sebagai pengatur suhu/thermoregulator (Hinchcliff et al. 2008; Marlin dan Nankervis 2004).

Semakin besar volume darah yang mencapai ventrikel maka semakin besar volume darah yang dikeluarkan (SV). Upaya peningkatan SV ini yang membantu mengatur kestabilan Q pada berbagai kondisi pernafasan yang normal. Nilai Q dapat meningkat oleh peningkatan preload termasuk oleh peningkatan darah vena dan penurunan kemampuan resistensi pembuluh darah perifer seperti pada saat latihan, anemia, demam dan kebuntingan (Marr dan Bowen 2010).

Pada kuda THB seberat 450 kg terjadi sedikit peningkatan SV mencapai 1 hingga 1,5 liter per denyut pada saat berlatih. Peningkatan SV ini akan meningkatkan Q dari 40 liter per menit pada saat istirahat menjadi 240 sampai 350 liter per menit pada saat latihan maksimal (Rose dan Hudgson 2000).

Pengamatan Indeks Fungsi Jantung

Fractional shortening (FS) adalah indikator fungsi (kemampuan kontraksi) ventrikel kiri pada saat sistol yang dihitung dengan rumus = LVIDd-LVIDs/LVIDd x 100% (Schwarzwald 2004). Nilai FS merupakan persentasi pengurangan minor axis ventrikel kiri (Marr dan Bowen 2010).

Ejection Fraction (EF) adalah proporsi darah yang dikeluarkan oleh left ventrikel selama satu denyut dibagi dengan end diastolic volume. Nilai EF dihitung dengan rumus : SV/EDV x 100% (Schwarzwald 2004). Nilai EF adalah persentasi pengurangan EDV ventrikel kiri(Marr dan Bowen 2010)

Penghitungan Ukuran Jantung

Ukuran jantung kuda THB umumnya lebih besar daripada standarbred (Buhl 2008), Arab, dan warmblood (Hinchcliff et al. 2008). Gunn (1989) mengatakan bahwa ukuran jantung kuda THB lebih besar dibanding seluruh ras kuda lain.

Volume darah kuda juga dipengaruhi oleh ras. Kuda THB memiliki volume darah 68% lebih besar, plasma darah 46% lebih besar, dan volume sel darah merah 2 kali lebih besar dibanding kuda Parcheron dengan berat badan yang sama (Kline dan Foreman 1991). Ukuran jantung kuda THB yang belum dilatih diperkirakan mencapai 0,9-1% berat badannya, kuda Arab kurang dari 0,8% berat badannya, dan kuda beban kurang dari 0,65% berat badannya (Hinchcliff et al. 2008).

Left ventricular myocardial mass (LVMM) adalah persentasi berat jantung ventrikel kiri yang didapat dari pengamatan ekhokardiografi M-mode. Nilai LVMM dapat menunjukkan adanya hipertrofi otot jantung secara tepat dan dapat dipertangungjawabkan dibanding dengan nilai HS (Lightowler et al. 2004).

Penghitungan nilai LVMM secara akurat sangat penting dalam penilaian potensi performa kuda (Grundland dan Ohad 2010). Menurut Lighttowler et al. (2004), ukuran ventrikel kiri LVMM dihitung dengan rumus sebagai berikut : LVMM (gram) = 1,5 x (IVSd + LVWd + LVIDd)3- (LVIDd)3.

Dokumen terkait