• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan di triwulan II-2010 diperkirakan akan relatif meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I-2010. Hal tersebut diperkirakan terjadi karena membaiknya kondisi recovery perekonomian dunia yang kemudian mempengaruhi peningkatan pertumbuhan hingga tingkat regional. Dorongan pertumbuhan dari sisi permintaan terjadi pada konsumsi, investasi dan ekspor. Sedangkan pada sisi penawaran, peningkatan pertumbuhan didorong oleh sektor industri, bangunan, listrik-gas-air, pertambangan, angkutan-komunikasi dan perdagangan-hotel-restauran. Kemudian, laju inflasi tahunan diperkirakan akan cenderung mengalami kenaikan, namun dalam besaran yang masih relatif stabil.

7.1 Outlook Kondisi Makroregional

Pada sisi permintaan, pertumbuhan Sulawesi Selatan triwulan II-2010 diperkirakan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya. Hal tersebut diperkirakan terjadi karena membaiknya kondisi recovery perekonomian dunia yang kemudian mempengaruhi peningkatan pertumbuhan hingga tingkat regional.

Pada triwulan mendatang, diperkirakan konsumsi masyarakat akan cenderung meningkat pertumbuhannya mengingat di akhir triwulan II-2010 memasuki masa liburan anak sekolah dan juga persiapan untuk tahun ajaran baru sehingga konsumsi rumah tangga otomatis akan naik. Selain itu konsumsi pemerintah juga diduga akan meningkat, mengingat program-program pembangunan daerah untuk tahun 2010 diperkirakan sudah mulai berjalan meski belum optimal. Selain itu, adanya pelaksanaan Pilkada di beberapa daerah pada triwulan II-2010 akan lebih mendorong peningkatan pertumbuhan konsumsi.

Kemudian untuk investasi, pada triwulan II-2010 diprediksi akan relatif meningkat karena terdapat 10 proyek pembangunan di Sulsel di tahun 2010, yaitu pengembangan pelabuhan Makassar, proyek Central Point of Indonesia (CPI), pelabuhan ikan Nusantara Unita, pengembangan Kawasan Industri Makassar (KIMA 2), jaringan kereta api yang menghubungan Makassar dengan Pare-pare, pembangkit listrik tenaga sampah, pembangunan industri pengolahan kakao, industria pengolahan rumput laut, pembibitan-penggemukan sapi terpadu dan proyek pembangunan resort pulau-pulau kecil di Makassar.

Pada sisi ekspor-impor juga diperkirakan terjadi peningkatan pertumbuhan net ekspor. Kenaikan ekspor yang didorong oleh membaiknya penjualan nikel di dunia sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia yang kemudian mendorong pulihnya permintaan baja anti karat dan akhirnya memicu permintaan nikel. Hal tersebut terrefleksi dari tingkat harga yang cenderung naik sejak awal 2010 pada hingga pada bulan April 2010.

Grafik 7.1.

Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen

Pada sisi penawaran, peningkatan pertumbuhan didorong oleh sektor industri, bangunan, listrik-gas-air, pertambangan, angkutan-komunikasi dan perdagangan-hotel-restauran. Sektor bangunan masih tetap tumbuh meningkat meski tidak signifikan. Hal tersebut masih searah dengan masih berlangsungnya proyek-proyek pembangunan di Sulsel. Sehubungan dengan hal tersebut, maka secara otomatis, akan berpengaruh pada sektor industri pengolahan, khususnya industri semen di Sulawesi Selatan.

Kemudian pada sektor listrik-gas-air, diduga akan terjadi kenaikan kinerja khususnya pada subsektor listrik jika dibandingkan dengan triwulan I-2010. Penyebabnya peningkatan pertumbuhan sub sektor tersebut diduga karena PT.PLN telah berhasil melakukan perbaikan mesin pada PLTG Sengkang. Di sisi lain, masih terdapat supply air yang cukup untuk menjalankan PLTA Bakaru. Selain itu, sektor pertambangan diduga relatif akan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan meningkatnya produksi nikel PT.Inco seiring dengan membaiknya permintaan nikel internasional yang ditandai dengan meningkatnya harga nikel.

Terakhir adalah proyeksi peningkatan pertumbuhan pada sektor angkutan-komunikasi dan perdagangan-hotel-restauran yang biasanya berjalan seiringan. Hal itu disebabkan karena di penghujung triwulan tersebut, sudah memasuki periode liburan anak sekolah sehingga biasanya momen tersebut digunakan untuk berlibur. Terlepas dari hal tersebut, diproyeksikan pada triwulan mendatang akan lebih banyak acara yang bersifat MICE (Meeting Incentive Conference Event) diselenggarakan di Sulawesi Selatan, jika dibandingkan dengan triwulan I-2010.

0 20 40 60 80 100 120 140 160 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2007 2008 2009 2010 Indeks Ekspektasi  Konsumen

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut di atas, maka perekonomian Sulsel pada triwulan mendatang diperkirakan mengalami perlambatan dibandingkan triwulan I-2010 (6,68%; y.o.y). Perkiraan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I-I-2010 pada kisaran 7,61% + 0,5% (y.o.y).

7.2 Outlook Inflasi (3,77 +0,5%)

Pada triwulan mendatang, laju inflasi tahunan diperkirakan akan cenderung mengalami kenaikan, namun dalam besaran yang masih relatif stabil. Perkiraan kenaikan laju inflasi tahunan pada triwulan II-2010 akan cenderung sekidit meningkat meski masih pada kisaran yang terkendali. Diduga pergerakan harga yang berasal dari kelompok bahan makanan akan cenderung deflasi, mengingat periode masa panen yang jatuh pada bulan April sampai dengan Juni akan cenderung membuat kesediaan pasokan seperti sayuran, bumbu-bumbuan dan buah-buahan relatif lebih berlimpah. Selain itu, komoditas ikan juga cenderung stabil karena faktor cuaca masih relatif kondusif bagi para nelayan untuk melaut.

Namun di sisi lain, tekanan inflasi berasal dari komoditas sandang, terutama dari komoditas emas. Permintaan emas untuk investasi diyakini terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Investor lebih memilih emas sebagai instrumen investasi karena dianggap lebih aman. Mereka yakin emas instrumen yang lebih aman dibandingkan instrumen investasi lain, seperti valuta asing (valas) dan saham. Harga emas yang cenderung naik sejak akhir triwulan I-2010 diduga akan mendorong terjadinya inflasi pada triwulan II-2010.

Kemudian kebijakan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada tahun 2010 diproyeksikan akan memberikan dampak ekspektasi sendiri terutama bagi kalangan industri maupun pengusaha. Meskipun belum ada keputusan yang pasti akan waktu pemberlakukan kenaikannya, namun tindakan para pelaku usaha khususnya subsektor hotel, telah menaikkan tarif hunian kamarnya terutama nanti memasuki masa peak season.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut di atas, maka pada triwulan II-2010 diperkirakan inflasi tahunan provinsi Sulsel akan sedikit lebih besar daripada triwulan sebelumnya, yaitu pada kisaran 3,77% ± 0.5% (y.o.y). Kecenderungan tersebut searah dengan Survei Konsumen (SK) bulan Maret yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana Indeks Ekspektasi terhadap harga-harga dalam 3 bulan yang akan datang, yaitu sebesar 144 yang mengindikasikan bahwa persepsi responden SK akan harga akan cenderung meningkat pada triwulan mendatang.

Grafik 7.2.

Indeks Ekspektasi Terhadap Harga-harga dalam 3 bulan y.a.d

Grafik 7.3.

Perkembangan Laju Inflasi Tahunan Sulsel dan Proyeksinya

7.3. Prospek Perbankan

Kinerja perbankan di Sulsel pada triwulan II-2010 diduga masih tumbuh lebih baik jika dibandingkan triwulan I-2010 atau satu tahun sebelumnya. Selain kondisi perekonomian dunia yang relatif membaik awal tahun 2010, kondisi dalam negeri kita juga cukup kondusif. Hal ini trlihat dari bergerakan laju tingkat suku bunga yang cenderung menurun sejalan dengan pregerakan BI rate sehingga sektor riil diharapkan mendapatkan ruang gerak yang lebih besar pada triwulan II-2010.

Terkait dengan hal tersebut, diduga pada triwulan mendatang kredit yang disalurkan perbankan akan meningkat. Kemudian pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga diharapkan akan mengalami kenaikan, hal tersebut dimungkinkan karena masyarkat diduga sudah akan merasa lebih yakin dengan kondisi perekonomian pada periode dimaksud sehingga mereka sudah tidak ragu lagi untuk menempatkan dananya di bank. Sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional dan regional maka diharapkan Non Performing Loan (NPL) juga dapat turun.

20.0  40.0  60.0  80.0  100.0  120.0  140.0  160.0  180.0  200.0  2 3 4 1 2 3 4 1 2008 2009 2010

Indeks Ekspekstasi  Perubahan Harga Umum  3 bulan yad

0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1* 2** 2007 2008 2009 2010 % y.o.y  ‐ Sulsel y.o.y  ‐ Nas Sumber : BPS, diolah

Dokumen terkait