• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Eksekusi Putusan Basyarnas dan Pengadilan Agama

2. Eksekusi Putusan Pengadilan Agama

Pelaksanaan putusan pengadilan yang memerlukan pelaksanaan adalah putusan yang bersifat menghukum (condemnatoir). Pelaksanaan tersebut memerlukan bantuan dari pihak yang bersengketa, artinya pihak yang bersangkutan harus

dengan suka rela melaksanakan putusan pengadilan. Jadi bersedia memenuhi kewajiban untuk berprestasi yang dibebankan oleh pengadilan melalui putusannya. Eksekusi dilaksanakan atas perintah dan di bawah pimpinan Ketua Pengadilan yang dilaksanakan oleh panitera dan jurusita Pengadilan yang bersangkutan (Amnawaty, 2009: 92).

Apabila pihak yang kalah tidak mau atau lalai melaksanakan putusan pengadilan. Pihak yang menang dapat mengajukan permohonan kepada ketua Pengadilan Agama yang memutus perkara, baik secara lisan maupu secara tertulis agar putusan pengadilan dilaksanakan. Untuk itu ketua pengadilan memanggil pihak yang kalah serta mengingatkan agar melaksanakan putusan pengadilan selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 8 (delapan) hari (Pasal 196 HIR dan Pasal 207 RBg). Apabila dalam tenggang waktu 8 hari pihak yang kalah tidak melaksanakan putusan, maka Ketua Pengadilan Agama membuat suatu penetapan mengabulkan permohonan eksekusi.

Setelah adanya penetapan eksekusi selanjutnya panitera akan menentukan kapan eksekusi dilksanakan. Panitera akan membuat surat pemberitahuan tentang kepastian dari diadakanya eksekusi dan ditujukan kepada pemohon eksekusi, termohon eksekusi, kepala desa, kecamatan dan kepolisian. Dan setiap perintah yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Agama dan atau panitera harus dalam bentuk tertulis dan memperhatikan tenggang waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum dijalankan suatu tindakan eksekusi harus disampaikan dan diketahui pihak tereksekusi (Amnawaty, 2009: 93).

Pasal 54 Ayat (2) UU No 48 Tahun 2009, pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara perdata dilakukan oleh panitera dan juru sita dipimpin oleh Ketua Pengadilan. Dalam Pasal 54 Ayat (3) UU No 48 Tahun 2009 disebutkan Putusan pengadilan dilaksanakan dengan memperhatikan nilai kemanusiaan dan keadilan. Dan dalam Pasal 55 Ayat (1) UU No 48 Tahun 2009, Ketua pengadilan wajib mengawasi pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Dalam Pasal 55 Ayat (2) UU No 48 Tahun 2009, Pengawasan pelaksanaan putusan pengadilan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa eksekusi putusan Pengadilan Agama dilakukan oleh panitera dan jurusita atas perintah Ketua Pengadilan Agama. Hal ini sejalan dengan eksekusi putusan dalam lingkugan Peradilan Umum. Seperti yang halnya dalam Pasal 54 UU No 48 Tahun 2009 yang menyatakan pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara perdata dilakukan oleh panitera dan juru sita dipimpin oleh ketua pengadilan.

Mengenai putusan Basyarnas bersifat final dan mengikat, sementara putusan Pengadilan Agama tidak, karena masih ada upaya hukum seperti Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali, dari segi efesiensi penyelesaian sengketa melalui arbitrase paling lama 180 hari sudah harus putus. Untuk hal apabila pihak yang kalah tidak melaksanakan dengan sukarela, putusan Basyarnas dapat dimohonkan ke Pengadilan sesuai dengan SEMA Nomor 8 tahun 2008 menetapkan putusan Arbitrase Syariah pelaksanaan eksekusinya melalui Peradilan Agama.

Penyelesaian sengketa di Basyarnas adalah merupakan penyelesaian sengketa secara non litigasi. Sementara penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama adalah secara litigasi. Keduanya sebenarnya tidak jauh berbeda dalam proses beracaranya maupun putusannya sebab keduanyapun menggunakan irah-irah putusan ”Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa”. Dan dalam pelaksanaan eksekusi Pengadilan Agama tidak memerlukan lembaga lain untuk melakukan eksekusi sedangkan pada Basyarnas eksekusinya harus dimohonkan pada lembaga lain yaitu Pengadilan Agama.

MOTTO

Hikmah adalah harta orang muslim yang hilang, dimanapun ia menemukannya,

maka ia paling berhak terhadapnya. (HR. Ibnu Majah)

Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk

mengejarnya. (Walt Disney)

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.

(Martin Vanbee)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

(Thomas Alva Edison)

Everyone is trying to accomplish something big, not realizing that life is made up of little things.Washington

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Ibu tercinta

Sang penanggung seluruh beban, atas semangatnya yang unbreakable, butiran peluh yang mengalir untuk anak-anaknya, kasih yang tak mengharapkan balasan,

untaian doa di sepanjang usia.

Kakak-kakak yang senantiasa menggantikan posisi ayah dalam hidupku dan memenuhi segala kebutuhan, yang membuatku tak pernah merasa kehilangan

sosok ayah karena ada kalian diposisi terdepan.

RIWAYAT HIDUP

Eliyani lahir tanggal 25 Maret 1988 di Banjar Ratu, Lampung Tengah. Putri ke-empat dari ke-empat bersaudara pasangan Bapak Misdi (alm) dan Ibu Sari. Eliyani memiliki dua orang kakak perempuan dan satu orang kakak laki-laki.

Riwayat pendidikan dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Banjar Ratu yang diselesaikan pada tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 9 Candi Rejo pada tahun 2003, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar pada tahun 2006.

Pada tahun 2006, Eliyani terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, pernah aktif di beberapa organisasi kampus, yaitu Forum Silaturrahim dan Studi Islam (FOSSI) Fakultas Hukum Universitas Lampung periode 2006 sampai 2010, sebagai staf ahli bidang Eksternal Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM-FH) tahun 2007-2008 dan sebagai anggota bidang PSDM Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Lampung Tengah (PERSADA) tahun 2008-2010. Pada tanggal 19 Januari sampai dengan 27 Februari 2009 peneliti mengikuti program Praktik Kerja Lapangan Hukum (PKLH) di PT Great Giant Livestock (GGLC) yang beralamat di jalan Raya Arah Menggala KM.77 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Peneliti juga mengikuti Program Cooperatif Education (Co-Op) selama enam bulan yaitu pada bulan Februari-Agustus, atas kerjasama Universitas Lampung dan PT PLN Sektor Pembangkitan Bandar Lampung guna membangun sinergitas antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim.

Puji syukur kepada ALLAH SWT, Tuhan semesta alam penguasa siang dan malam yang selalu memberikan limpahan rahmat, hidayah serta inayahNya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan skipsi ini yang berjudul “Tinjauan Yuridis Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah pada Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) dan Pengadilan Agama”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada murabbi sejati sepanjang zaman nabi Muhammad SAW yang telah mencontohkan ucapan, sikap dan perbuatan yang terbaik, sehingga kita mendapatkan syafaatny dihari akhir.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Lampung. Melalui skripsi ini peneliti banyak belajar sekaligus memperoleh ilmu dan pengalaman, yang belum pernah diperoleh sebelumnya dan diharapkan ilmu dan pengalaman tersebut kelak dapat bermanfaaat dimasa yang akan datang.

Penulisan skripsi ini tidaklah mungkin berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Bapak Hi. Adius Semenguk, S.H., M.S., Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung;

2. Prof. Dr. I Gede Arya Bagus Wiranata, S.H., M.H., Ketua Bagian Hukum Perdata;

3. Ibu Amnawaty, S.H., M.H., Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktu, saran, masukan, dan bimbingannya selama perbaikan dan penyelesaian penulisan skripsi ini;

4. Ibu Rilda Murniati, S.H., M.Hum., Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktu, saran, masukan, dan bimbingannya selama perbaikan dan penyelesaian penulisan skripsi ini;

5. Ibu Hj. Wati Rahmi Ria, S.H., M.Hum., Pembahas I yang telah memberikan waktu, saran, dan masukan guna perbaikan dan penyelesaian penulisan skripsi ini;

6. Ibu Rohaini, S.H., M.H., Pembahas II yang telah memberikan waktu, saran, dan nasehat guna perbaikan dan penyelesaian skripsi ini;

7. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Lampung, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama proses pendidikan dan atas bantuannya selama ini;

8. Seluruh karyawan dan sahabat-sahabat di PT PLN Sektor Pembangkitan Bandar Lampung, terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan, semangat dan dorongan untuk terus maju, dan “listrik untuk kehidupan yang lebih baik”;

9. Ibu sang malaikat hati karena doa, pengorbanan,dan dukungannya yang tidak pernah habis walau peluh membanjiri tubuh dan rapuhnya usia mengerogoti semangatnya serta kakak-kakak yang selalu peneliti banggakan, karena kalian adalah batu yang menjadi pijakkan bagi peneliti untuk melompat lebih tinggi;

10.Seluruh sahabat tercinta Cuni, Nur, Sri, Sartika, Indah, Hotlina, Gita, Fenika dan yang lainynya yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena kalian ada dihati, maka terima kasih telah membagi duka dan bahagia bersama;

11.Teman kuliah, teman sekolah, teman kosan Angan saka (Echi, Eka, Vita, Esti, Siti, Umi, Ambar, Devi, Novi) dan teman menuntut ilmu dimanapun berada tanpa terkecuali, serta seluruh pihak yang telah banyak membantu, terima kasih banyak atas bantuan, semangat, motivasi, dan doa kalian, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian dengan balasan yang jauh lebih baik. 12.The big family in FOSSI FH tercinta, jalan panjang dan berlubang jadi terasa

mudah karena bersama kalian, tetesan peluh bukanlah kelelahan karena berjuang bersama tapi menjadi tetesan embun penyejuk kalbu karena bisa berjalan berdampingan, tetesan air mata bukanlah kesedihan tapi ungkapan rasa cinta pada kalian. I love you full because we are family.

Penuh harapan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua sehingga dapat memenuhi misi yang diemban Perguruan Tinggi untuk membina, memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan dan kesejahteraan Bangsa dan Negara Indonesia.

Bandar Lampung, Nopember 2010

Dokumen terkait