• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6. ASI Eksklusif

2.6.1 Definisi ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk madu, air teh, air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit dan nasi.(Roesli, 2001).

ASI Eksklusif adalah makanan terbaik yang harus diberikan pada bayi, karena didalamnya terkandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi yang tidak ada terdapat pada susu sapi, dan ASI diberikan selama enam bulan pertama kehidupan (Depkes RI, 2006).

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai berumur enam bulan (Sri, 2004).

2.6.2 Stadium ASI Menurut Masa Laktasi

ASI Stadium awal adalah kolostrum, dimana kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari keempat setelah persalinan. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup, kolostrum merupakan pencahar (pembersih susu bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir

segera bersih dan siap menerima ASI serta pada minggu pertama sering defekasi dan fases berwarna hitam.

Kandungan tertinggi dalam kolostrum bayi yang masih sangat lemah yaitu protein, mineral, terutama natrium, kalium dan klorida yang tinggi. Vitamin yang larut dalam lemak tertinggi daripada yang larut dalam air.

ASI Stadium dua adalah ASI peralihan yang diproduksi pada hari keempat sampai hari kesepuluh. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi, serta jumlah volume ASI semakin meningkat, hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktivitas bayi yang makin aktif .

ASI stadium ketiga adalah ASI matur yang sekresi dari hari yang kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur ini merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur enam bulan (Sri, 2004).

2.6.3 Komposisi ASI

ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu. ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain : zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon enzim, zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli, 2001).

2.6.4 Manfaat ASI Eksklusif

Manfaat ASI Eksklusif bagi bayi adalah sebagai nutrisi, meningkatnya daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan jalinan kasih sayang dan manfaat ASI Eksklusif bagi ibu adalah mengurangi pendarahan setelah melahirkan, mengurangi terjadinya anemia, menjarangkan kehamilan, mengecilkan rahim ibu,

mengurangi terjadinya kanker, lebih ekonomis/murah, tidak merepotkan/hemat waktu, praktis, memberi kepuasan bagi ibu.

2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Memberikan Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan adalah faktor-faktor kesehatan bayi, faktor kesehatan ibu, faktor iklan, faktor pengetahuan ibu, faktor pekerjaan ibu, faktor petugas kesehatan, faktor budaya dan faktor ekonomi (Suhardjo, 1999).

2.7.1 Faktor Kesehatan Bayi

Faktor kesehatan bayi adalah faktor yang menyangkut kondisi bayi antara lain galaktosemia, bibir sumbing dan celah palatum, yang menyebabkan ibu memberikan makanan tambahan pada bayinya. Galaktosemia yaitu kelainan metabolisme sejak lahir yang ditandai adanya kekurangan enzim galaktokinase yang dibutuhkan untuk mengurangi laktosa menjadi galaktosa, jika bayi diberi ASI atau bahan lain yang mengandung laktosa maka kadar laktosa dalam darah dan air kemih akan meningkat secara klinis akan timbul katarak. Bentuk lain adalah kekurangan enzim yang dapat menyebabkan bayi diare, muntah-muntah, hati dan limpa membesar kumudian bayi menjadi kuning. Bibir sumbing dan celah palatum menyebabkan bayi kesulitan menciptakan tekanan negatif dalam rongga mulut yang diperlukan dalam proses menyusui, keadaan ini dapat menyebabkan ibu memberikan makanan tambahan.

2.7.2 Faktor Kesehatan Ibu

Faktor kesehatan ibu adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi ibu yang menyebabkan ibu memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan, misalnya kegagalan laktasi, penyakit yang membuat ibu tidak dapat memberi ASI, serta adanya kelainan payudara yaitu terjadinya pembendungan air susu karena penyempitan laktus laktiferus oleh karena tidak dikosongkan dengan sempurna, kelainan puting susu seperti puting susu terbenam dan cekung sehingga menyulitkan bagi bayi untuk menyusu, mastitis (suatu peradangan pada payudara disebabkan oleh kuman terutama staphylococcus aureus melalui luka pada putting susu), tidak ada susu (agalaksia), dan air susu sedikit keluar (Oligogalaksia). Menyusui menjadi kontra indikasi bila ibu menderita penyakit berat seperti kegagalan jantung, penyakit ginjal atau paru-paru yang serius dengan penyakit tuberkulosis aktif, masih dapat menyusui bayinya bila diberi terapi dalam dua bulan ibu tidak infeksi lagi, biasanya bayi juga diberi terapi pencegahan dengan imunisasi BCG. Kurangnya dukungan sosial dalam mengatasi masalah diatas maka ibu cenderung memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan sebagai pengganti ASI.

2.7.3 Faktor Pengetahuan Ibu

Faktor pengetahuan ibu adalah faktor yang berhubungan dengan tingkat pengenalan informasi tentang pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan. Pengetahuan ibu tentang kapan pemberian makanan tambahan, fungsi makanan tambahan, makanan tambahan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan risiko pemberian makanan pada bayi kurang dari enam bulan sangatlah penting. Tetapi bayak ibu-ibu yang tidak mengetahui hal tersebut diatas sehingga memberikan

makanan tambahan pada bayi usia di bawah enam bulan tanpa mengetahui risiko yang akan timbul.

2.7.4 Faktor Pekerjaan Ibu

Faktor pekerjaan ibu adalah faktor yang berhubungan dengan aktivitas ibu setiap harinya untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya yang menjadi alasan pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan. Pekerjaan ibu bisa saja dilakukan di rumah, di tempat kerja baik yang dekat maupun jauh dari rumah. Ibu yang belum bekerja sering memberikan makanan tambahan dini dengan alasan melatih atau mencoba agar pada waktu ibu mulai bekerja bayi sudah terbiasa.

Hal yang terpenting bagi ibu menyusui, agar produksi air susunya banyak adalah harus sering menyusukannya kepada bayinya, minimal 8 kali sehari, misalnya diulang tiap 3 jam, pada payudara kiri dan kanan, masing-masing minimal selama 5 menit. Produksi air susu ibu akan meningkat bila puting susu ibu sering mendapatkan rangsangan dari mulut bayi. Makin sering ibu menyusui, maka akan semakin banyak produksi air susu ibu (Luluk, 2005).

2.7.5 Faktor Petugas Kesehatan

Faktor petugas kesehatan adalah kualitas petugas kesehatan yang akhirnya menyebabkan ibu memilih untuk memberikan makanan tambahan pada bayi atau tidak. Petugas kesehatan adalah orang yang mengerjakan sesuatu pekerjaan di bidang kesehatan atau orang mampu melakukan pekerjaan di bidang kesehatan. Petugas kesehatan sangat berperan dalam memotivasi ibu untuk tidak memberi makanan tambahan pada bayi usia kurang dari ena bulan. Biasanya, jika dilakukan penyuluhan

dan pendekatan yang baik kepada ibu yang memiliki bayi usia kurang dari enam bulan, maka pada umumnya ibu mau patuh dan menuruti nasehat petugas kesehatan, oleh karena itu petugas kesehatan diharapkan menjadi sumber informasi tentang kapan waktu yang tepat memberikan makanan tambahan dan risiko pemberian makanan tambahan dini pada bayi.

2.7.6 Faktor Iklan

Faktor iklan adalah faktor yang berhubungan dengan promosi tentang pemberian makanan tambahan, baik yang didengar atau dilihat langsung oleh ibu. Iklan merupakan sebuah sarana, yang jika baik dapat menarik penonton atau pendengarnya untuk melakukan sesuai dengan anjuran iklannya. Banyaknya iklan yang memasarkan susu formula, membuat ibu mau memberikannya kepada bayi dengan keyakinan sehat dan baik bagi bayinya. Iklan tidak hanya melalui televisi,tapi juga radio dan surat kabar, bahkan di tempat-tempat praktek swasta dan klinik-klinik kesehatan masyarakat di Indonesia sudah tersedia brosur-brosur gratis tentang produk-produk susu yang bisa diberikan pada bayi usia kurang dari enam bulan.

2.7.7 Faktor Budaya

Faktor budaya adalah faktor yang berhubungan dengan nilai-nilai dan pandangan masyarakat yang lahir dari kebiasaan yang ada, dan pada akhirnya mendorong masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan budaya. Misalnya budaya yang baru berkembang sekarang ini adalah pandangan untuk tidak memberikan ASI karena bisa menyebabkan perubahan bentuk payudara yang membuat wanita tidak cantik. Masih banyak ibu, khususnya yang sangat memperhatikan bentuk tubuhnya, masih mengikuti tradisi ini.

Tradisi lainnya misalnya ibu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan. Produsen susu dan makanan pendamping ASI yang semestinya turut berperan serta dalam program yang notabene bisa menyehatkan generasi penerus, justru banyak yang melakukan penyimpangan.

2.7.8 Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi keuangan yang menyebabkan daya beli untuk makanan tambahan menjadi lebih besar. Faktor ekonomi ini menyangkut besarnya penghasilan yang diterima, yang jika dibandingkan dengan pengeluaran, masih memungkinkan ibu untuk memberikan makanan tambahan bagi bayi usia kurang dari enam bulan.

Biasanya semakin baik perekonomian keluarga maka daya beli akan makanan tambahan juga mudah, sebaliknya semakin buruk perekonomian keluarga, maka daya beli akan makanan tambahan lebih sukar.

Dokumen terkait