• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekspor

Dalam dokumen THESIS FRANSISCO DE ASSIS LIMA (Halaman 55-60)

BAB II LANDASAN TEORI

B. Ekspor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem

pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke

37 bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor komoditas pertanian dan perikanan di Timor-Leste sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor hasil pertanian dan perikanannya ke luar negeri.

1. Produk Ekspor

Secara umum produk ekspor dapat dibedakan menjadi dua yaitubarang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas.

Barang non migasadalah barang-barang yang bukan berupa minyak bumi dan gas, seperti hasil perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.

2. Perdagangan Internasional

Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan yang positif kepada kegiatan ekonomi negara telah lama diyakini di kalangan ahliahli ekonomi. Mahzab Merkatilisme, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup sekitar abad ke- 16 dan ketujuhbelas berpendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan kepada sesuatu negara. Ahli-ahli ekonomi klasik, terutama David Ricardo, mengemukakan perdagangan yang lebih meyakinkan lagi mengenai pentingnya

peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari dari melakukan spesialisasi dan perdagangan luar negeri merupakan pandangan yang sudah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negeri dan ekonomi internasional yang wujud sekarang (Sukirno,1994).

Ada dua alasan pokok mengapa perdagangan internasional tumbuh dengan cepat dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Pertama, liberalisasi perdagangan dan investasi membuat penurunan tarif, kuota, pengendalian mata uang, dan hambatan terhadap arus barang dan modal internasional lainnya, walaupun besarnya liberalisasi tiap Negara berbeda-beda. Kedua, penyempitan ruang ekonomi yang belum pernah dibayangkan sebelumnya telah terjadi melalui perbaikan pada teknologi komunikasi dan transportasi yang sangat pesat dan berakibat pengurangan biaya (Rifai dkk., 2008: 34).

Rifai et al (2008: 34) menyatakan bahwa ada beberapa tahun terakhir ini, semakin diakui bahwa keberhasilan perdagangan internasional tidak sekedar disebabkan oleh keuntungan komparatif yang didasarkan efisiensi produktif. Faktor- faktor dinamis suatu Negara memainkan peranan yang sangat penting dalam kesuksesan perdagangan internasional dengan memberikan keuntungan kompetitif suatu negara. Beberapa faktor- factor dinamis tersebut antara lain masuknya investasi asing dan perusahaan multinasional.

39 Menurut Salvatore, (2002: 112-113), terdapat berbagai keuntungan positif yang diberikan oleh perdagangan internasional bagi pertumbuhan ekonomi. Keuntungan- keuntungan tersebut adalah:

a. Perdagangan dapat meningkatkan pendayagunaan sumber-sumber daya domestik di suatu negara berkembang. Artinya melalui hubungan perdagangan internasional, suatu negara berkembang dapat beranjak dari titik produksinya yang tidak efisien dan memanfaatkan sumber daya yang semula tidak bisa diserap oleh pasar domestik.

b. Melalui peningkatan ukuran pasar, perdagangan internasional juga dapat menciptakan pembagian kerja dan skala ekonomis (economies of scale) yang lebih tinggi.

c. Perdagangan internasional juga berfungsi sebagai wahana transmisi gagasan-gagasan baru, teknologi yang lebih baik, serta kecakapan manajerial dan bidang-bidang keahlian lainnya yang diperlukan bagi kegiatan bisnis. Tanpa adanya perdagangan internasional, maka para pengusaha di suatu negara akan terus berkutat pada cara-cara lama yang kurang efisien.

d. Perdagangan antar negara juga merangsang dan memudahkan mengalirnya arus modal internasional dari negara maju ke negara berkembang. Jika hubungan dagang telah terjalin dengan baik, maka perusahaan-perusahaan di negara maju akan terdorong untuk melakukan investasi langsung berupa pembangunan pabrik atau sarana produksi di

negara berkembang. Jika hal itu terjadi, maka mengalirlah modal dan teknologi serta keterampilan produksi yang lebih baik dari negara maju ke negara berkembang yang bersangkutan.

e. Di beberapa negara berkembang yang besar seperti Brazil dan India, impor produk-produk manufaktur telah merangsang permintaan domestik, sehingga membuka kesempatan bagi para pengusaha setempat untuk terjun dalam produksi komoditi yang sama. Jadi, adanya produk baru di negara berkembang memberikan inspirasi dan membuka lahan bisnis baru yang menguntungkan bagi para produsen setempat.

f. Perdagangan internasional merupakan instrumen yang efektif untuk mencegah monopoli karena perdagangan pada dasarnya merangsang peningkatan efisiensi setiap produsen domestik agar mampu menghadapi persaingan dari negara lain.

Ekspor bisa dilihat dari sisi permintaan dan penawaran. Permintaan ekspor seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini (Dewi, 2006: 65):

a. Harga barang itu sendiri

b. Harga barang lain yang sangat berkaitan erat dengan barang tersebut c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat d. Jumlah penduduk

41 f. Ramalan yang akan terjadi di masa yang akan datang

Berdasarkan teori ekonomi makro apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor. Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya.

Y = C + I + G + (X–M) Keterangan: Y = Tingkat Pendapatan C = Konsumsi I = Investasi G = Peng Pemerintah X = Expor M = Impor

Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.

Dalam dokumen THESIS FRANSISCO DE ASSIS LIMA (Halaman 55-60)

Dokumen terkait