1 Halaman 3/3 PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
3. Secondary arrest adalah tidak adanya pembukaan ostium uteri pada persalinan fase aktif setelah dilakukan evaluasi selama 2 jam. Untuk menilai
kemajuan ini seyogyanya dilakukan 1 orang.
4. Bila terjadi secondary arrest, hendaknya dievaluasi penyebab terjadinya hal tersebut. Bila persalinan pervaginam tidak mungkin atau tidak terjadi kelainan letak, maka dilakukan seksio caesarea.
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap
EKSTRAKSI CUNAM
No. Dokumen 01/MED/15 No. Revisi 1 Halaman 1/5 PROSEDURTETAP Tanggal terbit
Ditetapkan Direktur
Pengertian
Suatu tindakan persalinan buatan dimana janin dilahirkan pada suatu tarikan cunam yang dipasang pada kepalanya
Tujuan
Untuk segera melahirkan janin sehingga dapat menyelamatkan jiwa ibu maupun janin.
Kebijakan Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal
Prosedur
1. Indikasi Relatif (Efektif, Profilaktif)
1.1. Ekstraksi cunan yang bila dikerjakan akan menguntungkan ibu ataupun aninnya, tetapi bila tidak dikerjakan, tidak akan merugikan, sebab bila dibiarkari, diharapkan janin akan lahir dalam 15 menit berikutnya. 1.2. Indikasi Relatif dibagi menjadi :
1.2.1. Indikasi De Lee. Ekstraksi cunam dengan syarat kepala sudah di dasar panggul, putaran paksi dalam sudah sempurna, levator ani sudah
terenggang, dan syaratsyarat ekstrasksi cunam lainnya sudah dipenuhi. Ekstraksi cunam atas indikasi elektif, di negara-negara Barat sekarang banyak dikerjakan, karena dinegara-negara tersebut banyak dipakai
anestesia atau conduction analgesia guna mengurangi nyeri dalam persalinan. Anestesia atau conduction analgesia menghilangkan tenaga
mengejan, sehingga persalinan harus diakhiri dengan ekstraksi cunam.
EKSTRAKSI CUNAM
No. Dokumen No. Revisi 1 Halaman 3/5 PROSEDUR TETAP Tanggal terbit 5. Persiapan
5.1.Persiapan untuk lbu. 5.1.1. Posisi tidur lithotomi. EKSTRAKSI CUNAM
No. Dokumen No. Revisi 1 Halaman 2/5 PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
1.2.2. Indikasi Pinard Ekstraksi cunam yang mempunyai syarat sama
dengan indikasi de lee, hanya di sini Pasien harus sudah mengejan selama 2 am.
1.2.3. Keuntungan Indikasi Profilaktik, ialah :
1.2.3.l. Mengurangi ketegangan parineum yang berlebihan. 1.2.3.2. Mengurangi penekanan kepala pada jalan lahir.
1.2.3.2. Kala II diperpendek.
1.2.3.4. Mengurangi bahaya kompresi jalan lahir pada kepala. 2. Indikasi Absolut (Mutlak)
2.1. Indikasi Ibu :
2.1.1. Eklamsia, preklampsia. 2.1.2. Ruptura uteri membakat
2.1.3. Ibu dengan penyakit jantung, paru-paru dan lain-lain. 2.2. Indikasi Janin :
2.2.1. Gawat janin. 2.3. Indikasi Waktu : 2.3.1. Kala II memanjang. 3. Indikasi Kontra
3.1. Bila semua syarat dipenuhi, tidak ada indikasi kontra. 4. Syarat
Untuk dapat melahirkan janin dengan ekstraksi cunan, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
4.1. Janin harus dapat lahir pervaginam ( tidak ada disproporsi, sefalopelvik).
4.2. Pembukaan serviks lengkap.
4.3. Kepala janin sudah cakap (mencapai letak = sudah terjadi engagement).
4.4. Kepala janin harus dapat dipegang oleh cunam. 4.5. Janin hidup.
5.1.2. Rambut vulva dicukur
5.1.3. Kandung kemih dan rektum dikosongkan 5.1.4. Desinfeksi vulva.
5.1.5. Infus bila diperlukan. 5.1.6. Narkosis bila diperlukan. 5.1.7. Kain penutup pembedahan 5.1.8. Gunting episiotomi.
5.1.9. Alat-alat untuk menjahit robekan jalan lahir. 5.1.10. Uterotonika.
5.2. Persiapan untuk Janin.
5.2.1. Alat-alat pertolongan persalinan. 5.2.2. Alat penghisap lendir.
5.2.3. Oksigen.
5.2.4. Alat-alat untuk resusitasi bayi. 5.3. Persiapan untuk Dokter,
5.3.1. Mencuci tangan. 5.3.2. Sarung tangan suci hama.
5.3.3. Baju operasi suci hama.
Sebelum ektrasi cunain dikcrjaknn, penolong harus meneliti secara cermat apakah semua persiapan tersebut telah lengkap.
EKSTRAKSI CUNAM
No. Dokumen No. Revisi 1 Halaman 4/5 PROSEDUR TETAP Tanggal terbit 6. Teknik
6.1. Cara Pcmasangan Cunam.
Ditinjau dari posisi daun cunam terhadap kcpala janin dan panggul ibu pada waktu cunam tersebut dipasang, maka pemasangan cunam dibagi :
6.1.1. Pemasangan Sefalik (pemasangan biparietal, melintang terhadap kepala), ialah pasangan cunam dimana sumbu panjang cunam sesuai dengan diameter mentooksipitalis kepala janin, sehingga daun cunam terpasang secara simetrik di kiri kanan kepala.
6.1.2. Pemasangan Pelvik (melintang terhadap panggul) ialah pcmasangan cunam sehingga sumbu panjang cunam sesuai dengan sumbu panggul. Jadi pemasangan cunam yang baik ialah, bila cunam terpasang bilateral kepala dan melintang panggul. Hal ini hanya terjadi bila kepala janin sudah dipintu bawah panggul dan ubun-ubun kecil berada di depan di bawah simfisis.
Oleh karena itu kriteria pemasangan cunam yang sempurna (ideal) ial ah bila :
6.1.2.l. Sutura sagitalis tegak lurus dengan bidang tangkai cunam 6.1.2.2. Ubun-ubun kecil terletak 1 jari di atas bidang tersebut. 6.1.2.3. Kedua daun cunam teraba simetris disamping kepala. 6.2. Cara Ekstraksi Cunam.
6.2.1. Penolong membayangkan bagaimana cunarn akan dipasang. 6.2.2. Pemasangan daun cunam pada kepala janin.
6.2.3. Mengisi sendok cunam.
6.2.4. Menilai hasil pemasangan hasil cunarn. 6.2.5. Ekstraksi cunam pcrcobaan.
6.2.6. Ekstraksi cunam definitif.
6.2.7. Membuka dan melepaskan scndok cunam. EKSTRAKSI CUNAM
No. Dokumen No. Revisi 1 Halaman 5/5 PROSEDUR TETAP Tanggal terbit
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap
EKSTRAKSI VAKUM
No. Dokumen No. Revisi1 Halaman ¼ PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan Direktur
Pengertian Tindakan persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vakum) pada kepalanya.
Tujuan
Bertujuan untuk segera melahirkan janin sehingga dapat menyelamatkan iwa ibu maupun janin. Alat ini dinamakan ekstraktor vakum atau
ventouse.
Kebijakan Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal
Prosedur BENTUK DAN BAGIAN-BAGIAN EKSTRAKTOR VAKUM
1. Mangkuk (cup)
1.1. Bagian yang dipakai untuk membuat kaput
suksedaneum artifisialis. Dengan mangkuk inilah kepala diekstraksi. Diameter mangkuk : 3, 4, 5, 6, cm. Pada dinding belakang mangkuk terdapat tonjolan, untuk tanda letak denominator.
1.2. Botol
1.2.1. Tempat membuat tenaga negatif (vakum). Pada tutup botol terdapat manometer, saluran menuju
ke pompa penghisap, dan saluran menuju ke mangkuk yang dilengkapi dengan pentil. 1.3. Karet penghubung.
1.4. Rantai penghubung antara mangkuk dengan pemegang. 1.5. Pemegang (extraction bandle).
1.6. Pompa penghisap (vakum pomp) 2. Indikasi
2.1. Ibu
2.1.1. Untuk memperpendek kala II, misalnya : a. Penyakit jantung kompensata
b.Penyakit paru-paru fibrotik. Waktu : kala II yang mamanjang.
EKSTRAKSI VAKUM
No. Dokumen No. Revisi 1 Halaman ¾ PROSEDUR TETAP Tanggal terbit . EKSTRAKSI VAKUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/4
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
2.2. Janin.
2.2. 1. Gawat Janin (masih kontroversi) 3. INDIKASI KONTRA
3.1. Ibu
3. l. l. Ruptura uteri membakat.
3.1.2. Pada penyakit-penyakit dimana ibu secara mutlak tidak boleh mengejan, misalnya payah
antung, Preeklampsia berat. 3.2. Janin
3.2.1. Letak muka.
3.2.2. After coming head. 3.2.3. Janin preterm.
4. SYARAT
4.1 Syarat-syarat ekstraksi vakum sama dengan ekstraksi cunarn, hanya disini syarat lebih luas, yaitu :
4.1.1 Pembukaan lebih dari 7 cm (hanya pada multigravida)
4.2 Penurunan kepala janin boleh pada hodge II Harus ada kontraksi rahim dan ada tenaga pengejan.
Teknik
1. Cara Pcmasangan Cunam.
Ditinjau dari posisi daun cunam terhadap kcpala janin dan panggul ibu pada waktu cunam tersebut dipasang, maka pemasangan cunam dibagi :
1.1. Pemasangan Sefalik (pemasangan biparietal, melintang terhadap
kepala), ialah pasangan cunam dimana sumbu panjang cunam sesuai dengan diameter mentooksipitalis kepala janin, sehingga daun cunam terpasang secara simetrik di kiri kanan kepala
1.2. Pemasangan Pelvik (melintang terhadap panggul) ialah pemasangan cunam sehingga sumbu panjang cunam sesuai dengan sumbu panggul. Jadi pemasangan cunam yang baik ialah, bila cunam terpasang bilateral kepala dan melintang panggul. Hal ini hanya terjadi bila kepala janin sudah dipintu bawah panggul dan ubun-ubun kecil berada di depan di bawah simfisis.
Oleh karena itu kriteria pemasangan cunam yang sempurna (ideal) ialah bila :
1.2.l. Sutura sagitalis tegak lurus dengan bidang tangkai cunam
1.2.2. Ubun-ubun kecil terletak 1 jari di atas bidang tersebut. 1.2.3. Kedua daun cunam teraba simetris disamping kepala. 2. Cara Ekstraksi Cunam.
Ekstraksi cunam terdiri dari tujuh langkah, yaitu :
2.1. Penolong membayangkan bagaimana cunarn akan dipasang. 2.2. Pemasangan daun cunam pada kepala janin.
2.3. Mengisi sendok cunam.
2.4. Menilai hasil pemasangan hasil cunarn. 2.5. Ekstraksi cunam pcrcobaan.
2.6. Ekstraksi cunam definitif.
2.7. Membuka dan melepaskan scndok cunam. EKSTRAKSI VAKUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4
PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap
TINDAKAN OPERATIF