• Tidak ada hasil yang ditemukan

Elemen Literasi Digital

Dalam dokumen SHEELLA TAN PUBLIC RELATIONS (Halaman 37-148)

BAB II URAIAN TEORETIS

2.2 Kerangka Teori

2.2.2 Literasi Digital

2.2.2.2 Elemen Literasi Digital

Elemen penting dalam literasi digital menyangkut kemampuan apa saja yang harus dikuasai dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Steve Wheeler (dalam Musiin & Eko, 2020:58-60) membagi Sembilan elemen penting literasi digital yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Social Networking

Adanya situs jejaring sosial menjadi salah satu contoh dalam social networking atau kehidupan sosial daring. Melalui jejaring sosial pengguna dapat meningkatkan efisiensi dalam berkomunikasi, selain

Universitas Sumatera Utara

itu mampu memilih media sosial yang beragam jenis dan disesuaikan dengan kebuuthannya.

b. Transliteracy

Transliterasi adalah kemampuan memanfaatkan segala jenis platform yang berbeda, spesifik dalam membuat konten, mengumpulkan, membagikan, hingga mengomunikasikan melalui berbagai media sosial, diskusi grup, dan berbagai layanan online yang tersedia.

c. Maintaining Privacy

Sebagai bentuk pencegahan dari hal-hal buruk maka penting untuk menampilkan identitas/profile online seperlunya saja. Memahami segala jenis cyber crime, seperti pencurian online lewat kartu kredit (carding), mengenal ciri-ciri situs palsu (phising), penipuan via-email, dan lain sebainya.

d. Creating Content

Berkaitan dengan suatu keterampilan dalam membuat konten diberbagai aplikasi daring dan platform. Selain itu meliputi kemampuan menggunakan berbagai platform e-learning.

e. Organising and Sharing Content

Menata dan berbagi konten informasi lebih mudah dan efisien dengan adanya Dropbox dan Google Drive.

f. Reusing/Repurposing Content

Membuat suatu konten baru dari hasil berbagai jenis informasi yang tersedia dan dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan.

Contohnya ketika mendapatkan sebuah informasi, lalu informasi tersebut disebarkan, orang lain yang menerima informasi dan akan memperbaharui dengan informasi yang lain untuk melengkapi informasi tersebut.

g. Filtering and Selecting Content

Memiliki kemampuan untuk mencari, menyaring, dan memilah informasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara

Pengguna mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan dan berdampak positif bila mampu melakukan filtering dan selecting.

2.2.2.3 Kompetensi Literasi Digital Berdasarkan Digital Literacy Global Framework (DLGF)

Menurut Edison, dkk (2017:140) Kompetensi merupakan kemampuan individu yang didasarkan pada hal-hal menyangkut dialetika (perpaduan) antara pengetahuan, keahlian, dan sikap dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. Secara umum kompetensi memiliki makna yang mirip dengan keterampilan hidup seperti halnya dalam kecakapan, kebiasaan, perbuatan, atau performansi yang dapat diamati bahkan diukur.

Seseorang menguasai literasi digital dikarenakan mampu memahami dan menguasai penggunaan alat-alat teknologi dan informasi, serta mampu mengevaluasi informasi dengan tepat dari berbagai sumber. Maka, untuk dapat dikategorikan memiliki kompetensi literasi digital seseorang harus menguasai literasi informasi, literasi TIK, literasi media dan komunikasi.

Berdasarkan kerangka kerja Digital Literacy Global Framework (DLGF) yang dipublikasi oleh UNESCO (2018:23) terdapat tujuh kompetensi literasi digital yang berfungsi sebagai dasar untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indikator 4.4.2: “Presentase pemuda/orang dewasa yang telah mencapai setidaknya tingkat kemahiran minimum dalam keterampilan literasi digital”. Adapun tujuh kompetensi Digital Literacy Global Framework terdiri atas:

1) Operasi Perangkat Keras dan Lunak (Device and Software Operations)

Digunakan utuk mengidentifikasi dan menggunakan teknologi perangkat keras. Selain itu untuk mengidentifikasi data, informasi, dan konten digital yang diperlukan dalam mengoperasikan teknologi perangkat lunak. Terdiri atas beberapa kompopnen kompetensi yaitu:

Universitas Sumatera Utara

• Pengoperasian fisik perangkat digital

Untuk mengidentifikasi dan menggunakan fungsi serta fitur alat pada teknologi perangkat keras (hardware).

• Pengoperasian perangkat lunak pada perangkat digital Untuk mengetahui dan memahami data, informasi, dan/atau konten digital yang diperlukan untuk pengoperasian

alat dan teknologi perangkat lunak (software).

2) Literasi Informasi dan Data (Information and Data Literacy) Digunakan untuk mengartikulasikan kebutuhan informasi, untuk menemukan dan mengambil data digital, informasi dan konten.

Untuk menilai relevansi sumber dan isinya. Untuk menyimpan, mengelola dan mengatur data digital, informasi dan konten. Terdiri atas beberapa kompopnen kompetensi yaitu:

• Menjelajah, mencari, dan memfilter data, informasi dan konten digital (Browsing, searching, and filtering data) Untuk mengartikulasikan kebutuhan informasi, untuk mencari data, informasi dan konten di lingkungan digital, untuk mengaksesnya dan untuk menavigasi di antara mereka.

Untuk membuat dan memperbarui strategi pencarian pribadi.

• Mengevaluasi data, informasi, dan konten digital (Evaluating data, information, and digital content)

Menganalisis, membandingkan, dan mengevaluasi secara kritis kredibilitas dan keandalan sumber data, informasi, dan konten digital. Menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasi data, informasi, dan konten digital secara kritis.

• Mengelola data, informasi, dan konten digital (Managing data, information, and digital content)

Untuk mengatur, menyimpan dan mengambil data, informasi dan konten dalam lingkungan digital. Untuk mengatur dan memprosesnya dalam lingkungan yang terstruktur.

Universitas Sumatera Utara

3) Komunikasi dan Kolaborasi (Communication and Collaboration)

Digunakan untuk untuk berinteraksi, berkomunikasi dan berkolaborasi melalui teknologi digital dengan tetap sadar akan keragaman budaya dan generasi. Berpartisipasi dalam masyarakat melalui layanan digital publik dan swasta dan kewarganegaraan partisipatif serta mengelola identitas dan reputasi digital seseorang.

Terdiri atas beberapa kompopnen kompetensi yaitu:

• Berinteraksi melalui teknologi digital (Interactiong through digital technologies)

Untuk berinteraksi melalui berbagai teknologi digital dan memahami sarana komunikasi digital yang sesuai untuk konteks tertentu.

• Berbagi melalui teknologi digital (Sharing through digital technologies)

Untuk berbagi data, informasi, dan konten digital dengan orang lain melalui teknologi digital yang tepat. Untuk bertindak sebagai perantara, untuk mengetahui tentang praktik referensi dan atribusi.

• Terlibat dalam kewarganegaraan melalui teknologi digital (Engaging in citizenship through digital technologies) Untuk berpartisipasi dalam masyarakat melalui penggunaan layanan digital publik dan swasta. Untuk mencari peluang pemberdayaan diri dan kewarganegaraan partisipatif melalui teknologi digital yang tepat.

• Berkolaborasi melalui teknologi digital (Collaboratig through digital technologies)

Untuk menggunakan alat dan teknologi digital dalam proses kolaboratif dan konstruksi serta kreasi bersama sumber daya dan pengetahuan.

Universitas Sumatera Utara

• Netiket (Nettiquette)

Memperhatikan norma perilaku dan pengetahuan saat menggunakan teknologi digital dan berinteraksi dalam lingkungan digital. Untuk mengadaptasi strategi komunikasi untuk audiens tertentu dan untuk menyadari keragaman budaya dan generasi dalam lingkungan digital.

• Mengelola identitas digital (Managing digital identity) Untuk membuat dan mengelola satu atau beberapa identitas digital, untuk dapat melindungi reputasinya sendiri, untuk menangani data yang dihasilkan seseorang melalui beberapa alat, lingkungan dan layanan digital.

4) Pembuatan Konten Digital (Digital Content Creation)

Digunakan untuk membuat dan mengedit konten digital. Selain itu meningkatkan dan mengintegrasikan informasi dan konten ke dalam pengetahuan yang ada sambil memahami bagaimana hak cipta dan lisensi diterapkan. Untuk mengetahui bagaimana memberikan instruksi yang dapat dimengerti untuk sistem komputer. Terdiri atas beberapa kompopnen kompetensi yaitu:

• Mengembangkan konten digital (Developing digital content) Membuat dan mengedit konten digital dalam berbagai format, mengekspresikan diri melalui sarana digital.

• Mengintegrasikan dan menguraikan ulang konten digital (Integrating and re-elaborating digital content)

Untuk memodifikasi, menyempurnakan, meningkatkan, dan mengintegrasikan informasi dan konten ke dalam pengetahuan yang ada sehingga mampu membuat konten dan pengetahuan yang baru, asli, dan relevan.

• Hak cipta dan lisensi (Copyright and licences)

Untuk memahami bagaimana hak cipta dan lisensi berlaku untuk data, informasi dan konten digital.

Universitas Sumatera Utara

• Pemrograman (Programming)

Untuk merencanakan dan mengembangkan urutan instruksi yang dapat dimengerti untuk sistem komputasi dalam memecahkan masalah yang diberikan atau melakukan tugas tertentu.

5) Keamanan (Safety)

Digunakan untuk melindungi perangkat, konten, data pribadi, dan privasi di lingkungan digital. Selain itu melindungi kesehatan fisik dan psikologis, dan menyadari teknologi digital untuk kesejahteraan sosial dan inklusi sosial. Disamping itu menyadari dampak lingkungan dari teknologi digital dan penggunaannya. Terdiri atas beberapa kompopnen kompetensi yaitu:

• Melindungi perangkat (Protecting devices)

Untuk melindungi perangkat dan konten digital, untuk memahami risiko dan ancaman di lingkungan digital. Untuk mengetahui tentang langkah-langkah keselamatan dan keamanan serta memperhatikan keandalan dan privasi.

• Melindungi data pribadi dan privasi (Protecting personal data and privacy)

Untuk melindungi data pribadi dan privasi di lingkungan digital. Untuk memahami cara menggunakan dan membagikan informasi pengenal pribadi sekaligus dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari kerusakan. Untuk memahami bahwa layanan digital menggunakan "Kebijakan Privasi" untuk menginformasikan bagaimana data pribadi digunakan.

• Melindungi kesehatan dan kesejahteraan (Protecting health and well-being)

Mampu menghindari risiko kesehatan dan ancaman terhadap kesejahteraan fisik dan psikologis saat menggunakan teknologi digital. Mampu melindungi diri sendiri dan orang

Universitas Sumatera Utara

lain dari kemungkinan bahaya di lingkungan digital (misalnya penindasan maya). Untuk menyadari teknologi digital untuk kesejahteraan sosial dan inklusi sosial.

• Melindungi lingkungan (Protecting the environment)

Memperhatikan dampak lingkungan dari teknologi digital dan penggunaannya.

6) Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah dan untuk menyelesaikan masalah konseptual dan situasi masalah di lingkungan digital. Selain itu menggunakan alat digital untuk berinovasi proses dan produk serta tetap mengikuti perkembangan evolusi digital. Terdiri atas beberapa kompopnen kompetensi yaitu:

• Memecahkan masalah teknis (Solving technical problems) Untuk mengidentifikasi masalah teknis saat mengoperasikan perangkat dan menggunakan lingkungan digital serta mengatasinya (dari pemecahan masalah hingga memecahkan masalah yang lebih kompleks).

• Mengidentifikasi kebutuhan dan respons teknologi (Identifying needs and technological responses)

Untuk menilai kebutuhan dan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, memilih dan menggunakan alat digital serta kemungkinan respons teknologi dalam menyelesaikannya.

Untuk menyesuaikan dan menyesuaikan lingkungan digital dengan kebutuhan pribadi (misalnya aksesibilitas).

• Menggunakan teknologi digital secara kreatif (Creatively using digital technologies)

Untuk menggunakan alat dan teknologi digital untuk menciptakan pengetahuan dan untuk menginovasi proses dan produk. Untuk terlibat secara individu dan kolektif dalam pemrosesan kognitif, untuk memahami dan

Universitas Sumatera Utara

menyelesaikan masalah konseptual dan situasi masalah di lingkungan digital.

• Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi digital (Identifying digital competence gaps)

Untuk memahami di mana kompetensi digital seseorang perlu ditingkatkan atau diperbarui. Mampu mendukung orang lain dengan pengembangan kompetensi digitalnya.

Untuk mencari peluang untuk pengembangan diri dan mengikuti perkembangan digital.

• Pemikiran komputasi (Computational thinking)

Untuk memproses masalah yang dapat dihitung menjadi langkah-langkah berurutan dan logis sebagai solusi untuk sistem manusia dan komputer.

7) Kompetensi Terkait Karir (Career-related Competences)

Digunakna untuk mengoperasikan teknologi digital khusus dan memahami, menganalisis dan mengevaluasi data, informasi dan konten digital khusus untuk bidang tertentu. Terdiri atas beberapa kompopnen kompetensi yaitu:

• Mengoperasikan teknologi digital khusus untuk bidang tertentu (Operating specialized digital technologies for a particular field)

Untuk mengidentifikasi dan menggunakan alat dan teknologi digital khusus untuk bidang tertentu.

• Menafsirkan dan memanipulasi data, informasi, dan konten digital untuk bidang tertentu (Interpreting and manipulating data, information and digital content for a particular field) Untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi data, informasi, dan konten digital khusus untuk bidang tertentu dalam lingkungan digital.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2

Kompetensi Literasi Digital Berdasarkan DLGF

Area Kompetensi Komponen Kompetensi

1. Operasi Perangkat Keras dan Lunak (Device and Software Operations)

1.1 Pengoperasian fisik perangkat digital

1.2 Pengoperasian perangkat lunak pada perangkat digital

2. Literasi Informasi dan Data (Information and Data Literacy)

2.1 Menjelajah, mencari, dan memfilter data, informasi dan konten digital (Browsing, searching, and filtering data)

2.2 Mengevaluasi data, informasi, dan konten digital (Evaluating data, information, and digital content) 2.3 Mengelola data, informasi, dan konten digital

(Managing data, information, and digital content)

3. Komunikasi dan Kolaborasi

(Communication and Collaboration)

3.1 Berinteraksi melalui teknologi digital (Interactiong through digital technologies)

3.2 Berbagi melalui teknologi digital (Sharing through digital technologies)

3.3 Terlibat dalam kewarganegaraan melalui teknologi digital (Engaging in citizenship through digital technologies)

3.4 Berkolaborasi melalui teknologi digital (Collaboratig through digital technologies)

3.5 Netiket (Nettiquette)

3.6 Mengelola identitas digital (Managing digital identity)

4. Pembuatan Konten Digital (Digital Content Creation)

4.1 Mengembangkan konten digital (Developing digital content)

4.2 Mengintegrasikan dan menguraikan ulang konten digital (Integrating and re-elaborating digital content) 4.3 Hak cipta dan lisensi (Copyright and licences) 4.4 Pemrograman (Programming)

5. Keamanan (Safety)

5.1 Melindungi perangkat (Protecting devices) 5.2 Melindungi data pribadi dan privasi (Protecting

personal data and privacy)

5.3 Melindungi kesehatan dan kesejahteraan (Protecting health and well-being)

5.4 Melindungi lingkungan (Protecting the environment)

6. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

6.1 Memecahkan masalah teknis (Solving technical problems)

6.2 Mengidentifikasi kebutuhan dan respons teknologi (Identifying needs and technological responses) 6.3 Menggunakan teknologi digital secara kreatif

(Creatively using digital technologies)

6.4 Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi digital (Identifying digital competence gaps)

6.5 Pemikiran komputasi (Computational thinking)

7. Kompetensi Terkait Karir (Career-related Competences)

7.1 Mengoperasikan teknologi digital khusus untuk bidang tertentu (Operating specialized digital technologies for a particular field)

7.2 Menafsirkan dan memanipulasi data, informasi, dan konten digital untuk bidang tertentu (Interpreting and manipulating data, information and digital content for a particular field)

(Sumber: UNESCO, 2018:23)

Universitas Sumatera Utara

2.2.2.4 Tingkat Kemahiran (Level) Kompetensi Literasi Digital

Level kompetensi merujuk pada tingkat kemampuan atau kemahiran literasi digital DigComp 1.0 yang dipublikasi oleh European Commission Directorate General Information Society and Media (2013), terdapat empat tingkat kemahiran (European Comission, 2013:14; 2017:23-43), di antaranya:

1) Foundation

Seseorang yang tergolong berada dalam tingkat kemahiran foundation dilihat dari kompetensi Informasi (Information), adalah mampu melakukan beberapa pencarian online melalui mesin pencari.

Selain itu mampu menyimpan file dari konten (misalnya teks, gambar, musik, video, dan halaman web). Individu tersebut tahu bahwa tidak semua informasi online dapat diandalkan

Kompetensi selanjutnya, Komunikasi (Communication), dikatakan berada dalam tingkat foundation apabila individu mampu berinteraksi dengan orang lain menggunakan fitur dasar alat komunikasi (misalnya chat atau e-mail). Individu mengetahui norma perilaku dasar yang berlaku saat berkomunikasi dengan orang lain menggunakan alat digital. Selain itu ia mampu dalam berbagi file dan konten dengan orang lain melalui sarana teknologi sederhana.

Individu tersebut tahu bahwa teknologi dapat digunakan untuk berinteraksi dengan layanan dan dapat berkolaborasi dengan orang lain menggunakan teknologi tradisional serta menyadari manfaat dan risiko yang terkait dengan identitas digital.

Kompetensi terkait Pembuatan Konten Digital (Conten Creation), dikatakan berada dalam tingkat foundation apabila individu mampu menghasilkan konten digital sederhana (misalnya teks, atau tabel, atau gambar, atau audio, dll.). Kemudian dapat membuat perubahan mendasar pada konten yang telah dihasilkan orang lain, dapat memodifikasi beberapa fungsi sederhana dari perangkat lunak dan aplikasi (menerapkan pengaturan dasar) serta

Universitas Sumatera Utara

tahu bahwa beberapa konten yang ditemukan dapat dilindungi oleh hak cipta.

Kompetensi terkait Keamanan (Safety), dikatakan berada dalam tingkat foundation apabila individu mampu mengambil langkah-langkah dasar untuk melindungi perangkat saya (misalnya:

dengan menggunakan anti-virus, kata sandi, dll.). Kemudian tahu bahwa ia hanya dapat membagikan jenis informasi tertentu tentang diri atau orang lain di lingkungan online, selain itu tahu cara menghindari intimidasi dunia maya. Individu mengerti bahwa teknologi dapat mempengaruhi kesehatan jika disalahgunakan, serta individu mampu mengambil langkah-langkah dasar untuk menghemat energi.

Kompetensi terkait Pemecahan Masalah (Problem Solving), dikatakan berada dalam tingkat foundation apabila individu mampu meminta dukungan dan bantuan yang ditargetkan saat teknologi tidak berfungsi atau saat menggunakan perangkat, program, atau aplikasi baru, mampu menggunakan beberapa teknologi untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin. Selain itu individu mampu membuat keputusan saat memilih alat digital untuk latihan rutin. Individu juga tahu bahwa teknologi dan alat digital dapat digunakan untuk tujuan kreatif.

Individu memiliki beberapa pengetahuan dasar, tetapi menyadari batasannya saat menggunakan teknologi.

2) Intermediate

Seseorang yang tergolong berada dalam tingkat kemahiran intermediate dilihat dari kompetensi Informasi (Information), adalah mampu menelusuri internet untuk mendapatkan informasi secara online, mampu memilih informasi yang sesuai. Selain itu individu mampu membandingkan berbagai sumber informasi. Individu mampu menyimpan, atau menandai file, konten, dan informasi, serta memiliki strategi penyimpanan sendiri. Kemudian dapat mengambil dan mengelola informasi yang disimpan.

Universitas Sumatera Utara

Kompetensi selanjutnya, Komunikasi (Communication), dikatakan berada dalam tingkat intermediate apabila individu mampu menggunakan beberapa alat digital untuk berinteraksi dengan orang lain menggunakan fitur alat komunikasi yang lebih canggih (misalnya, e-mail, media sosial). Mengetahui prinsip-prinsip etiket online dan dapat menerapkannya dalam konteks sendiri. Individu mampu berpartisipasi dalam situs jejaring sosial dan komunitas online, tempat menyampaikan atau berbagi pengetahuan, konten, dan informasi. Individu dapat secara aktif menggunakan beberapa fitur dasar layanan online. Selain itu dapat membuat dan mendiskusikan hasil kerja sama dengan orang lain menggunakan alat digital sederhana dan membentuk identitas digital online serta mampu melacak jejak digital pribadi.

Kompetensi terkait Pembuatan Konten Digital (Conten Creation), dikatakan berada dalam tingkat intermediate apabila mampu menghasilkan konten digital dalam berbagai format (misalnya teks, tabel, gambar, audio, dll.). Individu dapat mengedit, menyempurnakan, dan memodifikasi konten yang seseorang atau orang lain hasilkan. Individu memiliki pengetahuan dasar tentang perbedaan antara hak cipta, copyleft, dan creative commons dan Individu dapat menerapkan beberapa lisensi pada konten yang Individu buat. Individu dapat menerapkan beberapa modifikasi pada perangkat lunak dan aplikasi (pengaturan lanjutan, program dasar modifikasi).

Kompetensi terkait Keamanan (Safety), dikatakan berada dalam tingkat intermediate apabila individu mampu melindungi perangkat digital dirinya. Individu mampu membarui strategi keamanannya, melindungi privasi online pribadi dan orang lain.

Individu memiliki pemahaman umum tentang masalah privasi dan memiliki pengetahuan dasar tentang bagaimana data dikumpulkan dan digunakan. Selain itu, individu tahu bagaimana melindungi diri dan orang lain dari perundungan siber. Individu memahami risiko

Universitas Sumatera Utara

kesehatan yang terkait dengan penggunaan teknologi (dari aspek ergonomis hingga kecanduan teknologi) serta memahami aspek positif dan negatif dari penggunaan teknologi terhadap lingkungan.

Kompetensi terkait Pemecahan Masalah (Problem Solving), dikatakan berada dalam tingkat intermediate apabila individu mampu memecahkan masalah mudah yang muncul ketika teknologi tidak berfungsi. Individu mengerti apa yang bisa dan tidak dilakukan teknologi dan bisa menyelesaikan tugas non-rutin dengan menjelajahi teknologi. Kemudian individu dapat memilih alat yang sesuai dengan tujuan dan dapat mengevaluasi keefektifan alat tersebut. Selain itu individu dapat menggunakan teknologi untuk hasil kreatif dan dapat menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah. Individu berkolaborasi dengan orang lain dalam menciptakan output yang inovatif dan kreatif, tetapi tidak mengambil inisiatif. Individu tahu bagaimana belajar melakukan sesuatu yang baru dengan teknologi.

3) Advanced

Seseorang yang tergolong berada dalam tingkat kemahiran advanced dilihat dari kompetensi Informasi (Information), adalah mampu menggunakan berbagai strategi ketika mencari informasi dan browsing di Internet. Kritis terhadap informasi yang ditemukan dan dapat memeriksa silang serta menilai validitas dan kredibilitasnya.

Individu dapat menyaring dan memantau informasi yang diterima.

Individu bisa menerapkan berbagai metode dan alat untuk mengatur file, konten, dan informasi. Selain itu mampu menerapkan serangkaian strategi untuk mengambil dan mengelola konten yang telah individu atau orang lain atur dan simpan. Individu tahu siapa yang harus diikuti di tempat berbagi informasi online (misalnya micro-blogging).

Kompetensi selanjutnya, Komunikasi (Communication), dikatakan berada dalam tingkat advanced apabila terlibat dalam

Universitas Sumatera Utara

penggunaan berbagai alat untuk komunikasi online (e-mail, obrolan, SMS, pesan instan, blog, media sosial). Individu dapat menerapkan berbagai aspek etiket online ke berbagai ruang dan konteks komunikasi digital. Individu telah mengembangkan strategi untuk menemukan perilaku yang tidak pantas. Individu dapat mengadopsi mode digital dan cara komunikasi yang paling sesuai dengan tujuan.

Individu dapat menyesuaikan format dan cara komunikasi dengan audiens Individu. Individu dapat mengelola berbagai jenis komunikasi yang Individu terima. Individu dapat secara aktif berbagi informasi, konten, dan sumber daya dengan orang lain melalui komunitas online, jaringan, dan platform kolaborasi. Individu aktif berpartisipasi dalam ruang online. Individu tahu bagaimana terlibat secara aktif dalam partisipasi online dan dapat menggunakan beberapa layanan online yang berbeda. Individu sering dan dengan percaya diri menggunakan beberapa alat dan sarana kolaborasi digital untuk berkolaborasi dengan orang lain dalam produksi dan berbagi sumber daya, pengetahuan, dan konten. Individu dapat mengelola beberapa identitas digital sesuai dengan konteks dan tujuannya, Individu dapat memantau informasi dan data yang Individu hasilkan melalui interaksi online, Individu tahu bagaimana melindungi reputasi digital Individu.

Kompetensi terkait Pembuatan Konten Digital (Conten Creation), dikatakan berada dalam tingkat advanced apabila mampu menghasilkan konten digital dalam berbagai format, platform, dan lingkungan. Individu dapat menggunakan berbagai alat digital untuk membuat keluaran konten baru dan orisinal. Individu dapat menggabungkan item konten yang ada untuk membuat konten baru.

Individu tahu bagaimana berbagai jenis lisensi berlaku untuk informasi dan sumber daya yang Individu gunakan dan buat. Individu dapat membuka program, memodifikasi, mengubah atau menulis kode sumber, program dalam beberapa bahasa, serta memahami sistem dan fungsi yang ada di balik program.

Universitas Sumatera Utara

Kompetensi terkait Keamanan (Safety), dikatakan berada dalam tingkat advanced apabila individu sering memperbarui strategi keamanan Individu. Individu dapat mengambil tindakan saat perangkat berada di bawah ancaman. Individu sering mengubah pengaturan privasi default layanan online untuk meningkatkan perlindungan privasi Individu. Individu memiliki pemahaman yang luas dan terinformasi tentang masalah privasi dan tahu bagaimana data Individu dikumpulkan dan digunakan. Individu sadar akan penggunaan teknologi yang benar untuk menghindari masalah kesehatan. Individu tahu bagaimana menemukan keseimbangan yang baik antara dunia online dan offline. Individu memiliki sikap yang terinformasi tentang dampak teknologi pada kehidupan sehari-hari, konsumsi online, dan lingkungan.

Kompetensi terkait Pemecahan Masalah (Problem Solving), dikatakan berada dalam tingkat advanced apabila individu mampu memecahkan berbagai macam masalah yang timbul dari penggunaan teknologi. Individu dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih alat, perangkat, aplikasi, perangkat lunak, atau layanan untuk tugas yang tidak dikenal. Individu menyadari perkembangan teknologi baru. Individu mengerti bagaimana alat baru bekerja dan

Kompetensi terkait Pemecahan Masalah (Problem Solving), dikatakan berada dalam tingkat advanced apabila individu mampu memecahkan berbagai macam masalah yang timbul dari penggunaan teknologi. Individu dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih alat, perangkat, aplikasi, perangkat lunak, atau layanan untuk tugas yang tidak dikenal. Individu menyadari perkembangan teknologi baru. Individu mengerti bagaimana alat baru bekerja dan

Dalam dokumen SHEELLA TAN PUBLIC RELATIONS (Halaman 37-148)

Dokumen terkait