• Tidak ada hasil yang ditemukan

Enabling and Sustainability Aspect Strategy

Dalam dokumen SAMBUTAN WALIKOTA DEPOK (Halaman 99-104)

PERUMUSAN STRATEGI SEKTOR TEGI SEKTOR TEGI SEKTOR TEGI SEKTOR SANITASI KOTA DEPOK

4.3 Enabling and Sustainability Aspect Strategy

Pengembangan strategi untuk keberlanjutan pengelolaan sector sanitasi dilakukan dengan mengkaji kembali permasalahan yang timbul dan terekam dalam Buku Putih Sanitasi dan melakukan elaborasi untuk merumuskan pemecahannya.

4.3.1Kebijakan Daerah dan Kelembagaan

Kekuatan

• Sudah berjalannya sistim pengawasan kualitas SDM

• Sudah berjalannya system evaluasi jabatan dan kelembagaan Kelemahan

• Tindak lanjut dari hasil evaluasi masih lamban dan berbelit belit Peluang

• Adanya kebijakan pusat yang menyoroti masalah kelembagaan sanitasi Ancaman

• Adanya budaya yang sulit diubah dalam pelaksanaan kelembagaan di Indonesia

Penguatan kelembagaan sanitasi merupakan poin penting yang selalu menjadi sorotan, karenannya dirumuskanlah beberapa strategi terkait dengan hal itu:

• Memperkuat aspek SDM dalam kelembagaan sanitasi.

Dalam hal ini dilakukan dengan cara menganalisis formasi jabatan yang sekarang ada di sector sanitasi.Peningkatan kapasitas dan keahlian yang mutlak diperlukan dalam melakukan

65 • Memperkuat aspek kelembagaan sanitasi.

Memperkuat lembaga-lembaga yang menjadi ujung tombak dalam penanganan sector sanitasi di Kota Depok. Terutama untuk kelembagaan yang mengelola masalah air limbah yang sampai saat ini masih dirasa kurang, mengingat tantangan pengelolaan air limbah ke depan yang akan semakin kompleks seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan Kota Depok.

• Memperkuat aspek tata laksana pada kelembagaan sanitasi

Melakukan evaluasi masalah tupoksi dan sop yang ada pada lembaga-lembaga yang bersinggungan dengan pengelolaan sanitasi. Terutama masalah tupoksi dalam pengelolaan sanitasi.

4.3.2Keuangan

Kekuatan

• Sudah ada pembagian yang jelas untuk dana sector sanitasi Kelemahan

• Alokasi dana untuk sector sanitasi kurang memadai Peluang

• Terbukanya sumber pendanaan non APBD Kota Ancaman

• Lemahnya penegakan hukum khususnya yang menyangkut pajak

Mengingat pentingnya pendanaan sector sanitasi maka terdapat beberapa strategi untuk mengakomodasi pendanaan sanitasi :

• Mengutakan monitoring dan evaluasi program dari segi pendanaan • Membuka sumber pendanaan baru diluar APBD

66

4.3.3Komunikasi

Kekuatan

• Sudah ada lembaga yang menangani masalah komunikasi skala kota • Sudah digunakannya semua jalur komunikasi yang ada

Kelemahan

• Substansi sanitasi belum masuk dalam komunikasi skala kota • Jalur komunikasi yang ada saat ini masih satu arah

• Kuantitas dan kualitas SDM kurang memadai untuk kebutuhan komunikasi modern • Komunikasi yang bersifat sektoral

• Belum Optimalnya jalur komunikasi Peluang

• Trend gaya hidup saat ini yang ramah terhadap komunikasi dan informasi Ancaman

• Banyaknya masyarakat yang tidak tau (tidak tersosialisasikan dengan baik) jalur komunikasi kota

Strategi komunikasi sanitasi bisa menjadi ujung tombak dalam pembenahan kondisi sanitasi di Kota Depok. Karena dengan pengetahuan mengenai sanitasi yang memadai akan mendorong perubahan perilaku dan partisipasi masyarakat dalam bidang sanitasi. Melihat hal tersebut maka dirumuskanlah beberapa strategi komunikasi untuk mengurai masalah sanitasi :

• Memperjelas alur komunikasi yang ada di Kota Depok • Mengisi substansi sanitasi dalam program kampanye • Menangani data monitoring dan evaluasi sanitasi

• Membuat kampanye sanitasi skala kota berdasarkan hasil kajian komunikasi PPSP • Penguatan tupoksi dan peran OPD terkait sebagai penggerak komunikasi sanitasi

• Memasukan pesan-pesan sanitasi dalam kelopok masyarakat melalui jalur pengajian, arisan, rapat RT, PKK, dll.

67

4.3.4Keterlibatan Pelaku Bisnis

Kekuatan

• Sudah ada keterlibatan pelaku bisnis di sector sanitasi

Kelemahan

• Belum terorganisasinya keterlibatan pelaku bisnis • Belum ada payung hukum

• Kurangnya koordinasi antar lembaga dan pelaku bisnis • Belum ada lembaga yang mengakomodir

Peluang

• Maraknya UKM yang berada di Kota Depok

• Iklim investasi yang baik di Indobnesia pada umumnya dan Kota Depok pada khususnya Ancaman

• Adanya persepsi negative pihak swasta terhadap kinerja aparatur Pemerintah daerah

Keterlibatan pelaku bisnis dalam bidang sanitasi memberi kontribusi besar dalam memperbaiki kondisi sanitasi Kota Depok, karenanya dilakukan berbagai upaya untuk merangkul para pelaku bisnis tersebut, diantaranya dengan:

• Pengorganisasian pelaku bisnis yang berkecimpung di sector sanitasi.

Hal ini dikakukan dengan upaya pendataan usaha lapak pengumpul sampah.Perizinan untuk usaha pengangkutan tinja.Pendataan pengangkutan limbah B3.

4.3.5Partisipasi Masyarakat dan Jender

Kekuatan

68 Kelemahan

• Belum ada upaya pelibatan masyarakat sebara aktif dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan • Kurangnya koordinasi antara lembaga terkait dan masyarakat

Peluang

• Kondisi masyarakat Depok terbuka dan kritis

• Banyaknya tokoh masyarakat yang berpengaruh dan mampu menggerakan massa Ancaman

• Merasuknya budaya masyarakat kota yang rendah keperduliannya dan menyerahkan tanggungjawab sanitasi kepada pemerintah semata.

Partisipasi masyarakat Kota Depok dalam bidang sanitasi belum dapat dimaksimalkan.Bahkan

masyarakat dianggap sebagai suatu hambatan karena banyak diantaranya masih melakukan penurunan nilai dan fungsi sarana prasarana yang sudah terbangun di Kota Depok. Karena itu dirumuskanlah beberapa strategi pelibatan masyarakat dalam bidang sanitasi :

• Memberi ruang pada masyarakat dalam berperan aktif menjaga sarana prasarana sanitasi. • Menggalakan kembali gotong rorong sebagai salah satu pengamalan dari pancasila

• Menempatkan Kelurahan sebagai motor penggerak masyarakat dan Kecamatan sebagai Wadah koordinasi.

69

Pada Bab 4 sudah dibahas mengenai strategi yang akan diterapkan untuk menjawab tantangan sector sanitasi di Kota Depok. Strategi tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dikakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Depok dalam beberapa tahun ke depan yang diharapkan dapat menjawab tantangan yang tertuang di Bab 3. Berikut dituangkan daftar program dan kegiatan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

Tabel 5.1 Daftar Program dan Kegiatan

Sasaran Program & Kegiatan Penanggung

Jawab Pendanaan

Meningkatnya IKM sektor sanitasi

Peningkatan Kualitas Data dan Perencanaan

Studi EHRA Dinkes APBD Kota

Pendataan dan pembinaan Pelaku usaha Persampahan DKP APBD Kota

Pendataan Sedot Tinja Swasta DKP APBD Kota

Peningkatan Kualitas SDM

Pelatihan Teknis Perencanaan Jaringan Drainase BMSDA APBD Kota Pelatihan Teknis Penyusunan Program Pengelolaan Drainase BMSDA APBD Kota Pelatihan Teknis pengolahan dan Pengelolaan Sampah DKP APBD Kota Bintek Pengembangan SDM Pengelola Air Limbah DKP APBD Kota Peningkatan Manajemen Pengelolaan & SOP IPLT DKP APBD Kota

Pelatihan Teknis & Pengelolaan SANIMAS Distarkim

APBD Prov. & APBD Kota

Evaluasi Kelembagaan Sektor Sanitasi

Evaluasi Kinerja IPLT DKP

APBN & APBD Kota Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Setda APBD Kota Penyusunan Standart Pelayanan Publik Setda APBD Kota

Evaluasi Kinerja Kelembagaan Setda APBD Kota

Penguatan Tupoksi Kelembagaan OPD Setda APBD Kota Evaluasi Penilaian Prestasi Kerja Setda APBD Kota

Monitoring dan Evaluasi Kelembagaan Sektor Sanitasi

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Setda APBD Kota

Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Setda APBD Kota Meningkatkan peran sektor

swasta dalam pengelolaan sanitasi

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha Dalam

Pembangunan

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha Dalam

Pembangunan BAPPEDA APBD Kota

Meningkatkan kapasitas pendanaan

Identifikasi Sumber Pendanaan Non APBD

Peningkatan Kerjasama Daerah BAPPEDA APBD Kota

Koordinasi Pembiayaan Dengan Pusat dan Provinsi BAPPEDA APBD Kota

Meningkatnya jumlah produk hukum sektor

sanitasi

Penyusunan SPM & SOP

Fasilitasi Penyusunan SPM Setda APBD Kota

Fasilitasi Penyusunan SOP Setda APBD Kota

Peninjauan Perda Masalah Sanitasi

Revisi Perda Retribusi Penyedotan Kakus Setda APBN & APBD

BAB 5

BAB 5BAB 5

BAB 5

Dalam dokumen SAMBUTAN WALIKOTA DEPOK (Halaman 99-104)

Dokumen terkait