4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian
1. PT. Gudang Gar am Tbk.
PT Gudang Garum Thk ("Pemeroan"), yang semula bemama PT
Perus.h.an Rokok Tjap "Gudang Garum" Kediri (PT Gudang Garam). didirikan
dengan akte Suroso SH, wakil notaris sementara di Kediri, tanggal 30 Jooi 1971
No. 10, diubah dengan akte notaris yang sarna tanggal 13 Oktober 1971 No. 13;
akte~akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No, J.A.5119717 tanggal
17 Nopember 1971. didaftarkan di Pengadilan Negeri Kediri dengan No, 3111971
dan No, 32/1971 tangga126 Nopember 1971, dan diumumkan dalarn Tambahan
No, 586 pada Berita Negara No, 104 ranggal 28 De,ember 1971. Perseroan
rnerupakan kelanjutan dari Perusahaan Perorangan yang didirikan rahun 1958,
Pada labun 1969 berubah status menjadi Firma dan pada tahun 197] menjadi
Perseroan Terbatas. Operasi komersial dimulai tahun 1958.
2. PT. United Tractor , Tbk.
PT United Tractors Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada
tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works, berdasarkan
Akta Pendirian No. 69, oleh Djojo Muljadi, S.H. Akta Pendirian tersebut disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
Y.A.5/34/8 tanggal 6 Pebruari 1973 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
47
Perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu 2000 oleh Refizal, S.H.,
notaris di Jakarta, berkaitan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari
sejumlah Rp 500 miliar menjadi Rp 1.500 miliar. Perubahan tersebut
mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C-16066.HT.01.04.TH.2000
tanggal 2 Agustus 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 51
tanggal 26 Juni 2001, Tambahan No. 249. Perubahan terakhir Anggaran Dasar
Perseroan termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35, tanggal 20
Mei 2009, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta untuk
disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta
Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH. 0110-2319 tanggal 11
Nopember 2009.
3. PT. Indika Ener gy,Tbk
PT. Indika Energy Tbk ("Perusahaan"), didirikan berdasarkan akta notaris
No. 31 tanggal 19 Oktober 2000 dari Hasanal Yani Ali Amin, SH, notaris di
Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C-13115
HT.01.01.TH.2001 tanggal 18 Oktober 2001 serta diumumkan dalam Berita
Negara No. 53, Tambahan N0. 6412 tanggal 2 Juli 2002. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta
48
mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan
ketentuan Bapepam-LK No. lX.J.1 tentang Pokok-pokok.
Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah diiaporkan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada bulan
September 2009. Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan kantor pusatnya
berlokasi di Gedung Mitra, Lantai 7, Jalan Jenderai Gatot Subroto Kav. 21,
Jakarta
4. PT. Indo Tambang Raya, Tbk.
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.(“Perusahaan”) didirikan berdasarkan
Akta Notaris Benny Kristianto,S.H.,No.13 tertanggal 2 September 1987 yang
telah disetujui Oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No.C2-640.HT.01.01.TH’89 tertanggal 20 Januari 1989.Anggaran
Dasar Perusahaan telah Mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan terakhir dilakukan berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri
Martosuhardjo Pharmanto,S.H.,notarisdiJakarta, No.7 tertanggal 8Mei 2008,
terkait dengan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang
No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.Akta tersebut disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
49
5. PT. Astr a Inter national,Tbk.
PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957
dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan
mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Perseroan berdomisili di
Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,
Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran
Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan,
pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup
kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda
motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat,
pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan,
infrastruktur, dan teknologi informasi.
6. PT. Radiant Utma Inter nisco, Tbk.
PT. Radiant Utama Interinsco Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan
akta notaris No. 41 tanggal 22 Agustus 1984 dari Hadi Moentoro, S.H., notaris di
Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-574-HT.01.01.TH.85 tanggal 11
Pebruari 1985 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49
tanggal 18 Juni 1985,
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Jalan
Kapten Tendean No. 24, Mampang Prapatan, Jakarta. Perusahaan mulai
50
7. PT.Aneka Tambang.Tbk.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (“Perusahaan”)
didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 22 tahun 1968, dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka
Tambang”, dan diumumkan dalam Tambahan No. 36, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara
menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dan
sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
yang terakhir pada tanggal 30 Mei 2007 sehubungan dengan, antara lain,
perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh terkait dengan
pemecahan nilai nominal saham.
8. PT. Astr a Otopar ts,Tbk
PT Astra Otoparts Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan Akta Notaris No.
50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di
Jakarta, dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
C2-1326.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 Februari 1992 serta diumumkan dalam Berita
Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tanggal 15 Mei 1992.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang
kendaraan bermotor, baik lokal maupun ekspor, dan manufaktur dalam bidang
51
9. Lautan Luas, Tbk.
PT Lautan Luas Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama Perusahaan
Andil Maskapai Dagang dan Industri Lim Teck Lee (Indonesia) berdasarkan akta
No. 75 pada tanggal 18 Januari 1951 oleh Notaris Raden Mas Soerojo. Akta
pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No.
J.A.8/13/9 tanggal 13 Juli 1951 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 16
tanggal 22 Februari 1952, Tambahan No. 212. Perubahan nama menjadi PT
Lautan Luas dilakukan berdasarkan akta No. 90 pada tanggal 29 Desember 1964
oleh Notaris Lie Sioe Hoa Nio, notaris pengganti dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/24/20 tanggal 20 April 1965.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, Perusahaan bergerak di bidang
perdagangan, perindustrian, pertanian dan penyediaan jasa, pertambangan,
pembangunan/kontraktor dan perbengkelan. Kegiatan utama Perusahaan adalah
distribusi bahan kimia serta melakukan penyertaan saham pada
perusahaan-perusahaan manufaktur bahan kimia.
10. PT.Selamat Sempur na,Tbk
PT Selamat Sempurna Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada
tanggal 19 Januari 1976 berdasarkan akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 207.
Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. Y.A.5/96/5 tanggal 22 Maret 1976. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Frans
Elsius Muliawan, S.H., No. 22 tanggal 23 Mei 2008 sehubungan dengan
Undang-52
undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas”.
Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
AHU-76189.A.H.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008.
Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
terutama adalah bergerak dalam bidang industri alat-alat perlengkapan (suku
cadang) dari berbagai macam alatalat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang
sejenisnya.
4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian
4.2.1. Insider Ownership (X1)
Insider ownership. Berikut data Insider ownership tahun 2007 sampai
dengan tahun 2010:
Tabel 4.1:Data Insider Ownership Perusahaan ManufakturTahun 2007 – 2010
No
Per usahaan Manufaktur
Tahun
2007 2008 2009 2010
1 PT.Gudang Garam, Tbk 0.206396 0.206396 0.008036 0.008036
2 PT.United Tractor, Tbk 0.05855 0.003844 0.004298 0.003844
3 Indika Energy,Tbk 0.74592 0.791178 0.638873 0.079045
4 PT.Indo Tambang Raya Megah,Tbk 0.013541 0.126115 0.018276 0.048233
5 PT.Astra Internasional,Tbk 0.000275 0.003916 0.037999 0.073137
6 Radiant Utama Interinsco,Tbk 0.155844 0.026494 0.026494 0.026494
7 PT.Antam,Tbk 0.01663 0.000219 0.00536 0.053599
8 PT.Astra Otoparts,Tbk 0.075834 7.57E-05 0.073137 0.015431
9 PT.Lautan Luas,Tbk 0.3632 0.3632 0.3632 0.3632
10 PT.Selamat Sempurna,Tbk 0.082637 0.060433 0.060433 0.060433
Sumber : data diolah, (Lampiran 1)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tahun 2007 insd tertinggi
53
terjadi pada PT.astra International,Tbk, sedangkan tahun 2008 insd tertinggi
sebesar 0.79 terjadi pada PT.Indika Energy,Tbk dan insd terendah sebesar 0,000
terjadi pada PT.Astra Otopartsr, Tbk. Pada tahun 2009 insd tertinggi sebesar 0.63
terjadi pada PT.Indika Energy, Tbk dan insd terendah sebesar 0,004 terjadi pada
PT.United Tractor, Tbk. Dan pada tahun 2010 ins tertitngi sebesar 0.3 pada
PT.Lautan Luas, Tbk dan insd terendah pada PT.Astra otopart,Tbk. sebesar 0,001.
4.2.2. Debt Equity Ratio (X2)
Merupakan hasil bagi antara jumlah hutang jangka panjang dengan total
modal sendiri. Berikut ini data DER perusahaan manufaktur tahun 2007 sampai
dengan tahun 2010:
Tabel 4.2: Data DER Perusahaan Manufaktur Tahun 2007 -2010
No
Per usahaan Manufaktur
Tahun
2007 2008 2009 2010
1 PT.Gudang Garam, Tbk 0.37 0.26 0.21 0.28
2 PT.United Tractor, Tbk 0.48 0.45 0.39 0.38
3 Indika Energy,Tbk 0.66 0.55 0.44 0.51
4 PT.Indo Tambang Raya Megah,Tbk 0.67 0.6 0.48 0.84
5 PT.Astra Internasional,Tbk 0.68 0.63 0.52 0.96
6 Radiant Utama Interinsco,Tbk 0.69 0.67 0.76 1.1
7 PT.Antam,Tbk 1.17 1.05 0.8 1.1
8 PT.Astra Otoparts,Tbk 1.26 1.21 1 1.78
9 PT.Lautan Luas,Tbk 1.29 2.07 1.19 2.78
10 PT.Selamat Sempurna,Tbk 2.42 3.18 1.67 3.14
Sumber : data diolah, (Lampiran 1)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tahun 2007 der tertinggi
sebesar 2,42 terjadi pada PT.Selamat sempurna,Tbk dan firm size terendah sebesar
0,37 terjadi pada PT.Gudang Garam, Tbk, sedangkan tahun 2008 der tertinggi
54
terjadi pada PT. Gudang Garam,Tbk Pada tahun 2009 der tertinggi sebesar 1,67
terjadi pada PT.Selamat sempurna, Tbk dan dere terendah sebesar 0,21 terjadi
pada PT.Gudang Garam, Tbk. Pada tahun 2010 der tertinggi sebesar 3,14 terjadi
pada PT.selamat Sempurna,Tbk dan der terendah sebesar 0,28 terjadi pada
PT.Gudang Garam, Tbk.
4.2.3. Dividen Payout Ratio (Y1)
DPR Merupakan persentase dividen tunai yang dibayarkan dibagi laba
tahun berjalan. Berikut ini data Debt Ratio perusahaan manufaktur tahun 20067
sampai dengan tahun 2010:
Tabel 4.3 :Data DPR Perusahaan Manufaktur Tahun 2007 - 2010
Tahun
No Per usahaan Manufaktur 2007 2008 2009 2010
1 PT.Gudang Garam, Tbk 5.09 13.89 28.76 13.24
2 PT.United Tractor, Tbk 9.94 20.31 30.86 30.49
3 Indika Energy,Tbk 20.4 30.37 33.47 40.00
4 PT.Indo Tambang Raya Megah,Tbk 25.7 30.48 36.19 40.07
5 PT.Astra Internasional,Tbk 30.47 31.63 40.06 48.03
6 Radiant Utama Interinsco,Tbk 32.75 40.05 40.84 49.87
7 PT.Antam,Tbk 33.32 40.07 49.63 50.68
8 PT.Astra Otoparts,Tbk 40 40.32 50.00 52.64
9 PT.Lautan Luas,Tbk 40.11 157.39 60.03 74.10
10 PT.Selamat Sempurna,Tbk 71.69 302.94 70.11 97.53
Sumber : data diolah, (Lampiran 1)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tahun 2007 Dpr tertinggi
sebesar 71,69 terjadi pada PT.Selamat Sempurna, Tbk dan dpr terendah sebesar
5,09 terjadi pada PT.gudang garam,Tbk sedangkan tahun 2008 dpr tertinggi
sebesar 302,94 terjadi pada PT.Selamat sempurna, Tbk dan dpr terendah sebesar
13,89 terjadi pada PT.Gudang garam,Tbk. Pada tahun 2009 dpr tertinggi sebesar
55
pada PT.Gudang garam.Tbk. Pada tahun 2010 dpr tertinggi sebesar 97,53 terjadi
pada PT.Selamat sempurna,Tbk dpr terendah sebesar 13,24 terjadi pada
PT.Gudang garam,Tbk.
4.2.4. Nilai Per usahaan (PBV) (Y2)
Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek
perusahaan, berikut PBV perusahaan tambang tahun 2007 sampai dengan tahun
2010:
Tabel 4.4 :Data PBV Perusahaan Manufaktur Tahun 2007 - 2010
No
Per usahaan Manufaktur
Tahun
2007 2008 2009 2010
1 PT.Gudang Garam, Tbk 1.16 0.52 0.69 0.72
2 PT.United Tractor, Tbk 1.22 1.02 0.77 0.76
3 Indika Energy,Tbk 1.71 1.09 1.38 2.44
4 PT.Indo Tambang Raya Megah,Tbk 1.92 1.29 2.17 2.79
5 PT.Astra Internasional,Tbk 2.88 1.29 2.22 2.97
6 Radiant Utama Interinsco,Tbk 4.1 1.32 2.39 3.63
7 PT.Antam,Tbk 4.85 1.6 2.68 4.48
8 PT.Astra Otoparts,Tbk 4.87 1.71 3.69 4.52
9 PT.Lautan Luas,Tbk 5.42 1.78 3.85 4.91
10 PT.Selamat Sempurna,Tbk 5.42 35.81 5.14 8.86
Sumber : data diolah, (lampiran 1)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tahun 2007 Dpr tertinggi
sebesar 5,42 terjadi pada PT. Selamat sempurna,Tbk dan DPR terendah sebesar
1,16 terjadi pada PT.Gudang Garam, Tbk. Tahun 2008 DPR tertinggi sebesar
35,81 terjadi pada PT.Selamat Sempurna, Tbk dan DPR terendah sebesar 0.52
terjadi pada PT.Gudang Garam, Tbk, sedangkan tahun 2009 DPR tertinggi yaitu
sebesar 5,14 PT,selamat Sempurna,Tbk dan DPR terendah sebesar 0.69 terjadi
56
PT.selamat Sempurna ,Tbk dan DPR terendah sebesar 0.72 terjadi pada
PT.Gudang garam,Tbk
4.3. Uji Nor malitas
Menurut Gujarati (1995 : 66-67) bahwa dalam regresi OLS (Ordinary
Least Square) asumsi normalitas diberlakukan pada ui (residual). Dalam regresi
OLS (Ordinary Least Square) b0, b1, b2, b3 dan b4 adalah fungsi linier dari Y dan
Y adalah fungsi linier dari ui (residual). Distribusi sampling dari regresi OLS
(Ordinary Least Square) tergantung pada distribusi residual (ui), apabila residual
(ui) berdistribusi normal dengan sendirinya b0, b1, b2, b3 dan b4 juga berdistribusi
normal. Berikut ini hasil dari uji normalitas pada residual :
Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40 40 .13171 1.0173 48.8380 .202777 .76153 48.70179 .321 .185 .294 .321 .185 .294 -.258 -.145 -.187 2.028 1.171 1.859 .001 .129 .002 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
X1 X2 Y1
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : data diolah, (lampiran 2)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa uji Kolmogorov-Smirnov dengan
Lilliefors Significance Correction menunjukkan hasil tidak signifikan, bahwa tidak semua variable yang diteliti memiliki distribusi yang tidak normal (nilai
57
Untuk itu, agar tidak menambah biaya dan waktu, disarankan untuk
merubah pengujian normalitas dengan metode lain yang mungkin memberikan
justifikasi normal. Tetapi jika jauh dari nilai normal, maka dapat dilakukan
beberapa langkah yaitu: melakukan transformasi data, melakukan trimming data
outliers atau menambah data observasi. Transformasi dapat dilakukan ke dalam
bentuk Logaritma natural, akar kuadrat, inverse, atau bentuk yang lain tergantung
dari bentuk kurva normalnya, apakah condong ke kiri, ke kanan, mengumpul di
tengah atau menyebar ke samping kanan dan kiri. Firdaus, Muhammad,(2004),
Berikut Uji Normalitas dengan uji transformasi:
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas dengan Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40 40 -3.4002 -.2121 3.6353 2.15125 .67464 .68777 .118 .093 .174 .071 .093 .142 -.118 -.048 -.174 .746 .589 1.097 .633 .878 .180 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
LN_x1 LN_x2 LN_Y1
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : data diolah,(lampiran 2)
Berdasarkan tabel di atas bahwa uji Kolmogorov-Smirnov dengan
Lilliefors Significance Correction menunjukkan bahwa semua variable yang diteliti memiliki distribusi yang normal (nilai signifikansi < 0,05).
Berdasarkan tabel di atas bahwa uji Kolmogorov-Smirnov dengan
Lilliefors Significance Correction menunjukkan bahwa semua variable yang diteliti memiliki distribusi yang tidak normal (nilai signifikansi < 0,05).
58
Salah satu metode untuk membuat data berdistribusi normal adalah dengan
uji outlier. (Ghozali, 2006: 33-39). Uji terhadap outliers multivariate dilakukan
dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p < 1%. Jarak Mahalanobis
itu dievaluasi dengan menggunakan χ² (chi kuadrat) pada derajat bebas sebesar
jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7. Uji Kualitas Data
Residuals Statisticsa 2.5603 4.7348 3.6353 .54221 40 -1.983 2.028 .000 1.000 40 .069 .220 .114 .036 40 2.4394 4.7458 3.6364 .54522 40 -1.35922 .97878 .00000 .42313 40 -3.129 2.253 .000 .974 40 -3.272 2.416 -.001 1.021 40 -1.48668 1.12579 -.00112 .46557 40 -3.829 2.597 -.010 1.091 40 .018 8.983 1.950 1.934 40 .000 .335 .034 .074 40 .000 .230 .050 .050 40 Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value
Adjusted Predicted Value Residual
Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: LN_Y1 a.
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel di atas bahwa deteksi terhadap outliers dilakukan
dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak
Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ2
pada derajat bebas sebesar
jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai
Jarak Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi
0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai χ2
0.001 dengan jumlah variable
bebas 2 adalah sebesar 13,815 [diperoleh dari excel dengan rumus
59
kecil dari χ2
tabel 13,815 tersebut. Dengan demikian tidak terjadi multivariate
outliers atau data sudah berdistribusi normal. 4.3.1. Uji Asumsi Klasik
Tujuan utama menggunakan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan
koefisien yang terbaik linier dan tidak bias (BLUE : Best Linier Unbiassed
Estimator). Uji asumsi klasik tersebut meliputi asumsi autokorelasi,
multikolinieritas dan heteroskedastisitas.
1. Uji Autokor elasi
Adanya Autokorelasi dalam model regresi artinya adanya korelasi antar
anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Uji statistik yang
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin
Watson. Berikut ini hasil uji Durbin Watson :
Tabel 4.7 : Hasil Uji Durbin Watson
Model Summaryb .788a .622 .601 .43441 .469 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Predictors: (Constant), LN_x2, LN_x1 a.
Dependent Variable: LN_Y1 b.
Sumber : data diolah,( lampiran 3)
Nilai DW (Durbin Watson) yang dihasilkan adalah sebesar 0,469 karena
nilai DW (Durbin Watson) berada dl (1,25) ≤ d(0,469) ≤ 4 – du (4-1,57=2,43),
maka dapat disimpulkan bahwa antar residual (kesalahan pengganggu) terdapat
korelasi atau model regresi linier berganda yang dihasilkan terjadi autokorelasi.
Salah satu alternatif untuk mengatasi model regresi linear yang terkena
60
menjadi salah satu variabel bebasnya. Pada tahap interpretasi model, lag variabel
tidak usah diinterpretasikan karena hanya merupakan metode untuk
menghilangkan gangguan autokorelasi saja. Firdaus,Muhammad, (2004). Adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.8. Uji Autokorelasi
Model Summaryb .352a .124 .075 46.82764 1.912 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Y2, Y1 a.
Dependent Variable: Lag_Y b.
Sumber : data diolah,( lampiran 3)
Nilai DW (Durbin Watson) yang dihasilkan adalah sebesar 1,912 karena
nilai DW (Durbin Watson) berada dl (1,27) ≤ d(1,912) ≤ 4 – du (4-1,57=2,43),
maka dapat disimpulkan bahwa antar residual (kesalahan pengganggu) tidak
terdapat korelasi atau model regresi linier berganda yang dihasilkan tidak terjadi
autokorelasi.
2. Uji Multikolinier itas
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya
kolinieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Adapun besaran VIF dari
61
Tabel 4.9 : Nilai VIF (Variance inflation Factor)
Coefficientsa .973 1.028 .973 1.028 LN_x1 LN_x2 Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Lag_Y1 a.
Sumber : data diolah, (lampiran 3)
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
terjadi multikolinieritas, karena besaran VIF yang dihasilkan oleh variabel insider
ownership (X1), DER (X2), lebih kecil dari 10.
3. Uji Heter osk edastisitas
Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien
korelasi Rank Spearman antara nilai residual dengan seluruh variabel bebas.
Hasil dari uji Rank Spearman adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 : Hasil Korelasi Rank Spearman
Correlations 1.000 .172 -.044 . .288 .791 40 40 39 .172 1.000 -.176 .288 . .283 40 40 39 -.044 -.176 1.000 .791 .283 . 39 39 39 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N LN_x1 LN_x2 Unstandardized Residu Spearman's rho LN_x1 LN_x2 Unstandardiz ed Residual
62
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi terjadi
heteroskedastisitas, karena tingkat signifikansi yang dihasilkan oleh variabel
insider ownership (X1), DER(X2),lebih > dari 5% (sig > 5%).
4.4. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis
4.4.1. Hasil Analisis Regr esi Ber ganda Per samaan I
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode regresi liniear
berganda untuk melihat konsistensi dari pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependennya. Hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa 3.774 .130 29.068 .000 -.010 .033 -.030 -.293 .771 .807 .104 .792 7.758 .000 (Constant) LN_x1 LN_x2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: LN_Y1 a.
Sumber : data diolah, (lampiran 4)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh model persamaan regresi sebagai
berikut :
Y = 3,774 – 0,010X1 + 0,807X2 + e
Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat
diinterprestasikan, sebagai berikut :
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar 3,774 menunjukkan bahwa, apabila variabel rasio
insider ownership (X1), DER (X2),konstan, maka besarnya DPR (Y) yaitu
63
2. Koefisien (β 1) Untuk Var iabel Insider Owner ship (X1)
Besarnya nilai koefisien regresi (β 1) sebesar – 0,010 yang artinya jika variabel
insider ownership (X1) naik sebesar satu satuan, maka besarnya DPR (Y)
akan turun sebesar – 0,010 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya
bersifat konstan.
3. Koefisien (β 2) Untuk Var iabel DER (X2)
Besarnya nilai koefisien regresi (β 2) sebesar 0,807, yang artinya nilai (β 2) jika
variabel firm size(X2) naik sebesar satu satuan maka besarnya DPR(Y) akan
naik sebesar 0,807 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat
konstan.
4.4.2. Hasil Analisis Regr esi Ber ganda Per samaan I
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode regresi liniear
sederhana untuk melihat konsistensi dari pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependennya. Hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa -14.884 3.750 -3.969 .000 5.071 1.014 .630 5.002 .000 (Constant) LN_Y1 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Y2 a.
Sumber : data diolah, (lampiran 4)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh model persamaan regresi sebagai
64
Y = -14,8844 + 5,071X1 + e
Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat
diinterprestasikan, sebagai berikut :
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar -14,884 menunjukkan bahwa, apabila variabel rasio
DPR (Y1), konstan, maka besarnya Nilai perusahaan (Y2) yaitu sebesar
-14,884.
2. Koefisien (β 1) Untuk Var iabel DPR (X1)
Besarnya nilai koefisien regresi (β 1) sebesar 5,071 yang artinya jika variabel
insider ownership (X1) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai
perusahaan (Y) akan turun sebesar 5,071 dengan asumsi bahwa variabel bebas
lainnya bersifat konstan.
4.4.3 Uji F (Uji Kecocokan Model)
Untuk mengetahui cocok atau tidaknya alat analisa regresi yang digunakan
dalam penelitian ini maka digunakan uji F. Dalam tabel berikut ini disajikan
analisis Uji F.
Tabel 4.13. Hasil Analisis Uji F
Sum of Squares Mean Square F hitung Tingkat
Signifikansi
Regression 11.466 5.733 30.379 0.000
Residual 6.982 .189
Total 18.448
Sumber: lampiran 4
Terlihat dari angka Fhitung sebesar 30,379 dengan Sig.0,000 < 0,05 yang
berarti signifikan, berarti secara bersama-sama perubahan variabel X1,X2 mampu
menjelaskan perubahan variabel Y. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa model
65
untuk peneliti yang akan datang disarankan untuk menggunakan model teknik
analisis yang sama atau dengan menambahkan data penelitian.
4.4.4. Uji t Per samaan I
Uji t bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh insider ownership (X1),
DER (X2), secara parsial terhadap DPR (Y) pada perusahaan manufaktur yang go