• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM VISUALISASI RBI

GeoServer BALI (DB: BAKORBI2) INDO1 (DB: BAKORBI) INDO2 (DB: BAKORBI Master to Master Replication BANTEN WMS Server WFS Server Autentikasi Visualisasi Web Management Forum SISTE M VISUA LISASI Metadata Management DATIN Permintaan data/peta Permintaan diproses Akses ke database Data/peta ditampilkan Men eri m a dan mep ros e s data

WMS (maps) WFS (feature) GeoRSS KML WCS (coverages) Feature data Map drawing Databases Datastores Shapefiles GeoServer GeoNetwork Metadata Management Visualization WebServer MapServer GIS Apps Map Viewer Map Editing

Gambar 4.4. Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data Spasial KNLH

4.1.1. Data Services

Data services atau datastore merupakan tempat penyimpanan data spasial baik berupa basis data (database) atau file system (shapefiles). Berdasarkan hasil FGD diperoleh bahwa umumnya penyimpanan data spasial dimasing-masing unit adalah berupa file system (shapefiles). Data-data spasial tersebut dapat disimpan pada server di unit DATIN atau di server masing-masing unit dengan server yang terhubung ke jaringan dan dapat diakses oleh server DATIN.

4.1.2. Portrayal Services

Untuk menghindari koneksi langsung ke database, diperlukan middle layer yang melakukan koneksi ke database dan hasilnya disediakan web services yang mengikuti standar OGC. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dari basis data. Apabila tidak memungkinkan, maka Web Server dapat langsung melakukan koneksi ke Database Server.

Sistem SDBMS KNLH ini dibangun dengan mengadopsi spesifikasi dari Open Geospatial Consortium (OGC) tentang spatial data web service yaitu WMS (Web Map Service), WFS (Web Feature Service), WCS (Web Coverage Server), dan WRS (Web Registry Service). Gambar 4.5. menyajikan speifikasi dari OGC.

WMS Server

WMS atau Web Map Service merupakan layanan basis data spasial secara online. WMS menghasilkan peta yang bergeoreferensi. Peta dalam hal ini adalah representasi visual dari geodata, dan bukan data geospasial itu sendiri. WMS meproduksi data yang bereferensi geografis secara dinamis dari informasi geografis (basis data geospasial). Peta itu sendiri merupakan informasi geografis yang digambarkan secara dijital oleh komputer untuk keperluan penyajian data spasial. Peta hasil WMS biasanya berupa gambar dengan format PNG, GIS atau JPEG. Spesifikasi WMS dikeluarkan oleh OGC.

WFS Server

WFS atau Web Feature Service merupakan layanan publikasi data geospasial pada tingkat fitur data spasial melalui media web. Disamping penyajian data spasial melalui gambar/image yang dilakukan oleh WMS, klien dapat memperoleh informasi data geospasial hingga ke lever fitur yaitu baik geometri maupun data atributnya. Spesifikasi OGC untuk WFS menggunakan teknologi XML (Extensible Markup Language) dan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) sebagai media penyampaiannya. Atau lebih tepatnya menggunakan GML (Geography Markup Language) yang merupakan subset dari XML.

WFS-T atau Web Feature Service-Transactional merupakan layan yang memungkinan pengguna dapat melakukan pemutakhiran (update), menghapus (delete), dan memasukan (insert) data geografi.

WCS Server

WCS atau Web Covergae Service merupakan layanan publikasi data geospasial untuk tipe data raster (citra satelit, foto udara, dem) secara online. WCS meproduksi data yang bereferensi geografis secara dinamis dari informasi geografis (basis data geospasial). Peta hasil WCS biasanya berupa gambar dengan format PNG, GIF atau JPEG. Spesifikasi WCS dikeluarkan oleh OGC.

PostGIS Connector LAN / INTERNET WMS/WFS shapefile Connector ArcGrid Connector WCS GTopo30 Connector GeoTIFF Connector Image Mosaicking Connector PostGIS RDBMS Shape files ArGrid GTopo 30 Geo TIFF Image GetFe ature GetM ap GetC ove rage Client PostGIS Connector LAN / INTERNET WMS/WFS shapefile Connector ArcGrid Connector WCS GTopo30 Connector GeoTIFF Connector Image Mosaicking Connector PostGIS RDBMS Shape files ArGrid GTopo 30 Geo TIFF Image GetFe ature GetM ap GetC ove rage Client

Gambar 4.6. Arsitektur GeoServer

4.1.3. Catalog Services

Untuk pengelolaan metadata, diperlukan aplikasi yang dapat menyediakan informasi metadata. Informasi metadata sangat penting diperlukan agar pengguna dapat mengetahui informasi lebih detail mengenai data tersebut. Disamping itu juga dapat melihat langsung data melalui viewer peta. Sehingga layanan web (web services) berupa WMS, WFS dan WCS tersebut dapat diintegrasikan dengan penanganan metadata.

4.1.4. Portal Services

Web Server yang akan digunakan adalah Apache Web Server yang dikeluarkan oleh Apache Foundation. Apache Web Server telah dikenal dengan kehandalannya dalam menyediakan servis-servis di dunia Internet.

Aplikasi untuk mendukung pemetaan online (web-mapping) tersedia cukup banyak baik yang komersial mapun open source. Dalam pengembangan sistem visualisasi ini dapat menggunakan aplikasi open source yang cukup terkenal dalam bidang pemetaan online yaitu UMN MapServer.

MapServer merupakan salah satu aplikasi pemetaan online (web GIS) yang dikembangkan oleh Universitas Minnesota, NASA, dan Departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Departemen of Natural Resources). MapServer merupakan aplikasi open source yang berarti dapat didistribusikan dengan gratis disertai dengan sumber kode pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut. MapServer dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yaitu Unix/Linux, MacOS dan Windows.

Fitur yang didukung oleh MapServer adalah:

Format vektor: ESRI shapefile (*.shp), ESRI ArcSDE, MapInfo, Autodesk Autocad (*.dwg dan *.dxf), serta format lainnya yang didukung oleh OGR;

Format raster: TIFF/GeoTIFF, GIF, PNG, ERDAS, JPEG, EPPL7; Quadtree spatial indexing untuk shapefile;

Dapat sepenuhnya dikustomisasi untuk menghasilkan hasil yang diinginkan; Pemilihan fitur menggunakan item/nilai, titik, area atau fitur lainnya; Mendukung TrueType font;

Mendukung OpenGIS;

Mendukung penggabungan data raster dan vektor (untuk penyajian data); Legenda dan skala yang otomatis;

Mendukung pengembangan peta tematik online; Pelabelan fitur;

Konfigurasi dapat dilakukan secara online (on-the fly configuration); Proyeksi dapat dilakukan secara online (on-the-fly projection).

Sedangkan untuk fungsi yang dapat dilakukan oleh aplikasi visualisasi adalah:

DHTML (DOM) perbesar/penggeseran peta yang didukung oleh browser: Mozilla/Firefox 1.+/Netscape 6.1+, IE 5/6, Opera 6.+

Perbesaran/penggeseran dapat dilakukan menggunakan papan ketik (keyboard), tetikus (mouse), peta inset dan slider.

Fungsi query (identifikasi (identify), pemilihan (select), penelusuran (search)) Hasil query yang digabungkan dengan basis data dan hyperlinks

Hasil identifikasi yang berupa jendela pop-up pada saat mouse over Layout yang fleksibel pada tampilan hasil query

Fungsi cetak: HTML dan PDF Pengukuran jarak dan luas

Legenda yang berupa HTML yang dapat menampilkan legenda dan keterangan layer yang baik

Konfiguras yang sangat mudah melalui file INI

Tampilan antar muka yang mendukung berbagai bahasa (EN, DE, IT, FR, SE, NL, CZ, BR, SK, ES, ID)

Dapat melakukan unduh gambar pada berbagai resolusi dan format Penambahan point of interest dan label pada peta

XHTML 1.0 compliant

4.1.5. Desktop GIS / GIS Application

Desktop GIS / GIS Application merupakan aplikasi pengolah data spasial yang telah tersedia dimasing-masing unit. Aplikasi tersebut harus mendukung akses dan membaca web services sesuai dengan spesifikasi OGC (WMS, WFS, dan WCS). Application Server ini dapat melakukan koneksi dan memperoleh layanan lewat Web Services mengenai data-data geospasial dari server DATIN.

4.1.6. Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia

Konfigurasi sistem yang diusulkan adalah sistem berbasis open source. Aplikasi open source atau sumber terbuka ini adalah aplikasi yang dapat digunakan dan dimodifikasi sesuai dengan keinginan pengguna. Aplikasi ini bebas digunakan tanpa perlu membayar lisensi. Dukungan dari komunitas pengguna aplikasi ini juga cukup baik berupa mailing list dan dukungan online lainnya. Konfigurasi sistem SDBMS KNLH adalah:

 Sistem Operasi (OS): Windows 2003 Server atau Linux;

 Web Server: Apache Web Server ver 2.2 (http://www.apache.org);  Development: PHP Programming Languange (PHP ver 5.0)

(http://www.php.net);

 Database Spasial: PostgreSQL ver 8.2 + PostGIS ver 1.3

(http://www.postgresql.org & http://postgis.refractions.net/) dan Microsoft SQL Server dan ArcSDE.

 Geospatial Web Services: Geoserver ver. 1.6.0 (http://www.geoserver.org);  Metadata Management: GeoNetwork

(http://www.geonetwork-opensource.org);

 GIS Engine berbasis web: MapServer ver. 5.2 (http:// mapserver.gis.umn.edu/);

Implementasi dan pengembangan prototype sistem SDBMS KNLH sesuai konfigurasi sistem diatas memerlukan infrastruktur pendukung yaitu:

1. Server dengan spesifikasi minimal Pentium Xeon, RAM 1 GB, HDD 72 GB SCSI. Server tersebut digunakan sebagai web server, dan server aplikasi pendukung portal GIS. Jumlah server yang dibutuhkan adalah 2 unit.

2. Infrastruktur jaringan internet yang memadai, hal ini mengingat sistem SDBMS KNLH merupakan sistem yang online dan dapat diakses oleh publik.

4.2. Integrasi Komponen (Tahun 2009)

Komponen-komponen yang dibangun pada tahun sebelumnya masih berdiri sendiri dan belum diintegrasikan menjadi satu kesatuan. Kegiatan tahun 2009 adalah melakukan integrasi komponen portal GIS tersebut, meliputi:

 Setting dan konfigurasi komponen portal GIS;

Penyeragaman tampilan antar muka (interface) dan autentikasi pada satu pintu (single sign on);

Integrasi modul metadata (GeoNetwork) dengan web services (GeoServer). Hal ini untuk menampilkan keterkaitan informasi metadata dan data spasial;

4.3. Workflow Manajemen Data Spasial (Tahun 2010)

Tahapan ini ditujukan untuk pengembangan alur kerja (workflow) manajemen data spasial KNLH dengan melibatkan unit terkait. Alur kerja tersebut merupakan hasil kesepahaman unit yang dibangun pada forum GIS. Mekanisme dan aturan tersebut dibangun dan diimplementasikan pada sistem sehingga diharapkan portal GIS sebagai salah satu alat untuk manajemen data spasial di lingkungan KNLH dan dapat digunakan sebagai alat untuk berbagi(sharing) data.

Infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pengembangan pada tahapan ini adalah:  Upgrading Sistem meliputi peningkatan kapasitas server, sistem back-up,

penyimpanan data (storage);

 Peningkatan kapasitas jaringan internet KNLH dan jaringan WAN ke Pusat Regional dan Pusarpedal;

4.4. Penyempurnaan Portal GIS (Tahun 2011)

Kegiatan ini merupakan tahapan akhir dari kegiatan pengembangan sistem SDBMS KNLH. Modul-mdoul dan fungsi aplikasi yang dibangun pada tahapan sebelumnya direview dan disempurnakan. Tahapan ini juga melaksanakan implementasi dari workflow manajemen data spasial yang dibangun pada tahapan sebelumnya.

Penutup

Demikian Master Plan Pembangunan Sistem Manajemen Basis Data Spasial Kementerian Negara Lingkungan Hidup kami susun untuk menyajikan perencaan secara menyeluruh dari kegiatan di Asdep Urusan Data dan Informasi KNLH. Semoga hasil kegiatan ini dapat bermanfaat bagi Asdep Urusan Data dan Informasi pada khususnya dan Kementerian negara Lingkungan Hidup pada umumnya

Dokumen terkait