CHAPTER V: CONCLUSION
Appendix 2: Equivalence Assessment Questionaire
Kuisioner Kesetaraan
Responden yang terhormat,
berikut ini adalah sejumlah kutipan dari novel berjudul Safe Haven karangan Nicholas Sparks. Anda dimohon memberi nilai 1 atau 2 dengan memberi tanda centang (V) pada kolom yang telah disediakan dengan ketentuan pemberian nilai sebagai berikut:
Score Indikator Kesetaraan
1
Teks Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sama dengan yang ada pada teks Bahasa Inggris. Tanpa melihat bentuknya.
2
Teks Bahasa Indonesia tidak memiliki fungsi yang sama dengan yang ada pada teks Bahasa Inggris. Tanpa melihat bentuknya.
Anda dapat memberikan catatan pada kolom yang tersedia apabila dirasa perlu. Dalam novel tersebut terdapat tokoh-tokoh sebagai berikut:
Katie : Istri dari Kevin
Kevin : Suami Katie, bekerja sebagai polisi
Alex : Mantan suami Jo, ayah dari Josh dan Kristen, kekasih Katie Jo : Mantan istri Alex, ibu dari Josh dan Kristen, tetangga baru Katie Josh : Anak lelaki Alex dan Jo, kakak Kristen
Kristen: Anak perempuan Alex dan Jo, adik Josh Bill : Rekan kerja Kevin di kepolisian
Ivan : Pemilik restoran tempat Katie bekerja
Melody: Pelayan wanita di restoran Ivan, teman kerja Katie Ricky : Pelayan pria di restoran Ivan, teman kerja Katie
Silahkan mengisi dengan sebenar-benarnya. Terima kasih. Marcella Ruth Stephanie Pakasi
No Teks Bahasa Inggris Teks Bahasa Indonesia Skor
1 2
1
"How about Melody? Is she still talking about how cute the customers are?"
"Every shift."
"And Ricky? Is he still hitting on new waitresses? When Katie nodded again, Jo laughed. "That place never changes."
"Bagaimana dengan Melody? Apa ia masih saja mengoceh tentang betapa cakepnya para pelanggan?" "Setiap shift."
"Dan Ricky? Apa ia masih menggoda para pelayan baru?" Waktu Katie mengangguk lagi, Jo tertawa. "Tempat itu tidak pernah berubah."
Catatan:
2
"So what brought you to Southport? I'm sure it wasn't the exciting career potential at Ivan's. Do you have any family around here? Parents? Brothers or sisters?"
"No," Katie said. "Just me." "Following a boyfriend?" "No."
"So you just... moved here?" "Yes."
"Jadi, kenapa kau pindah ke Southport? Tentunya bukan karena potensi karier di Resto Ivan, kan? Apa kau punya keluarga di sekitar sini? Orangtua? Kakak atau adik?"
"Tidak," kata Katie. "Hanya aku."
"Mengikuti pacarmu?" "Tidak."
"Jadi kau pindah kemari begitu saja?"
"Ya." Catatan:
3
"What do you think, Daddy?" Kristen tugged on his pant leg as she held up the doll.
"Wow! She looks beautiful." Alex squatted down next to her. "And I love the coat. Vanessa gets cold sometimes, right?" "Yup," Kristen said. "But she told me she wants to go on the swings, so she's probably going to change."
"Bagaimana menurutmu, Daddy?" Kristen menarik- narik kaki celananya sambil mengangkat boneka.
"Wow! Dia cantik sekali." Alex berjongkok di sebelah Kristen. "Dan aku suka sekali matel itu. Vanessa kadang-kadang kedinginan, kan?"
"Tul," kata Kristen. "Tapi ia bilang ia mau naik ayunan,
jadi ia mungkin perlu ganti baju."
4
"My fishing line got snagged on the boat as it was pulling out, and I didn't want to lose my fishing rod. I thought the line would snap right away but it pulled me in and I swallowed a bunch of water. Then I couldn't breathe and it felt like something was holding me down." Josh hesitated. "I think I dropped my rod in the river."
"Tali pancingku tersangkut di kapal yang bergerak menjauh dan aku tidak mau kehilangan alat pancingku. Kupikir talinya akan langsung putus, tapi aku malah terseret dan tercebur. Aku menelan banyak air.
Lalu aku tidak bisa bernapas dan rasanya ada yang menarikku ke bawah." Josh kelihatan ragu. "Kayaknya pancingku jatuh ke sungai."
Catatan:
5
"I want to thank you for what you did."
"I didn't do anything," she protested.
"Yes," he said. "You did. Had you not been looking at the monitor, I wouldn't have known what was happening. I might not have reached him in time. And also, thank you for taking care of Kristen. She's the sweetest thing in the world, but she's sensitive. I'm glad you didn't leave her alone. Even when we had to go up and change."
"Aku ingin berterima kasih atas apa yang kaulakukan." "Aku tidak melakukan apa- apa," protes Katie.
"Ya," kata Alex. "Kau berjasa. Seandainya kau tidak mengawasi monitor, aku tidak akan tahu apa yang terjadi. Aku mungkin terlambat menolongnya.
Selain itu, terima kasih karena sudah menjaga Kristen. Ia gadis kecil yang sangat manis, tapi ia sensitif. Aku lega kau tidak meninggalkannya sendirian. Bahkan saat kami berganti pakaian."
Catatan:
6
"I went shopping."
"I can tell. Did you find anything you liked?"
"I think so," Katie confessed. "Well, don't just sit there, show me what you bought."
"Aku pergi belanja."
"Kelihatan. Apa kau menemukan barang yang kau sukai?"
"Kurasa begitu," Katie mengaku.
"Well, jangan duduk saja dong,tunjukkan padaku belanjaanmu."
Catatan:
7 "You must have found these at Anna Jean's. I love that place."
"Kau pasti menemukan ini di toko Anna Jean. Aku
"How did you know I went to Anna Jean's?"
"Because it's not like any of the stores around here sell things this nice. This came from someone's closet. A rich woman's closet. A lot of the stuff is practically new."
suka sekali tempat itu." "Dari mana kau tahu aku pergi ke toko Anna Jean?" "Karena toko-toko di sekitar sini tidak akan menjual barang-barang sebagus ini. Ini pasti berasal dari lemari seseorang. Pasti dari lemari perempuan kaya raya. Sebagian besar barang di situ lumayan baru." Catatan:
8
Katie giggled. "Do you want me to come over and help?"
"Absolutely not. I'm an expert in procrastination, but the last thing I want you to think is that I'm incompetent, too. Because I'm actually pretty good at what I do."
Katie terkikik. "Apa kau mau aku ke situ dan membantumu?"
"Tentu saja tidak. Aku memang ahli menunda- nunda pekerjaan, tapi aku
tidak ingin kau
menganggapku tidak
mampu. Karena sebenarnya aku lumayan jago dalam bidangku."
Catatan:
9
"You should drive Miss Katie home," she told him. "She doesn't have a car. And it's raining hard."
"Would you like a ride home?" Alex said.
"Kau harus mengantar Miss Katie pulang," kata Kristen. "Ia tidak punya mobil dan
hujannya deras sekali." "Apa kau mau kuantar pulang?" kata Alex.
Catatan:
10
"Are you okay?" Jo asked. "I'm fine," Katie answered. "I was just thinking that I'm glad you came over."
Jo peered at her. "I think you might be tipsy."
"I think you might be right," Katie agreed.
"Well, okay then. What do you want to do? Since you're obviously tipsy and ready for fun."
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Jo.
"Ya," jawab Katie. "Aku senang sekali kau datang." Jo mengamati wajahnya. "Kurasa kau sedikit mabuk."
"Kurasa kau benar," Katie setuju.
"Well, baiklah kalau begitu. Apa yang ingin kaulakukan? Karena kau sedikit mabuk dan siap untuk bersenang-senang." Catatan:
11
"It was awesome!" Josh said. "I caught, like, a hundred of them!
And then we went swimming."
"Luar biasa sekali!" kata Josh. "Aku menangkap ratusan kupu-kupu! Lalu
kami pergi berenang." Catatan:
12
"Maybe we'll come in and bother you again."
"You didn't bother me at all." She peered at him over the top of her wineglass.
"Well, the kids didn't bother me,
anyway. As I recall, you were complaining about the quality of service."
"Mungkin kami akan datang dan mengganggumu lagi."
"Kalian tidak
menggangguku sama
sekali." Katie menatap Alex dari balik gelas anggur. "Well, yang jelas anak-anak tidak menggangguku. Seingatku kau mengeluh soal kualitas pelayanan kami."
Catatan:
13
"My only day off and you pick that day to get your damn hair done in the middle of the city!
And then go grocery shopping!"
"Ini satu-satunya hari liburku dan kau memilih hari ini untuk ke salon di
tengah kota! Lalu
berbelanja!" Catatan:
14
Katie reached the porch and put the bags down. "Where've you been?"
Jo shrugged. "You know how it goes. Late nights, early mornings, going here and there. Half the time, I feel like I'm being pulled in every direction." She motioned to the rockers. "You mind? I need a break. I've been cleaning all morning and I just hung that thing. I like the sound, you know."
Katie ke beranda dan menaruh barang-barang belanjaannya. "Kau dari mana saja?"
Jo mengangkat bahu."Kau tahu sendirilah. Pulang larut, pergi pagi-pagi, ke sana kemari. Aku sering merasa ditarik ke berbagai arah." Jo menunjuk kursi goyang. "Kau keberatan tidak? Aku perlu istirahat. Aku membersihkan rumah sepagian ini dan baru saja menggantung benda itu. Aku suka bunyinya, kau tahu."
Catatan: 15
"Help yourself. How did it go with the painting?"
"Well, I got the living room
"Silahkan ambil. Bagaimana acara mengecatnya?"
done. But after that, it wasn't such a good day."
selesai. Tapi setelah itu, hariku kurang mulus." Catatan:
16
"That's the thing about life. A lot of the time, it isn't easy at all. We just have to try to make the best of it. Do you know what I mean?"
"Yeah," she said. "I think I do."
"Hidup memang seperti itu. Seringnya memang tidak mudah. Kita hanya perlu berusaha melakukan yang terbaik. Kau paham kan maksudku?"
"Yeah," kata Katie. "Kurasa aku paham."
Catatan:
17
"No, but it's a small town and Ivan's is an institution. Besides, the longer you live here, the more you'll understand that there are no such things as secrets in this place. Everyone knows everyone's business, and some people, like, let's say... Melody... have raised gossip to an art form. It used to drive me crazy. Of course, half the people in Southport are the same way. There isn't much to do around here but gossip."
"Tidak, tapi ini kota kecil dan resto Ivan sudah terkenal dari dulu. Selain itu, semakin lama kau tinggal di sini, kau akan semakin paham bahwa tidak ada rahasia di tempat ini. Semua orang tahu urusan orang lain, dan beberapa orang, seperti, katakanlah...
Melody... sudah
menganggap gosip sebagai karya seni. Dulu itu membuatku gila. Tentu saja,
separuh penduduk
Southport seperti itu. Tidak banyak yang bisa dilakukan di sini kecuali bergosip." Catatan:
18
"I had a bad experience once," Katie said. "Dating a guy from work, I mean. Since then, I've kind of made it a rule not to do it again."
"Aku pernah punya pengalaman buruk, kata Katie. "Maksudku,
berkencan dengan cowok teman kerjaku. Sejak itu, sudah jadi prinsipku untuk tidak melakukannya lagi." Catatan:
19
"Maybe we'll come in and bother you again."
"You didn't bother me at all." She peered at him over the top of her wineglass.
"Mungkin kami akan datang dan mengganggumu lagi."
"Kalian tidak
menggangguku sama
sekali." Katie menatap Alex dari balik gelas anggur.
"Well, the kids didn't bother me, anyway. As I recall, you were complaining about the quality of service."
"Well, yang jelas anak-anak tidak menggangguku. Seingatku kau mengeluh soal kualitas pelayanan kami."
Catatan:
20
"You don't want to meet people?"
"I'm better off alone."
Jo ran her finger around the rim of the mug before saying anything. "Trust me on this: no one is better off alone."
"Kau tidak mau bertemu orang-orang?"
"Aku lebih baik sendiri." Jo mengusap pinggiran mug sebelum berkata lagi. "Percayalah, tidak seorang pun lebih baik sendiri." Catatan:
21
She glanced at the total on the register. "Are you sure you rang them up?"
"Of course."
"Because the total isn't any more than it usually is."
"I gave you the introductory price."
Katie melirik jumlah total di mesin kasir. "Apa kau yakin kau sudah menghitung sayur-sayurannya?"
"Tentu saja."
"Karena jumlah totalnya sepertinya masih seperti biasanya."
"Aku memberimu harga perkenalan."
Catatan:
22
"Makes sense to me. Sometimes starting over is exactly what a person needs. And I think it's admirable. A lot of people don't have the courage it takes to do something like that."
"You think so?"
"I know so," she said. "So,
what's on your agenda today? While I'm whining and unpacking and cleaning until my hands are raw."
"Menurutku masuk akal. Kadang-kadang seseorang butuh memulai segalanya dari awal. Menurutku itu mengagumkan. Banyak
orang tidak punya
keberanian melakukan sesuatu seperti itu."
"Menurutmu begitu?" "Jelas," kata Jo. "Jadi apa rencanamu hari ini? Sementara aku menggerutu, mengeluarkan barang- barang, dan bersih-bersih rumah sampai tanganku perih."
Catatan: 23
Katie thought about that. "Just so we're clear, I'm officially taking back my offer to help you paint
Katie merenungkan hal itu. "Perlu kugarisbawahi, aku
your house."
"You already said you'd do it." "I know, but I'm taking back the offer."
Jo laughed. "Okay," she said. "Hey, what are you doing tonight?"
membantumu mengecat rumah."
"Kau sudah bilang kau akan melakukannya."
"Aku tahu, tapi aku menarik kembali tawaran itu."
Jo tertawa. "Oke," katanya. "Hei, kau ngapain nanti malam?"
Catatan: 24
"Hey, Daddy?" she asked. "Can we get the barbecue started? I'm really hungry."
"Sure, sweetie."
"Hei, Daddy," katanya. "Kita mulai berbekyunya yuk, aku lapar banget." "Tentu, Sayang." Catatan:
25
"But no more freebies, okay?
You've done more than enough for me already."
"Tapi jangan ada lagi barang gratis, ya. Kau sudah melakukan banyak hal buatku."
APPENDIX 3: RECAPITULATION OF EQUIVALENCE