• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian ini dilakukan terhadap pemerah yang telah berpengalaman dalam melakukan pemerahan. Pemerah memiliki berat badan 50 kg dan umur 39 tahun. Untuk pengukuran denyut jantung dilakukan setiap 5 detik dengan menggunakan Heart Rate Monitor ( HRM ) selama 10 menit dengan rincian istirahat terlebih dahulu selama 5 menit dan kemudian bekerja selama 5 menit.

Pada pengukuran denyut jantung ini untuk setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Pada saat pengukuran denyut jantung, untuk

persiapan pemerahan yaitu pemasangan bagian pemerah tidak dihitung.

Pengukuran dilakukan hanya pada saat operator melakukan pemerahan.

1. Pengukuran denyut jantung pemerahan manual pada pagi hari

Pengambilan data dilakukan pada pagi hari pkl. 06.30 dengan terlebih dahulu pemerah beristirahat selama 5 menit kemudian mulai bekerja memerah susu dengan tangan selama 5 menit. Laju denyut jantung terendah sebesar 69 bps dan tertinggi sebesar 88 bps ( Lampiran 5). Data perhitungan IRHR dapat dilihat pada Tabel 17. Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan manual pada pagi hari dapat dilihat pada Gambar 26.

Tabel 17. Rataan perhitungan IRHR pemerahan manual pagi hari Ulangan HR Rest HR Work IRHR

1 79,54 83,33 1,05

2 70,12 83,22 1,19

3 70,13 85,28 1,22

Rata-rata 73,26 83,94 1,15

50 60 70 80 90 100 110 120

0 300 600 900 1200 1500 1800

Waktu (s)

Denyut Jantung (bps)

Gambar 26. Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan manual pagi hari

Rest 1 Work 1 Rest 2 Work 2 Rest 3 Work 3

Nilai IRHR pemerahan manual pada pagi hari adalah sebesar 1,15.

Berdasarkan Tabel 2 termasuk ke dalam kategori pekerjaan ringan. Hal ini disebabkan karena pemerah sudah berpengalaman di bidangnya dan sudah biasa melakukan pemerahan menggunakan tangan. Dari grafik pemetaan denyut jantung pemerahan manual pada pagi hari, terlihat bahwa pada saat istirahat laju denyut jantung pemerah tidak stabil yaitu cenderung naik pada awalnya kemudian turun ketika di akhir. Hal tersebut disebabkan karena pada saat pengambilan data istirahat, pemerah tidak bisa duduk dengan tenang karena ketika pada saat bekerja seperti biasanya mereka jarang beristirahat untuk mengejar waktu pemerahan yang relatif singkat.

2. Pengukuran denyut jantung pemerahan manual pada sore hari

Pengambilan data dilakukan pada sore hari pkl. 14.00 dengan terlebih dahulu pemerah beristirahat selama 5 menit kemudian mulai bekerja memerah susu dengan tangan selama 5 menit. Laju denyut jantung terendah sebesar 88 bps dan tertinggi sebesar 95 bps ( Lampiran 6 ). Data perhitungan IRHR dapat dilihat pada Tabel 18. Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan manual pada sore hari dapat dilihat pada Gambar 27.

Tabel 18. Rataan perhitungan IRHR pemerahan manual sore hari Ulangan HR Rest HR Work IRHR

1 82,18 92,86 1,13

2 83,61 92,71 1,11

3 85,52 92,93 1,09

Rata-rata 83,77 92,83 1,11

50

0 300 600 900 1200 1500 1800

Waktu (s)

Denyut Jantung (bps)

Gambar 27.Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan manual sore hari

Nilai IRHR pemerahan manual pada sore hari adalah sebesar 1,11.

Berdasarkan Tabel 2 termasuk ke dalam kategori pekerjaan ringan. Hal ini disebabkan karena pemerah sudah berpengalaman di bidangnya dan sudah biasa melakukan pemerahan menggunakan tangan. Hal tersebut disebabkan karena pada saat pengambilan data istirahat, pemerah sudah mulai bisa menyesuaikan diri ketika dilakukan pengukuran denyut jantung menggunakan HRM.

3. Pengukuran denyut jantung pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol pada pagi hari.

Pengambilan data dilakukan pada pagi hari pkl. 06.30 dengan terlebih dahulu pemerah beristirahat selama 5 menit kemudian mulai bekerja memerah susu dengan tangan selama 5 menit. Laju denyut jantung terendah sebesar 68 bps dan tertinggi sebesar 82 bps ( Lampiran 7 ). Data perhitungan IRHR dapat dilihat pada Tabel 19. Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol pada pagi hari dapat dilihat pada Gambar 28.

Rest 1 Work 1 Rest 2 Work 2 Rest 3 Work 3

Tabel 19. Rataan perhitungan IRHR pemerahan dengan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol pagi hari

Ulangan HR Rest HR Work IRHR

0 300 600 900 1200 1500 1800

Waktu (s)

Denyut Jantung (bps)

Gambar 28. Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan menggunakan alat pemerah susu semi otomatis tipe engkol pagi hari

Nilai IRHR pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol pada pagi hari adalah sebesar 1,07. Berdasarkan Tabel 2 termasuk ke dalam kategori pekerjaan ringan. Nilai IRHR tersebut berada di bawah IRHR manual, dengan demikian pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol tidak menimbulkan beban kerja yang berat terhadap pemerah dan lebih ringan dibandingkan dengan pemerahan manual. Dari grafik pemetaan laju denyut jantung terjadi peningkatan pada saat istirahat, dikarenakan pada saat melakukan pengukuran, sapi yang akan diperah tidak mau berdiri sehingga pemerah tidak bisa tenang karena harus mengurus sapi tersebut.

Rest 1 Work 1 Rest 2 Work 2 Rest 3 Work 3

4. Pengukuran denyut jantung pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol pada sore hari

Pengambilan data dilakukan pada sore hari pkl. 14.00 dengan terlebih dahulu pemerah beristirahat selama 5 menit kemudian mulai bekerja memerah susu dengan tangan selama 5 menit. Laju denyut jantung terendah sebesar 76 bps dan tertinggi sebesar 92 bps ( Lampiran 8). Data perhitungan IRHR dapat dilihat pada Tabel 20. Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol pada sore hari dapat dilihat pada Gambar 29.

Tabel 20. Rataan perhitungan IRHR pemerahan dengan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol sore hari

Ulangan HR Rest HR Work IRHR

0 300 600 900 1200 1500 1800

Waktu (s)

Denyut Jantung (bps)

Gambar 29. Grafik pemetaan laju denyut jantung pemerahan menggunakan alat pemerah susu semi otomatis tipe engkol sore hari

Rest 1 Work 1 Rest 2 Work 2 Rest 3 Work 3

Nilai IRHR pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol pada pagi hari adalah sebesar 1,07. Berdasarkan Tabel 2 termasuk ke dalam kategori pekerjaan ringan. Sama halnya dengan waktu pagi hari, pemerahan sore haripun mendapat hasil nilai IRHR dibawah manual. Hal ini semakin membuktikan bahwa pemerahan dengan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol menghasilkan beban ringan dan akan membuat pemerah merasa nyaman.

Dari grafik pemetaan laju denyut jantung, pada saat istirahat terjadi masalah karena pemerah tidak bisa duduk dengan tenang dikarenakan ada sapi yang akan melahirkan, jadi pemerah tidak bisa tenang.

Dokumen terkait