• Tidak ada hasil yang ditemukan

a ir dan K esehatan 1

Air memiliki peran penting dalam berbagai pengaturan proses biokimiawi yang terjadi di dalam tubuh, sehingga gangguan terhadap keseimbangan air di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan atau penyakit, antara lain: infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan ginjal akut (acute kidney injury-AKI), konstipasi, dan obesitas.

Asupan air yang cukup dapat mencegah gangguan atau penyakit di atas..

A. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan bertumbuh dan berkembang biaknya kuman dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna. Infeksi saluran kemih merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak selain infeksi saluran atas atas dan diare. Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan penurunan dan gangguan fungsi ginjal. Membunuh bakteri dari saluran kemih sebagian bergantung pada aliran urin dan frekuensi berkemih. Oleh karena itu, asupan cairan berkaitan dengan risiko terjadinya ISK.

Salah satu anjuran dalam terapi dan pencegahan ISK adalah asupan air yang cukup sehingga akan menigkatkan pengeluaran urin di dalam saluran kemih. Pengeluaran urin yang banyak akan mendorong bakteri dari saluran kemih, sementara sering berkemih akan mengurangi jumlah bakteri dalam kandung kemih. Sebaliknya, kurang cairan dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan bakteri di urin. Namun demikian, pemberian air pada anak harus diperhatikan jumlahnya yang cukup berdasarkan usia dan berat badan anak untuk mempertahankan fungsi ginjal dan aliran kemih yang normal.

B. Batu Saluran Kemih

Batu saluran kemih terjadi akibat adanya gangguan terhadap keseimbangan antara faktor penghambat dan pemicu terjadinya batu saluran kemih. Urin memiliki kemampuan melarutkan zat terlarut dibandingkan air biasa. Adanya zat organik seperti asam urat akan mempengaruhi kelarutan zat lain. Bila kadar zat yang relatif tidak larut dalam urin (kalsium, oksalat, fosfat, dsb) meningkat, akan terbentuk kristalisasi (seperti batu) zat tersebut.

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya batu saluran kemih adalah komposisi urin, dan komposisi urin dipengaruhi oleh antara lain hidrasi. Asupan air yang banyak akan meningkatkan volume urin dan volume urin yang meningkat akan menurunkan kepekatan urin. Peningkatan volume urin dan kecepatan aliran urin akan menurunkan

24

PENTINGNYA AIR MINUM BAGI TUBUH

kepekatan zat pembentuk batu saluran kemih. Dapat disimpulkan bahwa asupan air yang cukup dapat mencegah terjadinya batu saluran kemih, dan asupan air ini dapat diperoleh dari berbagai jenis minuman. Namun perlu diperhatikan untuk produk teh, air mineral, dan susu yang diperkaya dengan kalsium perlu dibatasi sesuai anjuran. Hal ini dikarenakan minuman-minuman tersebut mengandung kalsium sehingga dapat meningkatkan pengeluaran kalsium dalam urin.

C. Gangguan Ginjal Akut

Salah satu penyebab tersering gangguan penyakit ginjal akut pada anak di Indonesia adalah rendahnya volume darah (hipovolemia) karena diare akut. Hidrasi yang cukup merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan menangani hipovolemia dan gangguan ginjal akut.

Pada gangguan ginjal akut, volume asupan cairan tergantung pada penyebab gangguan ginjal akut.

D. Konstipasi

Konstipasi sering terjadi pada anak dengan angka kejadian sekitar 5-30%. Salah satu faktor yang berperan terhadap terjadinya konstipasi adalah kurangnya asupan air. Oleh karena itu asupan air yang cukup merupakan salah satu upaya untuk mencegah konstipasi pada anak.

E. Obesitas

Berat badan lebih dan obesitas pada masa anak dan remaja selama ini dikaitkan dengan terjadinya berbagai penyakit seperti, kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, hipertensi, diabetes mellitus, dll. Konsumsi minuman yang mengandung gula dan pemanis buatan akan meningkat seiring pertambahan usia. Konsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas terutama pada anak yang kelebihan berat badan. Berbagai penelitian menunjukkan minum air putih secara teratur menghasilkan asupan energi total yang lebih rendah. Air putih tidak mengandung kalori sementara minuman berkalori (contohnya minuman manis, minuman jus dengan gula, minuman dengan pemanis buatan, dll) rata-rata mengandung 200 kalori per sajian, kecuali pada susu segar. Selain itu, indeks glikemik air adalah 0, dimana indeks glikemik yang rendah akan meningkatkan pembakaran lemak.

Minuman lain seperti susu memiliki indeks glikemik 30-40, jus 40-60, dan minuman soda mengandung gula 50-80.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Muckelbauer, dkk pada anak usia sekolah menunjukkan bahwa pada kelompok yang dilakukan intervensi untuk mengingkatkan asupan air minum terjadi penurunan risiko berat badan berlebih sebanyak 31%. Intervensi

25 Bab 3. AIR dan KESEHATAN

yang diberikan antara lain mendistribusikan botol air, penyampaian informasi kebutuhan air yang diperlukan tubuh, adanya waktu pengisian botol air selama waktu belajar.

F. Kognisi, Atensi, dan Memori

Dalam konteks sistem informasi di otak, kognisi adalah cara otak memperlakukan dan memproses informasi atau pesan yang diterimanya antara lain kemampuan mengingat (memory), beratensi (attention), dan berfikir kreatif (creativity). Memori dan atensi merupakan dua hal penting dalam proses pengolahan informasi oleh otak yang kinerjanya sangat ditentukan oleh kualitas sel dan saraf otak. Memori dan atensi tidak dapat bekerja sendiri, keduanya saling berkaitan dan menentukan kemampuan belajar dan intelektual seseorang.

Otak dengan segenap sistemnya berperan penting dalam memnentukan kognisi seseorang.

Sebagian besar kandungan otak adalah air (sekitar 80%), kemudian protein dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan untuk kenormalan fungsi otak. Gangguan komposisi gizi otak, seperti kekurangan air, kekurangan lemak, atau zat gizi lainnya, dapat disebabkan oleh kekurangan asupan zat gizi secara akut dan kronik.

G. Hidrasi dan Atensi

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kurang air tubuh pada anak sekolah menimbulkan rasa lelah (fatigue), menurunkan atensi atau konsentrasi belajar. Berdasarkan review penelitian yang dilakukan oleh Institute of Medicine dan European Food Safety Agency, anak yang mengalami kurang air tubuh 2% dari berat badan mengakibatkan penurunan fungsi otak dan kemampuan belajar. Penelitian lain oleh Lieberman menunjukkan kurang air tubuh pada tingkat 1% dari berat badan sudah mulai menunjukkan penurunan atensi atau konsentrasi belajar.

Sebagian besar kandungan zat gizi dalam otak adalah air, sehingga pemenuhan kebutuhan air ini akan mempengaruhi kerja otak. Salah satu indikasi sederhana kurang air tubuh adalah pusing atau sakit kepala, selain haus, bibir kering, warna urin kuning-coklat, dan lain sebagainya. Sehingga cukup logis bila kurang air tubuh akan mengganggu mood dan atensi dalam belajar anak sekolah.

Anak sekolah merupakan salah satu kelompok rentan mengalami kurang air tubuh yang dapat mengganggu konsentrasi belajar. Hal ini diperparah dengan kondisi pada negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, dimana akses anak pada air minum di sekolah pada umumnya dilakukan dengan cara membeli karena tidak ada air siap minum di sekolah.

26

PENTINGNYA AIR MINUM BAGI TUBUH

H. Hidrasi dan Memori

Minum yang cukup atau hidrasi tidak hanya mengoptimalkan atensi atau konsentrasi belajar anak, tetapi juga mengoptimalkan memori anak dalam belajar. Review penelitian terhadap dampak kurang air tubuh terhadap fungsi kognisi (memori, atensi) dan lelah (fatigue) membuktikan bahwa kurang air tubuh sebanyak 2% dari berat badan mempengaruhi memori, baik memori jangka pendek maupun memori jangka panjang. Hasil review juga menunjukkan bahwa kurang air tubuh 2% juga menyebabkan lelah, dan berpengaruh buruk pada kemampuan atensi, matematika, dan motorik anak.

I. Hidrasi dan Performa Fisik

Performa fisik didefinisikan sebagai kemampuan melakukan pekerjaan fisik pada tingkat yang diharapkan. Performa fisik ditentukan oleh faktor yang tidak dapat dimodifikasi (diubah) seperti genetik dan faktor yang dapat dimodifikasi seperti aktivitas fisik dan gizi.

Selama aktivitas fisik, kekurangan air tubuh dapat mengganggu beberapa area fungsi fisiologi, meningkatkan stres dan beban jantung. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan performa dan peningkatan risiko penyakit akibat kelebihan panas seperti pingsan, serangan jantung, kram otot, dll. Hal ini lebih parah pada aktivitas fisik yang dilakukan secara terus-menerus dalam kondisi parah.

Hubungan antara status hidrasi dan performa fisik pada anak telah dilakukan melalui berbagai studi dan menunjukkan bahwa kurang air tubuh 1-2% dari berat badan dapat mengurangi performa aerobik pada anak laki-laki. Penelitian Kavouras dkk menunjukkn bahwa intervensi edukasi tentang hidrasi dapat meningkatkan status hidrasi pada kelompok intervensi secara signifikan. Oleh sebab itu, peningkatan asupan air pada anak yng beraktivitas fisik sangat penting.

Daftar Pustaka

1. Santoso BI, Hardinsyah, Siregar P, Pardede SO. Pentingnya Hidrasi Bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja. Jakarta: Centra Communications; 2014.

PENTINGNYA

AIR MINUM BAGI TUBUH

Dokumen terkait