LITERATUR
Meliputi teori – teori yang digunakan menyangkut dengan judul penelitian terutama mengenai motif bunga pada kelom geulis. Termasuk didalamnya, menyangkut literatur estetika dan motif bunga pada kelom geulis.
BAB III. MOTIF BUNGA PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA
Meliputi sejarah perusahaan, Perkembangannya, profil kelom geulis Sheny Tasikmalaya, motif bunga mawar pada kelom geulis sheny.
BAB IV. KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA PADA
KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA
Meliputi kajian motif bunga mawar menggunakan metode analisis estetika Edmund Burke Feldman
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis estetika Edmund Burke Feldman mengenai kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya.
11 BAB II
ESTETIKA DAN MOTIF BUNGA DALAM KAJIAN LITERATUR
II.1 Estetika
Estetika dalam pandangan Feldman merupakan ilmu pengetahuan pengamatan atau ilmu pengetahuan inderawi yang mengacu pada kesan-kesan inderawi, menyandingkan estetika dengan teori cita rasa yang mengacu pada tradisi empiris dan pandangan platonis dan neoplatonis (Feldman,1967).
Estetika berhubungan dengan tradisi atau kebudayaan sehingga dalam berkesenian berisi tentang nilai-nilai, pedoman, gagasan-gagasan, dan kepercayaan atau keyakinan tentang berkesenian. hal tersebut menjadi dasar dalam berkesenian maka konsep tentang estetika dipengaruhi oleh keadaan, kebudayaan, dan peradaban yang berlaku di suatu tempat.
II.1.1 Teori Estetika Edmund Burke Feldman
Berdasarakan teori Estetik dari Edmund Feldman, ada empat langkah dalam proses analisa yaitu:
1. deskripsi 2. analisis formal 3. interpretasi 4. Hipotesa/penilaian
Namun dalam kajian ini penulis hanya menggunakan 2 tahapan analisa karena penulis mengkaji motif bunga mawar pada kelom geulis
tidak sampai ketahap pemaknaan. Hal ini dilakukan karena penulis mengikuti fenomena saat ini dimana perajin kelom geulis di Tasikmalaya dalam menggunakan ataupun menggambarkan motif bunga sudah terlepas dari penggunaan makna. Sehingga motif bunga yang digunakan tidak bermakna, hanya sebagai unsur estetis saja.
12 1. Deskripsi
Pada tahap pertama ini, apresiasi dilakukan dengan memberi gambaran nyata tentang sesuatu yaitu berdasarkan apa yang dilihat. Gambaran berdasarkan apa yang dilihat termasuk elemen sensori seperti warna, garis, bentuk dan ruang atau dengan kata lain penekanan diberikan kepada unsur seni, ciri-ciri.
Penekanan diberikan kepada asas seni reka
Kritikus perlu mengidentifikasi karakteristik fisik karya seperti gambar dan bentuk pada karya seni tampak
Elemen dasar seni reka dinilai dan dikupas
Pengamatan tentang gambar benda, subjek penelitian dan penggunaan unsur-unsur seni dinilai dengan mendalam
Kritik deskripsi dapat dijadikan panduan dan referensi serta membantu pengkarya.
Melihat pada gaya karya, misalnya gaya realistic, suruelistik dan lain-lain.
2. Analisis Formal
Adalah penelitian atau penguraian seperti masalah dan kondisi untuk mengetahui berbagai aspek komposisi yang digunakan secara rinci dan mendalam, ciri-ciri :
Pengkrikitik perlu menganalisis komposisi yang digunakan dalam sebuah karya,
Menganalisis secara rinci untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip seni digunakan dan dihubungkan dengan proses dan teknik, gambar atau bentuk, isi dan makna serta bentuk dan ruang dan mencari hubungan persoalan ide dan perasaan mendalam sebuah karya.
13
Misalnya, fokus dan penegasan citra keseimbangan antara ruang dan warna
Kesesuaian objek dalam objek Kontra dan gambar
II.1.2 Hubungan Antara Estetika Dan Kebudayaan
Feldman mengacu dari pendapat Hope M. Smith bahwa “In essence, aesthetics is philosophy of the beautiful, the science of beauty and taste”, keindahan tidak terlepas dari kebudayaan, karena kebudayaan merupakan penentu corak, typical, gaya hidup suatu kelompok masyarakat sebagai pendukung kebudayaan tersebut. Di sisi lain manusia sebagai makhluk multidimensi mempunyai peran untuk mencipta dan mengamati suatu karya seni sesuai dengan cita rasanya. Kebudayaan secara hakiki mempunyai pengertian sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang isinya berupa sistem-sistem makna atau sistem-sistem simbol.
Di dalam suatu kebudayaan mengandung unsur-unsur seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan (termasuk agama) dan nilai-nilai (etika dan estetika). Keberadaan kebudayan itu telah di dukung oleh manusia, maka dengan sendirinya manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan tersebut, karena budaya merupakan wujud/ ekspresi dari eksistensi manusia.
II.2 Kelom Geulis Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya merupakan kota yang subur dan kaya akan kekayaan alamnya, banyak jenis tumbuhan yang tumbuh subur di kota Tasikmalaya. Tidak hanya pohon-pohon yang tinggi seperti halnya pohon Albasia dan mahoni, di Tasikmalaya juga tumbuh subur berbagai jenis bunga seperti halnya bunga mawar/ros yang tersebar hampir diseluruh daerah Tasikmalaya.
Kekayaan alam yang berlimpah ini, banyak yang dimanfaatkan oleh masyarakat Tasikmalaya guna menunjang kehidupannya diantaranya sebagai pendukung dalam kegiatan industri. Tasikmalaya terkenal dengan industri kerajinan rakyat yang banyak memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam
14
diantaranya, tikar, anyaman bambu dan rotan, bordir, kelom geulis, dan payung geulis. Hasil kerajinan Tasikmalaya memiliki nilai seni yang menunjang perolehan pendapatan daerah, seperti tertuang dalam Rencana Strategi Tasikmalaya, bahwa jumlah kontribusi industri kerajinan terhadap Pendapatan Daerah Bruto (PDB) hanya 8,27 %, namun keberadaannya sangat strategis karena mampu menyerap tenaga kerja sebesar 208.626 orang (Rencana Strategis Tasikmalaya : 2012-2013)
Kelom geulis Tasikmalaya merupakan industri rumahan yang pada awalnya hanya dikerjakan oleh anggota keluarga, karena mayoritas masyarakat kota Tasikmalaya adalah Petani, sehingga kegiatan industri dilakukan hanya untuk mengisi waktu sampai panen tiba. Pesatnya perkembangan kelom geulis di Tasikmalaya membuat Tasikmalaya banyak dikenal sampai ke luar daerah pulau Jawa. Bahkan banyak para perajin yang memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Sehingga banyak para petani yang beralih menjadi perajin, tidak hanya sebagai industri rumahan, akan tetapi sudah mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Perkembangan yang sangat pesat dari kerajinan Tasikmalaya ini, disebabkan oleh kemajuan berpikir masyarakat dalam menjawab semua tuntutan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya terutama untuk kebutuhan sehari hari. Karya kerajinan dewasa ini tidak lagi dibuat sebagai kebutuhan praktis, akan tetapi lebih dari itu karya kerajinan dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai dan mutu yang sangat tinggi, baik dari segi fungsi maupun estetiknya. Dalam penerapannya, diharapkan mampu memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga akan mensejahterakan pembuatnya. Dilihat dari segi fungsi, produk kerajinan dapat diklasifikasikan kerajinan hias atau pajangan dan kerajinan yang tidak hanya sebagai hiasan saja akan tetapi juga memiliki nilai fungsi.
Salah satu daerah penghasil sekaligus sebagai pusat kerajinan alas kaki
kelom geulis terbesar di Jawa Barat yaitu Kampung Gunung Kanyere kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari Gobras Kota Tasikmalaya. Telah dikenal sejak lama penduduk Kota Tasikmalaya pandai membuat barang-barang kerajinan yang unik dan menarik salah satunya kelom geulis. target pasarnya pun tidak sebatas wilayah kota atau dalam negeri, tetapi merambah hingga ke luar negeri.
15
Gobras di Tasikmalaya dikenal sebagai pengrajin alas kaki dari kayu, saat awal-awal kedatangan orang Belanda ke Indonesia pada waktu lampau pernah mampir ke daerah Gobras Kecamatan Tamansari Tasikmalaya, pada waktu itu ada seorang nyonya Belanda yang memesan alas kaki hak tinggi kepada pengrajin alas kaki dari kayu di daerah Gobras tersebut, setelah selesai nyonya belanda tersebut merasa puas dan karena begitu kagumnya dengan hasil pesanannya maka terucap
Dat Is De Mooi Klompen yang artinya Ini Kelom yang Cantik , dalam bahasa Sunda cantik artinya Geulis maka sejak itulah istilah kelom geulis muncul ( Hery Wiwalda 3 maret 2013 ).
Tasikmalaya yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari sektor Industri kerajinan, mampu menunjang program pemerintah Tasikmalaya yang mempunyai visi sebagai kota terdepan di Jawa Barat dalam sektor Industri dan perdagangan. Sentra-sentra industri kerajinan menyebar di beberapa kecamatan yang berada diwilayah Tasikmalaya, demikian pula dengan sentra kerajinan kelom geulis
menyebar diberbagai pelosok kecamatan Tamansari. Dari sekian banyak perusahaan yang ada, penulis teliti perusahaan kelom geulis Sheny dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan pelopor atau perintis produsi
kelom geulis yang sampai sekarang merupakan perusahaan kelom geulis paling besar. Kelom geulis Tasikmalaya mempunyai ciri khas, yaitu alas kaki dari kayu yang dikhususkan untuk perempuan dimana hampir seluruh bagian tubuh alas kaki tersebut diberi hiasan dalam bentuk motif bunga.
Penerapan warna dan penggunan motif dalam pencapaian sebuah produk kelom geulis yang indah dan menarik, merupakan salah satu proses yang benar-benar perlu diperhatikan. Penerapan warna dalam alas kaki kelom geulis sangat bepengaruh terhadap keindahan produk tersebut, karena penerapan warna yang serasi dan sesuai akan menghasilkan kelom geulis yang benar-benar indah dan menarik. Begitu pula dengan penggunaan motif mawar, dalam pencapaian sebuah produk kelom geulis yang berkualitas, pemilihan motif mawar yang disesuaikan dengan bentuk alas kaki yang akan dibuat, besar kecilnya motif mawar juga sangat mendukung sekali untuk terciptanya sebuah produk alas kaki yang indah dan menarik (H. Otang Suherman, 10 Oktober 2012).
16
II.3 Daerah Penyebaran Kelom Geulis Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya, setelah terpisah dari Kabupaten Tasikmalaya mempunyai sepuluh wilayah Kecamatan: Kecamatan Tamansari, Kecamatan Kawalu, Kecamatan Mangkubumi, Kecamatan Indihiang, Kecamatan Cibeureum, Kecamatan Purbaratu, Kecamatan Tawang, Kecamatan Cihideung, Kecamatan Cipedes, Kecamatan Buniseuri. Tasikmalaya merupakan daerah yang dikenal dengan Kota kerajinan sehingga menjadi bukti bahwa penyebarannya ke masing-masing kecamatan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya begitu kelihatan, demikian juga dengan penyebaran kerajinan kelom geulis menyebar dibeberapa Kecamatan diantaranya, Kecamatan Cihideung, Kecamatan Kawalu, Kecamatan mangkubumi, dan Kecamatan Tamansari yang merupakan sentra / pusat kerajinan
kelom geulis Tasikmalaya.
II.4 Definisi Motif Bunga Mawar
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 ) menjelaskan bahwa : Motif, adalah pola, corak, bermotif mempunyai pola;bercorak : gaun yang dipakainya motif kembang-kembang besar ( h. 593 ), Modul Ornamen ( 2010 ), “motif adalah jenis / macam bentuk yang dipakai sebagai titik tolak atau gagasan dalam proses penciptaan ornamen, didukung oleh imajinasi, emosi, intuisi, logika, intelektual, keterampilan ( kreatif )”. ( h. 4 ). Pengetahuan Ornemen (1984 ), menjelaskan bahwa “motif adalah bentuk ragam”. ( h. 21 )
Motif yang diterapkan pada setiap benda karya seni, umumnya diwujudkan melalui penerapan berbagai unsur yang diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam sekitar diantaranya, motif tumbuhan, seluruh bagian dari tumbuhan dapat digunakan sebagai ide dalam penciptaan sebuah motif mulai dari bunga, daun, dahan, ranting, atau batang dan seratnya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 ) menjelaskan bahwa : bunga jenis bunga, berbagai bunga, bunga melati, bunga mawar, gambar hiasan ( pada kain, pamor ukiran dan sebagainya ( h. 136 ).Kamus lengkap bahasa Indonesia ( 2001 ) bunga adalah bagian tumbuh-tumbuhan yang akan jadi buah, indah dan harum baunya. ( Dessy Anwar.h 94 ) menurut pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa; bunga adalah jenis-jenis bunga, seperti bunga melati, bunga mawar dan
17
sebagainya yang biasa digunakan sebagai gambar hias pada kain, pada ukiran dan sebagainya, atau jenis bunga yang mekar sebelum menjadi buah,yang sama-sama mengeluarkan aroma yang harum dan indah bentuknya.
II.5 Jenis Motif Bunga Pada Kelom Geulis Tasikmalaya
Jenis motif bunga pada kelom geulis, motif bunga yang sekarang dibuat dan dipakai sebagai hiasan pada kelom geulis belum pernah diidentifikasi dikarenakan para pengrajin tidak menyimpan data-data motif dan nama motif yang pernah dipakai, dan masih menganggap nama dari motif yang dipergunakan tidak penting untuk diketahui, yang jelas mereka membuat motif atas dasar contoh yang ada dan pernah dibuat secara turun temurun dalam bentuk patrun / contoh motif yang sudah jadi pada kelom geulis, pengrajin dan perusahaan lebih menitik beratkan pada penamaan kelom Geulis itu dilihat dari teknik membuatnya, contoh dari perusahaan Salsa menamai kelom geulis airbrash jepit, kelom geulis ukir jepit,
kelom geulis love ukir jepit, kelom geulis extreme, kelom geulis bordir, dan lain-lain.
Motif bunga pada kelom geulis Tasikmalaya :
Kembang campaka ligar / bunga cempaka mekar, Kembang anggrek / bunga anggrek,
Bunga cengkeh dengan batangnya ,
Kembang samoja / bunga kemboja dengan batangnya , Kembang ros / bunga mawar ,
18
Gambar II.1 Motif Bunga Cempaka Mekar Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar II.2 Motif Bunga Anggrek Sumber : Dokumen Pribadi
19
Gambar II.3 Motif Bunga Cengkeh Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar II.4 Motif Bunga Kemboja Sumber : Dokumen Pribadi
20
Gambar II.5 Motif Bunga Mawar/Ros Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar II.6 Motif Bunga Melati Sumber : Dokumen Pribadi .
21 BAB III
MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA
III.1 Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya
Kelom geulis Sheny Tasikmalaya merupakan kelom geulis produksi perusahaan Sheny Tasikmalaya. Sheny Tasikmalaya merupakan salah satu produsen kerajinan kelom geulis khas Tasikmalaya yang terkenal. Sheny Tasikmalaya adalah perusahaan kerajinan kelom geulis yang benar-benar serius dengan pembuatan dan pemasaran kelom geulis . Perusahaan Sheny Tasikmalaya memproduksi kelom geulis yang di rancang dengan rancangan yang variatif dan inovatif, sehingga banyak digemari oleh konsumen/masyarakat dan bertahan hingga saat ini.
Pada awalnya kelom geulis yang dihasilkan Sheny Tasikmalaya adalah produk rumahan yang hanya memenuhi kebutuhan setempat. Namun pada perkembangannya, produk kelom geulis Sheny Tasikmalaya yang dihasilkan di Tasikmalaya banyak diminati karena unik dan mempunyai ciri khas tersendiri, sehingga kelom geulis Sheny Tasikmalaya banyak diproduksi dan kini menjadi salah satu komoditi unggulan kota Tasikmalaya. H. Otang Suherman sebagai pemilik perusahaan kelom geulis Sheny Tasikmalaya menyatakan bahwa perusahaannya berdiri sejak tahun 1986 dengan jumlah karyawan sebanyak 15 orang pada saat itu. Dalam proses pembuatannya, perusahaan kelom geulis Sheny Tasikmalaya menggunakan kombinasi kain untuk tali dan kayu, dalam pemilihan bahan, baik kain maupun kayu selalu memperhatikan pertimbangan estetik dari bahan, warna maupun karakteristik dari keduanya untuk mendapatkan kelom geulis yang memiliki kualitas yang baik.
Penerapan warna dan penggunan motif bunga dalam pencapaian sebuah produk kelom geulis Sheny Tasikmalaya, merupakan salah satu proses yang perlu diperhatikan. Penerapan warna dalam bentuk dan motif bunga pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya sangat bepengaruh terhadap kualitas produk tersebut, karena penerapan warna yang serasi dan sesuai akan menghasilkan sebuah kombinasi warna yang indah dan menarik. Begitu pula dengan penggunaan motif bunga,
22
dalam pencapaian sebuah produk kelom geulis Sheny Tasikmalaya yang berkualitas, pemilihan motif bunga yang disesuaikan dengan bentuk kelom geulis Sheny Tasikmalaya yang akan dibuat, baik jenis motif bunga maupun besar kecilnya motif bunga juga sangat mendukung sekali untuk terciptanya sebuah produk kelom geulis yang indah dan menarik (wawancara dengan H. Otang Suherman, 10 Oktober 2012).
III.2 Motif Bunga Mawar Pada Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya
Penggunaan motif bunga pada kelom geulis Tasikmalaya menjadi unsur terpenting dalam pembuatan kelom geulis, sehingga perkembangan bentuk varian dari motif bunga pada kelom geulis sangat pesat. Begitu juga dengan motif bunga yang digunakan pada kelom geulis perusahaan pengrajin Sheny Tasikmalaya, perusahaan tersebut memiliki rancangan motif bunga yang sangat banyak, khususnya motif bunga mawar. Kelom geulis bermotif bunga mawar produksi Sheny Tasikmalaya sangat diminati oleh masyarakat sehingga rancangan motif bunga mawar memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan motif bunga lain. Komposisi motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya yaitu pada tutup muka dan badan kelom geul. Motif bunga mawar selalu dikembangkan rancangannya sehingga penulis tertarik untuk menelitinya.
III.2.1 Motif Bunga Mawar Pada Tutup Muka Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya
Motif bunga mawar pada tutup muka yaitu pada bagian kainnya hampir diseluruh kelom geulis Sheny Tasikmalaya selalu menggunakan motif bunga, jarang terlihat polos tanpa motif bunga. Motif bunga mawar yang diterapkan pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya menggunakan teknik bordiran sekaligus dengan perwarnaannya, biasanya motif bunga pada tutup muka bentuk motif bunganya terbatas dibanding dengan motif bunga pada bagian badan kelom geulisnya.
23
Gambar. III.1 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (1)
Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.2 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (2) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.3 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (3) Sumber : dokumentasi pribadi
24
Gambar. III.4 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (4) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.5 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (5) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.6 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (6) Sumber : dokumentasi pribadi
25
Gambar. III.7 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (7) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.8 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (8) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.9 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (9) Sumber : dokumentasi pribadi
26
III.2.2 Motif Bunga Mawar Pada Badan Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya
Tata letak motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya berada hampir diseluruh badan kelom geulis, kalau di pilah berada pada empat bagian: yaitu bagian alas kaki, bagian muka (bagian depan), bagian samping dan bagian belakang. Motif bunga mawar yang diterapkan pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya menggunakan teknik pahat/cukil dengan kuas, pahat/cukil dengan airbrush, ukir/cukil polos, biasanya motif bunga pada badan kelom geulis bentuk motif bunganya lebih beragam.
Gambar. III.10 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (1) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.11 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (2) Sumber : dokumentasi pribadi
27
Gambar. III.12 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (3) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.13 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (4) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.14 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (5) Sumber : dokumentasi pribadi
28
Gambar. III.15 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (6) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.16 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (7) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.17 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (8) Sumber : dokumentasi pribadi
29
Gambar. III.18 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (9) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.19 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (10)
Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.20 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (11) Sumber : dokumentasi pribadi
30
Gambar. III.21 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (12) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.22 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (13) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.23 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (14) Sumber : dokumentasi pribadi
31
Gambar. III.24 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (15) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.25 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (16) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.26 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (17) Sumber : dokumentasi pribadi
32
Gambar. III.27 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (18) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.28 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (19) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.29 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (20) Sumber : dokumentasi pribadi
33
Gambar. III.30 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (21) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.31 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (22) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.32 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (23) Sumber : dokumentasi pribadi
34
Gambar. III.33 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (24) Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar. III.34 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (25) Sumber : dokumentasi pribadi
35
Gambar. III.35 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (26) Sumber : dokumentasi pribadi
36 BAB IV
KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA
IV.1 Kajian Estetika Feldman
Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek motif bunga mawar pada kelom geulis dengan menggunakan metode kritik formalistik agar kualitas aspek-aspek formal yang berkaitan dengan unsur-unsur pembentuk objek motif bunga dan kualitas teknik bagaimana produk kerajinan tersebut dibuat dapat terungkap secara objektif, untuk sekaligus dapat mengkaji dan menggungkap unsur-unsur formal dibalik motif bunga mawar tersebut.
Langkah-langkah dalam analisis formalistik memiliki empat tahapan yaitu; Deskripsi, analisis formal, Interpretasi, Hipotesa. Dalam kajian ini hanya menggunakan dua tahapan dalam analisis Formalistik karena mengkaji motif bunga mawar pada kelom geulis tidak sampai ketahap pemaknaan. Hal ini dilakukan karena mengikuti fenomena saat ini dimana perajin kelom geulis di Tasikmalaya dalam menggunakan ataupun menggambarkan motif bunga sudah