• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Motif Bunga Mawar pada Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Motif Bunga Mawar pada Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA TASIKMALAYA

DK 38315 / Skripsi

Semester II 2012-2013

Oleh :

Iqbal Yulanda

51909269

Program Studi Desain

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER

BANDUNG

2013

KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS

2013

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)
(3)
(4)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

ABSTRAK... iv I.1 Latar Belakang Masalah... 1

I.2 Identifikasi Masalah... 3

I.3 Perumusan Masalah... 4

I.4 Pembatasan Masalah... 4

I.5 Metode Penelitian... 4

I.5.1 Jenis Penelitian... 4

I.5.2 Metode Pengumpulan Data... 5

1.5.3 Metode Analisis Data... 6

I.5.4 Kerangka Penelitian... 7

I.6 Tujuan Penelitian... 9

I.7 Manfaat Penelitian... 9

I.8 Sistematika Penulisan... 10

BAB II ESTETIKA DAN MOTIF BUNGA DALAM KAJIAN LITERATUR II.1 Estetika... 11

II.1.1 Teori Estetika Edmund Burke Feldman... 11

II.1.2 Hubungan Antara Estetika Dan Kebudayaan... 13

(5)

x

II.3 Daerah Penyebaran Kelom Geulis Tasikmalaya... 16 II.4 Definisi Motif Bunga Mawar... 16 II.5 Jenis Motif Bunga Pada Kelom Geulis Tasikmalaya... 17

BAB III MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY

TASIKMALAYA

III.1 Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya... 21 III.2 Motif Bunga Mawar Pada Kelom Geulis Sheny

Tasikmalaya... 22 III. 2.1 Motif Bunga Mawar Pada Tutup Muka Kelom

Geulis Sheny Tasikmalaya... 22 III.2.2 Motif Bunga Mawar Pada Badan Kelom

Geulis Sheny Tasikmalaya... 26

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS

SHENY TASIKMLAYA

IV.1 Kajian Estetika Feldman... 36 IV.2 Tahap Deskriptif... 37 IV.3 Tahap Analisis Formal... 41 BAB V KESIMPULAN

V.1 Kesimpulan Analisis Deskripsi dan Analisis Formal... 50

(6)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan akal dan pikiran serta ketabahan dan petunjuk sehingga skripsi yang berjudul, KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA dapat diselesaikan.

Tulisan ini dibuat bertujuan untuk menyumbangkan pikiran, bagi masyarakat yang memerlukan khususnya bagi masyarakat pengrajin Tasikmalaya. Kajian ini penting dipahami oleh Pengrajin dan pengusaha kelom geulis Tasikmalaya karena dalam kajian ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan analisa visual motif bunga mawar pada kelom geulis yang dapat bermanfaat sebagai pengatahuan mengenai berbagai macam motif bunga mawar yang ada..

Penulisan skripsi ini masih membutuhkan kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. karena penyajian penulisan ini dibuat dengan kondisi terbatasnya pengetahuan dan wawasan dari segi pemahaman teori maupun praktek, namun diharapkan tulisan ini dapat menyumbangkan sebagian kecil dari pengetahuan.

Dalam penyusunan skripsi ini mendapat dukungan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk disampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.

Bandung, 16 Juli 2013

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Atisah,. Petrrussumadi,. 1991 Dasar-Dasar Desain. Jakarta. DEPDIKBUD

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka.

Dessy Anwar 2001 . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Surabaya:. Indonesia

Feldman, Edmund Burke 1967 , Art as Image and Idea, . New Jersey. Prentice-Hall Inc.Engelwood Cliff.

Liputan6.com. 2011 Agustus 16). Daya Tarik Sandal Kelom Geulis Tasik. http://news.liputan6.com/daya-tarik- sandal-kelom-geulis-tasik

Pemerintah Kota Tasikmalaya, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan 2009 . Rencana Strategi. Profil UMKM Kota Tasikmalaya

Sugiyono. 2012. metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mixed methods). alfabeta, Bandung. alfabeta

Sutanto, Damid., Sumaryo, S Hudi., Sudarmono 1984 Pengetahuan ornamen.Indonesia. Jakarta. DEPDIKDUD.

Suherman. Otang. 2012. Pimpinana Perusahaan Kelom Geulis Sheny . Tasikmalaya.

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kelom Geulis merupakan produk kerajinan masyarakat Tasikmalaya hasil kreatifitas yang memiliki nilai fungsi sekaligus memiliki nilai estetis. Kelom diambil dari bahasa Belanda ‘kelompen’ yang artinya sandal kayu, geulis sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya cantik yang berarti sandal kayu yang cantik. Kelom geulis terbuat dari kayu mahoni atau albasia yang dibuat secara manual dengan menggunakan tangan (Daya Tarik Sandal Kelom Geulis Tasik, http://news.liputan6.com/daya-tarik-sandal-kelom-geulis-tasik). Agar tampak menarik kelom geulis diberi hiasan dengan menggunakan cukilan atau digambar langsung pada bagian kelom, adapun cara pewarnaannya dengan menggunakan kuas atau dengan airbrush, penerapan pahatan pada kelom geulis dibentuk dengan garis-garis yang tegas, yang pada umunya berupa motif-motif bunga (wawancara dengan H. Otang Suherman, 10 Oktober 2012).

Keberadaan kelom geulis merupakan barang konsuntif sebagai perilaku membeli atau memakai, dalam perkembangannya produksi kelom geulis sangat sensitif terhadap perubahan mode yang ditunjang oleh gaya hidup yang menyertainya. Oleh karena itu, para perajin selalu dituntut untuk menyeimbangkan kelesuan yang ditunjang oleh kebosanan konsumen. Produk kelom geulis umumnya dipakai oleh para wanita dari mulai remaja sampai para ibu rumah tangga, kelom geulis digunakan untuk melengkapi busana yang dipakainya sehingga menambah daya tarik bagi pemakainya.

(9)

2

juga sangat mendukung sekali untuk terciptanya sebuah produk alas kaki yang indah dan menarik (wawancara dengan H. Otang Suherman, 10 Oktober 2012).

Motif bunga pada kelom geulis sangat berperan penting untuk menunjang kebutuhan estetis, karena dengan memberi motif bunga kelom geulis tersebut menjadi tampak lebih indah. Kelom geulis memiliki ciri khas tersendiri karena dikenal dengan penggunaan motif-motif bunganya. Motif bunga pada kelom geulis dibuat secara tradisi, diturunkan dari generasi ke generasi sehingga menjadi kerajinan tradisional. Peranan motif bunga pada kelom geulis sangat berpengaruh, karena motif bunga menjadi hiasan pokok yang memberikan nilai estetis, yang menunjang pada bentuk kelom itu secara utuh. Motif bunga pada kelom geulis sangat beragam, diantaranya, mawar, melati, cengkeh, kemboja, dan anggrek. Jenis-jenis motif bunga yang terdapat pada kelom geulis dapat diklasifikasi, namun usaha untuk mengumpulkan data mengenai jumlah dan jenis bunga yang digunakan untuk motif belum dilakukan, sehingga penelitian untuk mengetahui motif bunga yang digunakan sebagai elemen estetis kelom geulis penting dilakukan, karena motif bunga sebagai unsur visual banyak digunakan sebagai elemen estetis pada kelom geulis. Permasalahan lain yang ditemukan pada produsen kelom geulis yaitu kelom geulis Sheny Tasikmalaya, produsen tersebut tidak memiliki manajemen penyimpanan data yang baik mengenai beragam gambar motif bunga khususnya motif bunga mawar yang telah digunakan ataupun dihasilkan, sehingga menyulitkan pendokumentasian ragam hias atau motif bunga mawar yang pernah digunakan pada kelom geulis produksinya. Dengan kondisi seperti ini dihawatirkan produsen kesulitan dalam mempertahankan motif bunga mawar yang telah ada, juga menyulitkan apabila akan dilakukan pengembangan motif. Selain itu juga untuk pengetahuan mengenai motif bunga mawar yang terdapat pada kelom geulis sebagai kekayaan budaya menghadapi kendala, sehingga usaha untuk pengkajian dan pelestarian budaya visual khususnya motif bunga mawar pada kelom geulis Tasikmalaya mengalami kesulitan.

(10)

3

merupakan motif yang paling banyak digemari, sehingga pembuatan motif bunga mawar pada kelom geulis memiliki banyak ragam bentuk bunga mawar dibandingkan dengan bentuk bunga lainnya. Hal ini menunjukkan apresiasi masyarakat cukup tinggi terhadap motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya. Hal ini memunculkan asumsi bahwa motif bunga mawar secara estetis dapat mempengaruhi pertimbangan estetis bagi penggunanya

Atas dasar uraian tersebut diatas dan berdasarkan deskripsi latar belakang tersebut, maka keinginan untuk mengkaji mengenai ”Kajian Motif Bunga Mawar Pada Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya” penting untuk dilakukan.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari penjelasan latar belakang diatas, berikut ini merupakan beberapa permasalahan yang teridentifikasi :

 Jenis motif bunga mawar yang terdapat pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya belum diklasifikasi.

 Usaha untuk mengumpulkan data mengenai jumlah dan jenis bunga mawar yang digunakan untuk motif pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya belum dilakukan.

 Produsen kelom geulis Sheny Tasikmalaya tidak memiliki manajemen penyimpanan data yang baik mengenai beragam gambar motif bunga mawar yang telah digunakan ataupun dihasilkan, sehingga menyulitkan pendokumentasian ragam hias/ morif bunga mawar pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya produksinya.

 Produsen kelom geulis Sheny Tasikmalaya kesulitan dalam mempertahankan motif bunga mawar yang telah ada sehingga menyulitkan apabila akan dilakukan pengembangan motif.

(11)

4

 motif bunga mawar secara estetis dapat mempengaruhi pertimbangan estetis bagi penggunanya.

I.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan dan diidentifikasi masalahnya dapat dikemukakan suatu perumusan masalah sebagai berikut :

 Bagaimana keberagaman motif bunga mawar yang terdapat pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya?

 Apakah motif bunga mawar memiliki nilai-nilai estetis?

I.4 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari dari melebarnya penelitian ini, maka di buat batasan-batasan materi sebagai berikut :

 Subjek penelitian dibatasi pada motif bunga mawar

 Objek penelitian dibatasi pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya  Tempat penelitian dibatasi di Tasikmalaya

I.5 Metode Penelitian I.5.1 Jenis Penelitian

(12)

5 I.5.2 Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini demi menunjang proses pengumpulan data yang diperlukan sebagai berikut :

 Data primer

a. Pengamatan langsung / Observasi

Dimana data yang dikumpulkan dengan cara pengamatan ke tempat lokasi yaitu produsen kelom geulis Sheny Tasikmalaya dengan maksud lebih merasakan dan kemudian memahami secara jelas untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Didalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan mencatat, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.

b. Wawancara

Merupakan data yang dikumpulkan melalui percakapan antara narasumber yaitu pemilik toko dan pengrajin kelom geulis Sheny Tasikmalaya dan pewawancara yaitu penulis mengenai masalah yang akan dikaji. Tujuannya untuk mendapatkan informasi seputar kelom geulis Sheny Tasikmalaya di mana pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh pemilik toko dan pengrajin kelom geulis Sheny Tasikmalaya.

 Data Sekunder

(13)

6 I.5.3 Metode Analisis Data

Seperti yang telah diuraikan diatas mengenai metode panelitian dan metode pengumpulan data yang digunakan. Maka, metode atau teknis yang digunakan untuk menganalisis objek pada penelitian ini dengan menggunakan metode analisis estetika Edmund Bruke Feldman. Dalam hal ini, Feldman melihat estetika sebagai ilmu pengetahuan pengamatan atau ilmu pengetahuan inderawi, mengacu pada kesan-kesan inderawi. Estetika sebagai ilmu pengetahuan berdasarkan pada kegiatan dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indera, yaitu :

 mata sebagai indera penglihatan,  hidung sebagai indera penciuman,  telinga sebagai indera pendengaran,  lidah sebagai indera pengecap, dan  kulit sebagai indera peraba.

Pertimbangan untuk menggunakan teori estetika sebagai alat analisis mengacu dari pendapat Hope M. Smith bahwa :

“In essence, aesthetics is philosophy of the beautiful, the science of beauty and taste”, keindahan tidak terlepas dari kebudayaan, karena kebudayaan merupakan penentu corak, typical, gaya hidup suatu kelompok masyarakat sebagai pendukung kebudayaan tersebut. Disisi lain manusia sebagai makhluk multidimensi mempunyai peran untuk mencipta dan mengamati suatu karya seni sesuai dengan cita rasanya. Kebudayaan secara hakiki mempunyai pengertian sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang isinya berupa sistem-sistem makna atau sistem-sistem-sistem-sistem simbol. Didalam suatu kebudayaan mengandung unsur-unsur seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan (termasuk agama) dan nilai-nilai (etika dan estetika). Keberadaan kebudayan itu telah di dukung oleh manusia, maka dengan sendirinya manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan tersebut, karena budaya merupakan wujud/ ekspresi dari eksistensi manusia (Feldman, 1967).

(14)

7

Sheny Tasikmalaya, Sebagai contoh dalam mengamati suatu karya desain, kita menggunakan salah saatu atau lebih, dari kelima indera tersebut untuk mendapatkan kesan yang ditimbulkan dari karya desain yang diamati, baik itu kesan warna, ruang, tekstur, dan sebagainya. Setelah kita mendapatkan kesan dari karya desain yang diamati, maka dapat merasakan unsur keindahan yang terdapat pada karya desain tersebut. Keindahan bersifat relatif bergantung pada selera atau cita rasa masing-masing individu. Selera atau cita rasa yang dimaksud kecenderungan menyukai sesuatu atau hal-hal yang pernah dialami.

I.5.4 Kerangka Penelitian

(15)

8

KAJIAN ESTETIKA MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA

Table I.1 Bagan Proses Penelitian Sumber : dokumentasi pribadi

(16)

9

Kedua, mengindentifikasi karakteristik penggunaan elemen visual pada kelom geulis Tasikmalaya yang ditinjau dari teori analisis estetika. Yang didukung oleh sumber-sumber, referensi dan juga data primer dan sekunder, dibagi menjadi dua tahap yaitu : Tahap deskriptif, tahap analisis formal.

I.6 Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui berbagai motif bunga mawar yang digunakan pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya.

 Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pelestarian kekayaan budaya visual karena tidak ada pengkajian mengenai motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya.

 Mendeskripsikan nilai estetika motif bunga mawar pada kelom geulis Tasikmalaya.

I.7 Manfaat Penelitian

Secara teori supaya dapat menambah khazanah berbagai motif yang akan di gunakan pada kerajinan, terutama pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya, supaya memberikan hasil yang baik, bermanfaat agar identitas budaya Tasikmalaya semakin mantap keberadaanya.

(17)

10 I.8 Sistematika Penulisan

Susunan penulisan dalam penelitian ini terdiri lima bab dengan dibuat secara tersruktur dan sistematis, sehingga dapat mudah dimengerti ataupun dipahami, penulisan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

 BAB I. PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

 BAB II. ESTETIKA DAN MOTIF BUNGA DALAM KAJIAN

LITERATUR

Meliputi teori – teori yang digunakan menyangkut dengan judul penelitian terutama mengenai motif bunga pada kelom geulis. Termasuk didalamnya, menyangkut literatur estetika dan motif bunga pada kelom geulis.

BAB III. MOTIF BUNGA PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA

Meliputi sejarah perusahaan, Perkembangannya, profil kelom geulis Sheny Tasikmalaya, motif bunga mawar pada kelom geulis sheny.

 BAB IV. KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA PADA

KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA

Meliputi kajian motif bunga mawar menggunakan metode analisis estetika Edmund Burke Feldman

 BAB V KESIMPULAN

(18)

11 BAB II

ESTETIKA DAN MOTIF BUNGA DALAM KAJIAN LITERATUR

II.1 Estetika

Estetika dalam pandangan Feldman merupakan ilmu pengetahuan pengamatan atau ilmu pengetahuan inderawi yang mengacu pada kesan-kesan inderawi, menyandingkan estetika dengan teori cita rasa yang mengacu pada tradisi empiris dan pandangan platonis dan neoplatonis (Feldman,1967).

Estetika berhubungan dengan tradisi atau kebudayaan sehingga dalam berkesenian berisi tentang nilai-nilai, pedoman, gagasan-gagasan, dan kepercayaan atau keyakinan tentang berkesenian. hal tersebut menjadi dasar dalam berkesenian maka konsep tentang estetika dipengaruhi oleh keadaan, kebudayaan, dan peradaban yang berlaku di suatu tempat.

II.1.1 Teori Estetika Edmund Burke Feldman

Berdasarakan teori Estetik dari Edmund Feldman, ada empat langkah dalam proses analisa yaitu:

1. deskripsi 2. analisis formal 3. interpretasi 4. Hipotesa/penilaian

Namun dalam kajian ini penulis hanya menggunakan 2 tahapan analisa karena penulis mengkaji motif bunga mawar pada kelom geulis

(19)

12 1. Deskripsi

Pada tahap pertama ini, apresiasi dilakukan dengan memberi gambaran nyata tentang sesuatu yaitu berdasarkan apa yang dilihat. Gambaran berdasarkan apa yang dilihat termasuk elemen sensori seperti warna, garis, bentuk dan ruang atau dengan kata lain penekanan diberikan kepada unsur seni, ciri-ciri.

 Penekanan diberikan kepada asas seni reka

 Kritikus perlu mengidentifikasi karakteristik fisik karya seperti gambar dan bentuk pada karya seni tampak

 Elemen dasar seni reka dinilai dan dikupas

 Pengamatan tentang gambar benda, subjek penelitian dan penggunaan unsur-unsur seni dinilai dengan mendalam

 Kritik deskripsi dapat dijadikan panduan dan referensi serta membantu pengkarya.

 Melihat pada gaya karya, misalnya gaya realistic, suruelistik dan lain-lain.

2. Analisis Formal

Adalah penelitian atau penguraian seperti masalah dan kondisi untuk mengetahui berbagai aspek komposisi yang digunakan secara rinci dan mendalam, ciri-ciri :

 Pengkrikitik perlu menganalisis komposisi yang digunakan dalam sebuah karya,

(20)

13

 Misalnya, fokus dan penegasan citra keseimbangan antara ruang dan warna

 Kesesuaian objek dalam objek  Kontra dan gambar

II.1.2 Hubungan Antara Estetika Dan Kebudayaan

Feldman mengacu dari pendapat Hope M. Smith bahwa “In essence, aesthetics is philosophy of the beautiful, the science of beauty and taste”, keindahan tidak terlepas dari kebudayaan, karena kebudayaan merupakan penentu corak, typical, gaya hidup suatu kelompok masyarakat sebagai pendukung kebudayaan tersebut. Di sisi lain manusia sebagai makhluk multidimensi mempunyai peran untuk mencipta dan mengamati suatu karya seni sesuai dengan cita rasanya. Kebudayaan secara hakiki mempunyai pengertian sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang isinya berupa sistem-sistem makna atau sistem-sistem simbol.

Di dalam suatu kebudayaan mengandung unsur-unsur seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan (termasuk agama) dan nilai-nilai (etika dan estetika). Keberadaan kebudayan itu telah di dukung oleh manusia, maka dengan sendirinya manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan tersebut, karena budaya merupakan wujud/ ekspresi dari eksistensi manusia.

II.2 Kelom Geulis Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya merupakan kota yang subur dan kaya akan kekayaan alamnya, banyak jenis tumbuhan yang tumbuh subur di kota Tasikmalaya. Tidak hanya pohon-pohon yang tinggi seperti halnya pohon Albasia dan mahoni, di Tasikmalaya juga tumbuh subur berbagai jenis bunga seperti halnya bunga mawar/ros yang tersebar hampir diseluruh daerah Tasikmalaya.

(21)

14

diantaranya, tikar, anyaman bambu dan rotan, bordir, kelom geulis, dan payung geulis. Hasil kerajinan Tasikmalaya memiliki nilai seni yang menunjang perolehan pendapatan daerah, seperti tertuang dalam Rencana Strategi Tasikmalaya, bahwa jumlah kontribusi industri kerajinan terhadap Pendapatan Daerah Bruto (PDB) hanya 8,27 %, namun keberadaannya sangat strategis karena mampu menyerap tenaga kerja sebesar 208.626 orang (Rencana Strategis Tasikmalaya : 2012-2013)

Kelom geulis Tasikmalaya merupakan industri rumahan yang pada awalnya hanya dikerjakan oleh anggota keluarga, karena mayoritas masyarakat kota Tasikmalaya adalah Petani, sehingga kegiatan industri dilakukan hanya untuk mengisi waktu sampai panen tiba. Pesatnya perkembangan kelom geulis di Tasikmalaya membuat Tasikmalaya banyak dikenal sampai ke luar daerah pulau Jawa. Bahkan banyak para perajin yang memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Sehingga banyak para petani yang beralih menjadi perajin, tidak hanya sebagai industri rumahan, akan tetapi sudah mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Perkembangan yang sangat pesat dari kerajinan Tasikmalaya ini, disebabkan oleh kemajuan berpikir masyarakat dalam menjawab semua tuntutan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya terutama untuk kebutuhan sehari hari. Karya kerajinan dewasa ini tidak lagi dibuat sebagai kebutuhan praktis, akan tetapi lebih dari itu karya kerajinan dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai dan mutu yang sangat tinggi, baik dari segi fungsi maupun estetiknya. Dalam penerapannya, diharapkan mampu memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga akan mensejahterakan pembuatnya. Dilihat dari segi fungsi, produk kerajinan dapat diklasifikasikan kerajinan hias atau pajangan dan kerajinan yang tidak hanya sebagai hiasan saja akan tetapi juga memiliki nilai fungsi.

Salah satu daerah penghasil sekaligus sebagai pusat kerajinan alas kaki

(22)

15

Gobras di Tasikmalaya dikenal sebagai pengrajin alas kaki dari kayu, saat awal-awal kedatangan orang Belanda ke Indonesia pada waktu lampau pernah mampir ke daerah Gobras Kecamatan Tamansari Tasikmalaya, pada waktu itu ada seorang nyonya Belanda yang memesan alas kaki hak tinggi kepada pengrajin alas kaki dari kayu di daerah Gobras tersebut, setelah selesai nyonya belanda tersebut merasa puas dan karena begitu kagumnya dengan hasil pesanannya maka terucap

Dat Is De Mooi Klompen yang artinya Ini Kelom yang Cantik , dalam bahasa Sunda cantik artinya Geulis maka sejak itulah istilah kelom geulis muncul ( Hery Wiwalda 3 maret 2013 ).

Tasikmalaya yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari sektor Industri kerajinan, mampu menunjang program pemerintah Tasikmalaya yang mempunyai visi sebagai kota terdepan di Jawa Barat dalam sektor Industri dan perdagangan. Sentra-sentra industri kerajinan menyebar di beberapa kecamatan yang berada diwilayah Tasikmalaya, demikian pula dengan sentra kerajinan kelom geulis

menyebar diberbagai pelosok kecamatan Tamansari. Dari sekian banyak perusahaan yang ada, penulis teliti perusahaan kelom geulis Sheny dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan pelopor atau perintis produsi

kelom geulis yang sampai sekarang merupakan perusahaan kelom geulis paling besar. Kelom geulis Tasikmalaya mempunyai ciri khas, yaitu alas kaki dari kayu yang dikhususkan untuk perempuan dimana hampir seluruh bagian tubuh alas kaki tersebut diberi hiasan dalam bentuk motif bunga.

(23)

16

II.3 Daerah Penyebaran Kelom Geulis Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya, setelah terpisah dari Kabupaten Tasikmalaya mempunyai sepuluh wilayah Kecamatan: Kecamatan Tamansari, Kecamatan Kawalu, Kecamatan Mangkubumi, Kecamatan Indihiang, Kecamatan Cibeureum, Kecamatan Purbaratu, Kecamatan Tawang, Kecamatan Cihideung, Kecamatan Cipedes, Kecamatan Buniseuri. Tasikmalaya merupakan daerah yang dikenal dengan Kota kerajinan sehingga menjadi bukti bahwa penyebarannya ke masing-masing kecamatan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya begitu kelihatan, demikian juga dengan penyebaran kerajinan kelom geulis menyebar dibeberapa Kecamatan diantaranya, Kecamatan Cihideung, Kecamatan Kawalu, Kecamatan mangkubumi, dan Kecamatan Tamansari yang merupakan sentra / pusat kerajinan

kelom geulis Tasikmalaya.

II.4 Definisi Motif Bunga Mawar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 ) menjelaskan bahwa : Motif, adalah pola, corak, bermotif mempunyai pola;bercorak : gaun yang dipakainya motif kembang-kembang besar ( h. 593 ), Modul Ornamen ( 2010 ), “motif adalah jenis / macam bentuk yang dipakai sebagai titik tolak atau gagasan dalam proses penciptaan ornamen, didukung oleh imajinasi, emosi, intuisi, logika, intelektual, keterampilan ( kreatif )”. ( h. 4 ). Pengetahuan Ornemen (1984 ), menjelaskan bahwa “motif adalah bentuk ragam”. ( h. 21 )

Motif yang diterapkan pada setiap benda karya seni, umumnya diwujudkan melalui penerapan berbagai unsur yang diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam sekitar diantaranya, motif tumbuhan, seluruh bagian dari tumbuhan dapat digunakan sebagai ide dalam penciptaan sebuah motif mulai dari bunga, daun, dahan, ranting, atau batang dan seratnya.

(24)

17

sebagainya yang biasa digunakan sebagai gambar hias pada kain, pada ukiran dan sebagainya, atau jenis bunga yang mekar sebelum menjadi buah,yang sama-sama mengeluarkan aroma yang harum dan indah bentuknya.

II.5 Jenis Motif Bunga Pada Kelom Geulis Tasikmalaya

Jenis motif bunga pada kelom geulis, motif bunga yang sekarang dibuat dan dipakai sebagai hiasan pada kelom geulis belum pernah diidentifikasi dikarenakan para pengrajin tidak menyimpan data-data motif dan nama motif yang pernah dipakai, dan masih menganggap nama dari motif yang dipergunakan tidak penting untuk diketahui, yang jelas mereka membuat motif atas dasar contoh yang ada dan pernah dibuat secara turun temurun dalam bentuk patrun / contoh motif yang sudah jadi pada kelom geulis, pengrajin dan perusahaan lebih menitik beratkan pada penamaan kelom Geulis itu dilihat dari teknik membuatnya, contoh dari perusahaan Salsa menamai kelom geulis airbrash jepit, kelom geulis ukir jepit,

kelom geulis love ukir jepit, kelom geulis extreme, kelom geulis bordir, dan lain-lain.

Motif bunga pada kelom geulis Tasikmalaya :

 Kembang campaka ligar / bunga cempaka mekar,  Kembang anggrek / bunga anggrek,

 Bunga cengkeh dengan batangnya ,

 Kembang samoja / bunga kemboja dengan batangnya ,  Kembang ros / bunga mawar ,

(25)

18

Gambar II.1 Motif Bunga Cempaka Mekar Sumber : Dokumen Pribadi

(26)

19

Gambar II.3 Motif Bunga Cengkeh Sumber : Dokumen Pribadi

(27)

20

Gambar II.5 Motif Bunga Mawar/Ros Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar II.6 Motif Bunga Melati Sumber : Dokumen Pribadi .

(28)

21 BAB III

MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMALAYA

III.1 Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya

Kelom geulis Sheny Tasikmalaya merupakan kelom geulis produksi perusahaan Sheny Tasikmalaya. Sheny Tasikmalaya merupakan salah satu produsen kerajinan kelom geulis khas Tasikmalaya yang terkenal. Sheny Tasikmalaya adalah perusahaan kerajinan kelom geulis yang benar-benar serius dengan pembuatan dan pemasaran kelom geulis . Perusahaan Sheny Tasikmalaya memproduksi kelom geulis yang di rancang dengan rancangan yang variatif dan inovatif, sehingga banyak digemari oleh konsumen/masyarakat dan bertahan hingga saat ini.

Pada awalnya kelom geulis yang dihasilkan Sheny Tasikmalaya adalah produk rumahan yang hanya memenuhi kebutuhan setempat. Namun pada perkembangannya, produk kelom geulis Sheny Tasikmalaya yang dihasilkan di Tasikmalaya banyak diminati karena unik dan mempunyai ciri khas tersendiri, sehingga kelom geulis Sheny Tasikmalaya banyak diproduksi dan kini menjadi salah satu komoditi unggulan kota Tasikmalaya. H. Otang Suherman sebagai pemilik perusahaan kelom geulis Sheny Tasikmalaya menyatakan bahwa perusahaannya berdiri sejak tahun 1986 dengan jumlah karyawan sebanyak 15 orang pada saat itu. Dalam proses pembuatannya, perusahaan kelom geulis Sheny Tasikmalaya menggunakan kombinasi kain untuk tali dan kayu, dalam pemilihan bahan, baik kain maupun kayu selalu memperhatikan pertimbangan estetik dari bahan, warna maupun karakteristik dari keduanya untuk mendapatkan kelom geulis yang memiliki kualitas yang baik.

(29)

22

dalam pencapaian sebuah produk kelom geulis Sheny Tasikmalaya yang berkualitas, pemilihan motif bunga yang disesuaikan dengan bentuk kelom geulis Sheny Tasikmalaya yang akan dibuat, baik jenis motif bunga maupun besar kecilnya motif bunga juga sangat mendukung sekali untuk terciptanya sebuah produk kelom geulis yang indah dan menarik (wawancara dengan H. Otang Suherman, 10 Oktober 2012).

III.2 Motif Bunga Mawar Pada Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya

Penggunaan motif bunga pada kelom geulis Tasikmalaya menjadi unsur terpenting dalam pembuatan kelom geulis, sehingga perkembangan bentuk varian dari motif bunga pada kelom geulis sangat pesat. Begitu juga dengan motif bunga yang digunakan pada kelom geulis perusahaan pengrajin Sheny Tasikmalaya, perusahaan tersebut memiliki rancangan motif bunga yang sangat banyak, khususnya motif bunga mawar. Kelom geulis bermotif bunga mawar produksi Sheny Tasikmalaya sangat diminati oleh masyarakat sehingga rancangan motif bunga mawar memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan motif bunga lain. Komposisi motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya yaitu pada tutup muka dan badan kelom geul. Motif bunga mawar selalu dikembangkan rancangannya sehingga penulis tertarik untuk menelitinya.

III.2.1 Motif Bunga Mawar Pada Tutup Muka Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya

(30)

23

Gambar. III.1 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (1)

Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.2 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (2) Sumber : dokumentasi pribadi

(31)

24

Gambar. III.4 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (4) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.5 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (5) Sumber : dokumentasi pribadi

(32)

25

Gambar. III.7 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (7) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.8 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (8) Sumber : dokumentasi pribadi

(33)

26

III.2.2 Motif Bunga Mawar Pada Badan Kelom Geulis Sheny Tasikmalaya

Tata letak motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya berada hampir diseluruh badan kelom geulis, kalau di pilah berada pada empat bagian: yaitu bagian alas kaki, bagian muka (bagian depan), bagian samping dan bagian belakang. Motif bunga mawar yang diterapkan pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya menggunakan teknik pahat/cukil dengan kuas, pahat/cukil dengan airbrush, ukir/cukil polos, biasanya motif bunga pada badan kelom geulis bentuk motif bunganya lebih beragam.

Gambar. III.10 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (1) Sumber : dokumentasi pribadi

(34)

27

Gambar. III.12 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (3) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.13 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (4) Sumber : dokumentasi pribadi

(35)

28

Gambar. III.15 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (6) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.16 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (7) Sumber : dokumentasi pribadi

(36)

29

Gambar. III.18 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (9) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.19 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (10)

Sumber : dokumentasi pribadi

(37)

30

Gambar. III.21 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (12) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.22 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (13) Sumber : dokumentasi pribadi

(38)

31

Gambar. III.24 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (15) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.25 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (16) Sumber : dokumentasi pribadi

(39)

32

Gambar. III.27 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (18) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.28 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (19) Sumber : dokumentasi pribadi

(40)

33

Gambar. III.30 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (21) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. III.31 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (22) Sumber : dokumentasi pribadi

(41)

34

Gambar. III.33 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (24) Sumber : dokumentasi pribadi

(42)

35

(43)

36 BAB IV

KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

IV.1 Kajian Estetika Feldman

Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek motif bunga mawar pada kelom geulis dengan menggunakan metode kritik formalistik agar kualitas aspek-aspek formal yang berkaitan dengan unsur-unsur pembentuk objek motif bunga dan kualitas teknik bagaimana produk kerajinan tersebut dibuat dapat terungkap secara objektif, untuk sekaligus dapat mengkaji dan menggungkap unsur-unsur formal dibalik motif bunga mawar tersebut.

Langkah-langkah dalam analisis formalistik memiliki empat tahapan yaitu; Deskripsi, analisis formal, Interpretasi, Hipotesa. Dalam kajian ini hanya menggunakan dua tahapan dalam analisis Formalistik karena mengkaji motif bunga mawar pada kelom geulis tidak sampai ketahap pemaknaan. Hal ini dilakukan karena mengikuti fenomena saat ini dimana perajin kelom geulis di Tasikmalaya dalam menggunakan ataupun menggambarkan motif bunga sudah terlepas dari penggunaan makna. Sehingga motif bunga yang digunakan tidak bermakna, hanya sebagai unsur estetis saja. Peneliti juga membatasi motif bunga yang akan di analisis, dari tiga puluh tiga motif yang ditemukan pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya hanya menganalisis lima objek visual bunga mawar sebagai bahan analisis estetika Feldman yang akan dikaji. Pemilihan lima objek bunga mawar pada kelom geulis Sheny Tasikmalaya dipilih berdasarkan tiga pertimbangan yaitu : pertama, dari segi teknik, pahat/cukil polos, bordir, pahat koas dan cukil airbrush.

(44)

37 IV.2 Tahap Deskripsi

Tahap analisis deskripsi terdiri dari unsur komponen objek dan komposisi motif bunga mawar yang ada pada kelom geulis Sheny. Selain itu teknik bagaimana karya tersebut dibuat oleh pengrajin.

Komponen objek :

1. Motif satu : Komposisi motif bunga mawar dibagian tengah kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.1 komposisi motif bunga mawar dibagian tengah tahap deskripsi Sumber : dokumentasi pribadi

(45)

38

2. Motif dua : Komposisi motif bunga mawar dibagian tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.2 komposisi motif bunga mawar pada tutup muka tahap deskripsi Sumber : dokumentasi pribadi

Komponen yang terdapat pada tutup muka kelom geulis memang tidak begitu banyak hanya menampilkan motif bunganya saja, adapun hiasan tambahan menyerupai batang dan daun hanya dibuat kecil saja sebagai pelengkap.

(46)

39

Gambar IV.3 komposisi motif bunga mawar bagian belakang tahap deskripsi Sumber : dokumentasi pribadi

Komponen yang terdapat pada komposisi motif bunga mawar bagian belakang cenderung menggunakan pahat atau cukil dengan perwarnaan cat menggunakan polesan koas dalam teknik pembuatannya, motif bunganya lebih difokuskan pada bagian belakang sedangkan bagian sampingnya hanya terdapat komponen pendukung, seperti daun, batang, bunga kecil ataupun berupa titik-titik yang menyebar dibagian motif bunga mawar tersebut.

4. Motif empat : Komposisi penuh motif bunga mawar dibagian badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.4 komposisi penuh motif bunga mawar tahap deksripsi Sumber : dokumentasi pribadi

Terdapat hiasan pendukung berupa titik-titik disekitar motif bunga mawar tersebut

Tampilan komposisi motif bunga mawar memenuhi badan kelom geulis, lengkap dengan batang bunga dan

(47)

40

Komponen yang terlihat pada gambar diatas berupa motif bunga secara utuh dari mulai tangkai bunga, daun bunga, bunga yang sudah mekar dan bunga yang akan mekar. Motif bunga diletakan penuh dibagian badan atau injakan kaki kelom geulis dari mulai bagian belakang injakan kaki, bagian tengah injakan kaki sampai bagian depan injakan kaki. Disebutkan komposisi penuh dikarenakan motif bunga memenuhi badan kelom geulis secara utuh dan tidak terjadi potongan-potongan pada tiap bagiannya.

5. Motif lima : Komposisi setengah motif bunga mawar dibagian badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.5 komposisi setengah motif bunga mawar tahap deskripsi Sumber : dokumentasi pribadi

Komposisi Motif bunga mawar dibuat setengahnya, teknik cukil airbrush

menggunakan warna merah muda,

(48)

masing-41

Komponen yang terlihat pada gambar diatas motif bunga mawarnya dibuat setengah bagian yang ditempatkan diinjakan kaki bagian belakang dan dibagian tengah dengan objek yang sama yaitu bunga mawar setengah bagian beserta daunnya yang saling menumpuk. Menggunakan teknik pahat airbrush, terdapat juga hiasan pendukung berupa titik-titik warna putih tersebar disekitar motif bunga mawar dengan latar belakang badan kelom geulis biru tua.

IV.3 Tahap Analisis Formal

Penelitian atau penguraian seperti masalah dan kondisi untuk mengetahui berbagai aspek komposisi yang digunakan secara rinci dan mendalam

Komponen objek :

1. Motif satu : Komposisi motif bunga mawar dibagian tengah kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.6 komposisi motif bunga mawar dibagian tengah kelom geulis Sheny Sumber : dokumentasi pribadi

Komposisi motif bunga mawar dibagian tengah badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya, motif bunga mawar hanya di simpan dibagian tengah injakan kaki saja, sedangkan dibagian yang lainnya dibiarkan kosong tidak ada motif bunga maupun hiasan lainnya

Bentuk bunga yang saling

menumpuk lebih mengarah bahwa motif bunga ini motif bunga mawar, ditambah lagi dengan kelopak lebih dari empat yang saling merapat, ditambah lagi bentuk bunga yang lekukannya sangat halus tidak runcing lebih mirip bunga mawar

(49)

42

Gambar IV.7 komposisi motif bunga mawar dibagian tengah tahap analisis formal Sumber : dokumentasi pribadi

(50)

43

2. Motif dua : Komposisi motif bunga mawar dibagian tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.8 komposisi motif bunga mawar pada tutup muka Sumber : dokumentasi pribadi

Komposisi motif bunga mawar dibagian tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya, tutup muka yaitu bagian pengikat atau penahan kaki dengan kelom geulis, bagian tutup muka penting sekali keberadaannya. Tutup muka kelom geulis selalu menggunakan bahan kain tentunya motif bunganya pun dengan cara di bordir.

Gambar IV.9 motif bunga mawar pada bagian tutup muka tahap analisis formal Sumber : dokumentasi pribadi

Bentuk bunga pada bagian tutup muka dibentuk dari tumpukan benang yang dihasilkan dari mesin bordir, sehingga pewarnaan pada motif bunga juga dihasilkan dari warna benang yang digunakan. Teknik ini menghasilkan visualisasi motif bunga mawar yang berbeda dengan motif bunga mawar dengan teknik cukil atau kuas. Motif bunga pada bagian tutup muka tidak selalu digunakan pada kelom geulis hanya digunakan pada beberapa kelom geulis Sheny Tasikmalaya sebagai hiasan tambahan. Warna yang dihasilkan dari benang

Bentuk bunga pada

(51)

44

cenderung terbatas dikarenakan ketergantungan terhadap warna benang yang ada, oleh karena itu bila konsep warna motif bunganya tidak biasa dan warna benangnya tidak ada, biasanya pada bagian tutup muka tidak dibuatkan motif bunga dan dibiarkan polos saja. Bentuk kelopak yang tidak beraturan saling menumpuk satu sama lain, dengan perpaduan warna pink gradasi putih, daun dan batang yang kecil berwarna hijau dengan menggunakan teknik bordir benang yang saling menumpuk sangat unik, walaupun kelihatan tidak detail namun kesan motif bunga mawarnya cukup sangat kelihatan

3. Motif tiga : Komposisi motif bunga mawar dibagian belakang kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.10 komposisi motif bunga mawar bagian belakang Sumber : dokumentasi pribadi

Komposisi motif bunga mawar dibagian belakang kelom geulis Sheny Tasikmalaya, motif mawar pada bagian belakang kelom geulis sama seperti tutup muka hanya digunakan pada beberapa kelom geulis Sheny saja, lebih ditentukan terhadap bentuk kelomnya itu sendiri, tergantung besar kecilnya ruang dibagian belakang kelom. Tekniknya menggunkan pahat/cukil, pewarnaan oleh cat dengan polesan koas atau airbrush karena lebih kuat dan tahan lama.

Teknik dalam pembuatan motif ini menggunakan pahat/cukil pewarnaan dengan polesan koas supaya

(52)

45

Gambar IV.11 komposisi motif bunga bagian belakang tahap analisis formal Sumber : dokumentasi pribadi

Dominan teknik yang digunakan pada bagian belakang kelom geulis ini selalu menggunakan pahat/cukil, bagian belakang ini ditempatkan dibagian badan bawah kelom geulis tentunya memerlukan daya tahan yang lebih kuat supaya tidak gampang rusak oleh benturan ataupun injakan dari orang lain. Pada gambar diatas kesan yang akan disampaikan berupa bunga mawar tiga dimensi, dengan bantuan perwarnaan melalui alat koas dengan cara disapukan, sehingga menghasilkan warna yang tidak merata lalu menimbulkan gelap terang, yang terkena warna kuning emas menjadi terang sedangkan yang tidak menjadi gelap karena tidak tersapu oleh warna yang warna dasarnya hitam. Motif bunga mawar inti pada bagian belakang namun di padukan dengan motif bunga mawar kecil yang berada dibagian samping serta daun-daun yang mengelilingi bunga memberi tampilan menarik dengan teknik saling menumpuk, juga diantara celah-celah kosong diberi

Adanya lekukan kedalam dengan teknik tekstur titik-titik mempertegas dari timbulan motif bunga mawar yang terkesan 3 dimensi dan memberi kesan kuat dibandingkan

(53)

46

hiasan tambahan berupa titik-titik menjolor kedalam sehingga kesan tiga dimensinya dapat.

4. Motif empat : Komposisi penuh motif bunga mawar dibagian badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.12 komposisi penuh motif bunga mawar Sumber : dokumentasi pribadi

Komposisi penuh motif bunga mawar diperhitungkan komposisi pembuatan dan penempatannya sehingga tidak menghasilkan ruang yang kosong, seperti salah satu contoh gambar kelom geulis diatas ini, motif bunga dari bagian belakang, bagian tengah sampai bagian depan diberikan motif bunga mawar sehingga tidak memberi kesan berat sebelah.

Bagian belakang digambarkan awal dari motif bunga mawar tersebut, dengan diterapkan gambar ranting dan daun, ranting berbentuk panjang melengkung dengan hiasan titik-titik dibagian tengahnya dan mempunyai cabang satu, terdapat juga satu buah daun berbentuk panjang besar dibagian pinggirnya terlihat hiasan titik-titik dengan pewarnaan pink gradasi putih bagian tengahnya pada batang tersebut

(54)

47

Gambar IV.13 komposisi penuh motif bunga mawar tahap analisis formal Sumber : dokumentasi pribadi

Dari bagian belakang digambarkan awal dari motif bunga mawar tersebut, dengan diterapkan gambar ranting dan daun, pengrajin mengetahui proses terbentuknya bunga tentunya diawali dengan ranting, daun dan bunga, sehingga gambar ranting disimpan dibagian belakang kelom geulis, selanjutnya bagian tengah bagian bunga mawar, pada umumnya motif bunga mawar memang lebih terfokus pada bagian tengah, meskipun disini digambarkan motif bunga beserta ranting dan daunnya secara utuh tetap saja motif bunganya disimpan dibagian tengah, walaupun begitu komposisi penempatannya tetap saja seimbang, apalagi dibagian depan digambarkan bunga yang sedang mekar jadi semua badan kelom tidak membiarkan ruang kosong semua diisi.

Gambar. IV.14 pewarnaan motif bunga mawar penuh kelom geulis sheny Sumber : dokumentasi pribadi

Warna yang digunakan pada umumnya selalu menyerupai warna asli dari bunga, namun dalam pengembangannya tak jarang juga warna pada kelom geulis sering menggunakan satu warna saja seperti contoh gambar diatas warna yang digunakan hanya mengunakan warna merah saja, namun diolah lagi supaya

(55)

48

menghasilkan dan membedakan dari bagian-bagiannya dengan cara pemelihan warna yang lebih gelap dan lebih terang sehingga tetap selaras perpaduan warnanya yang saling mendukung. Dengan teknik cukil airbrush warna pada bagian bunga dan daun dibuatkan gradasi warna pink dan putih bagian tengahnya.

5. Motif lima : Komposisi setengah motif bunga mawar dibagian badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya

Gambar IV.15 komposisi setengah motif bunga mawar pada kelom geulis Sumber : dokumentasi pribadi

Komposisi setengah motif bunga mawar dibagian badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya, motif bunga mawar setengah ini merupakan salah satu pengembangan dari komposisi penuh, bedanya motif bunga mawar yang digunakan cenderung setengah bagian atau bunganya di ambil setengahnya tidak secara utuh, letaknya tak menentu diterapkan di samping, diinjakan kaki, dibagian belakang dan mempunyai bagian-bagian penempatannya.

(56)

49

Gambar IV.16 pembuatan setengah motif bunga mawar tahap analisis formal Sumber : dokumentasi pribadi

Teknik yang digunakan dengan cara cukil airbrush, pada bagian bunga diberi pewarnaan gradasi pink dan putih, pada bagian daun diberi pewarnaan hijau sedangkan bagian kelomnya diberi warna biru tua. Pada gambar diatas jumlah kelopaknya hanya tiga memang konsep pembuatan bunga mawarnya dibuat setengah bagian jadi kelopak yang tampakpun hanya setengah bagian oleh karena itu pada gambar diatas kelopak bunga yang terlihat hanya tiga. Pembuatan setengah motif mawar komposisinya memang tidak proposional , oleh karena itu agar tidak terjadi kekosongan pada bagian tertentu selalu diisi dengan hiasan pendukung dapat berupa titil-titik yang memenuhi kelom maupun yang lainya.

Terdapat hiasan pendukung

(57)

50 BAB V

KESIMPULAN

Dalam mengkaji motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny dengan menggunakan teori Estetika Feldman, pengkajian dilakukan hanya pada wilayah perupaan objek motif bunga mawar pada kelom geulis. Analisis secara mendalam dengan menggunakan metode kritik formalistik dalam teori estetika Fieldman agar kualitas aspek-aspek formal yang berkaitan dengan unsur-unsur pembentuk objek motif bunga dan kualitas teknis bagaimana produk kerajinan tersebut dibuat dapat terungkap secara objektif, untuk sekaligus dapat mengkaji dan menggungkap unsur-unsur formal dibalik motif bunga mawar. dalam kajian ini hanya menggunakan dua tahapan dalam analisis Formalistik yaitu tahap deskripsi dan formal karena mengkaji motif bunga mawar pada kelom geulis tidak sampai ketahap pemaknaan. Hal ini dilakukan karena mengikuti fenomena saat ini dimana

perajin kelom geulis di Tasikmalaya dalam menggunakan ataupun

menggambarkan motif bunga sudah terlepas dari penggunaan makna. Sehingga motif bunga yang digunakan tidak bermakna, hanya sebagai unsur estetis, hasil analisis deskripsi dan analisis formal tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

V.1 Kesimpulan Analisis Deskripsi dan Analisis Formal

1. Motif satu : Komponen objek yang terdapat pada gambar IV.1 berupa komposisi motif bunga mawar terdapat dibagian tengah kelom geulis

Sheny Tasikmalaya, yaitu pada bagian injakan kaki. sedangkan dibagian lain tidak terdapat motif bunga. Bentuk bunga yang saling menumpuk dan jumlah kelopak yang lebih dari empat menyimpulkan bahwa bunga pada gambar IV.1 dimasukan kedalam kategori motif bunga mawar. Dengan teknik cukil polos tidak menggunakan cat pewarna tambahan. motif daun, motif batang bunga dan arsiran-arsiran disekitar bunga mawar ditambahkan sebagai hiasan pendukung.

2. Motif dua : Komposisi motif bunga mawar dibagian tutup muka

(58)

51

tutup muka cenderung sederhana. Warna motif bunga terbatas bergantung dari warna benang yang ada, hal ini hanya ditemukan pada motif bunga yang dibuat dengan teknik bordir.

3. Motif tiga : Komposisi motif bunga mawar dibagian belakang

kelom geulis Sheny Tasikmalaya, teknik yang digunakan berupa cukil kayu, motif bunganya lebih difokuskan pada bagian belakang sedangkan bagian sampingnya hanya terdapat komponen pendukung. Pada gambar IV.3 kesan yang akan disampaikan berupa bunga mawar tiga dimensi, dengan bantuan perwarnaan melalui alat koas dengan cara disapukan, sehingga menghasilkan warna yang tidak merata dan menghasilkan efek gelap terang. motif bunga mawar kecil motif daun yang mengelilingi bunga ditambahkan sebagai pendukung, celah-celah kosong diberi hiasan tambahan berupa titik-titik menjorok kedalam sehingga kesan tiga dimensinya dapat tercapai.

4. Motif empat : Komposisi penuh motif bunga mawar dibagian badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya, Motif bunga diletakan penuh dibagian badan atau injakan kaki kelom geulis dari mulai bagian belakang injakan kaki, bagian tengah injakan kaki sampai bagian depan injakan kaki. Pada gambar IV.4 warna yang digunakan tidak lebih dari satu warna.

(59)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Iqbal Yulanda

Tempat/Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 15 Desember 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nama Ayah : Atep Dawah

Nama Ibu : N. Yeti Yuliati

Alamat : Perum Griya Setia Asri Blok O No 9-10, Setiamulya

Tamansari Tasikmalaya

Email : iqbal.yulanda@yahoo.com

Pendidikan Formal :

1. Tahun 1997, Tamat dari TK PGRI Puspaligar

Karanglayung

2. Tahun 2003, Tamat dari SD Setiamulya V Tamansari

3. Tahun 2006, Tamat dari SMP Negeri 15 Tasikmalaya

4. Tahun 2009, Tamat dari SMK Negeri 3 Tasikmalaya

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya perbuat dan dengan sebenarnya dan dengan rasa tanggung jawab.

Bandung, 27 Agustus 2013

Gambar

Gambar. III.3 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (3)
Gambar. III.4 motif bunga mawar pada tutup muka kelom geulis Sheny Tasikmalaya (4)
Gambar. III.13 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (4)
Gambar. III.29 motif bunga mawar pada badan kelom geulis Sheny Tasikmalaya (20)
+7

Referensi

Dokumen terkait