SPESIFIKASI TIANG PANCANG BETON SEGIEMPAT25 X 25 CM
5.7 ESTIMASI BIAYA
e. Panjang Pengangkuran
Panjang pengangkuran diambil = 40 x D = 40 x 13 = 520 mm
Ø8-100 Ø13-300 Ø13-300
Ø13-300 Ø8-250
Ø13-300 Ø13-300
Ø13-300
Lapangan Tumpuan
Gambar 5.24 Detail Penulangan Tie Beam
5.7 ESTIMASI BIAYA
5.7.1 Work Breakdown Structure (WBS)
Dalam desain Bandara Internasional Jawa Barat ini, kami melakukan pembuatan terhadap dua buah WBS yang akan digunakan dalam perhitungan estimasi biaya. Adapun WBS yang pertama, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.25, adalah WBS umum yang menunjukkan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat ini secara keseluruhan. Sedangkan WBS yang kedua, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.26, adalah WBS lebih mendetail yang hanya menunjukkan satu lingkup pekerjaan saja.
Gambar 5.25 WBS Umum Bandara Internasional Jawa Barat
Gambar 5.26 WBS Gedung Terminal Penumpang BIJB
5.7.2 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam desain Gedung Terminal Penumpang Bandara Internasional Jawa Barat ini dibagi menjadi 2 kategori besar yaitu metode pelaksaan struktur bawah dan metode pelaksanaan struktur atas. Adapun kedua metode pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut,
a. Metode Pelaksanaan Struktur Bawah 1. Pondasi Tiang Pancang
a. Tentukan alat pemancangan yang akan digunakan b. Rencanakan set tiang final
c. Rencanakan urutan pemancangan dengan pertimbangan kemudahan manuver alat
d. Tentukan letak tiang pancang dengan theodolit dan tandai dengan patok
e. Tempatkan alat pancang sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh pada patok titik pancang yang telah ditentukan
f. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap tiang
g. Tiang didirikan di samping driving lead dan kepala tiang dipasang pada helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang
h. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat di atas patok tiang pancang yang telah ditentukan
i. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang vertikal
j. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengan center gate pada dasar driving lead agar posisi tiang tidak bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama
k. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara berkesinambungan ke atas helmet yang terpasang di atas kepala tiang
l. Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk proses penyambungan tiang
m. Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan n. Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung bawah tiang
telah mencapai lapisan tanah keras / final set yang ditentukan
o. Pemotongan tiang pancang pada cut off level disesuaikan dengan shop drawing
2. Pile Cap
a. Gali tanah berpedoman kepada Bouwplank dan Shop Drawing
b. Padatkan dasar galian dengan stamper c. Tebar dan padatkan lapisan pasir urug d. Pasang bekisting kayu
e. Pasang penulangan, beton decking dan kaki ayam
f. Bersihkan daerah yang akan dicor dengan menggunakan compressor
g. Cor beton dan padatkan dengan vibrator h. Curing / perawatan beton
3. Tie-Beam
a. Pembuatan tanda menyatakan as atau level
b. Pekerjaan penggalian dengan menggunakan alat berat (backhoe) maupun tenaga manusia, hingga mencapai elevasi yang diinginkan
c. Pekerjaan urugan pasir dan lantai kerja untuk dudukan poer dan sloof sesuai dengan elevasi rencana
d. Setelah pekerjaan galian poer dan sloof kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan urugan pasir pasir dan lantai
kerja untuk dudukan poer dan sloof sesuai dengan elevasi rencana
e. Membuat panel bekisting yang disesuaikan dengan ukuran poer dan sloof
f. Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata
g. Pasang panel bekisting pada lokasi masing-masing, sambungan antar panel harus rapat
h. Panel bekisting harus diberi pengaku dari kaso untuk sisi luar panel dan bagian atas juga diberi kaso agar benar-benar tegak
i. Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang j. Lakukan pengecoran
k. Perawatan beton (curing) b. Metode Pelaksanaan Struktur Atas
1. Kolom
a. Perakitan tulangan yang dibutuhkan termasuk pemasangan sengkang
b. Pemasangan bekisting kolom, terdiri dari panel, rangka, dan waller
c. Pemasangan bekisting kolom dan kepala kolom dilakukan secara bersama-sama
d. Cor beton dan padatkan dengan menggunakan vibrator e. Pengecoran dilakukan sampai elevasi bodeman terendah f. Bekisting kolom dibongkar dengan kepala kolom masih
terpasang untuk langkah berikutnya 2. Balok
a. Pasang scaffolding pada jarak-jarak tertentu dan dengan susunan sedemikian untuk mencegah terjadinya eksentrisitas dan memastikan beban di sisi dinding selalu berada di dalam support.
b. Pasang bekisting sesuai dengan dimensi balok yang diinginkan dan memenuhi persyaratan stability, strength, dan serviceability.
c. Lakukan fabrikasi tulangan berdasarkan Shop Drawing yang ada.
d. Cor beton dan padatkan dengan menggunakan vibrator e. Proses curing / perawatan beton
3. Pelat
a. Perhatikan beban vertikal dan horizontal yang akan bekerja pada pelat
b. Pasang erection beaty scaffolding yang berfungsi untuk menyangga bekisting di atas nya.
c. Lakukan pemasangan bekisting
d. Lakukan pemasangan wiremesh berdasarkan Shop Drawing yang ada
e. Cor beton dan padatkan dengan menggunakan vibrator f. Proses curing / perawatan beton
5.7.3 Bill of Quantity
Dalam Bill of Quantity ini, kami melakukan perhitungan terhadap volume item – item pekerjaan struktural, sebagaimana yang telah kami susun di dalam WBS, berdasarkan gambar dan permodelan desain struktural yang telah kami buat pada tahapan sebelumnya. Bill of Quantity tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15 Bill of Quantity
Item Unit Volume
Pekerjaan Gedung Utama I Pekerjaan Fondasi
1 Pekerjaan Timbunan m³ 51,951.90 2 Pekerjaan Pile Cap m³ 335.156 3 Pekerjaan Tiang Pancang buah 858 II Pekerjaan Tie-Beam
1 Pekerjaan Beton m³ 2,128.75
III Pekerjaan Pelat Lantai 1 (T = 10 cm)
1 Pekerjaan Beton m³ 2,098
IV Pekerjaan Pelat Lantai 2 & Atap
1 Pekerjaan Beton Lantai 2 m³ 3,161.40 2 Pekerjaan Beton Atap m³ 2,107.60 V Pekerjaan Kolom
1 Pekerjaan Beton m³ 965.25
2 Pekerjaan Tulangan m³ 965.25
3 Pekerjaan Bekisting m³ 51.48 VI Pekerjaan Balok Tipe B.1
1 Pekerjaan Beton m³ 2,450
VII Pekerjaan Balok Tipe B.2
1 Pekerjaan Beton m³ 1,411.20
No A
B Pekerjaan Gedung Pinggir I Pekerjaan Fondasi
1 Pekerjaan Timbunan m³ 9,644.63 2 Pekerjaan Pile Cap m³ 159.375 3 Pekerjaan Tiang Pancang buah 408 II Pekerjaan Tie-Beam
1 Pekerjaan Beton m³ 887.25
III Pekerjaan Pelat Lantai 1
1 Pekerjaan Beton m³ 780.03
IV Pekerjaan Pelat Lantai 2 & Atap
1 Pekerjaan Beton Lantai 2 m³ 1,175.88 2 Pekerjaan Beton Atap m³ 783.918 V Pekerjaan Kolom
1 Pekerjaan Beton m³ 459
2 Pekerjaan Tulangan m³ 459
3 Pekerjaan Bekisting m³ 24.48 VI Pekerjaan Balok Tipe B.1
1 Pekerjaan Beton m³ 951.2
VII Pekerjaan Balok Tipe B.2
1 Pekerjaan Beton m³ 552.096
C Pekerjaan Pier
I Pekerjaan Fondasi
1 Pekerjaan Timbunan m³ 93,425.70
2 Pekerjaan Pile Cap m³ 768.75
3 Pekerjaan Tiang Pancang buah 1,872 II Pekerjaan Tie-Beam
1 Pekerjaan Beton m³ 4,336.80
III Pekerjaan Pelat Lantai 1
1 Pekerjaan Beton m³ 3,755.70
IV Pekerjaan Pelat Lantai 2 & Atap
1 Pekerjaan Beton Lantai 2 m³ 5,661.63 2 Pekerjaan Beton Atap m³ 3,774.42 V Pekerjaan Kolom
1 Pekerjaan Beton m³ 2,106
2 Pekerjaan Tulangan m³ 2,106
3 Pekerjaan Bekisting m³ 112.32 VI Pekerjaan Balok Tipe B.1
1 Pekerjaan Beton m³ 4,898.40
VII Pekerjaan Balok Tipe B.2
1 Pekerjaan Beton m³ 2,658.24
Total m³ 210,244.80
5.7.4 Perhitungan Detail Analisa Harga Satuan
Untuk perhitungan detail dari analisa harga satuan, kami melakukan perhitungan terhadap pekerjaan pembuatan kolom 500 mm x 500 mm.
Pekerjaan pembuatan kolom 500 mm x 500 mm ini dibagi menjadi 3 sub pekerjaan yaitu sub pekerjaan beton, sub pekerjaan pembesian, dan sub pekerjaan bekisting (framework) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.16, 5.17, dan 5.18.
Tabel 5.16 Detail Analisa Harga Satuan Sub Pekerjaan Beton
: BETON KOLOM 500 x 500 SATUAN PEMBAYARAN : M3
No Kode Koef. Satuan
I Asumsi 1
2 Bahan dasar : split, pasir & semen
3 Jam kerja per hari T 8.00 jam
4 Kerja efektif setiap jam 60 menit TE 1
5 Perbandingan pasir & semen
-semen Sm 19.76 %
-pasir Ps 29.01 %
-split Sp 51.23 %
6 Berat jenis bahan
-beton D1 2.4
-semen D2 1.44
-pasir D3 1.8
-split D4 1.9
7 Asumsi produktifitas 1 pekerja 0.0306 m3/hari 8 Asumsi 1 mandor per pekerjaan
II Urutan Kerja
1 Bekisting beton dibuat sesuai dengan ukuran seperti gambar rencana
2
3 Beton dicor ke dalam acuan yang sudah disiapkan 4 Penyelesaian & perapihan setelah pengecoran 5 Asumsi Scaffolding menggunakan steel clamps III Alat,Tenaga & Bahan yang digunakan
1 Bahan
-semen M1 497.95 kg
-pasir M2 0.41 m3
-split M3 0.71 m3
2 Alat
2.a Concrete mixer
Kapasitas alat (IRBAL) V 360.00 liter
Faktor efesiensi alat Fa 0.85
Waktu siklus : Ts
-Waktu mengisi T1 3.00 menit
-Waktu mengaduk T2 5.00 menit
-Waktu menuang T3 2.00 menit
-Waktu tunggu T4 2.00 menit
Ts 12.00 menit
Kap.prod. / jam = V x Fa x 60 Q1 1.53 m3 / jam 1000 X Ts
Kebutuhan concrete mixer Cm 1.00 unit
Kapasitas produksi per hari Qt 12.24 m3/hari
Koef. concrete mixer = Cm / Qt 0.08
JENIS PEKERJAAN
Semen, pasir, split dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan peralatan concrete mixer
Uraian Menggunakan alat secara mekanik
2.b Concrete Pump
kapasitas pompa V 20,000 Ltr/jam
Faktor efisiensi alat fa 0.85
koefisien alat Ka 1
Kap.prod. / jam = V x Fa x K Q3 17 m3 / jam
1000 136 m3 / hari
Produksi menentukan : Concrete mixer
Produksi per hari Qt 12.24 m3/hari
Koefi. Concrete Pump = 1 / Qt 0.08170
2.c Alat bantu diperlukan :
-sekop, cangkul, sendok semen, ember, gerobak dorong (lump sum) 3 Tenaga
Produksi menentukan : concrete mixer
Produksi per-hari 12.24
4 Waktu pelaksanaan yang diperlukan
Volume pekerjaan Vp 3530.25 m3
Masa pelaksanaan = Vp / Qt Mp 289.00 hari
Tabel 5.17 Detail Analisa Harga Satuan Sub Pekerjaan Pembesian
: PEMBESIAN
SATUAN PEMBAYARAN : M3
No KodeKoef. Satuan
I Asumsi 1
2 Bahan dasar : tulangan
3 Jam kerja per hari T 8.00 jam
4 Kerja efektif setiap jam 60 menit TE 1
5 Asumsi 1 mandor per pekerjaan
6 Asumsi produktifitas 1 kepala tukang besi 7 Asumsi Produktifitas 1 tukang besi II Urutan Kerja
1 Tulangan dirakit dengan menggunakan bantuan bar cutter dan bar bender
III Alat,Tenaga & Bahan yang digunakan
1 Bahan
-besi D 22 mm 100 kg
-besi D 8 mm 20 kg
2 Alat
2.a Bar Cutter 0.5 kg/menit
Kapasitas produksi / jam (Bar Cutter) Q1 30 kg/jam
Kapasitas produksi / jam (Bar Bender) Q1 30 kg/jam
Kebutuhan alat Cm 2 unit
Kapasitas produksi / hari (Bar Cutter) Qt 480 kg/hari
Kapasitas produksi / hari (Bar Bender) Qt 480 kg/hari
Koefisien Bar Cutter 1/Qt 0.0042
Koefisien Bar Bender 1/Qt 0.0042
Uraian Menggunakan alat secara mekanik JENIS PEKERJAAN
3 Tenaga
Produksi menentukan 480 kg/hari
Kebutuhan tenaga :
-Mandor 10 orang
-Kepala Tukang Besi 40 orang
-Tukang Besi 80 orang
Koefisien tenaga :
-Mandor 0.0021
-Kepala Tukang Besi 0.0833
-Tukang Besi 0.1667
Waktu pelaksanaan yang diperlukan
Volume pekerjaan Vp 120 kg
Masa pelaksanaan = Vp / Qt Mp 0.25 hari
Tabel 5.18 Detail Analisa Harga Satuan Sub Pekerjaan Framework
: BEKISTING
SATUAN PEMBAYARAN : M3
No Kode Koef. Satuan
I Asumsi 1
2 Bahan dasar : papan plywood
3 Jam kerja per hari T 8.00 jam
4 Kerja efektif setiap jam 60 menit TE 1
5 Asumsi 1 mandor per pekerjaan
6 Asumsi produktifitas 1 kepala tukang kayu 7 Asumsi Produktifitas 1 tukang kayu II Urutan Kerja
1 Tentukan bentuk dan dimensi framework yang dibutuhkan 2 Buat framework dari papan plywood
3 Rakit framework dan kunci dengan menggunakan steel clamps III Alat,Tenaga & Bahan yang digunakan
1 Bahan
-kawat koefisien ls kg
-papan koefisien 1.1 m3
-paku koefisien ls kg
diperlukan :
- palu, scaffolding , steel clamps ls
3 Tenaga
Produktifitas pembuatan bekisting Qt 10.67 m3/hari
Kebutuhan tenaga :
-Mandor 10 orang
-Kepala Tukang Kayu 40 orang
-Tukang Kayu 80 orang
Koefisien tenaga :
-Mandor 0.937
-Kepala Tukang Kayu 3.749
-Tukang Kayu 7.498
Waktu pelaksanaan yang diperlukan
Volume pekerjaan Vp 187.1 m3
Masa pelaksanaan = Vp / Qt Mp 17.5 hari
Uraian Menggunakan alat secara mekanik JENIS PEKERJAAN
5.7.5 Analisa Harga Satuan (AHS)
Dalam analisa harga satuan ini, kami melakukan analisa terhadap pekerjaan – pekerjaan yang kami buat di dalam Work Breakdown Structure (WBS).
Analisa harga satuan ini hanya dilakukan untuk pekerjaan struktural saja guna membatasi lingkup pembahasan yang ada. Adapun analisa harga satuan untuk berbagai pekerjaan struktural Terminal Penumpang BIJB dapat dilihat pada Tabel 5.19 sampai dengan 5.31.
a. Pekerjaan Fondasi
Tabel 5.19 AHS 1 Buah Tiang Pancang Persegi 250 x 250 mm
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
Tabel 5.20 AHS 1 m³ Timbunan
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
b. Pekerjaan Tie-Beam
Tabel 5.22 AHS 1 m³ Timbunan
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
c. Pekerjaan Pelat Lantai 2
Tabel 5.24 1 m³ Pekerjaan Beton Lantai 2
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
d. Pekerjaan Pelat Atap
Tabel 5.25 1 m³ Pekerjaan Beton Atap
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
e. Pekerjaan Balok Tipe B.1
Tabel 5.26 1 m³ Pekerjaan Balok Tipe B.1
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
f. Pekerjaan Balok Tipe B.2
Tabel 5.27 1 m³ Pekerjaan Balok Tipe B.2
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
g. Pekerjaan Pelat Lantai 1
Tabel 5.28 1 m³ Pekerjaan Pelat Lantai 1
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan Bahan / Upah
h. Pekerjaan Kolom
Tabel 5.29 1 m³ Pekerjaan Beton Kolom
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
9.959 sak Semen Rp 40,000.00 Rp 398,360 Rp 398,360
0.41 m³ Pasir Beton Rp 115,000.00 Rp 47,150 Rp 47,150
0.71 m³ Split Rp 110,000.00 Rp 78,100 Rp 78,100 ls Peralatan
0.08 jam Concrete Mixer Rp 125,000.00 Rp 100,000 Rp 100,000
0.0817 jam Concrete Pump Rp 116,930.00 Rp 9,554 Rp 9,554
0.081699 jam Mandor Rp 36,000.00 Rp 2,942 Rp 2,942
32.67974 jam Pekerja Rp 26,000.00 Rp 849,674 Rp 849,674
1,485,780 Rp Satuan Bahan / Upah
Tabel 5.30 1 m³ Pekerjaan Pembesian Kolom
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
100 kg Besi D22 Rp 5,500.00 Rp 550,000.00 Rp 550,000.00
20 kg Besi D8 Rp 5,500.00 Rp 110,000.00 Rp 110,000.00
ls Peralatan
0.0042 jam Bar Cutter Rp 7,500.00 Rp 32.00 Rp 32.00
0.0042 jam Bar Bender Rp 8,750.00 Rp 37.00 Rp 37.00
0.0021 jam Mandor Rp 36,000.00 Rp 75.00 Rp 75.00
1.634 jam Tukang Besi Rp 32,000.00 Rp 52,288.00 Rp 52,288.00
0.4085 jam Kepala Tukang Besi Rp 35,000.00 Rp 14,298.00 Rp 14,298.00
726,730.00 Rp
Satuan Bahan / Upah
Tabel 5.31 1 m³ Pekerjaan Framework Kolom
Koefisien Harga Bahan Upah Peralatan Total
Pengali Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
1.1 m³ Papan Meranti PalembanRp 1,700,000.00 Rp 1,870,000.00 Rp 1,870,000.00
ls Scaffolding ls Peralatan
0.94 jam Mandor Rp 36,000.00 Rp 33,740.00 Rp 33,740.00
7.498 jam Tukang Kayu Rp 32,000.00 Rp 239,926.00 Rp 239,926.00
3.749 jam Kepala Tukang Kayu Rp 34,000.00 Rp 127,461.00 Rp 127,461.00
2,271,127.00 Rp
Satuan Bahan / Upah
5.7.6 Rencana Anggaran dan Biaya
Rencana Anggaran dan Biaya untuk pekerjaan struktural terminal penumpang BIJB ini diperoleh dengan menggalikan volume pekerjaan yang didapatkan dari tabel Bill of Quantity dengan harga satuan untuk satu satuan volume pekerjaan yang diperoleh dari analisa harga satuan. Adapun rencana anggaran dan biaya ini dapat dilihat pada Tabel 5.32.
Tabel 5.32 Rencana Anggaran dan Biaya
Item Unit Volume Harga Satuan Sub Total
Pekerjaan Gedung Utama I Pekerjaan Fondasi Dangkal
1 Pekerjaan Timbunan m³ 51951.9 Rp 63,540 Rp 3,301,002,946 2 Pekerjaan Pile Cap m³ 335.156 Rp 3,273,860 Rp 1,097,253,823 3 Pekerjaan Tiang Pancang buah 858 Rp 4,694,770 Rp 4,028,112,660 II Pekerjaan Tie-Beam
1 Pekerjaan Beton m³ 2128.75 Rp 3,273,860 Rp 6,969,229,475 III Pekerjaan Pelat Lantai 1 (T = 10 cm)
1 Pekerjaan Beton m³ 2098 Rp 1,160,064 Rp 2,433,814,272 IV Pekerjaan Pelat Lantai 2 & Atap
1 Pekerjaan Beton Lantai 2 m³ 3161.4 Rp 1,545,839 Rp 4,887,015,415 VI Pekerjaan Balok Tipe B.1
1 Pekerjaan Beton m³ 2450 Rp 5,018,047 Rp 12,294,215,150 VII Pekerjaan Balok Tipe B.2
1 Pekerjaan Beton m³ 1411.2 Rp 4,562,857 Rp 6,439,103,799 B Pekerjaan Gedung Pinggir
I Pekerjaan Fondasi III Pekerjaan Pelat Lantai 1
1 Pekerjaan Beton m³ 780.03 Rp 1,160,064 Rp 904,884,722 IV Pekerjaan Pelat Lantai 2 & Atap
1 Pekerjaan Beton Lantai 2 m³ 1175.877 Rp 1,545,839 Rp 1,817,716,526 VI Pekerjaan Balok Tipe B.1
1 Pekerjaan Beton m³ 951.2 Rp 5,018,047 Rp 4,773,166,307 VII Pekerjaan Balok Tipe B.2
1 Pekerjaan Beton m³ 552.096 Rp 4,562,857 Rp 2,519,135,099 No
A
C Pekerjaan Pier
I Pekerjaan Fondasi
1 Pekerjaan Timbunan m³ 93425.7 Rp 63,540 Rp 5,936,231,608 2 Pekerjaan Pile Cap m³ 768.75 Rp 3,273,860 Rp 2,516,779,875 3 Pekerjaan Tiang Pancang buah 1872 Rp 4,694,770 Rp 8,788,609,440 II Pekerjaan Tie-Beam
1 Pekerjaan Beton m³ 4336.8 Rp 3,273,860 Rp 14,198,076,048 III Pekerjaan Pelat Lantai 1
1 Pekerjaan Beton m³ 3755.7 Rp 1,160,064 Rp 4,356,852,365 IV Pekerjaan Pelat Lantai 2 & Atap
1 Pekerjaan Beton Lantai 2 m³ 5661.63 Rp 1,545,839 Rp 8,751,968,458 2 Pekerjaan Beton Atap m³ 3774.42 Rp 1,739,064 Rp 6,563,957,943 V Pekerjaan Kolom
1 Pekerjaan Beton m³ 2106 Rp 832,512 Rp 1,753,270,272 2 Pekerjaan Tulangan m³ 2106 Rp 726,655 Rp 1,530,335,430 3 Pekerjaan Bekisting m³ 112.32 Rp 1,945,915 Rp 218,565,173 VI Pekerjaan Balok Tipe B.1
1 Pekerjaan Beton m³ 4898.4 Rp 5,018,047 Rp 24,580,401,425 VII Pekerjaan Balok Tipe B.2
1 Pekerjaan Beton m³ 2658.24 Rp 4,562,857 Rp 12,129,168,992 Sub Total 1 Rp 156,140,643,204 Overhead (10%) Rp 15,614,064,321 Contingency (5%) Rp 7,807,032,161 Sub Total 2 Rp 171,754,707,525
5.7.7 Analisis Estimasi Biaya
Dalam estimasi biaya ini, kami melakukan perhitungan terhadap biaya total yang dibutuhkan untuk melakukan konstruksi struktur dari gedung terminal penumpang Bandara Internasional Jawa Barat. Untuk dapat melakukan estimasi biaya dengan baik, pertama perlu disusun suatu work breakdown structure yang menyatakan semua pekerjaan yang perlu dilakukan dalam pembangunan struktural gedung terminal tersebut.
Setelah work breakdown structure selesai disusun, perlu ditentukan metode – metode konstruksi optimum dan efisien yang diperlukan dalam proses konstruksi tersebut. Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah membuat bill of quantity yang menyatakan jumlah total volume untuk masing – masing jenis pekerjaan. Pembuatan bill of quantity ini sedapat mungkin dilakukan sebaik mungkin untuk mencegah kesalahan perhitungan volume yang dapat berdampak besar pada kesalahan perhitungan biaya total konstruksi.
Berikutnya, dilakukan pembuatan terhadap analisa harga satuan masing – masing tipe pekerjaan untuk menentukan harga dari satu satuan volume untuk masing – masing tipe pekerjaan. Hal terakhir yang kita lakukan adalah membuat rancangan anggaran dan biaya dimana dilakukan pengalian antara volume pekerjaan yang diperoleh dari bill of quantity dan harga satuan untuk
masing – masing pekerjaan per satuan volume yang diperoleh dari analisa harga satuan.
Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, diperoleh sub total untuk keseluruhan pekerjaan konstruksi adalah Rp. 156,140,643,204 (Seratus Lima Enam Milyar, Seratus Empat Puluh Juta, Enam Ratus Empat Tiga Ribu, Dua Ratus Empat Rupiah). Untuk biaya operasional di lapangan dan biaya tidak terduga yang mungkin muncul, kami memasukkan biaya overhead sebesar 10% dan biaya contingency 5%. Persentase tersebut adalah persentase yang umum digunakan dalam suatu proyek konstruksi. Setelah dilakukan penjumlahan dengan biaya overhead dan contingency diperoleh biaya total pekerjaan minus pajak sebesar Rp.171,754,707,525 (Seratus Tujuh Satu Milyar, Tujuh Ratus Lima Puluh Empat Juta, Tujuh Ratus Tujuh Ribu, Lima Ratus Dua Puluh Lima Rupiah). Dengan luas total bangunan sebesar 149,900 m², biaya total pekerjaan per satuan luas pekerjaan didapatkan sebesar Rp.
1,146,000 (Satu Juta Seratus Empat Puluh Enam Ribu Rupiah) per m² luas bangunan.