• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi Pendapatan dan Perubahan Pendapatan Masyarakat Akibat Pengembangan Wisata

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden 6.1 Karakteristik Responden

6.2 Estimasi Pendapatan dan Perubahan Pendapatan Masyarakat Akibat Pengembangan Wisata

memiliki pendapatan antara Rp 460.000,00 – Rp 850.000,00 sebanyak 5 orang (8%) dan responden yang memiliki pendapatan antara Rp 2.020.000,01 – Rp 2.410.000,00 sebanyak 3 orang (5%). Pendapatan pada penelitian ini adalah pendapatan yang diperoleh masyarakat selama satu bulan. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pendapatan responden masih tergolong rendah. Berikut Tabel 7 yang menunjukkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan.

Tabel 7. Data Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

No Tingkat Pendapatan per bulan Jumlah Responden

Frekuensi Persentase 1. Rp 460.000,00 – Rp 850.000,00 5 8% 2. Rp 850.000,01 – Rp 1.240.000,00 25 42% 3. Rp 1.240.000,01 – Rp 1.630.000,00 18 30% 4. Rp 1.630.000,01 – Rp 2.020.000,00 9 15% 5. Rp 2.020.000,01 – Rp 2.410.000,00 3 5% Jumlah 60 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2011)

6.2 Estimasi Pendapatan dan Perubahan Pendapatan Masyarakat Akibat Pengembangan Wisata

Keberadaan suatu kawasan wisata telah memberikan perubahan terhadap masyarakat, salah satunya adalah perubahan yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Terkait dengan pernyataan Spillane (1994) mengenai dampak positif pengembangan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yaitu pariwisata merupakan industri padat karya, karena tenaga kerja sulit digantikan dengan modal atau peralatan. Oleh karena itu, pariwisata merupakan sumber pokok dari pekerjaan regional sehingga menciptakan pekerjaan bagi masyarakat.

Berdasarkan pernyataan Spillane (1994) tersebut, saat ini pariwisata menjadi salah satu sektor andalan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat sekitar kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Penelitian ini mengestimasi besarnya kontribusi perubahan pendapatan

 

masyarakat di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagai dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat.

Perubahan tingkat pendapatan masyarakat dianalisis dengan cara mengurangi tingkat pendapatan masyarakat dari dan tanpa adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Jika pendapatan rata-rata masyarakat meningkat karena adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar, berarti kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar memberikan dampak positif terhadap masyarakat, begitupun sebaliknya. Rumus yang digunakan untuk melihat perubahan pendapatan rata-rata dapat dilihat pada Bab 4.4.2.1. Berikut Tabel 8 yang menunjukkan perubahan tingkat pendapatan masyarakat Taman Wsata Alam Gunung Pancar karena adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Tabel 8. Perubahan Pendapatan Rata-rata Masyarakat Tanpa dan Adanya

Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar 2011 No Kelompok Pekerjaan Pendapatan rata-rata perbulan (rupiah) [Tanpa TWA] Pendapatan rata-rata perbulan (rupiah) ‘Present value’ [Tanpa TWA] Pendapatan rata-rata perbulan (rupiah) [dari adanya TWA] Perubahan Pendapatan (rupiah/bln) Perubahan Pendapatan (rupiah/bln) setelah ‘Present value’ 1. Penjaga karcis 1.250.000 1.815.500,64 1.375.000 125.000 -440.500,64 2. Pedagang 1.011.000 1.468.376,92 1.096.000 85.000 -372.376,92 3. Penjaga taman 575.000 835.130,29 1.212.500 637.500 377.369,70 4. Buruh wisata 611.538,46 888.198,77 919.230,77 307.692,30 31.031,99 5. Security 1.116.666,67 1.621.847,24 1.450.000 333.333,33 -171.847,24 6. Warung 1.312.500 1.906.275,67 1.312.500 0 -593.775,67 7. Tukang ojek 1.558.333,33 2.263.324,13 1.594.444,44 36 111.11 -668.879,69 8. Supir angkot 1.900.000 2.759.560,97 2.125.000 225.000 -634.560,97

Total peningkatan pendapatan rata-rata perbulan

218.704,59 -309.192,43 Sumber : Dikumpulkan oleh Penulis dari Survei, 2011

Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa pengembangan wisata di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar berkontribusi terhadap perubahan pendapatan masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terjadi perubahan pendapatan rata-rata perbulan adalah Rp 218.704,59,00. Setelah dilakukan perhitungan ke dalam present value, perubahan pendapatan rata-rata

 

masyarakat menjadi Rp -309.192,43,00. Berdasarkan perhitungan present value, pendapatan rata-rata masyarakat mengalami penurunan. Hal tersebut karena berdasarkan nilai nominal pendapatan masyarakat meningkat namun secara riil tidak. Berdasarkan nilai riil, kenaikan upah yang meningkat namun adanya kenaikan inflasi sebesar kenaikan upah, maka sesungguhnya daya beli dengan kenaikan upah sama saja karena harga barang rata-rata juga naik. Hal tersebut juga menunjukkan nilai kesejahteraan yang menurun.

Penelitian yang dilakukan terhadap perubahan pendapatan ini diasumsikan mulai tahun 2006. Oleh karena itu, pendapatan tanpa adanya Taman Wisata Alam Gunung Pancar dilakukan perhitungan ke dalam present value dengan suku bunga rata-rata bank sebesar 7,75% (Bank Indonesia, 2011)8.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 8 jenis pekerjaan. Perubahan pendapatan rata-rata yang mengalami peningkatan dirasakan oleh kelompok pekerjaan sebagai penjaga taman yaitu sebesar Rp 637.500,00. Peningkatan yang cukup besar ini disebabkan sebagian besar masyarakat yang berada pada kelompok pekerjaan ini awalnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Selain itu, setelah dilakukan perhitungan ke dalam present value, perubahan pendapatan kelompok pekerjaan ini sebesar Rp 377.369,70,00.

Perubahan pendapatan rata-rata yang mengalami peningkatan juga

dirasakan oleh kelompok pekerjaan sebagai buruh wisata sebesar Rp 307.692,30,00 disusul oleh kelompok pekerjaan security sebesar Rp 333.333,33,00. Perubahan pendapatan pada kelompok supir angkot sebesar

      

8http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/ [25 Oktober 2011 pukul 12.30]  

 

Rp 225.000,00, penjaga karcis sebesar Rp 125.000,00, pedagang sebesar Rp 85.000,00, dan tukang ojek sebesar Rp 36.111,11,00. Kelompok pekerjaan warung tidak merasakan perubahan pendapatan atau nol. Setelah dilakukan perhitungan ke dalam present value, perubahan pendapatan masing-masing kelompok pekerjaan tersebut sebesar Rp 31.031,99,00, Rp -171.847,24,00, Rp -634.560,97,00, Rp -477.421,05,00, Rp -440.500,64,00, Rp -372.376,92,00, Rp -668.879,69,00 dan Rp -593.775,67,00. Berdasarkan perhitungan ke dalam

present value menunjukkan terjadinya nilai negatif.

Secara keseluruhan, hampir semua jenis kelompok pekerjaan mengalami perubahan pendapatan yang mengalami peningkatan namun kelompok pekerjaan warung menjadi satu-satunya kelompok pekerjaan yang tidak mengalami perubahan pendapatan. Hal tersebut karena pada kelompok pekerjaan ini persaingan semakin kuat. Banyaknya warung menjadikan kelompok pekerjaan ini harus bersaing satu sama lain. Selain itu, modal yang harus dikeluarkan oleh kelompok warung untuk belanja menjadi alasan mereka merasa pendapatan yang mereka peroleh selama ini sama saja. Hal tersebut terkait dengan adanya tingkat inflasi yang juga mempengaruhi pendapatan mereka. Berdasarkan perhitungan

present value, perubahan pendapatan kelompok pekerjaan ini memperoleh hasil

sebesar Rp -593.775,67,00. Artinya nilai negatif menunjukkan penurunan nilai nominal uang yang sesungguhnya.

Berdasarkan perhitungan present value, sebagian besar pendapatan

masyarakat sesungguhnya mengalami penurunan. Hal ini terkait dengan logika dasar uang (nilai riil dan nominal). Sebagian besar orang cenderung memperhatikan nilai nominal daripada nilai riil. Ini mengakibatkan perekonomian

 

menjadi tidak seimbang. Jika seorang pekerja menerima kenaikan upah sebesar 10%, namun tingkat inflasi tahun tersebut juga sebesar 10%, maka sebenarnya daya belinya dengan upah sebelum kenaikan 10% (karena harga barang rata-rata juga naik 10%). Namun, pekerja tersebut akan senang karena mengira upahnya telah naik padahal daya beli riilnya tetap sama.

Perbedaaan pendapatan rata-rata masyarakat juga akan terlihat berdasarkan proporsi pendapatan yang diperoleh dengan adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar terhadap pendapatan total. Pengamatan proporsi pendapatan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui apakah dengan adanya keberadaan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar menjadikan pendapatan dalam masyarakat menjadi usaha pokok, cabang usaha atau hanya sebagai usaha sambilan. Berikut Tabel 9 menyajikan proporsi pendapatan masyarakat karena adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar.

Tabel 9. Proporsi Pendapatan Rata-rata Masyarakat dengan Adanya Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar Terhadap Pendapatan Total 2011

Pendapatan Rata-rata (rupiah /bln)

No Kelompok Pekerjaan Pendapatan dari adanya TWA (rupiah) Pendapatan total perbulan (rupiah) Persentase (%) 1. Penjaga karcis 1.250.000 1.375.000 90% 2. Pedagang 1.011.000 1.096.000 92% 3. Penjaga taman 575.000 1.212.500 47% 4. Buruh wisata 611.538,46 919.230,76 66% 5. Security 111.666,66 1.450.000 77% 6. Warung 1.312.500 1.312.500 100% 7. Tukang ojek 1.558.333,33 1.594.444,33 97% 8. Supir angkot 1.900.000 2.125.000 89%

Sumber : Dikumpulkan oleh Penulis dari Survei, 2011

Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa proporsi pendapatan rata-rata masyarakat dengan adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar paling besar dirasakan oleh kelompok pekerjaan warung yang mencapai 100% sehingga dapat

 

dikatakan sebagai pendapatan pokok. Persentasi proporsi sebesar 100% yang diperoleh kelompok pekerjaan ini sesuai dengan pernyataan Soehadji (1995) dalam Soetanto (2002) yang menyatakan bahwa usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan lebih dari 70-100% disebut sebagai usah pokok. Selain itu, pernyataan tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Spillane (1994) yang menyatakan bahwa pengembangan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yaitu pariwisata, merupakan industri padat karya, karena tenaga kerja sulit digantikan dengan modal atau peralatan. Oleh karena itu, pariwisata merupakan sumber pokok dari pekerjaan regional sehingga menciptakan pekerjaan bagi masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dari jenis pekerjaan, kelompok ini menyatakan bahwa pekerjaan ini memang pekerjaan pokok mereka. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar waktu mereka digunakan dan dihabiskan untuk bekerja di sekitar kawasan wisata bahkan pada kelompok pekerjaan warung menjadikan warungnya sebagai tempat tinggal.

Selain kelompok tersebut, berdasarkan proporsi pendapatan dan wawancara yang diperoleh, kelompok pekerjaan penjaga karcis, pedagang, tukang ojek, supir angkot, security, buruh wisata dan penjaga taman juga memperlihatkan kelompok tersebut menjadikan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagai pendapatan pokok. Kelompok pekerjaan ini memang tidak mencapai 100% karena pada kelompok ini memiliki sumber pendapatan lain yang proporsinya jauh lebih kecil diluar wisata. Sumber pendapatan lain oleh kelompok pekerjaan ini adalah bertani.

Secara umum perubahan dari aspek ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya pengembangan kawasan Taman Wisata Alam Gunung

 

Pancar menunjukkan hasil yang positif. Adanya pengembangan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar memberikan perubahan terhadap pendapatan

Dokumen terkait