• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat Masyarakat

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden 6.1 Karakteristik Responden

6.3 Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat Masyarakat

Pancar menunjukkan hasil yang positif. Adanya pengembangan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar memberikan perubahan terhadap pendapatan masyarakat, walaupun belum terjadi secara optimal dan merata. Masyarakat yang secara signifikan mengalami perubahan pendapatan akibat adanya pengembangan wisata adalah masyarakat kampung Cimandala, hal tersebut dikarenakan kampung Cimandala terletak di dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar.

Berbagai dampak dan manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar kawasan karena adanya pengembangan wisata dijadikan sebagai salah satu alternatif strategis untuk memperbaiki perekonomian masyarakat. Hal tersebut juga didukung dari potensi alam yang terdapat di dalam kawasan. Potensi yang terdapat di dalam kawasan ini menjadikan kawasan ini ramai di kunjungi oleh wisatawan.

6.3 Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat

Pengembangan wisata yang terjadi di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar telah memberikan pengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat sekitar kawasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan masyarakat akibat adanya pengembangan wisata diduga adalah jumlah tanggungan (X1), umur (X2), lama bekerja di kawasan TWA (X3), tingkat pendidikan (X4), jarak rumah ke TWA (X5), dan jenis kelamin (X6). Jumlah tanggungan adalah jumlah anak dari masyarakat dimana rata-rata jumlah tanggungan masyarakat dalam penelitian ini adalah 3 orang. Rata-rata umur dalam penelitian ini adalah 32 tahun dimana umur tersebut menunjukkan usia produktif seseorang untuk bekerja. Lama bekerja adalah lama kerja masyarakat selama menjadi pekerja di kawasan wisata dimana rata-rata lama bekerja masyarakat

 

adalah 3 tahun (2006-2011). Tingkat pendidikan adalah jumlah tahun mengikuti pendidikan formal dimana rata-rata pendidikan masyarakat selama 4 tahun. Jarak rumah ke TWA adalah jarak tempat tinggal masyarakat ke TWA dalam km dimana rata-rata jarak tempat tinggal masyarakat sebesar 1,3 km. Jenis kelamin merupakan dummy dimana dummy bernilai satu (1) adalah laki-laki dan dummy bernilai nol (0) adalah perempuan. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, sebagian besar masyarakat yang bekerja di kawasan ini berjenis kelamin laki-laki.

Pendugaan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan masyarakat dari pengembangan wisata dilakukan dengan model regresi linier berganda dengan menggunakan beberapa variabel sosial ekonomi dan diolah dengan menggunakan

software Minitab 14. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

masyarakat Desa Karang Tengah setelah adanya Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat diduga dengan persamaan sebagai berikut :

Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5 + β 6X6 + ε

Berdasarkan hasil estimasi model regresi (Lampiran 2), maka didapatkan persamaan sebagai berikut :

Y = - 0,344 + 0,134X1 + 0,1112X2 + 0,199X3 + 0,0208X4 – 0,062X5 + 0,068X6 Persamaan regresi diatas memiliki koefisien determinasi (R2) sebesar 66,1% dan koefisien R2 (adjusted) sebesar 62,3%. Nilai R2 (adjusted) tersebut menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas yaitu jumlah tanggungan (X1), umur (X2), lama bekerja di kawasan TWA (X3), tingkat pendidikan (X4), jarak rumah ke TWA (X5), dan jenis kelamin (X6) dapat menjelaskan keragaman dari variabel tak bebas yaitu pendapatan (Y) sebesar 66,1% dan sisanya sebesar 33,9% dapat dijelaskan oleh variable lain diluar model (Tabel 10).

 

Jumlah tanggungan, umur, lama bekerja di kawasan TWA memiliki

P-value sebesar 0,008, 0,019 dan 0,000 lebih kecil dari taraf α sebesar 5%. Hal ini

menunjukan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap pendapatan masyarakat. Variabel pendidikan, jarak rumah ke TWA dan jenis kelamin masing-masing memiliki P- value sebesar 0,261, 0,920, dan 0,518, artinya pendidikan, jarak rumah ke TWA dan jenis kelamin tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan pada taraf α 5%. Hal ini diduga karena untuk bekerja dikawasan ini tidak memerlukan pendidikan tinggi, sebagian besar jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat adalah jenis pekerjaan sektor informal sehingga jenis kelamin pun tidak berpengaruh karena perempuan pun bisa bekerja di kawasan tersebut dan jarak rumah ke TWA tidak berpengaruh karena secara tidak langsung TWA ini memberikan perubahan pendapatan kepada masyarakat yang berada di luar kawasan bukan hanya yang berada di dalam kawasan. Berikut Tabel 10 hasil analisis estimasi model pendapatan masyarakat sekitar Taman Wisata Alam Gunung Pancar.

Tabel 10. Hasil Estimasi Model Pendapatan Masyarakat sekitar Taman Wisata Alam Gunung Pancar

Variabel Koefisien SE Koefisien T P-value VIF

Konstanta -0,3438 0,2517 -1,37 0,178

Jumlah Tanggungan (X1) 0,13352 0,04865 2,74 0,008** 1,3

Umur (X2) 0,011178 0,004613 2,42 0,019** 1,2

Lama Bekerja di TWA (X3) 0,19902 0,03359 5,92 0,000** 1,7 Pendidikan (X4) 0,02078 0,01828 1,14 0,261 1,3 Jarak Rumah ke TWA (X5) -0,00622 0,06182 -0,10 0,920 1,3 Jenis Kelamin (X6) 0,0680 0,1045 0,65 0,518 1,5

R2 66.1%

R2 (adj) 62.3%

Sumber: Data Primer, diolah (2011)

dimana : * nyata pada taraf = 1% ** nyata pada taraf = 5%

Hasil estimasi model regresi tersebut juga diuji masalah normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Pengujian normalitas atau asumsi sisaan

 

menyebar normal dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Berdasarkan diagram residual plots of Y (Pendapatan (juta/tahun)) (Lampiran 2) ditunjukan P-value sebesar 0,438517 lebih besar dari taraf α sebesar 5% yang artinya residual atau eror menyebar normal. Masalah multikolinearitas diuji berdasarkan nilai VIF. Nilai VIF (Tabel 10) untuk seluruh variabel tersebut kurang dari 10, sehingga mengindikasikan tidak adanya multikolinearitas yang serius antar peubah bebas (Juanda 2009). Pemeriksaan asumsi autokorelasi tidak dilakukan karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross

section. Pengujian tidak adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat

hasil plot model apakah membentuk pola atau tidak. Pada model ini tidak terdapat heteroskedastisitas karena plot model tidak membentuk pola atau menyebar bebas. Artinya, model adalah homoskedastisitas. Adapun beberapa variabel yang secara nyata berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Tanggungan

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan alat analisis regresi maka diperoleh P-value sebesar 0,008 yang lebih kecil daripada taraf α 5%. Hal ini menunjukkan bahwa faktor jumlah tanggungan mempengaruhi pendapatan masyarakat. Faktor jumlah tanggungan berkaitan dengan tanggung jawab seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan tanggungannya. Hal ini sesuai dengan hasil studi lapang dimana sebanyak 57 orang masyarakat telah menikah dan mempunyai tanggungan.

2. Umur

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan alat analisis regresi maka diperoleh P-value sebesar 0,019 yang lebih kecil daripada taraf α 5%. Hal ini

 

Faktor umur berkaitan dengan loyalitas pekerjaan yang telah diberikan oleh seseorang sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukannya selama ini.

3. Lama Bekerja di TWA

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan alat analisis regresi maka diperoleh P-value sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada taraf α 5%. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lama bekerja di TWA mempengaruhi pendapatan masyarakat. Hal ini terkait dengan pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan kawasan. Sebagian besar masyarakat yang sudah lama bekerja di kawasan ini cenderung lebih mengetahui kondisi kawasan wisata.

Berdasarkan hasil tersebut dapat ditunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pendapatan masyarakat adalah jumlah tanggungan, umur, dan lama bekerja di kawasan TWA. Tingkat pendidikan , jarak rumah ke TWA dan jenis kelamin dalam persamaan regresi tersebut merupakan variabel yang tidak berpengaruh nyata atau memberikan pengaruh yang kecil terhadap perubahan pendapatan.

Variabel pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan pendapatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan P-value sebesar 0,261, artinya pendidikan tidak signifikan pada taraf α 5% . Hal tersebut sesuai dengan kondisi lapang karena pada kawasan ini sebagian besar jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat adalah pekerjaan sektor informal sehingga tidak memerlukan pendidikan tinggi.

Variabel jarak rumah ke TWA tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan pendapatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan P-value sebesar 0,920, artinya jarak rumah ke TWA tidak signifikan pada taraf α 5%. Hal tersebut

 

sesuai dengan kondisi lapang dimana sebagian masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata di kawasan TWA tidak hanya masyarakat yang berada di dalam kawasan tetapi juga di luar kawasan.

Variabel jenis kelamin tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan pendapatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan P-value sebesar 0,518, artinya jenis kelamin signifikan pada taraf α sebesar 5%. Hal ini terkait bahwa jenis pekerjaan di kawasan ini sebagian besar adalah jenis pekerjaan yang memang diperuntukkan untuk laki-laki namun perempuan pun berpeluang untuk bekerja di kawasan ini. Jenis pekerjaan yang diperuntukan untuk perempuan yaitu penjaga warung.

6.4 Dampak Sosial dan Lingkungan Pengembangan Wisata di Kawasan

Dokumen terkait