• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATIONS AND JUDGEMENTS

Dalam dokumen PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk. (Halaman 58-61)

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Pada tanggal 30 Juni 2022 (Tidak Diaudit) dan

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATIONS AND JUDGEMENTS

Pertimbangan Judgement

(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

By this procedure, the entity is expected to continue its business as if it was a fresh start, with a statement of financial position showing a better financial position with no past deficit.

Sesuai dengan PSAK 51, kuasi reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, dan liabilitas pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan berikutnya.

Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto.

The fair values of assets and liabilities are determined based on market values. If the market value is unavailable, the estimated fair value is determined using the best information available. The estimates of the fair values put into consideration prices of the similar type of assets and a valuation technique most suitable to the characteristics of related assets and liabilities among others, present value method and discounted cash flows method.

As discussed in Note 42, the Company conducted quasi reorganization as of June 30, 2011 following the provisions of the SFAS above.

Seperti yang dijelaskan pada Catatan 42, Perusahaan melakukan kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2011 mengikuti persyaratan dari PSAK di atas.

Segment results that are reported to the chief operating decision maker include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis.

Informasi segmen komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan ketentuan transisi dari standar tersebut.

Karena perubahan kebijakan akuntansi hanya berdampak terhadap aspek penyajian dan pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.

Pada tanggal 30 Juni 2022 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2021 (Diaudit) Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 dan 2021 (Tidak Diaudit)

Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional termasuk item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada segmen dan juga yang dapat dialokasikan dengan basis yang wajar.

Comparative segment information has been restated in conformity with the transitional requirements of this standard. Since the change in accounting policy only impacts presentation and disclosure aspects, there is no impact on earnings per share.

As of June 30, 2022 (Unaudited) and

December 31, 2021 (Audited)

For six months periods ended June 30, 2022 and 2021 (Unaudited)

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

In accordance with SFAS 51, a quasi reorganization is an accounting procedure which enables an entity to restructure its equity by eliminating its deficit and reappraising all of its assets and liabilities.

Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru, dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau.

Sesuai dengan PSAK tersebut, eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut:

Accordance with SFAS, the elimination of deficit is applied against equity accounts in the order of priority as follows:

PSAK 51 (Revisi 2003) telah dicabut oleh Pernyataan Pencabutan (PPSAK) 10, yang akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013.

SFAS 51 (Revised 2003) has been revoked by The Revocation Statement of (PPSAK) 10, which effective on January 1, 2013.

The preparation of Company’s consolidated statements of financial position requires management to make judgements, estimations and assumptions that affect the reported amount of revenues, expenses, assets, and liabilities at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimations could result in outcomes that require a materials adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities affected in future periods.

PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATIONS AND JUDGEMENTS

- Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan - Classification of financial assets and financial liabilities

- Cadangan penurunan nilai piutang usaha - Allowance for impairment in trade receivables

Estimasi dan Asumsi Estimations and Assumptions

Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets or financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2e.

Grup menghitung KKE piutang usaha. Tingkat provisi adalah berdasarkan hari jatuh tempo atas kelompok segmen pelanggan yang mempunyai karakteristik risiko kredit yang serupa.

The Group calculates ECL for account receivables. The provision rates are based on days past due for groupings of various customer segments that have similar credit risk characteristics.

Grup menyesuaikan pengalaman kerugian kredit historis dengan informasi forward-looking . Sebagai contoh, jika prakiraan atas kondisi ekonomi diperkirakan memburuk selama periode/tahun depan, yang dapat menyebabkan meningkatnya jumlah gagal bayar, tingkat gagal bayar historis disesuaikan. Pada setiap tanggal pelaporan, tingkat gagal bayar historis diperbaharui dan perubahan estimasi forward-looking dianalisis.

The Group adjusts the historical credit loss experience with forward-looking information. For instance, if forecast economic conditions are expected to deteriorate over the next period/year, which can lead to an increased number of defaults, the historical default rates are adjusted. At every reporting date, the historical observed default rates are updated and changes in the forward-looking estimates are analysed.

Penilaian atas korelasi antara tingkat gagal bayar historis yang diobservasi, prakiraan atas kondisi ekonomi dan KKE merupakan estimasi yang signifikan. Jumlah KKE paling dipengaruhi oleh perubahan keadaan dan prakiraan kondisi ekonomi. Pengalaman kerugian kredit historis Grup dan prakiraan kondisi ekonomi juga mungkin tidak menggambarkan gagal bayar aktual pelanggan di masa yang akan datang.

The assessment of the correlation between historical observed default rates, forecast economic conditions and ECL is a significant estimate.

The amount of ECL is sensitive to changes in circumstances and of forecast economic conditions. The Group's historical credit loss experience and forecast of economic conditions may also not be representative of customers' actual default in the future.

Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.

Estimations and judgements are continually evaluated based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.

Actual results may differ from these estimated amount. The estimations and assumptions that have significant effects on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Pada tanggal 30 Juni 2022 (Tidak Diaudit) dan

31 Desember 2021 (Diaudit) Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 dan 2021 (Tidak Diaudit)

Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan.

The Company based its assumption and estimations on parameters available when financial statement position were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances araising beyond control of the Company’s.

Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini:

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of June 30, 2022 (Unaudited) and

December 31, 2021 (Audited)

For six months periods ended June 30, 2022 and 2021 (Unaudited)

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 dipenuhi. Dengan demikian aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2e.

The key assumptions concerning the future and the uncertainty of other key assumption resource at the reporting date that have a significant risk of a material adjustment to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial year as disclosed below:

59

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATIONS AND JUDGEMENTS

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimations and Assumptions (continued)

- Imbalan kerja - Employee benefits

- Estimasi masa manfaat aset tetap - Useful life estimations for fixed assets

- Penurunan nilai aset non-keuangan - Impairment of non-financial assets

Changes in the level of usage and technological development could impact the economic useful life and the residual of these assets, and therefore future depreciation expenses could be revised. The carrying amount of the Company’s fixed assets as of June 30, 2022 is Rp926,474,558 and as of December 31, 2021 is Rp932,264,018. Further details are disclosed in note 14.

Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.

As of June 30, 2022 (Unaudited) and

December 31, 2021 (Audited)

For six months periods ended June 30, 2022 and 2021 (Unaudited)

Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of pension liabilities. The carrying amount of the Company’s estimated employee benefit liabilities as of June 30, 2022 is Rp126,065,146 and December 31, 2021 is Rp124,748,043. Further details are disclosed in note 25.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Nilai tercatat atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp926.474.558 dan pada 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp932.264.018. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 14.

An impairment exists when the carrying value of an assets exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on data availability from binding sales transactions in an normal transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for asset’s disposal.

Pada tanggal 30 Juni 2022 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2021 (Diaudit) Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 dan 2021 (Tidak Diaudit)

Perusahaan menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan aset tetap kecuali tanah. Perusahaan akan merevisi beban penyusutan jika masa manfaat berbeda dengan estimasi sebelumnya, menghapus ataupun menurunkan nilai aset yang secara teknis telah usang atau tidak digunakan lagi.

The Company’s determines the estimated useful life and depreciation expense for fixed assets except for land. The Company’s will revise the depreciation charge where useful life are different to those previously estimated, or it will write-off or write-down assets that technically obsolete or assets that have been abandoned.

Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.

Management estimates useful life of the fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conduct its business.

Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2022 dan 31 Desember 2021.

Nilai kini dari liabilitas pensiun tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan berdasarkan basis aktuarial dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(penghasilan) bersih untuk pensiun mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat turn-over karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan diperlakukan sesuai dengan kebijakan yang dijelaskan pada catatan 2x. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai.

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost/

(income) for pension include the discount rate, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual result that differ from The Company’s assumptions are treated in accordance with the policies as mentioned in note 2x. The Company believes that its assumption are reasonable and appropriate.

Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada jumlah tercatat atas kewajiban pensiun. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp126.065.146 dan 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp124.748.043. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada catatan 25.

The usage value calculation is based on a discounted cash flows model.

The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flows model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The Management believes that no impairment loss is required as of June 30, 2022 and December 31, 2021.

PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATIONS AND JUDGEMENTS

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimations and Assumptions (continued)

-

Dalam dokumen PT BUKAKA TEKNIK UTAMA Tbk. (Halaman 58-61)