• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

3.10. Definisi Operasional

- Subjek adalah anak yang yang berusia 6 sampai 18 tahun.

- Usia dihitung mulai saat lahir sampai dengan saat dilakukan pendataan penelitian (completed years).

- Tekanan darah sistolik adalah saat mulai terdengarnya bunyi Korotkoff I, sedangkan tekanan darah diastolik adalah saat mulai terdengar bunyi Korotkoff IV.

- Ukuran manset disesuaikan dengan usia anak dan orangtua.

- Orangtua adalah ayah dan ibu kandung.

- Orangtua hipertensi jika tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg berdasarkan Clinical Practice Guidelines of Hypertension 2004 atau sudah meminum obat-obat antihipertensi.

- Hipertensi pada anak berdasarkan The Fourth Task Force didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan persentil ke 95 untuk usia, jenis kelamin dan tinggi badan pada 3 kali pengukuran atau lebih.

- Prehipertensi pada anak didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik atau diastolik lebih dari atau sama dengan persentil ke 90 tetapi kurang dari persentil ke 95.

- Status nutrisi anak normal berdasarkan berat badan menurut tinggi badan diantara lebih dari 90 sampai 110 persen berdasarkan CDC 2000.

- Mean arterial blood pressure (MABP) adalah hasil perhitungan tekanan darah sistolik ditambah dengan dua kali tekanan darah diastolik dibagi tiga.

MABP =

3

tekanan darah sistolik + 2 (tekanan darah diastolik)

Tabel 3.1. Ukuran manset untuk kelompok umur yang sesuai. Umur Lebar manset

9

6 - 12 tahun 4 inci ( 10 cm ) > 12 tahun 5 inci ( 12,5 cm)

Gambar 3.1. Pengukuran tekanan darah.16

3.11. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul diolah, dianalisis dan disajikan dengan menggunakan program komputer (SPSS Versi 15.0 dan Microsoft Excell tahun 2007). Desain analitik dipakai untuk menganalisis variabel yang diduga berperan. Uji statistik yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji anova untuk mengetahui rerata tekanan darah responden. Analisis lanjut untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua kelompok dari ketiga kelompok responden digunakan uji Post Hoc dengan uji Bonferroni. Uji Studen t-test untuk menilai perbedaan tekanan darah kelompok anak dengan orangtua hipertensi dan kelompok anak dengan orangtua normotensi berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin dan uji regresi multipel untuk menilai hubungan tekanan darah anak dengan tekanan darah orang tuanya. Penelitian ini dikatakan bermakna bila nilai P < 0.05.

BAB 4. HASIL

4.1. Data Demografik dan Karateristik Responden

Penelitian dilaksanakan di desa Gunung Baringin kecamatan Panyabungan Timur. Desa Gunung Baringin memiliki luas wilayah 800 Hektar ( 8000 Km2

Dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan pada masing-masing anak dan kedua orangtuanya. Hasil pengukuran tekanan darah pada anak kemudian di sesuaikan dengan The Fourth Task Force. Pada hasil pengukuran diperoleh tiga kelompok yaitu kelompok anak dengan kedua orangtua hipertensi, kelompok anak dengan salah satu orangtuanya hipertensi dan kelompok anak dengan orangtua normotensi. Sembilan anak dengan kedua orangtua hipertensi, tiga puluh dua anak dengan salah satu dari orangtuanya hipertensi dan empat puluh sembilan anak dengan orangtua normotensi. Profil penelitian dapat dilihat pada gambar 4.1.

). Penduduk desa Gunung Baringin diperkirakan saat ini mencapai 1728 orang.

Gambar 4.1. Profil penelitian

90 responden

Dilakukan pengambilan sampel secara consecutive

Anak dengan kedua orangtua hipertensi (9 orang)

Anak dengan orang tua normotensi (49 orang) Dilakukan pengukuran BB, TB, TD pada oran tua (ayah dan ibu)

dan pengukuran BB,TB,TD pada anak-anaknya

Anak dengan salah satu orangtua hipertensi ( 32 orang)

Tabel 4.1. Karakteristik responden penelitian Karakteristik Anak dengan Kedua Orangtua Hipertensi n = 9 Anak dengan Salah Satu Orangtua Hipertensi n = 32 Anak dengan Kedua Orangtua Normotensi n = 49 Jenis kelamin, n(%) Laki-laki 5 (9.6) 19 (36.5) 28 (53.8) Perempuan 4 (10.5) 13 (34.2) 21 (55.3)

Usia, mean (SD), tahun 9.67 (3.39) 11.53 (3.76) 9.43 (3.26)

Berat Badan, mean (SD), kg 23.89 (11.33) 30.50 (12.99) 25.14 (11.89)

Tinggi Badan, mean (SD), cm 121.44 (18.09) 132.19 (19.16) 118.92 (18.14)

Penelitian ini diikuti oleh 90 responden yang dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu anak yang memiliki kedua orangtua hipertensi, salah satu hipertensi dan anak dengan kedua orangtua normotensi, dengan jumlah responden masing-masing sebanyak 9, 32 dan 49 orang. Pada tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki. Untuk sebaran karakteristik usia, rerata usia tertinggi adalah 11.53 (3.76) tahun pada kelompok responden dengan salah satu orangtua hipertensi. Rerata berat badan dan tinggi badan tertinggi juga pada kelompok responden dengan salah satu orangtua penderita hipertensi yaitu masing-masing 30.50 (12.99) kg dan 132.19 (19.16) cm.

4.2. Hubungan Tekanan Darah Anak dengan Tekanan Darah Orangtuanya Tabel 4.2. Perbedaan rerata tekanan darah

Tekanan Darah, Mean (SD), mmHg Kedua Orangtua Hipertensi N = 9 Salah Satu Orangtua Hipertensi N = 32 Kedua Orangtua Normotensi N = 49 Nilai P Sistolik 116.67 (7.07)a 120.31 (7.66)b 87.14 (13.57)a,b 0.0001 Diastolik 77.78 (8.33)a 80.36 (6.55)b 51.87 (11.70)a,b 0.0001 MABP 90.74 (7.41)a 93.68 (6.47)b 63.59 (12.10)a,b 0.0001 a,b

Dengan menggunakan uji anova diketahui bahwa rerata tekanan darah sistolik, diastolik dan MABP berbeda secara signifikan untuk ketiga kelompok responden (P<0.05). Dari hasil analisis lanjut untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua kelompok dari ketiga kelompok responden digunakan uji Post Hoc dengan uji Bonferroni diperoleh bahwa kelompok responden dengan kedua orangtua hipertensi berbeda signifikan rerata tekanan darah sistolik, diastolik, maupun MABP dengan kelompok anak yang memiliki kedua orangtua normotensi. Begitu pula untuk kelompok anak yang memiliki salah satu orangtua dengan hipertensi juga berbeda secara signifikan dengan kelompok anak dengan orangtua yang normotensi. Sebaliknya, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara kelompok anak dengan kedua orangtua hipertensi dan salah satu orangtua hipertensi (P>0.05). Dari tabel 4.2 juga diketahui bahwa rerata tertinggi untuk tekanan darah sistolik, diastolik dan MABP terdapat pada kelompok anak yang memiliki orangtua salah satunya adalah penderita hipertensi dengan rerata tekanan darah masing-masing 120.31 (7.66), 80.36 (6.55), dan 93.68 (6.47)

Tabel 4.3. Perbedaan rerata tekanan darah pada kelompok responden dengan ayah hipertensi dan kelompok responden dengan ayah normotensi

Rerata Tekanan Darah, Mean (SD), mmHg Anak dengan Ayah Hipertensi n = 35 Anak dengan Ayah Normotensi n = 55 IK 95% Nilai P Sistolik 119.67 (7.79) 90.58 (16.34) 23.98 – 34.20 0.0001 Diastolik 79.71 (6.64) 54.97 (14.47) 20.26 – 29.22 0.0001 MABP 92.93 (6.33) 66.87 (15.08) 21.49 – 30.64 0.0001

Pada tabel 4.3 diketahui bahwa rerata tekanan darah sistolik, diastolik dan MABP lebih tinggi secara signifikan untuk responden yang memiliki ayah dengan hipertensi dibandingkan responden dengan ayah yang normotensi (P<0.05).

Tabel 4.4. Perbedaan rerata tekanan darah pada kelompok responden dengan ibu hipertensi dan kelompok responden dengan ibu normotensi

Rerata Tekanan Darah, Mean (SD), mmHg Anak dengan Ibu Hipertensi n = 15 Anak Ibu Normotensi n = 75 IK 95% Nilai P Sistolik 117.44 (7.10) 97.98 (19.98) 12.78 – 24.55 0.0001 Diastolik 78.78 (8.51) 61.76 (16.95) 11.08 – 22.97 0.0001 MABP 91.89 (74.03) 74.03 (17.74) 11.99 – 23.73 0.0001

Pada tabel 4.4 diketahui bahwa rerata tekanan darah sistolik, diastolik dan MABP lebih tinggi secara signifikan untuk responden yang memiliki ibu dengan hipertensi dibandingkan responden dengan ibu yang normotensi (P<0.05).

Tabel 4.5. Hasil analisis korelasi dan regresi rerata tekanan darah orangtua dan rerata tekanan darah anak laki-laki

Variabel r R2 Persamaan Garis P

TDS Ayah 0.806 0.649 y (TDS Anak Laki-Laki) = -9.237 + 0.825 (TDS Ayah) 0.0001

TDD Ayah 0.734 0.539 y (TDD Anak Laki-Laki) = -62.078 + 1.507 (TDD Ayah) 0.0001

TDS Ibu 0.744 0.553 y (TDS Anak Laki-Laki) = -18.50 + 0.961 (TDS Ibu) 0.0001

TDD Ibu 0.739 0.546 y (TDD Anak Laki-Laki) = -58.00 + 1.487 (TDD Ibu) 0.0001

Hasil analisis korelasi dan regresi diperoleh hubungan yang signifikan antara rerata tekanan darah ayah dan ibu responden dengan dengan rerata tekanan darah anak laki-laki (P=0.0001, P<0.05). Dengan menggunakan uji korelasi, seluruh variabel terikat memiliki korelasi yang positif dengan variabel terikat, artinya semakin tinggi rerata tekanan darah (TDS dan TDD) ayah atau ibu maka akan semakin tinggi pula rerata tekanan darah anak laki-laki (TDS dan TDD).

Berdasarkan nilai korelasi (r), maka korelasi TDS ayah dengan TDS anak laki-laki menunjukkan korelasi yang sangat kuat (r = 0.806, r > 0.8), sedangkan korelasi TDD ayah, TDS ibu dan TDD ibu menunjukkan korelasi yang kuat ( 0.6 < r < 0.79) terhadap tekanan darah anak laki-laki.

Gambar 4.2. Korelasi rerata tekanan darah orangtua (TDS dan TDD) dan rerata tekanan darah anak laki-laki (TDS dan TDD)

Rerata TDD Ibu 110 100 90 80 70 60 50 Rerata TDD Anak Laki-laki 100 90 80 70 60 50 40 30

Y(TDS Anak laki-laki= -58.00+1.487(TDS Ibu) Rerata TDS Ibu 170 160 150 140 130 120 110 100 90 Rerata TDS Anak Laki-laki 140 130 120 110 100 90 80 70 60

Y(TDS Anak laki-laki= -18.50+0.961(TDS Ibu) Rerata TDD Ayah 110 100 90 80 70 60 Rerata TDD Anak Laki-laki 100 90 80 70 60 50 40 30

Y(TDS Anak laki-laki= -62.078+1.507(TDS Ayah) Rerata TDS Ayah 170 160 150 140 130 120 110 100 90 Rerata TDS Anak Laki-laki 140 130 120 110 100 90 80 70 60

Y(TDS Anak laki-laki= -9.237+0.825(TDS Ayah)

Tabel 4.6. Hasil analisis korelasi dan regresi rerata tekanan darah orangtua dan rerata tekanan darah anak perempuan

Variabel r R2 Persamaan Garis P

TDS Ayah 0.798 0.637 y (TDS Anak Perempuan) = -3.292 + 0.80 (TDS Ayah) 0.0001

TDD Ayah 0.768 0.590 y (TDD Anak Perempuan) = -64.59 + 1.554 (TDD Ayah) 0.0001

TDS Ibu 0.748 0.559 y (TDS Anak Perempuan) = 12.845 + 0.714 (TDS Ibu) 0.0001

TDD Ibu 0.736 0.542 y (TDS Anak Perempuan) = -23.065 + 1.076 (TDD Ibu) 0.0001

Hasil analisis korelasi dan regresi diperoleh hubungan yang signifikan antara rerata tekanan darah ayah dan ibu responden dengan dengan rerata tekanan darah anak perempuan (P=0.0001, P<0.05). Dengan menggunakan uji korelasi, seluruh variabel terikat memiliki korelasi yang positif dengan variabel terikat, artinya semakin tinggi rerata tekanan darah ayah atau ibu (TDS dan TDD) maka akan semakin tinggi pula rerata tekanan darah anak perempuan (TDS dan TDD). Berdasarkan nilai korelasi (r), maka seluruh variabel bebas memiliki korelasi yang kuat terhadap variabel terikat ( 0.6 < r < 0.79).

Gambar 4.3. Korelasi rerata tekanan darah orangtua (TDS dan TDD) dan rerata tekanan darah anak perempuan (TDS dan TDD)

Rerata TDD Ibu 110 100 90 80 70 60 50 Rerata TDD Anak Perempuan 100 90 80 70 60 50 40 30 Y(TDS Anak Perempuan= --23.065+1.076(TDD Ibu Rerata TDS Ibu 170 160 150 140 130 120 110 100 90 Rerata TDS Anak Perempuan 140 130 120 110 100 90 80 70 60

Y(TDS Anak Perempuan= -12.845+0.714(TDS Ibu) Rerata TDD Ayahh 110 100 90 80 70 60 50 Rerata TDD Anak Perempuan 100 90 80 70 60 50 40 30 Y(TDD Anak Perempuan= -64.59+1.554(TDD Ayah) Rerata TDS Ayah 170 160 150 140 130 120 110 100 90 Rerata TDS Anak Perempuan 140 130 120 110 100 90 80 70 60 Y(TDS Anak Perempuan= -3.292+0.80(TDS Ayah)

BAB 5. PEMBAHASAN

Untuk menambah deteksi awal hipertensi, pengukuran tekanan darah harus merupakan bagian pemeriksaan fisik periodik pada anak dan penyelidikan riwayat keluarga hipertensi secara teliti harus dilakukan.8,9 Pengukuran tekanan darah merupakan komponen yang penting dan pemeriksaan fisik yang rutin dilakukan pada anak-anak. Nilai normal tekanan darah dan definisi hipertensi telah dilaporkan pertama sekali oleh Task Force on Blood Pressure Control in Children tahun 1977.

Tekanan darah sistemik bertambah sesuai dengan bertambahnya umur dan berkorelasi dengan berat badan dan tinggi badan selama masa anak-anak dan remaja.

10

8,11

Hipertensi esensial adalah penyakit dengan peningkatan tekanan darah yang penyebabnya tidak diketahui, namun diketahui banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi esensial seperti keturunan, masukan garam, stres dan obesitas.

Anak dari riwayat keluarga yang hipertensi menunjukkan peningkatan yang persisten pada tekanan darahnya dibandingkan pada anak tanpa riwayat keluarga yang hipertensi.

8-12

13,14

Penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara umur dengan tekanan darah pada sebagian besar penduduk dengan perbedaan geografis.15 Penelitian menunjukkan bahwa hipertensi esensial lebih sering terjadi pada masyarakat kulit hitam dibandingkan kulit putih, dimana insidennya lebih banyak dijumpai pada masa anak-anak dan remaja.

Pada anak usia enam tahun keatas hipertensi esensial mulai ditemukan dan frekuensinya semakin bertambah sesuai makin bertambahnya usia anak.

16

17

Heart Association menyatakan adanya keterlibatan faktor keluarga dalam patogenesis hipertensi esensial.18 Zinner, dkk menyatakan bahwa penderita dengan hipertensi esensial ditemukan ekskresi kalikrein dalam urin dalam kuantitas yang lebih rendah dan kelainan ini diturunkan secara genetik.19 Prebis, dkk menemukan peningkatan kadar asam urat dalam plasma penderita hipertensi esensial sebagai akibat berkurangnya klirens zat tersebut. Faktor-faktor lain yang diduga merupakan faktor predisposisi adalah obesitas, stres dan makanan yang banyak mengandung garam.

Pada penelitian kami dijumpai rerata berat badan anak dengan riwayat orangtua hipertensi berkisar antara 23 kg sampai 30 kg dengan kisaran tinggi badan antara 121 cm sampai 132 cm, dimana jika diukur berdasarkan berat badan menurut tinggi badan dengan menggunakan CDC 2000 responden dalam penelitian ini masih dalam kategori berat badan yang sesuai dengan tinggi badan dan tidak ada yang obesitas.

20

Pada penelitian kami diikuti oleh 90 orang responden yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok dengan kedua orangtua penderita hipertensi, kelompok dengan salah satu orang tua penderita hipertensitensi dan kelompok dengan kedua orangtua normotensi, dijumpai sebanyak 9 responden dengan kedua orangtua penderita hipertensi, 32 responden dengan salah satu orangtua penderita hipertensi dan 49 responden dengan kedua orangtua normotensi. Dari 90 responden juga dijumpai 35 ayah hipertensi dan 55 ayah normotensi, sedangkan ibu hipertensi sebanyak 15 orang dan ibu yang normotensi sebanyak 75 orang.

Berdasarkan hasil laporan dari National Kidney Foundation dijumpai insiden hipertensi esensial hampir 90 persen pada anak remaja, dimana hipertensi esensial jarang dijumpai pada masa awal anak. Insiden hipertensi esensial pada usia muda

selalu dihubungkan dengan bertambahnya usia.21 Pada penelitian yang dilakukan di Dallas tahun 1996 dari 132 anak dijumpai 67 persen hipertensi dengan gangguan ginjal dan renovaskuler dan 23 persen diantaranya adalah hipertensi esensial, dimana pada anak yang berusia 2 sampai 6 tahun dijumpai hipertensi esensial 14 persen, anak yang berusia 7 sampai 11 tahun 30 persen dan diatas 11 tahun sekitar 35 persen. Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi esensial lebih sering terjadi pada saat anak mulai memasuki usia remaja dibanding pada masa awal anak.22

Bila diarahkan pada stres atau tugas kompetitif, keturunan orang dewasa yang hipertensi, sebagai satu kelompok, berespon dengan penambahan frekuensi jantung dan tekanan darah yang lebih tinggi daripada anak-anak dari orangtua yang normotensi.

Pada penelitian kami dijumpai rerata usia anak dengan orang tua hipertensi sekitar usia 9 hingga 11 tahun.

23-25

Beberapa anak dari orangtua yang hipertensi dapat mengekskresi metabolik katekolamin urin yang lebih tinggi atau dapat berespon pada pembebanan natrium dengan penambahan berat badan yang lebih besar dan penambahan tekanan darah daripada mereka yang tanpa riwayat keluarga yang hipertensi.

Anak dari riwayat keluarga yang hipertensi menunjukkan peningkatan yang persisten pada tekanan darahnya dibandingkan pada anak tanpa riwayat keluarga yang hipertensi.

24-26

23,26

Pada anak dengan riwayat keluarga yang hipertensi dijumpai adanya hubungan dengan peningkatan absorbsi natrium pada tubulus proksimal ginjal sedangkan pada anak dengan obesitas dijumpai adanya hubungan dengan peningkatan absorbsi natrium di tubulus distal. Kedua mekanisme tersebut dapat menjelaskan hubungan antara anak dengan riwayat keluarga hipertensi dan terjadinya hipertensi esensial pada anak.27,28

Hereditas merupakan penentu tekanan darah yang kuat, karenanya anak atau remaja dengan kenaikan tekanan darah dan mempunyai riwayat keluarga hipertensi dapat digunakan dalam memastikan diagnosa hipertensi esensial dan jarang memerlukan evaluasi untuk penyakit yang mendasarinya.

Pada penelitian kami diketahui bahwa rerata TDS, TDD dan MABP lebih tinggi secara signifikan untuk anak dengan orangtua hipertensi dibandingkan dengan orang tuanormotensi (P=0.0001). Tekanan darah sistolik, diastolik dan MABP juga lebih tinggi secara signifikan pada anak dengan ayah hipertensi dibandingkan dengan ayah normotensi, begitu juga dengan ibu (P=0.0001).

29-31

Pada penelitian ini dengan menggunakan uji korelasi dijumpai adanya korelasi yang positif antara kedua variabel, dimana semakin tinggi tekanan darah (TDS dan TDD) ayah atau ibu maka semakin tinggi pula tekanan darah anak. Peningkatan tekanan darah sistolik pada ayah memiliki hubungan yang sangat kuat dengan peningkatan tekanan darah sistolik pada anak laki-laki. Peningkatan tekanan darah diastolik ayah berhubungan kuat dengan peningkatan tekanan darah anak laki-laki, begitu juga dengan peningkatan tekanan darah sistolik, diastolik ibu berhubungan kuat dengan peningkatan tekanan darah anak laki-laki.

Pada anak perempuan dengan uji korelasi dijumpainya hubungan yang kuat antara peningkatan tekanan darah sistolik, diastolik dan MABP ayah dan ibunya dengan tekanan darah sistolik. diastolik dan MABP anak perempuan.

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Tekanan darah anak secara signifikan lebih tinggi pada anak dengan orangtua hipertensi dibandingkan anak dengan orangtua normotensi.

6.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mencakup semua aspek dalam menentukan hubungan tekanan darah pada anak dengan tekanan darah orangtuanya, dimana dibandingkan tekanan darah anak dengan orangtua hipertensi dan orangtua normotensi. Dilakukan juga penelitian untuk mencari faktor penyebab mengapa tekanan darah ayah memiliki hubungan yang sangat kuat dengan peningkatan tekanan darah anak dikemudian hari dibandingkan dengan tekanan darah ibu yang berhubungan kuat dengan tekanan darah anak. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan dilakukan penilaian faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Falkner B. Hypertension in children. Pediatric annals. 2006; 35:797-801

2. Kelishadi R, Hascehimpour M, Bashardoost N. Blood pressure in children of hypertensive and normotensive parents. Pediatrics. 2004; 41:1-5

3. Fj He, Marrero M, MacGregor GA. Salt and blood pressure in children and adolescents. Journal of human hypertention. 2007; 10:1-8

4. E.Koulouridis. Factors influencing blood pressure control in children and adolescents. Int Urol Nephrol. 2008; 40:741-748

5. Clarcke WR, Schrot HG, Bums TL. Aggregation of blood pressure in the families of children with labile high systolic blood pressure. The Muscatine Study. Am J Epidemiol. 1986; 123: 67-71

6. Patterson TL, Kaplan RM, Sallis JF. Aggregation of blood pressure in Anglo-American and Mexican-American families. Prev Med 1987; 16:616-619

7. HF. Lopes, Autonomic abnormalities demonstrable In young normotensive subjects who are children of hypertensive parents. Braz J Med Biol Res. 2000; 33:51-54

8. Pruitt AW. Dalam : Behrman RE, Kleigman RM, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: WB.Saunders Company, 2007. h.1669-76

9. Arafat M, Mattoo TK. Measurement of blood pressure in children : Recommendation and perceptions on cuff section. Pediatrics. 1999; 104:1-5

10. Sinaiko AR. Hypertention in children. New Engl J Med. 1996; 335:1968-73

11. Cook RN. Prediction of young adult blood pressure from childhood blood pressure, height and weight. J Clin Epidemiol. 1997; 50:571-79

12. National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Children and Adolescents. The fourth report on the diagnosis, evaluation, and treatment of high blood pressure in children and adolescents. Pediatrics.2004; 114:555-576

13. Pinto A, Roldan R, Sollecito TP. Hypertention in children: an overview. Journal of Dental Education. 2006; 70:434-440

14. Mehta SK. Parenteral hypertention and cardiac alteration in normotensive children and adolescents. American Heart Journal. 1996; 131:81-8

15. Hartono LK. Mencegah hipertensi anak dalam menyongsonh hidup lebih cerah.Ilmu kesehatan anak Fakultas Diponegoro. 1998. h.7-10

16. Coody DK. Hypertention in Children. Journ of pediatric health care.1995; 9:3-11

17. Bahrun D. Hipertensi Sistemik. Dalam: Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, dan Pardede SO, penyunting. Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2002. h.242-90

18. Zinner SH, Levy PS, Koss HS. Familial aggregation of blood pressure in childhood. N Engl J Med 1978; 284;401

19. Zinner SH, Margolius HS, Rosner B. Stability blood pressure rank and urinary kalikrein concentration in childhood. Circulation 1978; 58;908

20. Prebis JW, Gruskin AB, Polinsky MS. Uric acid in childhood essential hypertension. J Pediatr 1981; 98;702

21. Sadowski R, Falkner B. Hypertention in pediatric patients. American journal of kidney disease.1996; 27:305-315

22. Arar MY, Hogg RJ, Arant BS Jr, Seikaly MG. Etiology of sustained hypertention in children in the southwestern United States. Pediatr Nephrol.1996; 8:186-9

23. Luma GB. Hypertention in children and adolescent. American Family Physician. 2006; 73:1558-66

24. Ford ES, Cooper RS. Risk factor for hypertention in a national cohort study. Journal of The American Heart Association. 1991: 18:598-606

25. Sorof J, Daniels S. Obesity hypertention in children: A problem of epidemic proportion. Journal of The American Heart Association. 2002; 40:441-447

26. Moser M, MD. High blood pressure lower it and live longer.Hypertention Education Foundation.Inc, 2007. p.1-45

27. Munger RD, Prineas RJ, Marin OG. Persistent elevation in children with family hypertension. The Minneapolis children blood pressure study. J Hyperten 1988; 6;647

28. Croix B, Feig DL. Childhood hypertension is not a silent disease. Pediatr Nephrol 2006; 21:527-32

29. Loggie JMH. Hypertension in childhood and adolescence. Dalam Rubin EM, penyunting. Pediatric Nephrology, Baltomore:Williams and Wilkins coy 1976; 17

30. Frazier L. Factors influencing blood pressure: development of a risk model. J Cardiovasc Nurs. 2000; 15:62-79

31. Van de Elzen APM. Familial and the natural history of blood pressure. American Journal of Hypertention. 2004; 17:936-940

Lampiran 1. Persentil Tinggi Badan Berdasarkan Usia Untuk Anak Laki-laki 2 Sampai 20 Tahun

Lampiran 2: Persentil Tinggi Badan Berdasarkan Usia Untuk Anak Perempuan, 2 sampai 20 tahun

Lampiran 3. Tabel Tekanan Darah Untuk Anak Laki-laki Berdasarkan Usia dan Persentil Tinggi Badan

Lampiran 4. Tabel Tekanan Darah Untuk Anak Perempuan Berdasarkan Usia dan Persentil Tinggi Badan

Lampiran 7. Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………..…… Umur ……… : ………….. tahun

Jenis kelamin :

Alamat :………..………..

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan PERSETUJUAN

untuk dilakukan pemeriksaan: pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah terhadap anak saya :

Nama : ………. Umur ……...…… tahun

Alamat Rumah :……...……….. Alamat Sekolah : ……….

yang tujuan, sifat, dan perlunya pemeriksaan tersebut di atas, serta risiko yang dapat ditimbulkannya telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya mengerti sepenuhnya.

Setelah mendapat penjelasan dan memahami dengan penuh kesadaran mengenai penelitian ini, maka dengan ini saya menyatakan untuk ikut serta. Apabiula dikemudian hari saya mengundurkan diri dari penelitian ini, maka saya tidak akan dituntut apapun.

Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

Medan, Mei 2010 Yang memberikan Yang membuat pernyataan

penjelasan persetujuan

dr. ………. ………...

Saksi – saksi : Tanda tangan

1. ………. ………

Lampiran 8. Naskah Penjelasan kepada Orangtua

Bapak / ibu Yth,

Saya dr. Desy Aswira Nst saat ini sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak di RSUP H Adam Malik Medan dan saya sedang melakukan penelitian yang berjudul : “ HUBUNGAN TEKANAN DARAH ANAK DAN TEKANAN DARAH ORANGTUANYA “

Penelitian ini mengenai adanya hubungan antara tekanan darah pada anak yang dihubungkan dengan tekanban darah orangtuanya . Pada orangtua yang tekanan darahnya t5inggi atau mempiliki riwayat hipertensi dijumpai kecenderungan peningkatan tekanan darah pada anaknya. Hipertensi pada anak dapat dibagi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer yang juga disebut hipertensi essensial adalah hipertensi yang disebabkan karena adanya riwayat penyakit dikeluarga, obesitas atau keadaan kebiasaan hidup. Hipertensi sekunder adalah

Dokumen terkait