• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. M etode Pengum pulan Da ta

Pengum pulan data dalam penelitian kualitatif dapat dipero leh m ela lui beberapa sum ber data, m enurut Soedarsono, (1999:126), sum ber data kualitatif yang bisa diguna kan dalam penelitia n seni rupa adalah, sum ber tertulis, sum ber lisan, artefak, dan rekam an. Pengum pulan data ini dapat dilakukan baik secara langsung (data prim er) m aupun tidak langsung terhadap sum ber aslinya (data sekunder). Adapun jenis data yang dibutuhkan terkait dengan pokok perm asala han penelitian ini adalah, data tindakan, m aterial, dan data gagasan.

a. Data Tindakan

Data tindakan dibutuhkan untuk m engetahui sem ua ya ng berkaitan aktivitas yang terdapat dalam setiap area di Gereja Puhsarang, terutam a berhubunga n dengan aktivitas prose si pem ujaan dan ritual dika itka n dalam penem patan sim bol dalam sebuah arsitektur gereja yang diyakini sebagai lingkungan sakral, dengan langkah sebagi berikut :

1) Observasi

Teknik observasi digunaka n untuk m enggali data dari sum ber data berupa peristiwa, aktivita s, perilaku, tem pat/lokasi, dan benda serta rekam an gam bar (Sutopo, 2006: 75). O bservasi dilakukan untuk m engam ati secara langsung fenom ena -fenom ena yang terjadi di lokasi penelitian pada Gereja Puhsarang di Kediri Jawa Tim ur. Pengam atan yang dilakuka n berkaitan denga n arsitektur dan interior dengan sem ua aktivitas m asyarakat yang terjadi selam a upacara ritua l yang berkaitan

17

langsung denga n benda dan sim bol yang ada di dalam arsitektur dan interior gereja . Dalam observasi digunakan alat ba ntu se perti, alat tulis , dan kam era digital.

2) Wawancara

Teknik wawancara dalam hal ini dilakukan secara langsung kepada orang yang paling berkom peten dalam Gereja Puhsarang yaitu Pastur dan ketua Gereja sebagai orang penting dalam Gereja. Selain itu wawancara juga dila kukan pada sejum lah orang yang m enjadi bagian dari jam aat yang m engikuti aktivitas keagam aan di gereja. Dalam wawancara ini digunakan alat ba ntu se perti alat tulis dan alat perekam suara.

b. Data m aterial

Data m aterial dibutuhkan untuk m engetahui sem ua yang terkait dengan bangunan arsite ktur da n interior sebaga i karya seni desain ya ng bertujua n untuk kepentingan spiritua l, baik berhubungan dengan baha n yang digunakan , cara m em perolehnya, m aupun berhubungan dengan teknik yang dipakai, sehingga dapat m enghasilkan bentuk ya ng artistik. Data M aterial dapat diperoleh dengan teknik:

1) Observasi

Observasi dilakukan langsung ke lapangan dan pengam atan juga dilakukan pada bentuk visual arsitektur dan interior ashram terutam a sim bol -sim bol yang ditam pilkan di da lam arsitektur dan interiornya . Sesuai de ngan tujua n dari pene litian ini, teknik observa si dilakukan untuk m engga li da ta fisik (kebentuka n) atau m engga li data-data yang bersifat tekstual m elalui pengam atan langsung. M etode ini sangat berm anfaat untuk m em aham i struktur bentuk arsitektur dan interior Gereja Puhsarang beserta sim bol-sim bol yang ada secara tekstual. A dapun alat bantu yang digunakan adalah kam era digital, untuk m engaba dika n setiap elem en arsitektur dan interior dalam bentuk gam bar foto secara m endetail.

18

2) Wawancara

Wawancara dilakukan untuk m em peroleh data yang tidak diketahui atau tidak tertangka p oleh penglihatan pe ngam at sehubungan dengan m aterial dan teknik yang digunakan. Wawancara dilakukan secara bebas a taupun secara terstruktur terhadap orang yang berkom pe ten dalam bidang tersebut, terutam a orang-orang yang tahu tentang sejarah gereja terseb ut. Dalam hal ini diguna kan instrum en se perti alat tulis dan alat perekam suara.

c. Data gagasan

Data gagasan dibutuhka n untuk m engetahui keberadaan gereja dengan bentuk arsitektur dan interior yang sangat unik, khususnya dengan m unculnya sim bol -sim bol dalam setiap elem en pem bentuk ruang sebagai data gaga san digunaka n untuk m engetahui tem a dan konsep agar m engetahui keberagam an m akna terdapat dalam fisik arsitektur dan interior serta im plem entasinya dalam kehidupan sosial m asyarakat jawa khususnya untuk penganut yang ada. Data gagasan dapat diperole h dengan teknik:

1) Studi pustaka

Pengum pulan data dilakukan m elalui sum ber pusta ka untuk m endapa tkan bahan-bahan ya ng berhubungan denga n obje k penelitia n, berupa buku -buku, artikel, tesis, disertasi, m ajalah, jurnal, ensiklope di, katalog, dan lain-lain. Instrum en yang digunakan dalam studi pustaka adalah alat tulis dan alat bantu lainnya.

2) Wawancara

Wawancara dilakukan secara terstruktur kepada inform an yang dianggap relevan dan diya kini m em iliki pengetahu an yang luas tentang topik kajian. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak pengelola Gereja dan ketua yayasan yang

19

m enaungi gereja tersebut. Wawancara dilakukan secara m endalam , bebas, dan terpim pin. Instrum en yang digunakan da lam wawancara selain p eneliti sendiri juga alat perekam suara, alat tulis, dan pedom an wawancara dalam bentuk pertanyaan -pertanyaan secara garis besar yang dikem bangkan pada saat wawancara.

2. M etode Analisis Data

Untuk m enganalisis data digunakan m etode analisis data kua lita t if yang disajikan secara deskriptif da n interpretif (penafsiran). Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan denga n cara, mengorganisasikan data, m em ilah -m ila h m enjadi satuan yang dapat dike lola, m ensinte siskannya, m encari dan m enem ukan pola, m enem ukan apa yang penting dan apa yang dipe lajari, dan m em utuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain, (Bogdan da n Biklen da lam M oleong, 2009: 248). Proses analisis da ta dalam m eliputi be berapa tahapan. Pertam a, identifikasi data, m engum pulka n data verbal dan visual, baik yang diperoleh m elalui studi pusta ka, observasi, dan wawancara. Pada tahap kedua, dila kukan klasifika si da ta, yaitu m em ilih atau m engelom pokkan data yang telah teridentifika si se suai de ngan jenis dan sifat data. Ketiga, sele ksi da ta, yaitu m enyisihka n data yang tidak relevan dan kurang berkontribusi terhadap kebutuha n pokok bahasan. Taha p keem pat, analisis data sesuai dengan pende katan yang telah disebutkan sebe lum nya. Pendekata n yang digunakan da lam penelitian ini adalah pendeka ta n: (1) sejarah seni rupa, (2) inkulturasi budaya (percam puran budaya lokal dan budaya Kristia ni) , (3) estetika (pandangan E dm und Burke Feldm an), dan (4) ikonografi (pandangan Erw in Panofsky). Pendeka tan historis a kan m enyangkut pem bahasa n tentang asa l -usul bentuk gereja dan perkem bangan fungsiona lnya sejak didirika n hingga sekarang. Pendekatan inkulturasi budaya aka n m enyangkut pem bahasan tentang percam puran

20

budaya yang m elatarbelaka ngi pem bangunan Gereja Puhsarang dengan bentuk eksterior da n interior bangunan se pert terlihat sekarang ini. Pendekatan estetika akan m enyangkut pem bahasa n tentang bentuk/gaya pada arsite ktur da n interior Gereja Puhsarang, bagaim ana bentuk/gaya tersebut ditam pilkan sehingga bisa m enarik perhatian dan m em iliki ciri khas. Pendekata n ikonografi aka n m enyangkut pem bahasan tentang m akna sim bol yang terdapat pa da Gereja Puhsarang m elalui tiga tahap ikonografi, yaitu „deskripsi pra-ikonografis,‟ „analisis ikonografis,‟ dan interpretasi ikonologis‟ (Panofsky, 1962: 5-8). Pada tahap „deskripsi pra-ikonografis,‟ ciri-ciri fisik elem en arsitektur dan interior akan dikem ukakan apa adanya tanpa dikaitkan de ngan budaya Kristia ni (term asuk di dalam nya teks keagam aan). Pada tahap „analisis ikonografis,‟ ciri-ciri fisis elemen arsitektur dan interior akan dianalisis dalam konteks pengaruh budaya Kristiani. Pada tahap „interpretasi ikonologis,‟ ciri-ciri fisis dan sim bolis akan ditafsirkan dalam konteks budaya Kristiani dan konteks aktivitas ke giatan gereja zam an sekarang.

21

Dokumen terkait