• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN ANALISIS

C. Etos Kerja Masyarakat Pesisir Pantai Cituis

1). Bekerja keras

Mereka yang memiliki jiwa pekerja keras akan senantiasa bekerja dengan memaksimalkan kemampuan dan tenaga yang mereka miliki. Table berikut menyajikan skor mengenai kemampuan masyarakat dalam bekerja.

Table 6. Bekerja keras

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Mengerjakan pekerjaan dengan sekuat tenaga.

75 204 2 0 281 2. Senang dan semangat untuk

berangkat ketempat kerja. 100 132 26 1 259 3. Menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan yang ditargetkan. 25 128 58 1 211 Dari table Bekerja keras ini dapat diketahui bahwa skor tertinggi ada pada pernyataan masyarakat selalau mengerjakan pekerjaan dengan sekuat tenaga. Adapun hal ini diduga karena mayoritas penduduk ada pada usia produktif seperti data yang disajikan dalam table 1. Hal ini yang memungkinnkan mereka dapat bekerja secara maksimal.

Sedangkan pernyataan dengan skor terendah ada pada pernyataan bahwa masyarakat selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditargetkan. Hal ini diduga terjadi karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa masyarakat pesisir yang mayoritas adalah nelayan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan pedagang. Nelayan memiliki dinamika kehidupan yang dipengaruhi oleh

lingkungan, musim dan pasar, sehingga kehidupannya tidak menentu.2 Masyarakat pesisir dipengaruhi oleh musim, pasar, dan cuaca sehingga kehidupannya tidak menentu. Hal ini yang mengakibatkan mereka tidak bisa mentargetkan pekerjaan mereka ataupun hasil tangkapan mereka.

2). Sikap percaya diri

Sikap percaya diri akan melahirkan kekuatan, keberanian, dan tegas dalam bersikap dalam bekerja.3 Mengenai kepercayaan diri masyarakat dalam bekerja akan digambarkan dalam table berikut ini.

Tabel 7. Percaya diri

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Bekerja dengan baik dipekerjaan yang anda tekuni saat ini.

45 228 1 0 274 2. Selama ini telah bekerja dengan

baik.

50 136 44 1 231 3. Yakin bisa mencapai

harapan-harapan yang anda miliki selama ini.

15 172 21 0 208 4. Yakin bahwa sesungguhnya setiap

orang memiliki potensi dan keahlian.

25 120 56 1 202

Dari table 7 terlihat bahwa skor tertinggi ada pada pernyataan bahwa mereka yakin bisa bekerja dengan baik dipekerjaan yang mereka tekuni saat ini. Hal ini terjadi diduga karena pada table 1 disajikan data bahwa mereka ada pada usia produktif yang memungkinkan mereka selalu bekerja sekuat tenaga, dan hal ini yang meyakinkan mereka bahwa mereka bisa bekerja dengan baik.

22

Burhanudin Safari, dkk, Kewirausahaan Pemuda Bahari, (Jakarta: Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Republik Indonesia, 2006), h.14-16.

3

Sedangkan skor terendah 202 mengenai keyakinan bahwa sesungguhnya diri mereka memiliki potensi dan keyakinan. Hal diduga karena mayoritas dari mereka memiliki jenjang pendidikan yang rendah (seperti yang disajikan dalam table 4) sehingga ini mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Karena sesungguhnya manusia dalam hidupnya termasuk dalam kehidupan kerjanya sering mengalami kesukaran untuk membebaskan diri dari pengaruh factor-faktor tertentu, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Yang bersifat intenal timbul dari factor psikis misalnya dari dorongan kebutuhan, frustasi, suka atau tidak suka, persepsi, emosi, kemalasan, dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat eksternal, datangnya dari luar seperti factor fisik, lingkungan alam, pergaulan, budaya, pendidikan, pengalaman dan latihan, keadaan politik, ekonomi, imbalan kerja, serta janji dan ancaman yang bersumber dari ajaran agama. Serta kesehatan pun memainkan peranan amat penting.4 Dalam hal ini pendidikan termasuk dalam factor eksternal yang akan berperan dan mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Mayoritas berpendidikan rendah, maka hal itu mempengaruhi kepercayaan diri mereka.

3). Disiplin

Pribadi yang disiplin akan hati-hati dalam mengelola pekerjaan serta penuh tanggung jawab memenuhi kewajibannya.5 Table berikut akan menggambarkan kedisiplinan bekerja masyarakat pesisir pantai Cituis.

44

Burhanudin Safari, dkk, Kewirausahaan Pemuda Bahari, (Jakarta: Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Republik Indonesia, 2006, h.32-33.

5

Tabel 8. Disiplin

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Berangkat dan pulang kerja rutin dilakukan pada jam yang sama.

75 124 36 3 238 2. Selalu menyelesaikan pekerjaan

yang lain dirumah.

70 120 40 3 233

3.

Memanfaatkan waktu senggang untuk mencari penghasilan tambahan.

20 84 72 6 182 4. Selalu ada aktivitas atau pekerjaan

yang dikerjakan, hingga tak ada waktu luang

0 68 86 7 161

Dari table disiplin dapat diketahui bahwa skor tertinggi ada pada pernyataan mereka selalu berangkat dan pulang rutin pada jam yang sama. Hal ini diduga karena mayoritas dari mereka adalah nelayan yang pola kerjanya bergantung pada iklim dan cuaca, waktu berangkat dan pulang merekapun bergantung pada angin. Ini yang mengakibatkan mereka akan berangkat dan pulang pada waktu yang sama.

Sedangkan skor terendah ada pada pernyataan bahwa selalu ada aktivitas atau pekerjaan yang dikerjakan hingga tak ada waktu luang. Hal ini diduga karena mereka memiliki banyak waktu luang pada siang hari yang dipergunakan untuk beristirahat karena mereka lelah setelah malam harinya mencari ikan. Hal ini menyangkut pada apa yang dikemukakan oleh sejumlah pakar ilmu sosial. Mereka berpendapat iklim berpengaruh terhadap etos kerja penduduk. Negara yang berlokasi didaerah subtropik mempunyai iklim yang merangsang warganya untuk bekerja lebih giat. Sebaliknya Negara-negara yang terletak di sekitar khatulistiwa,

karena iklimnya panas, menyebabkan warga negaranya kurang giat bekerja dan lebih cepat lelah.6

4). Kreatif

Seorang yang kreatif akan bekerja dengan informasi, data, serta keahliannya sedemikian rupa sehingga memberikan hasil atau manfaat yang besar.

7

Mengenai kreativitas masyarakat pesisir akan digambarkan dalam table berikut ini:

Tabel 9. Kreatif

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang kreatif.

15 204 26 0 245 2. Punya cara untuk menghilangkan

rasa jenuh saat bekerja.

65 148 28 3 244

3.

Punya keterampilan khusus yang bisa menghasilkan uang atau menambah penghasilan anda.

20 108 64 4 198

4. Punya cara sendiri untuk menambah penghasilan.

20 84 84 0 188

Dari table kreatif kita bisa mengetahui bahwa skor tertinggi 245 mengenai kebiasaan masyarakat pesisir mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang kreatif, ini diduga karena pada siang hari diluar jam istirahat mereka juga membut jala sebagai alat mereka menangkap ikan.

6

Ahmad Janan Asifudin, MA, Etos Kerja Islami, (Surakarta: Muhamadiyah Universitas Pers. 2004), h. 40-41.

7

Sedangkan skor terendahnya ada pada pernyataan mereka memiliki keterampilan khusus untuk menambah penghasilan. Artinya mereka tidak memiliki keterampilan lain yang bisa menghasilkan uang. Hal ini diduga karena mayoritas dari mereka adalah nelayan dan perekonomian mereka hanya ditopang dari sector perikanan, karena mereka termasuk dalam katagori nelayan tradisional adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya perikanan dengan peralatan tangkap tradisional, modal usaha yang kecil, dan organisasi penangkapan yang relative sederhana.8

5). Jujur

Jujur berarti kesungguhan yang amat sangat untuk meningkatkan dan mengembangkan misi dan bentuk keberadaannya untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya sendiri dan orang lain.9 Mengenai kejujuran masyarakat pesisir pantai Cituis akan digambarkan dalam table berikut ini.

Tabel 10. Jujur

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Selalu berkata jujur kepada orang lain.

135 156 2 0 293 2. Aanda tidak pernah mencurangi

teman kerja anda

0 14 100 0 114 3. Anda selalu jujur dalam hal

pembagian uang (hasil kerja).

55 224 0 0 279 4. Teman-teman anda selalu

mempercayai anda untuk menjadi rekan kerjanya.

15 100 148 2 265

5. Anda selalu jujur dalam hal penghasilan kepada keluarga.

20 228 12 0 260

8

Rr. Suhartini, A. Halim, Model-model Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta:Pustaka Pesantren, 2005), h. 31.

9

Dari table 10 kita dapat melihat skor tertinggi ada pada pernyataan bahwa mereka selalu berkata jujur kepada orang lain. Sedangkan skor terendah ada pada pernyataan bahwa mereka selalu jujur dalam masalah penghasilan kepada keluarga. Ini dikarenakan bahwa mereka adalah masyarakat pesisir yang mayoritas adalah nelayan tradisional sehingga pendapatan mereka sehari-haripun tidak dilengkapi slip gaji yang memungkinkan mereka tidak membicarakan uang dengan jujur kepada istri.

6). Sehat Jasmani dan Psikis

Sehat jasmani dan mental tentunya menjadi prakondisi sekaligus pertanda utama orang bersangkutan memiliki modal kepribadian yang mendukung etos kerja tinggi.10Mengenai kondisi kesehatan masyarakat pesisir pantai Cituis akan digambarkan dalam table berikut ini.

Tabel 11. Sehat jasmani dan psikis

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1.

Memiliki penyakit serius. 0 30 128 100 258 2.

Merasa stress. 4 36 132 60 232 3. Memiliki keluhan rasa sakit pada

badan anda.

12 60 76 30 178

Dari table 11 ini kita bisa mengetahui skor tertinggi 258 ada pada pernyataan bahwa mereka memiliki penyakit serius. Hal ini diduga karena responden tidak menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan sehingga memiliki penyakit serius.

10

Ahmad Janan Asifudin, MA, Etos Kerja Islami, (Surakarta: Muhammadiyah Universitas Pers, 2004), h.37.

Sedangkan skor terendah 178 ada pada pernyataan bahwa mereka memiliki keluhan rasa sakit pada badan. Ini wajar terjadi diduga karena mayoritas adalah nelayan yang pola kerjanya berbeda dengan pekerjaan lain.

7). Visioner

Visi atau orientasi kemasa depan akan mempengaruhi kualitas etos kerja seseorang. Mengenai visi kedepan yang dimiliki masyarakat pesisir pantai Cituis akan digambarkan dalam tebel berikut ini.

Table 12. Visioner

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Bercita-cita untuk naik haji. 180 104 10 0 294 2. Bercita-cita untuk membeli mobil. 170 96 18 0 284 3. Keinginan untuk menggali potensi

atau belajar lebih banyak lagi.

60 212 2 0 274 4. Keinginan membeli motor dalam

waktu dekat.

125 100 30 1 256 5. Bercita-cita untuk menyekolahkan

anak hingga keperguruan tinggi.

95 108 42 0 245 6. Membangun rumah dalam waktu

dekat.

120 64 52 1 237

Dari table visioner dapat diketahui bahwa pernyataan dengan skor tertinggi yaitu 281 mengenai cita-cita responden untuk naik haji. Pernyataan ini memiliki skor tertinggi diduga karena mayoritas masyarakat beragama Islam (seperti yang disajikan dalam table 3). Manusia bukan entitas homogen, melainkan suatu realitas heterogen yang tidak jarang merupakan carut-marut yang tak teratur. Menurut Hanna Djumhana Bastaman (seorang psikolog yang serius mengkaji keterkaitan psikologi dengan Islam) cirri manusia antara lain, ia merupakan kesatuan dari empat dimensi, yakni: fisik-biologis, mental-psikis,

sosio-kultural, dan spiritual. Sehingga untuk memahami tingkah laku seseorang perlu dipertimbangkan perasaan, keinginan, harapan dan aspirasinya.11 Termasuk dalam hal ini keinginan dan harapannya untuk naik haji dan memiliki target jangka pendek akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan etos kerja.

Sedangkan skor terendah ada pada pernyataan mengenai keinginan mereka untuk membangun rumah dalam waktu dekat. Hal ini diduga karena posisi mereka ynag sebagai masyarakat pesisir yang bermukim diwilayah pesisir mempunyai mata pencaharian dari sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan pesisir dan laut, misalnya nelayan, pembudidaya ikan, pedagang, pengelola ikan, pemilik atau pekerja perusahaan perhubungan laut. 12 Yang tinggal diwilayah pesisir yang tidak memungkinkan mereka untuk membangun rumah seperti apa yang dibangun oleh masyarakat umum diwilayah yang berbeda.

8). Teamwork

Mampu bekerjasama dengan orang lain atau rekan kerja juga menjadi hal penting pada orang yang beretos kerja tinggi. Mengenai kemampuan masyarakat dalam bekerjasama dengan orang lain akan digambarkan pada table berikut ini.

Table 13. Teamwork

11

Dr. Ahmad Janan Asifudin, MA, Etos Kerja Islami, (Surakarta: Muhammadiyah Universitas Pers, 2004), h. 29.

12

Burhanudin Safari, dkk, Kewirausahaan Pemuda Bahari, (Jakarta: Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Republik Indonesia, 2006), h-14.

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Berusaha menjaga perasaan

teman-teman dalam pergaulan atau dunia kerja..

75 200 4 0 279 2. Menjalin hubungan baik dengan

teman-teman anda.

65 196 10 10 271 3. Bekerjasama dengan orang lain. 20 228 12 0 260

4. Senang bekerja dalam 1 team. 45 184 24 0 253 Dari table teamwork dapat diketahui bahwa skor tertinggi ada pada pernyataan bahwa mereka selalu berusaha menjaga perasaan teman-teman mereka. Sedangkan skor terendah terlihat pada pernyataan bahwa mereka senang bekeja dalam 1 team. Artinya dari table ini menggambarkan bahwa mereka tidak menyukai teman-teman mereka namun tetap berusaha menjaga perasaan mereka. Ini diduga karena mereka ingin meredam dan menghindari rasa benci. Manusia memang makhluk yang sangat kompleks. Ia memiliki rasa suka, benci, marah, gembira, sedih, berani, takut, dan lain-lain. Ia juga mempunyai kebutuhan, kemauan, cita-cita, dan angan-angan. Manusia mempunyai dorongan hidup tertentu, pikiran dan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan sikap dan pendirian. Selain itu, ia juga mempunyai lingkungan pergaulan dirumah atau tempat kerjanya. Realitas sebagaimana tersebut diatas tentu mempengaruhi dinamika kerjanya secara langsung atau tidak. Sebagai misal rasa benci yang terdapat pada seorang pekerja, ketidak cocokan terhadap atasan atau teman satu tim, keadaan seperti itu sangat potensial untuk menimbulkan dampak negatif pada semangat, konszentrasi, dan stabilitas kerja orang bersangkutan.13 Inilah yang menjadi alasan masyarakat lebih meredam rasa benci dan tetap menghargai perasaan teman-teman mereka.

9). Profesional

Profesional bisa dilihat pada pekerjaan yang ditekuni sesuai atau tidak dengan kemampuan dan minat yang dimiliki. Yang tentunya hal ini akan

13

Ahmad Janan Asifudin, Etos Kerja Islami, (Surakarta: Muhammadiyah Universitas Pers, 2004), h. 41-42.

mempengaruhi orang dalam pembentukan etos kerjanya. Mengenai Profesionalitas yang dimiliki masyarakat pesisir pantai Cituis akan digambarkan dalam table berikut ini.

Table 14. Profesinoal

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak lagi.

40 224 6 0 270 2. Cocok dengan pekerjaan yang

ditekuni saat ini.

30 228 8 0 266

3.

Memiliki keahlian dibidang pekerjaan yang ditekuni saat ini.

35 220 10 0 265

4. Minat dengan pekerjaan yang ditekuni saat ini.

20 108 48 0 176

Dari table professional diketahui bahwa skor tertinggi ada pada pernyataan mengenai keinginan mereka untuk belajar lebih banyak lagi. Hal ini diduga karena mayoritas dari mereka adalah nelayan tradisional yang memanfaatkan sumber daya perikanan dengan peralatan tangkap tradisional, modal usaha yang kecil, dan organisasi penangkapan yang relative sederhana.14 Yang menjadikan mereka mengalami keterbatasan dan mengakibatkan timbulnya keinginan untuk belajar lebih banyak lagi.

Sedangkan skor terendah ada pada pernyataan minat mereka terhadap pekerjaan yang mereka tekuni saat ini. Skor terendah dengan jumlah 176 menyatakan bahwa kebanyakan dari mereka sebelumnya tidak berminat menjadi nelayan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi ketekunan mereka dalam bekerja. Sebaliknya rasa suka pada pekerjaan, kehidupan keluarga yang harmonis, keadaan

14

Rr. Suhartini, A. Halim, Model-model Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta:Pustaka Pesantren, 2005), h.31.

sosio cultural, social ekonomi dan kesehatan yang baik, akan sangat mendukung kegairahan dan aktivitas kerja. Orang yang bekerja sesuai dengan bidang dan cita-cita dibandingkan dengan orang yang bekerja diluar bidang dan kehendak mereka, niscaya tidak sama dalam antusias dan ketekunan kerja masing-masing.15

10). Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan

Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan akan mempengaruhi semangat dan kerja keras dalam bekerja. Tabel selanjutnya akan menggambarkan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan masing-masing masyarakat.

Table 15.

Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan

No. Pernyataan SS S TS STS SKOR

1. Jumlah anggota keluarga yang

menjadi tanggungan. 120 104 20 7 251 2. Jumlah anak yang dimiliki 115 104 22 7 241

Dari table yang menunjukan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan dapat diketahui bahwa skor tertinggi ada pada pernyataan mengenai banyaknya jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan. 74,6% dari mereka memiliki 1-4 orang anggota keluarga yang menjadi tanggungan dan sisanya sebanyak 25,4% memiliki tanggungan lebih dari 5 orang. Dan bila dilihat pada table 6 bisa diketahui bahwa mayoritas masyarakat selalu bekerja keras. Ini berarti sesuai dengan pernyataan pada table 15 juga bahwa jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan akan mempengaruhi semangat dan kerja keras dalam bekerja.

15

Ahmad Janan Asifudin, Etos Kerja Islami, (Surakarta: Muhammadiyah Universitas Pers, 2004), h. 41-42.

Dokumen terkait