• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

E. EVA dan Penyesuaian Akuntansi

Untuk memperbaiki praktek pelaporan keuangan standar yang dianggap

tidak memadai, beberapa pengguna dari nilai tambah ekonomis menyesuaikan laba yang disiapkan digunakan dibawah prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (Generally Accepted Accountimg Principles-GAAP) dengan harapan penyesuaian tersebut akan menghasilkan angka-angka EVA yang lebih dapat diandalkan. Tujuan umum adalah memperbaiki biasa atau pemutarbalikan yang timbul karena kecenderungan dari manajer untuk mempermainkan angka-angka akuntansi atau kekurangan dalam model GAAP, seperti kegagalan untuk melaporkan dengan benar investasi dalam model intelektual.

Menurut Young dan O’Byrne (2001:188) penyesuaian akuntansi EVA dirancang terutama untuk :

1. Mengubah biaya dalam GAAP yang mewajibkan akuntansi “upaya keberhasilan” dan mengeluarkan biaya R&D

2. Membuat akuntansi pengembalian atas modal suatu wakil lebih baik bagi tingkat pengembalian ekonomis, internal dengan mengganti “sinking fund” dan penyusutan ekonomis untuk amortisasi dan penyusutan dengan metode garis lurus. Mengakui biaya tunai periode mendatang pada suatu basis nilai

sekarang (misalnya biaya pajak yang ditangguhkan, biaya piutang ragu-ragu, dan biaya jaminan)

3. Meningkatkan akuntabilitas untuk dana pemegang saham dengan menghapuskan pencadangan dari akuntansi bunga, mengakui utang diluar neraca, mengakui opsi saham sebagai suatu biaya bisnis.

4. Membatasi kemampuan manajemen untuk mengelola pendapatan dengan menghapuskan penumpukan (accrual) untuk piutang ragu-ragu dan jaminan. 5. Menghapuskan beban tunai seperti amortisasi goodwill, biaya pajak yang

ditangguhkan.

6. Membuat EVA sekarang sebagai suatu pengukuran dari nilai pasar dengan mengkapitalisasi restrukturisasi dan beban khusus lainnya, mengeluarkan pendapatan dan aktiva non-operasi serta mengkapitalisasi bagian dari beban modal.

Peneliti dalam menghitung EVA yang akurat, perlu dilakukan penyesuaian (adjustments) terhadap nilai buku akuntansi (accounting book value) menjadi nilai buku ekonomis (economic book value). Dalam menghitung rate of return, equity

equivalents ditambah ke invested capital dan peningkatan dalam equity equivalent (perubahan dari periode ke periode) diperhitungkan pada NOPAT .

Menurut Tunggal (2001:8) kriteria umum penyesuaian akuntansi atau

1. Nilainya cukup material

2. Manajemen dapat mempengaruhi hasil dari akun yang dilakukan equity

equivalent adjusments

3. Informasi yang diperlukan untuk melakukan equity equivalent

adjustment tersedia (dalam catatan laporan keuangan atau notes to financial statements)

4. Para profesional non keuangan dapat mengerti equity equivalent

adjustment dilakukan.

Bennet Stewart III memberikan suatu daftar equity equivalents sebagai berikut (1991:112) :

Add to Capital :

Equity Equivalents Equivalents

Deferred tax reserve Reserve lifo

Cummulative goodwill amortization

Add to NOPAT

Increase investasi Equity Increase in deferred tax

Increase investasi lifo Goodwill amortization

Unrecorded goodwill (Net) capitalized intangibles

Full-cost reserve

Cummulative unusual loss (Gain) AT Other reserved, such as

Bad debt reserve

Inventory obsolescence reserve Warranty reserve

Deffered income reserve

Increase in (net) capitalized intangibles

Increase ini full-cost reserve Unusual loss (gain) AT Increase in other reserved

Beberapa penyesuaian akuntansi yang penting dalam EVA adalah :

a. Pajak tangguhan (Deffered tax) Pajak tangguhan (deffered tax) timbul dalam akuntansi pajak penghasilan

karena terdapat “future tax effects” yang timbul sebagai akibat adanya perbedaan temporer (temporer differences) antara accounting base dengan

tax base, yaitu perbedaan dalam pengakuan transaksi dan peristiwa yang

telah diakui dalam laporan keuangan dan SPT seperti penyusutan aktiva tetap dan kerugian fiskal. Pengakuan “future tax effects” dilakukan dengan mengakui adanya aktiva pajak tangguhan (deffered tax asset) dan kewajiban pajak tangguhan (deffered tax liability). Menurut Tunggal (2001:10) ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam penyesuaian pajak tangguhan yaitu :

1) Pajak penghasilan periode berjalan (income tax-current) adalah “ pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba bersih komersial setelah ditambah atau dikurangi beda tetap (permanent difference) dan beda waktu (timing difference) antara pelaporan komersial dan fiskal”.

2) Pajak penghasilan ditangguhkan (income tax-deffered) adalah “pajak penghasilan terhutang untuk periode mendatang yang dihitung bedasarkan beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal”.

3) Aktiva pajak tangguhan tangguhan (deffered tax-asset) adalah “jumlah pajak penghasilan terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian”.

4) Kewajiban pajak tangguhan (deffered tax liabilities) adalah “jumlah pajak penghasilan terhutang untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak"

Menurut Tunggal (2001:10) dalam perhitungan EVA, pengaruh deffered

tax investor harus dieliminasi dengan alasan deferred tax bukan biaya yang

bersifat tunai (cash cost) sehingga perlu dilakukan adjusment dalam menghitung

invested capital dan NOPAT sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penyesuaian Deferred Tax

Capital : NOPAT :

(+) Deferred tax liabnility balance

(net)

(+) Increase investasi current deferred

tax

(-) Deferred tax asset balance (net) (-) Decrease investasi current

deferred tax

Sumber : Tunggal, Economic Value Added/EVA Teori, soal dan kasus, 2001

b. Riset dan pengembangan (Riset and Development / R&D)

Termasuk dalam kategori intangible assets, antara lain : R&D cost, brand

names cost (design &cost, promotion), new product & technology cost, customer loyalty cost yang diperkirakan mempunyai “future benefit” dan

dianggap sebagai “economic asset”.

Menurut Tunggal (2001:12) jika biaya intangible assets tersebut telah dibayarkan sebagai period expenses, maka diperlukan adjustments dengan cara dikapitalisasi kembali sebagi equity equivalents dan menambah

invested capital, lalu diamortisasi selama periode tertentu. Biaya intangible assets yang telah dibiayakan tahun berjalan harus ditambahkan kembali ke

c. Goodwill.

Goodwill terjadi apabila suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain

dengan harga diatas fair market value atas aktiva dan utangnya. Sama seperti intangible assets, goodwill dianggap sebagai investasi yang tidak dapat diamortisasi karena bukan merupakan cash cost, sehingga menurut Tunggal (2001:13) dalam menghitung EVA perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut :

1. Invested capital ditambah dengan cumulative goodwill amortization 2. NOPAT ditambah dengan nilai amortisasi berjalan.

d. Reserve

Reserve merupakan equity equivalent yang berpengaruh terhadap NOPAT dan invested capital. Termasuk dalam kategori reserve, antara lain

allowance for bad debts, allowance for bad stocks, warranty provisions and deferreed income reserve. Menurut Tunggal (2001:14) dalam menghitung EVA other reserves tidak diakui sebagai unsur yang mempengaruhi accounting profit karena sifatnya yang hanya cadangan dan tidak ada unsur

“cash outflows” dan hanya biaya penghapusan yang benar-benar terjadi yang diakui sebagai unsur yang mempengaruhi accounting profit sehingga cadangan (reserve) digunakan neraca (sheet) merupakan equity equivalent yang menambah invested capital dan kenaikan cadangan (saldo akhir-saldo awal) menambah NOPAT.

e. Biaya restrukturisasi (Restructuring charge)

Termasuk dalam kategori restructuring charge antara lain: biaya-biaya untuk penutupan/likuidasi suatu unit perusahaan. Perlakuan akuntansi untuk

biaya ini adalah membebankan seluruh biaya penutupan unit perusahaan (the

cost if shutting down a plant) sebagai biaya dalam laporan laba rugi.

Menurut Tunggal (2001:15) dalam menghitung EVA, unusual loss (gain)

affter tax tersebut harus dikapitalisasi karena diasumsikan sebagai suatu

bagian dari biaya untuk mempertahankan perusahaan secara keseluruhan.

Restructuring charge merupakan investasi yang diperlukan untuk

keberhasilan usaha yang akan datang. f. Akuntansi upaya berhasil

Akuntansi upaya berhasil (successful efforts accountants) adalah berdasarkan gagasan bahwa neraca seharusnya hanya memasukkan investasi yang berhasil, dan upaya yang tidak berhasil seharusnya dihapuskan. Logika dari pendekatan ini adalah bahwa aktiva seharusnya merupakan nilai mendatang bagi perusahaan. Jika nilai aktiva melemah dengan berarti, dan demikian pula kemampuan perusahaan untuk mengambil manfaat ekonomis darinya, aktiva tersebut seharusnya dicatat atau jika tidak bernilai dihilangkan sepenuhnya dari neraca.

g. Penyusutan sinking-Fund

Menurut Young dan O’Byrne (2001:208) “Penyusutan sinking-Fund adalah penyusutan dengan membuat pengembalian atas modal yang diinvestasikan konstan dan sama dengan tingkat pengembalian ekonomis atau internal”. h. Sewa guna operasi

Menurut Young dan O’Byrne (2001:22 5), sebuah sewa guna operasi (operating lease) adalah “bentuk dari peminjaman yang dijamin”, tetapi untuk tujuan akuntansi, pembayaran sewa guna usaha diperlukan sebagai

biaya penyewaan, sementara aktiva yang bersangkutan dan untuk tidak muncul pada pada neraca. Perlakuan ini menyatakan modal yang diinvestasikan kurang dari sebenarnya, sewa guna usaha sebenarnya adalah sebuah utang. NOPAT juga dinyatakan kurang dari sebenarnya karena suatu bagian dari pembayaran sewa guna memasukkan biaya bunga tidak langsung dari sewa guna tersebut, yang seharusnya dikelompokkan sebagai biaya bunga dan tidak termasuk dalam laba operasi. Suatu penyesuaian dibuat dengan menambahkan kepada modal yang diinvestasikan nilai sekarang dari pembayaran sewa mendatang pada tanggal neraca, didiskontokan pada tingkat peminjaman perusahaan tersebut. Penyesuaian EVA untuk biaya bunga dihitung dengan mengalikan nilai yang dikapitalisasi dari sewa guna dengan tingkat pinjaman. Jumlah ini ditambahkan kepada NOPAT. Perlindungan pajak atas bunga ini kemudian harus dikurangkan dari NOPAT.

Dokumen terkait