• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DATA DAN EVALUASI

A. Analisa Data

Seiring Kota Medan yang terus berkembang dan mengarah pada Kota Metropolitan, di Kota ini juga banyak tersedia tempat-tempat hotel yang menyediakan berbagai jenis makanan dan juga minuman yang terus berkembang dan bertambah. Hal ini akan menjadi pajak restoran sebagai salah satu sumber penerimaan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan yang sangat potensial. Dengan demikian pajak hotel merupakan sumber keuangan yang dapat terus digali demi memenuhi pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah kota medan. Berdasarkan pengenaan pajak tersebut tergantung dari maju tidaknya usaha hotel yang dikelola. Sistem pemungutan pajak yaitu :

1. Official Assessment System

Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada ditangan para aparatur perpajakan. Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak

banyak tergantung pada aparatur perpajakan (peranan dominan ada pada aparatur perpajakan).

2. Self Assessment System

Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajaknya yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada di tangan wajib pajak. Wajib pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami undang-undang perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak.Oleh karena itu, wajib pajak diberi kepercayaan untuk :

a. Menghitung sendiri pajak yang terutang; b. Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang; c. Membayar sendiri jumlah pajak yang terutang; d. Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang;

e. Mempertanggung jawabkan pajak yang terutang.

Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada wajib pajak sendiri (peranan dominan ada pada wajib pajak).

3. With holding System

Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang

berlaku. Penunjukan pihak ketiga ini dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan, keputusan Presiden dan peraturan lainnya untuk memotong dan memungut pajak, menyetor dan mempertanggungjawabkan melalui sarana perpajakan yang tersedia.

Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk (Resmi, 2007 : 11).

Berukut ini adalah tabel Target dan Realisasi Pajak Hotel pada 4 (lima) tahun terkhir yaitu dari tahun 2009-2012 :

Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun Anggaran 2009

Masa Pajak Target APBD Realisasi %

Tahun 2009 29.477.995.000,00 32.248.881.972,00 109

Data : Dinas Pendapatan Kota Medan

Dari tabel di atas realisasi pajak hotel sebesar Rp.32.248.972,00 telah terdapatpeningkatan dari target yang ditentukan Rp. 29.477.995.000,00 peningkatannya sebesar 109% dari jumlah target yang telah ditentukan yaitu :

Jumlah Realisasi – Target

= Rp. 32.248.881.972,00 –Rp. 29.477.995.000,00 =Rp. 2.770.886.972,00

Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun Anggaran 2010

Masa Pajak Target APBD Realisasi %

Tahun 2010 46.472.842.000,00 41.803.017.281,76 90,04

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sebesar Rp. 41.803.017,76 belum mencapai dari target yang diperkirakan yaituRp. 46.472.842.000,00 dengan persentase 90,04%

Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun Anggaran 2011

\

Masa Pajak Target APBD Realisasi %

Tahun 2011 66.903.789.500,00 54.668.966.646,09 81,71

Data : Dinas Pendapatan Kota Medan

Dari tabel diatas maka realisasi pajak hotel sebesar Rp. 54.668.966.646,09 belum mencapai dari target yang di perkirakan yaitu Rp. 66.903.789.500,00 dengan persentase 81,71%.

Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun Anggaran 2012

Masa Pajak Target APBD Realisasi %

Tahun 2011 81.000.000.000,00 66.574.093.185,86 79,72

Data : Dinas Pendapatan Kota Medan

Dari tabel diatas maka realisasi pajak hotel sebesar Rp. 66.574.093.185,85 belum mencapai dari target yang di perkirakan yaitu Rp 81.000.000.000,00 dengan persentase 79,72%.

Dari data di atas dapat kita lihat terjadinya penurunan pendapatan pajak hotel pada tahun 2009-2012. Dalam mencapai target dan realisasi ini banyak kendala ataupun hambatan yang dihadapi, baik hambatan internal maupun hambatan eksternal. Target dan realisasi tercapai dapat dilakukan karena

banyak objek-objek pajak baru yang diperkirakan akan dapat menjadi sumber pendapatan pajak hotel.

Hambatan internal itu dapat berupa kendala administratif serta kurangnya kesiapan sumber daya manusia. Sedangkan hambatan eksternal dapat berupa hambatan yang dihadapi langsung dilapangan.

B. Evaluasi

1. Kendala dan Hambatan Dalam Pendataan Pajak Hotel

a. Wajib pajak belum melaksanakan pembayaran sesuai dengan SKPD

yang telah diterbitkan (menunggak pembayaran).

b. Pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak tidak sesuai dengan

nilai yang tercantum dalam SKPD.

c. Terdapat beberapa wajib pajak yang menutup usahanya.

d. Masih terdapat wajib pajak yang belummenyampaikan SPTPD.

e. Wajib pajak belum sepenuhnya melaporkan dan membayar pajak

sesuai dengan yang dikutip dari subjek pajak.

f. Masih terdapat wajib pajak yang belum membayar pajak yang

sesuai dengan yang dilaporkan (tunggakan pajak).

g. Kurangnya kesadaran wajib pajak untuk mendaftarkan hotel/rumah

makan yang baru.

h. Masih banyak wajib pajak yang tidak memahami tentang pentingnya

2. Upaya-upaya yang dilakukan Dalam Peningkatan Penerimaan Pajak Hotel

Agar penerimaan pajak restoran dapat mencapai target yang ditentukan maka diperlukan langkah-langkah atau upaya-upaya yang diperlukan demi peningkatan penerimaan pajak hotel tersebut. Upaya-upaya tersebut adalah :

a. Melaksanakan pendataan ulang terhadap potensi atau omzet wajib

pajak, dengan melaksanakan penjagaan.

b. Melakukan penagihan langsung kepada wajib pajak.

c. Melaksanakan upaya pendekatan secara persuasip kepada wajib

pajak yang melaksanakan pembayaran tidak sesuai dengan nilai yang tercantum dalam SKPD.

d. Melaksanakan pendataan dan pendaftaran terhadap wajib pajak

baru.

e. Mengarahkan dan meningkatkan kinerja petugas lapangan untuk

dapat bekerja optimal melalui rapat evaluasi.

f. Menyampaikan surat teguran pada wajib pajak yang belum

menyampaikan SPTPD.

g. Mengembalikan SPTPD yang belum sepenuhnya menggambarkan

potensi/omzet yang sebenarnya.

h. Melaksanakan penagihan langsung kepada wajib pajak yang belum

i. Melaksanakan pemeriksaan langsung terhadap wajib pajak. j. Melaksanakan pendataan dan pendaftaran bagi wajib pajak.

k. Membentuk Tim UPT (Unit Pelayanan teknis) di setiap wilayah

kecamatan.

l. Mensosialisasikan Peraturan Daerah pajak hotel kepada seluruh

wajib pajak.

m. Melakukan Verifikasi setiap 3 (tiga) bulan sekali.

n. Mengadakan pertemuan dengan Wajib Pajak yang Potensial.

3. Ketentuan Pidana Pajak Hotel

Ketentuan Pidana Pajak Hotel ini diatur pada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tentang Pajak Hotel, pada BAB XIV yaitu : Pasal 33

a. Wajib pajak yang karena kealpaanya tidak menyampaikan SPTPD

atau mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkjap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

b. Wajib pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau

mengisi dengan tidak benar atau dengan tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan

keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

Pasal 34

Tindak pidana dibidang perpajakan daerah tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak atau berakhirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak hotel adalah sebagai berikut :

a. Kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya.

b. Tersedianya peraturan daerah tentang pajak daerah.

c. Tidak sesuainya pembayarannya pajak yang sudah ditetapkaan

BAB V

Dokumen terkait