• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Capaian Kinerja Per-tujuan

Sasaran 1 : Meningkatnya Pendapatan dan Kesejahteraan Petani

2. Evaluasi Capaian Kinerja Per-tujuan

Untuk pengukuran capaian kinerja per tujuan pada tahun 2011 ditetapkan kinerja tujuan Dinas Peternakan Kabupaten Bima . Oleh sebab itu pengukuran capaian kinerja tujuan dilakukan dengan menghitung rata-rata capaian kinerja sasaran yang terkait dengan tujuan tersebut. Untuk beberapa sasaran yang memungkinkan untuk menggunakan kinerja tujuan sebagaimana pada renstra 2011-2015 maka digunakan ukuran capaian kinerja tujuan dimaksud.sebagai berikut :

a. Tujuan 1 : Menggerakkan Sistem dan Usaha Agriboisnis guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani melalui pengembangan peternakan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Capaian kinerja tujuan 1 diukur dari rata-rata capaian kinerja beberapa indicator dalam sasaran pada Progam Ketahanan Pangan yaitu :

1. Bertambahnya populasi ternak

2. Bertambahnya jumlah kepemilikan ternak oleh masyarakat 3. Tersedianya lokasi pengembangan ternak

4. Terpenuhinya bantuan ternak kepada kelompok ternak yang belum mendapatkan bantuan ternak melalui redistribusi (Revolving)

5. Terselamatkannya bantuan ternak pemerintah kepada masyarakat melalui pola pengembalian pokok ternak.

6. Meningkatnya pengetahuan kelompok ternak dalam usaha peternakan. b. Tujuan 2 : Meningkatkan Produksi dan Produksitivitas Ternak Guna Menetapkan

Katahanan Pangan Masyarakat.

Capaian kinerja tujuan 2 diukur dari rata-rata capaian kinerja beberapa indicator dalam sasaran pada Progam Ketahanan Pangan yaitu :

1. Meningkatnya derajat kesehatan hewan dan masyarakat veteriner 2. Menurunnya kejadian penyakit hewan menular

3. Tersedianya obat-obatan hewan

4. Terkendalinya pemotongan betina produktif 5. Terawasinya pemotongan hewan qurban 6. Tersedianya HMT sepanjang tahun

7. Meningkatnya performan ternak melalui Inseminasi Buatan 8. Terkelolanya lahan dan sumber air

c. Tujuan 3 : Memperkokoh kelembagaan usaha tani di pedesaan guna mendukung program pemberdayaan masyarakat dan usaha agribisnis.

Capaian kinerja tujuan 3 diukur dari rata-rata capaian kinerja beberapa indicator dalam sasaran pada Progam Pengembangan Agribisnis yaitu : 1. Menurunnya tingkat penyelundupan tenak

2. Terpantaunya harga produk dan olahan hasil peternakan dengan baik 3. Terlaksananya kegiatan pendaftaran dan pengkartuan ternak

4. Tersedianya modal bagi usaha kelompok peternakan d. Tujuan 4 : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Peternakan.

Capaian kinerja tujuan 4 diukur dari rata-rata capaian kinerja beberapa indicator dalam sasaran pada Progam Peningkatan Sumber Daya Aparatur dan Masyarakat yaitu :

1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok penerima bantuan ternak

2. Meningkatnya kinerja pimpinan dan anggota puskeswan

3. Meningkatnya kinerja dan pengetahuan Pimpinan dan Anggota RPH/TPH serta jagal

4. Meningkatnya keterampilan paramedis dalam penanganan kesehatan hewan

5. Meningkatnya keterampilan tenaga Inseminasi Buatan

6. Meningkatnya pengetahuan anggota kelompok tani agribusis, BLM dan Pengolahan Hasil (P2HP)

e. Tujuan 5 : Meningkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana Peternakan.

Capaian kinerja tujuan 5 diukur dari rata-rata capaian kinerja beberapa indicator dalam sasaran pada Progam Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yaitu :

1. Tersedianya perlengkapan meubeler

2. Tersedianya alat transportasi bagi petugas peternakan 3. Tersedianya peralatan kantor

4. Tersedianya listrik untuk puskeswan 5. Tersedianya air bersih untuk puskeswan

6. Berfungsinya kembali gedung kantor peternakan yang mengalami rusak ringan/sedang dan berat

7. Meningkatnya keamanan dan kenyamanan gedung kantor Tabel 7 : Capaian Kinerja Tujuan Tahun 2012

NO CAPAIAN KINERJA TUJUAN CAPAIAN %

1 2 3

1 Rata-rata Capaian Tujuan 1 90 % 2 Rata-rata Capaian Tujuan 2 100 % 3 Rata-rata Capaian Tujuan 3 100 % 4 Rata-rata Capaian Tujuan 4 100 % 5 Rata-rata Capaian Tujuan 5 100 %

Berdasarkan tablel tujuan diatas dicapai melalui 6 (enam) Capaian kinerja tujuan maka capaiannya diukur dengan rata-rata capaian ke enam Kinerja tujuan dimaksud. Dengan capaian masing-masing sasaran 90%, 100%, 100%, 100%, 100% dan 10% maka rata rata capaian adalah 86 %. Dengan demikian capaian kinerja tujuan sebesar 86%.

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PER-SASARAN TAHUN 2012 1. Analisis Capaian Kinerja Per-Sasaran

a. Sasaran 1 : Meningkatnya Pendapatan dan Kesejahteraan Petani.

Tercapainya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani ternak tidak lepas dari uapaya Dinas Peternakan Kabupaten Bima dalam melakukan berbagai kegiatan yaitu : Pemberian bantuan ternak. Pemberian bantuan ternak kepada masyarakat ini dilakukan dengan pola bergulir (revolving) dimana setiap anggota kelompok wajib mengembalikan pokok induk yang diterima sampai dengan 3 tahun, hal ini dimaksudkan agar anggota kelompok dapat mempertanggungjawabkan kelangsungan dan keberhasilan pemeliharaan ternaknya sehingga dengan sendirinya mereka dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Hasil revolving tersebut akan diberikan kepada kelompok ternak yang belum mendapatkan bantuan ternak. Dari hasil redistribusi yang telah dilakukan hanya sekitar 50% yang mampu dilakukan revolving hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat dan masih tingginya tingkat kematian ternak yang disebabkan oleh pola pemeliharaan ternak yang masih bersifat tradisional disamping karena disebabkan oleh bencana alam dan kejadian penyakit.

Disamping memberikan bantuan ternak kepada masyarakat, guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Dinas Peternakan berupaya meningkatkan derajat kesehatan ternak dan masyarakat veteriner dengan melakukan pemantaun, pengamatan, pemberantasan terhadap penyakit hewan menular dan yang berkembang di wilayah Kabupaten Bima, melakukan vaksinasi dan pengobatan guna mencegah timbulnya penyakit hewan menular. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kualitas sekaligus kuantitas ternak di wilayah Kabupaten Bima sehingga produksi dan produktivitas ternak dapat meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

Meningkatnya kualitas performa sapi Bali karena Dinas Peternakan telah melakukan kegiatan Intensifikasi Ternak melalui Inseminasi Buatan (IB). Upaya ini dilakukan guna meningkatkan produktivitas sapi Bali sehingga diperoleh kualitas sapi yang baik untuk menggantikan sapi-sapi lainnya yang kualitasnya semakin menurun yang diakibatkan pengeluaran ternak yang berlebihan guna memenuhi kebutuhan daging di Indonesia. Dengan itu pula, harga jual ternak juga akan ikut meningkat menyusul adanya perbaikan kualitas ternak yang akan diikuti oleh meningkatnya penghasilan petani ternak.

Upaya lain yang dilakukan Dinas Peternakan Kabupaten Bima guna membantu meningkatkan produktivitas ternak dan kesejahteraan masyarakat yaitu melalui kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) melalui Pembuatan Jalan Produksi, Kebun Hijauan Makanan Ternak, Embung, Sumur Dangkal dan Sumur Dalam. Usaha-usaha peternakan sangat didukung oleh adanya sarana PLA yang memadai. Daya dukung sarana PLA ini akan memudahkan peternak dalam meningkatkan usaha peternakan dan memudahkan akses bagi petani ternak untuk memasarkan hasil-hasil peternakan.

Meningkatnya kinerja kelompok tani agribisnis juga merupakan upaya Dinas Peternakan Kabupaten Bima yang dilakukannya melalui program Pembinaan Kelompok Tani

Agribisnis. Upaya ini diharapkan bisa memacu masyarakat lainnya untuk terlibat dalam usaha kelompok tani agribisnis terutama di bidang peternakan.

b. Sasaran 2 : Meningkatnya daya beli dan konsumsi masyarakat terhadap protein hewani (telur, daging dan produk olahan lainnya) minimal 2% pertahun.

Meningkatnya pemanfaatan Rumah Potong Hewan (RPH) dan PAD dari sector peternakan tidak lepas dari kesadaran masyarakat terlebih lagi pelaku peternakan serta upaya dinas Peternakan Kabupaten Bima dalam memfokuskan kegiatan pemotongan di dalam RPH. Ini dilakukan agar terjaga higienitas daging yang dipotong sehingga mempengaruhi daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat akan daging. Dengan higienitas daging yang cukup baik, dipastikan akan mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap daging yang dipotong.

Untuk mengetahui meningkatnya konsumsi daging, telur dan susu, Dinas Peternakan Kabupaten Bima tetap melakukan survey pasar akan daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat. Untuk itu, Dinas Peternakan tetap berupaya untuk mendorong dan mendukung petani ternak dalam meningkatkan produksi daging, telur dan susu setiap tahun. Tahun 2011 terjadi peningkatan konsumsi daging sebanyak 5% dari tahun 2010.

c. Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas ternak di Kabupaten Bima.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas ternak di Kabupaten Bima, tidak lepas dari upaya Dinas Peternakan dalam meningkatkan derajat kesehatan ternak dan masyarakat veteriner dengan melakukan pemantaun, pengamatan, pemberantasan terhadap penyakit hewan menular dan yang berkembang di wilayah Kabupaten Bima, melakukan vaksinasi dan pengobatan guna mencegah timbulnya penyakit hewan menular. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kualitas sekaligus kuantitas ternak di wilayah Kabupaten Bima sehingga produksi dan produktivitas ternak dapat meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan protein hewani.

Disamping itu, Dinas Peternakan Kabupaten Bima berupaya melakukan intensifikasi ternak melalui Inseminasi Buatan (IB) dengan meningkatkan jumlah akseptor IB setiap tahun. Dengan semakin intensifnya pelaksanaan IB, maka kualitas dan kuantitas ternak akan ikut meningkat. Kualitas ternak hasil IB akan jauh lebih bagus dari ternak hasil perkawinan alam. Karena ternak hasil IB merupakan keturunan dari pejantan unggul yang terpilih yang memiliki recording yang jelas jika dibandingkan dengan kualitas ternak dari hasil kawin alam. Begitu juga halnya dengan kuantitasnya akan lebih cepat meningkat ketimbang perkawinan alam karena perkawinan yang dilakukan melalui IB akan terpantau jelas karena dilakukan di dalam kandang. Sementara melalui perkawinan alam sangat sulit dipantau karena tidak sangat sulit dideteksi karena setelah perkawinan terjadi tak pernah dipantau.

Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) merupakan salah satu upaya Dinas Peternakan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak di Kabupaten Bima. Keberadaan Kebun Hijauan Makanan Ternak adalah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak, karena pakan yang melimpah akan memacu percepatan peningkatan bobot badan ternak yang berpengaruh pada tingkat reproduksi ternak. Keberadaan embung dan sumur dangkal akan membantu meningkatkan daya dukung dan keberadaan kebun HMT. Sementara pembukaan jalan produksi akan

g. Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas sumber daya lahan yang kurang produktif menjadi lebih produktif melalui pengelolaan lahan dan air guna menunjang produksi peternakan.

Meningkatnya kualitas sumber daya lahan yang kurang produktif menjadi lebih produktif karena Dinas Peternakan Kabupaten Bima telah melakukan upaya pengelolaan lahan dan air dengan Pembuatan embung, sumur dangkal dan sumur dalam merupakan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki lahan yang kritis yang tidak memiliki sumber air untuk dilakukan usaha peternakan. Begitu juga halnya dengan pembuatan jalan produksi. Dengan adanya pembuatan jalan produksi, lokasi lahan yang kurang produktif yang jauh dari pemukiman penduduk bisa dijangkau dan digunakan untuk usaha peternakan seperti halnya dengan menjadikannya sebagai kebuh HMT yang akan menyuplay pakan ternak yang berkualitas guna menunjang produksi peternakan.

h. Sasaran 5 : Meningkatnya pangsa pasar produk peternakan baik dalam bentuk ternak hidup maupun produk olahannya

Meningkatnya pangsa pasar produk peternakan baik dalam bentuk ternak hidup maupun produk olahannya karena Dinas Peternakan Kabupaten Bima telah melakukan upaya-upaya seperti :

Upaya untuk meningkatan pangsa pasar produk peternakan di Kabupaten Bima dilakukan Dinas Peternakan melalui pengawasan dan penertiban lalu lintas ternak dari dan ke Kabupaten Bima. Pengawasan dilakukan pada wilayah-wilayah rawan yang dilintasi ternak baik itu ternak yang dipasok ke Kabupaten Bima maupun yang akan dibawa ke luar dari Kabupaten Bima. Selain itu, dilakukan juga pembinaan kelompok tani agribisnis demi meningkatkan kinerja kelompok tani agribisnis sehingga tercipta kelompok tani yang memiliki semangat untuk memajukan usaha yang kemudian memasarkan produknya dengan baik dan berkualitas.

Memonitoring harga produk peternakan merupakan upaya lain yang dilakukan Dinas terkait dalam meningkatkan pangsa pasar produk peternakan. Dengan tersedianya data tentang harga komoditas peternakan, Dinas Peternakan bisa berperan dalam menstabilkan harga jual ternak dari peternak.

i. Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana peternakan

Menngkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana peternakan tidak lepas dari upaya Dinas Peternakan Kabupaten Bima melakukan merehabilitasi kantor UPTD Peternakan, rumah dinas dokter hewan, menyediakan peralatan kantor, menyediakan sarana transportasi roda dua, fasilitas listrik dan air bersih merupakan upaya Dinas Peternakan Kabupaten Bima dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana peternakan. Dengan upaya ini, diharapkan akan mempercepat proses pelayanan terhadap masyarakat.

Dokumen terkait