• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI Keberhasilan dari penerapan kurikulum KKNI dapat diukur melalui proses evaluas

yang meliputi masukan, proses, dan luaran pembelajaran yang dilakukan.Penerapan kurikulum dikatakan baik apabila seluruh unsur tersebut telah dilaksanakan secara baik dan memenuhi prinsip efektif dan efisien.

Evaluasi capaian pembelajaran dilaksanakan terhadap masing-masing matakuliah dalam bentuk capaian pembelajaran matakuliah serta terhadap kesemua matakuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa sampai dinyatakan lulus sebagai sarjana statstika dalam bentuk capaian pembelajaran program studi.

5.1 Evaluasi Capaian Pembelajaran Matakuliah 5.1.1. Evaluasi Masukan Pembelajaran

Evaluasi masukan pembelajaran meliputi evaluasi terhadap mahasiswa sebagai peserta didik, prasarana dan sarana pembelajaran, serta dosen sebagai fasilitator pembelajaran.

Evaluasi terhadap mahasiswa yang mengambil setiap matakuliah dilakukan dalam bentuk pre-test atau sejenisnya yang dilakukan pada awal perkuliahan guna mengukur kemampuan awal mahasiswa sebelum mengikuti suatu matakuliah sebagaibahan pertimbangan dosen menyusun dan mengajarkan materi kuliah serta menentukan strategi pembelajaran pada setiap pertemuan.Selain itu evaluasi terhadap mahasiswa juga dilakukan oleh dosen wali untuk mengetahui kesesuaian beban tugas mahasiswa yang menjadi bimbingannya disesuaikan dengan indeks prestasi sebelumnya.

Evaluasi prasarana dan sarana perkuliahan dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan ketercukupannya dalam mendukung kelancaran proses perkuliahan.Evaluasi ini dilakukan oleh Biro Administrasi Umum (terkait dengan ketersediaan, kebersihan, kenyamanan ruang dan prasaranan kuliah), Biro Administrasi Akademik (terkait dengan sarana perkuliahan, penjadwalan, dan pengaturannya), dan UPT Perpustakaan (terkait dengan ketersediaan dan ketercukupan bahan pustaka) dalam bentuk pengisian kuesioner oleh mahasiswa pada setiap akhir semester.

Evaluasi terhadap dosen dilakukan guna mengetahui beban mengajar dari masing- masing dosen serta kesesuaian kompetensi dosen dengan matakuliah yang diajarkan.Evaluasi ini dilakukan oleh masing-masing jurusan dan BAA di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Akademik pada setiap awal semester.

55 5.1.2. Evaluasi Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan faktor terpenting yang menentukan keberhasilan dalam penerapan kurikulum karena melalui proses pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat memiliki kompetensi utama, pendukung, maupun tambahan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dibutuhkan oleh sarjana statistika. Evaluasi proses pembelajaran meliputi evaluasi tentang pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran.

Evaluasi pelaksanaan pembelajaran meliputi pengaturan jadwal perkuliahan dan praktikum sehingga terjadi keseimbangan beban tugas dosen dan mahasiswa serta penggunaan media pembelajaran dalam bentuk pembelajaran konvensional secara klasikal, praktikum/praktek, atau dalam bentuk blended learning atau e-learning. Dalam evaluasi ini jurusan memonitor kehadiran dosen mengajar serta kehadiran mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan guna menjamin terselesaikannya materi pembelajaran sesuai silabus dan rancangan pembelajarannya.

Evaluasi pengelolaan pembelajaran meliputi pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajarannya sehingga memberikan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien.Evaluasi ini dilakukan oleh jurusan serta oleh mahasiswa dalam bentuk pengisian kuesioner.

5.1.3. Evaluasi Luaran Pembelajaran

Proses evaluasi yang terakhir adalah evaluasi luaran/hasil pembelajaran yang dilakukan untuk mengukur capaian pembelajaran setiap mahasiswa sebagai bahan untuk membuat assessment guna memutuskan tingkat kualitas yang telah dicapainya. Capaian pembelajaran mahasiswa yang diukur meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang harus dikuasai mahasiswa berdasarkan capaian pembelajaran minimal untuk masing- masing matakuliah yang telah ditetapkan dalam rancangan pembelajarannya.

Evaluasi hasil pembelajaran bergantung pada sifat dari matakuliah, yakni matakuliah teori, matakuliah teori yang disertai praktikum, dan matakuliah non-teori.

a. Evaluasi luaran matakuliah teori

Komponen evaluasi luaran matakuliah teori terdiri atas presensi, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Presensi merupakan salah satu bentuk evaluasi ranah afektif yang memiliki bobot 10%. Seorang mahasiswa yang presensi kuliahnya kurang dari yang dipersyaratkan tidak diijinkan untuk mengikuti ujian akhir. Evaluasi dalam bentuk tugas mandiri dan kelompok yang sekurang-kurangnya diberikan empat kali memiliki bobot 40% merupakan evaluasi yang ditekankan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Evaluasi dalam bentuk ujian tengah (UTS) dan akhir semester (UAS) yang memiliki bobot 50% disusun dalam bentuk tes tertulis yang terutama

56 mengukur kompetensi ranah kognitif mulai aras pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Evaluasi luaran matakuliah teori yang disertai praktikum.

Pada dasarnya komponen Evaluasi luaran matakuliah teori yang dilengkapi praktikum sama dengan komponen evaluasi matakuliah teori, yaitu untuk kehadiran 10% dan UAS dan UTS 50%. Namun nilai untuk penugasan 15% dan praktikum 25%.

c. Evaluasi luaran matakuliah non-teori

Evaluasi luaran matakuliah non-teori disesuaikan dengan bentuk matakuliah tersebut. Komponen evaluasi Matakuliah KKN, Kerja praktek, dan PKPI meliputi penilaian terhadap kegiatan di lapangan, presentasi hasil, serta penyusunan laporannya dengan bobot untuk masing-masing komponen disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan untuk setiap jenis matakuliah non-teori.

Dari hasil evaluasi luaran pembelajaran untuk setiap matakuliah akan diperoleh nilai akhir dalam rentang 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) yang selanjutnya dikonversi menjadi nilai angka A, A-, B+, B, B-, C+, C, C-, D+, D, dan E dengan nilai mutu berturutan adalan 4,00; 3,70; 3,30; 3,00; 2,70; 2,30; 2,00; 1,70; 1,30; 1,00; dan 0,00. Kemudian dinyatakan dalam tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1. Konversi Nilai Angka ke Nilai Huruf

Catatan : Nilai dibulatkan menggunakan atiran pembulatan, misalnya 79.1 sampai 79.4 di beri nilai 79, sedangkan 79.5 sampai 79.9 diberi nilai 80

Mahasiswa dinyatakan lulus suatu matakuliah jika memiliki nilai sekurang-kurangnya C untuk matakuliah-matakuliah tertentu (Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, Teknik Lingkungan, Manajemen Mutu, Kerja Praktek, KKN, dan Skripsi serta sekurang-kurangnya C untuk matakuliah lainnya).

No Kisaran Nilai Nilai huruf Bobot Predikat

1 80 – 100 A 4 Sangat baik 2 75 – 79 A- 3.7 Baik 3 70 – 74 B+ 3.3 Baik 4 65 – 69 B 3 Baik 5 60 – 64 B- 2.7 Cukup 6 55 – 59 C+ 2.3 Cukup 7 50 – 54 C 2 Cukup 8 45 - 49 C- 1.7 Gagal 9 40 – 44 D+ 1.3 Gagal 10 35 – 39 D 1 Gagal 11 0 - 34 E 0 Gagal

57 Mahasiswa yang memiliki nilai di bawah B diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai dengan cara mengikuti remedial jika tingkat kehadirannya memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Mahasiswa yang belum lulus atau memiliki nilai di bawah D untuk suatu matakuliah dapat mengulangi matakuliah tersebut pada semester-semester berikutnya. 5.2 Evaluasi Capaian Pembelajaran Program Studi

Capaian pembelajaran program studi perlu dilakukan ketercapaiannya pada setiap akhir pembelajaran. Perhitungan dilakukan berdasarkan tahun akademik tertentu. Untuk menentukan ketercapaian dari suatu capaian pembelajaran program studi tertentu dilakukandengan menghitung rata-rata IP (Indeks Prestasi (IP) dari mata kuliah-mata kuliah yang terkait dengan capaian pembelajaran tersebut. Tabulasi evaluasi pada suatu akhir tahun akademik dapat dicontohkan seperti:

Tabel 5.2 Tabel Evaluasi Capaian Pembelajaran Program Studi

No Capaian Pembelajaran Program Studi IPK IPK MK Pendukung Rata-rata IPK CP

MK 1 IPK MK 2 IPK MK 3 ….

1 Aspek Sikap dan Tata Nilai (ST) ST1 ST2 ST3 ST4 ST5 ST6 ST7 ST8 ST9 ST10 2 Aspek Kemampuan di Bidang Kerja (KK) KK1 KK2 KK3 3 Aspek Penguasaan Pengetahuan (PP) PP1 PP2 4 Aspek Kemampuan Manajerial (KM) KM1 KM2

Evaluasi capaian pembelajaran program studi dilakukan dalam bentuk indeks prestasi semester (IPS) dan indeks prestasi kumulatif (IPK). Indeks prestasi semester merupakan

58 rerata terbobot nilai mutu semua matakuliah dalam satu semester dengan bobot sebesar beban sks matakuliahnya.

Formulasi untuk perhitungan IPS dan IPK sebagai berikut,

=∑ ,

Dengan: = bobot/jumlah sks matakuliah ke-i = nilai mutu matakuliah ke-i

K= banyak matakuliah dalam suatu semester.

Indeks prestasi kumulatif (IPK) merupakan rerata terbobot nilai mutu semua matakuliah yang telah ditempuh dengan bobot sebesar beban sks matakuliahnya, yaitu:

=∑ ,

Dengan: = bobot/jumlah sks matakuliah ke-i = nilai mutu matakuliah ke-i

T= banyak matakuliah yang telah ditempuh.

Dalam penghitungan IPK, nilai suatu matakuliah yang ditempuh lebih dari satu kali merupakan nilai terbaik yang pernah dicapai dalam matakuliah tersebut.

IPS digunakan sebagai acuan dalam penetapan jumlah maksimum sks yang dapat diambil oleh mahasiswa pada dua semester sesudahnya dengan ketentuan sebagai berikut:

IPS Maksimum sks IPS < 1,50 16 1,50 ≤ IPS < 2,00 18 2,00 ≤ IPS < 2,50 20 2,50 ≤ IPS < 3,00 22 3,00 ≤ IPS ≤ 4,00 24

Sementara itu IPK digunakan untuk evaluasi dua tahun, empat tahun, akhir studi, danbatas waktu maksimumstudi (tujuh tahun).

Dalam evaluasi dua tahun pertama mahasiswa diwajibkan menyelesaikan minimal 40 sks dengan IPK ≥ 2,00 (untuk 40 sks dengan nilai terbaik), sedang dalam evaluasi empat tahun mahasiswa diwajibkan menyelesaikan minimal 80 sks dengan IPK ≥ 2,00 (untuk 80 sks dengan nilai terbaik). Mahasiswa yang tidak mampu memenuhi persyaratan tersebut akan mendapatkan surat peringatan.

Dalam evaluasi akhir studi, mahasiswa dapat dinyatakan telah menyelesaikan program sarjana statistika jika telah lulus semua matakuliah wajib dan matakuliah- matakuliah pilihan dengan total sks sekurang-kurangnya 144 sks dengan IPK ≥ 2,00 dan persentase nilai D maksimum 20% dengan waktu tempuh maksimum 7 tahun serta telah

59 memenuhi persyaratan-persaratan lain yang ditentukan. Selanjutnya, mahasiswa dapat mengajukan permohonan untuk diyudisiumkan kelulusannya.

Predikat kelulusan mahasiswa ditentukan berdasarkan IPK yang diperoleh dengan ketentuan:

IPK Predikat

IPK ≥ 3,51 Dengan pujian

3,01 ≤ IPK ≤ 3,50 Sangat memuaskan 2,76 ≤ IPK ≤ 3,00 Memuaskan

Dalam evaluasi batas waktu maksimum studi (tujuh tahun), mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya akan dinyatakan drop out.

5.2.1 Mencari IPK Mata kuliah

Untuk mencari IPK Mata Kuliah Pendukung dari suatu Capaian Pembelajaran dihitung dengan menentukan nilai bobot pada setiap skor nilai berdasarkan banyaknya mahasiswa yang mendapatkan nilai tersebut.

Misalnya mata kuliah MK 1 diikuti oleh 105 mahasiswa dengan sebaran perolehan nilai sebagai berikut :

Nilai A A- B+ B B- C+ C C- D+ D E Total Bobot 4 3.7 3.3 3 2.7 2.3 2 1.7 1.3 1 0 - Jumlah mahasiswa 8 12 17 15 10 13 12 8 7 3 0 105 Skor (Jumlah mahasiswa x boot) 32 44.4 56.1 45 27 29.9 24 13.6 9.1 3 0 284.1 IPK MK 1 284.1/105 = 2.71

5.2.2 Mencari Rata-Rata IPK CP

Untuk mencari IPK CP dari suatu Capaian Pembelajaran dihitung dengan melakukan perhitungan rata-rata terbobot dengan menggunakan sks mata kuliah sebagai bobot.

Misalnya Capaian Pembelajaran CP 1 memiliki 4 mata kuliah pendukung, yaitu MK1 3 sks, MK2 4 sks, MK3 2 sks, dan MK4 3 sks, dengan data-data berikut:

Mata kuliah MK1 MK2 MK3 MK4 Total

Bobot sks 3 4 2 3 12

IPK MK 2.51 3.11 2.98 3.05 -

Skor

(bobot sks x IPK MK) 7.53 12.44 5.96 9.15 35.08 Rata-rata IPK CP 35.08/12 = 2.92

61

BAB VI

Dokumen terkait