Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Kepegawaian. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana ditetapkan dalam Matriks Strategi Badan Kepegawaian yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dapat tercapai. Penjelasan atas capaian kinerja setiap IKU yang menjadi ikatan Perjanjian Kinerja antara Kepala Badan Kepegawaian dengan Walikota Mojokerto pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut.
A. Sasaran Strategis Kesatu
“Terwujudnya manajemen aparatur yang baik dengan mengutamakan peningkatan kompetensi dan profesionalitas”
Indikator kinerja
“Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya”
Untuk mengukur kompetensi aparatur, terutama kompetensi manajerial, digunakan dua instrumen pengukuran yang meliputi hasil uji kompetensi serta hasil Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat PIM). Pada Tahun 2016 telah uji kompetensi aparatur yang dilaksanakan dilaksanakan adalah berupa
Pelatihan Kepemimpinan yang dilaksanakan adalah PIM II dan IV. Hasil Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut disampaikan sebagai berikut.
1. Hasil fit and proper test eselon IV dan V
Pada tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan fit and proper test terhadap level jabatan eselon IV dan V untuk mengetahui tingkat kompetensi, kesesuaian serta kemampuan aparatur dalam menjalankan jabatan yang sedang diemban dengan hasil sebagaimana tabel berikut.
Tabel 5
Hasil Assessment Level Jabatan Eselon IV dan V Tahun 2016
Jumlah Peserta
Kesimpulan Hasil Fit and Proper Test Capaian Lebih
Hasil Assessment Level Jabatan Eselon IV dan V Tahun 2016
Dari hasil fit and proper test terhadap level jabatan eselon IV dan V yang telah dilaksanakan, diperoleh informasi bahwa aparatur yang termasuk dalam kategori kompeten pada bidang tugas yang saat ini diemban adalah yang mendapatkan hasil “Lebih disarankan” (mendapatkan 3 bintang kompetensi) dan “Dipertimbangkan” (mendapatkan 2 bintang kompetensi). Jumlah aparatur yang kompeten adalah sebanyak 330 orang atau 82,71% dari jumlah seluruh peserta fit and proper test.
83%
17%
Kompeten (%)
Perlu Peningkatan Kompetensi (%)
adalah sebanyak 69 orang atau sebesar 17,29% dari jumlah seluruh peserta fit and proper test.
2. Hasil Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Struktural (Diklat PIM IV)
Variabel pengukuran kompetensi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto pada laporan kinerja ini adalah pada level pejabat eselon IV dan V, sehingga variabel yang digunakan dalam pengukuran cakupan diklat kepemimpinan adalah Diklat PIM untuk pejabat eselon IV dan V.
Berdasarkan data pada Sistem Informasi Pegawai, sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 cakupan pejabat eselon IV dan V yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan penjenjangan struktural adalah sebagai berikut.
Tabel 6
Hasil Diklat PIM IV sampai dengan akhir Tahun 2016
Jumlah Pejabat Eselon IV dan V
Cakupan Diklat PIM IV Capaian Sudah
Mengikuti Diklat PIM
Belum Mengikuti Diklat PIM
Sudah Mengikuti Diklat PIM
Belum Mengikuti Diklat PIM
395 orang 368 orang 27 orang 93,16% 6,84%
Gambar 3
Hasil Diklat PIM IV sampai dengan akhir Tahun 2016
Salah satu unsur penilaian kompetensi manajerial yang digunakan selain hasil uji kompetensi adalah hasil pendidikan dan pelatihan penjenjangan struktural (Diklat PIM). Seorang pejabat dapat disebut telah memenuhi kompetensi dasar manajerial apabila telah mengikuti Diklat Penjenjangan struktural (Diklat PIM) sesuai dengan jenjang jabatannya. Dari hasil
93%
7%
Sudah Mengikuti Diklat PIM
Belum Mengikuti Diklat PIM
eselon IV dan V yang telah mengikuti Diklat PIM sesuai level jabatannya sebesar 93,16% dari 395 orang pejabat eselon IV dan V yang ada.
3. Analisa dan Evaluasi Kinerja
➢ Analisa Kinerja
Dari hasil pengukuran terhadap dua instrumen ukur kompetensi manajerial, yang meliputi hasil uji kompetensi aparatur dan cakupan diklat kepemimpinan, kemudian dilakukan penghitungan nilai rata-rata capaian untuk mengetahui realisasi dan tingkat capaian dari IKU “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya” adalah sebagaimana tabel berikut.
Tabel 7
Rata-Rata Realisasi Indikator Kinerja “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya”
Aspek Kompetensi Manajerial
Realisasi Aparatur yang
Kompeten
Aparatur yang Kurang Kompeten 1. Hasil Uji Kompetensi Aparatur
melalui Kegiatan Fit And Proper Test Eselon IV dan V 2. Cakupan Diklat PIM IV
82,71%
93,16%
17,29%
6,84%
RATA-RATA 87,94% 12,06%
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi IKU “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya” adalah sebesar 87,94%.
➢ Evaluasi Kinerja
Evaluasi Kinerja IKU “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya” dapat dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 8
Capaian Kinerja IKU “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya” Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Dari tabel diatas diketahui bahwa realisasi IKU adalah sebesar 87,94%
dari target yang ditetapkan sebesar 98%. Dari hasil tersebut dapat diukur tingkat capaian realisasi IKU terhadap target yang ditetapkan yakni sebesar 89,73%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan belum dapat terealisasi secara maksimal.
4. Perkembangan realisasi kinerja IKU
Gambaran realisasi pencapaian kinerja IKU “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya”, mulai tahun 2014 s/d akhir tahun 2016 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 9
Perkembangan Realisasi Indikator Kinerja “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya” Tahun 2014 s/d 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi
2014 2015 2016 Terwujudnya
manajemen aparatur yang baik dengan mengutamakan peningkatan kompetensi dan profesionalitas
Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya
93% 88,25% 87,94%
Secara grafis perkembangan realisasi IKU tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 4
Perkembangan Realisasi Indikator Kinerja “Persentase aparatur yang kompeten di bidang tugasnya” Tahun 2014-2016
Dari gambar diatas dapat tampak bahwa terdapat penurunan realisasi indikator kinerja pada tahun 2016, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto menunjukkan adanya penurunan.
84%
86%
88%
90%
92%
94%
2014
2015
2016
tepat dan efektif, seperti pelaksanaan diklat-diklat pengembangan kompetensi, penempatan aparatur sesuai dengan kompetensinya, serta pemberian stimulus berupa reward untuk memacu kinerja aparatur.
Kemudian dari uraian diatas dapat diidentifikasi masalah-masalah yang menjadi penyebab belum maksimalnya realisasi IKU ini pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Masih adanya penempatan aparatur yang tidak sesuai dengan kompetensi, minat serta keahliannya;
2. Masih terdapat beberapa orang pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto yang belum mengikuti diklat PIM sesuai jenjang jabatannya;
3. Perlunya penyelenggaraan diklat-diklat teknis dan fungsional yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas aparatur;
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut diatas, beberapa langkah yang harus diambil pada tahun yang akan datang untuk mendukung tercapainya sasaran strategis Badan kepegawaian meliputi :
1. Menyelenggarakan rotasi, mutasi pejabat struktural dengan berpedoman pada hasil uji kompetensi untuk mewujudkan penataan aparatur yang baik (The right man on the right place);
2. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan kepemimpinan tingkat eselon II, III dan IV secara menyeluruh bagi pejabat eselon yang belum mengikuti;
3. Menyelenggarakan kembali diklat-diklat teknis dan fungsional sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat.
B. Sasaran Strategis Kedua
“Meningkatnya kedisiplinan aparatur”
Indikator kinerja
“Persentase aparatur yang tidak melanggar peraturan disiplin PNS”
Parameter yang digunakan dalam pengukuran IKU ini adalah hasil pemrosesan pelanggaran disiplin PNS di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, berupa penjatuhan sanksi / hukuman bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. Parameter ini dipilih karena peningkatan disiplin aparatur dapat ditandai dengan adanya penurunan tingkat pelanggaran disiplin. Penurunan tingkat pelanggaran disiplin ini dapat diketahui dengan mudah melalui jumlah aparatur yang dijatuhi hukuman disiplin pada tahun berjalan.
1. Hasil Pemrosesan Penjatuhan Hukuman Pelanggaran Disiplin PNS Tahun 2016
Hasil pemrosesan penjatuhan hukuman pelanggaran disiplin PNS sepanjang Tahun 2016 dapat disajikan sebagaimana tabel berikut.
Tabel 10
Hasil pemrosesan penjatuhan hukuman pelanggaran disiplin PNS Tahun 2016
JENIS PELANGGARAN DISIPLIN JUMLAH
JUMLAH PNS KESELURUHAN 2.976 orang
Pelanggaran Disiplin Ringan 3 orang
Pelanggaran Disiplin Sedang 0 orang
Pelanggaran Disiplin Berat 3 orang
JUMLAH PNS YANG MELANGGAR DISIPLIN 6 orang PERSENTASE APARATUR YANG TIDAK
MELANGGAR PERATURAN DISIPLIN PNS 99,80%
• Pelanggaran Disiplin Ringan
Pemberian sanksi terhadap pelanggaran disiplin ringan sepanjang tahun 2016 adalah sebanyak 3 orang. Penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin ringan berupa pemberian teguran secara tertulis kepada PNS yang bersangkutan.
• Pelanggaran Disiplin Sedang
Pada Tahun 2016 tidak terdapat PNS yang melakukan pelanggaran disiplin kategori sedang.
• Pelanggaran Disiplin Berat
Jumlah PNS yang mendapatkan sanksi terhadap pelanggaran disiplin berat sepanjang tahun 2016 adalah sebanyak 3 orang. Penjatuhan sanksi pelanggaran disiplin berat ini berupa pembebasan dari jabatan struktural dan pemberhentian tidak dengan hormat.
2. Analisa dan Evaluasi Kinerja
➢ Analisa Kinerja
Analisa terhadap realisasi kinerja IKU “Persentase aparatur yang menerima sanksi pelanggaran disiplin” dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 11
Realisasi Kinerja IKU “Persentase aparatur yang menerima sanksi pelanggaran disiplin” Tahun 2016
Sasaran Strategis
Indikator
Kinerja Target Realisasi Capaian Meningkatnya
kedisiplinan aparatur
Persentase aparatur yang tidak melanggar peraturan disiplin PNS
99,85% 99,80% 99,95%
Dari tabel diatas diketahui bahwa realisasi IKU adalah sebesar 99,80% dari target yang ditetapkan sebesar 99,85%. Dari hasil dapat dihitung tingkat capaian realisasi IKU terhadap target yang ditetapkan yakni sebesar 99,95%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ditetapkan dapat terealisasi secara maksimal.
➢ Evaluasi Kinerja
Gambaran realisasi pencapaian kinerja IKU “Persentase aparatur yang tidak melanggar peraturan disiplin PNS”, antara tahun 2014 s/d akhir tahun 2016 dapat disajikan sebagaimana penjelasan dibawah ini.
Tabel 12
Perkembangan Realisasi Indikator Kinerja “Persentase aparatur yang tidak melanggar peraturan disiplin PNS” Tahun 2014-2016 Sasaran Strategis Indikator Realisasi
Tahun Tahun Tahun
Secara grafis perkembangan realisasi IKU tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 5
Perkembangan Realisasi Indikator Kinerja “Persentase aparatur yang tidak melanggar peraturan disiplin PNS” Tahun 2014-2016
Dari grafik diatas tampak bahwa terjadi peningkatan realisasi kinerja pada IKU “Persentase aparatur yang tidak melanggar peraturan disiplin PNS”, namun pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,05%. Namun dari sisi jumlah PNS yang melanggar disiplin terjadi penurunan yakni dari tahun sebelumnya 7 orang dijatuhi sanksi menjadi 6 orang pada tahun 2016. Faktor yang menjadi penyebab hal ini adalah karena sejak pemberlakuan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dimana untuk urusan penyelenggaraan pendidikan menengah dialihkan kepada Pemerintah Provinsi. Hal ini menyebabkan adanya pengalihan status kepegawaian tenaga pendidik dan kependidikan pada SMA serta SMK negeri di Kota Mojokerto kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga terjadi penurunan jumlah PNS yang signifikan, yakni dari 3.323 orang di akhir Tahun 2015 menjadi 2.976 orang di akhir Tahun 2016.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, sebenarnya terjadi penurunan angka pelanggaran disiplin aparatur selama tahun 2016.
Yang berarti bahwa perangkat-perangkat berupa program serta kegiatan yang mendukung sasaran strategis telah dapat bekerja secara efektif dan membawa dampak yang signifikan.
Namun dalam pelaksanaan penegakan disiplin pada sepanjang tahun 2016 masih didapati beberapa kendala yang dapat menghambat kinerja peningkatan disiplin aparatur, meliputi beberapa hal sebagai
99,77%
99,78%
99,79%
99,80%
99,81%
99,82%
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
1. Masih adanya kendala teknis dalam pelaksanaan e-presensi (absensi pegawai secara elektronik dengan menggunakan basis data biometrik/fingerprint);
2. Masih tingginya angka perceraian di kalangan PNS;
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut diatas, beberapa langkah yang harus diambil pada tahun yang akan datang untuk mendukung tercapainya sasaran strategis Badan Kepegawaian dengan lebih optimal meliputi :
1. Melakukan koordinasi, dan sosialisasi yang lebih intensif terhadap penyelenggaraan e-presensi;
2. Melakukan pembinaan terhadap PNS untuk menekan angka perceraian melalui sosialisasi dan konsultasi maupun pendampingan.
C. Sasaran Strategis Ketiga
“Meningkatnya kualitas layanan informasi dan administrasi kepegawaian”
Indikator kinerja
“Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Informasi dan Administrasi Kepegawaian”
Indikator kinerja ini diukur dengan menyelenggarakan Survey Pengukuran Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan administrasi kepegawaian.
Survey diselenggarakan terhadap 8 jenis layanan administrasi kepegawaian dan 9 ruang lingkup pelayanan dengan uraian sebagai berikut.
Tabel 13
Pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat terhadap layanan Kepegawaian
Nama survey Survey Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan administrasi kepegawaian
Metode survey Menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh OPD melalui surat dinas
Waktu Pengumpulan
Data 30 November s/d 7 Desember 2016 Sasaran (responden) Pegawai Negeri Sipil
Jumlah responden 315 orang Jumlah item
pertanyaan 9 (sembilan) item Jumlah pelayanan
yang menjadi obyek survey
8 (delapan) layanan administrasi kepegawaian
➢ Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Administrasi Kepegawaian
Secara rinci hasil Survey Kepuasan Masyarakat terhadap layanan kepegawaian disajikan sebagai berikut.
1. Layanan Pemrosesan Kenaikan Pangkat PNS
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Kenaikan Pangkat PNS dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14
Kepuasan Masyarakat Pada Tiap Jenis Layanan Layanan Pemrosesan Kenaikan Pangkat PNS
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f
1 Sangat Puas 4 16 40% 64
2 Puas 3 21 53% 63
3 Kurang Puas 2 3 8% 6
4 Tidak Puas 1 0 0% 0
Gambar 6
Kepuasan Masyarakat Pada Tiap Jenis Layanan Layanan Pemrosesan Kenaikan Pangkat PNS
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menyatakan “sangat puas” terhadap layanan Pemrosesan Kenaikan Pangkat adalah 16 orang, “puas” sebanyak 21 orang, “kurang puas”
sebanyak 3 orang dan “tidak puas” nihil. Dari hasil tersebut, kemudian dapat ditentukan rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Kenaikan Pangkat adalah sebesar 3,31 atau dengan skala likert Indeks Kepuasan Masyarakat bernilai 82,75.
2. Layanan Pemrosesan Pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 15
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan
Layanan Pemrosesan Pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f
1 Sangat Puas 4 20 50% 80
2 Puas 3 17 43% 51
3 Kurang Puas 2 1 3% 2
4 Tidak Puas 1 2 5% 2
JUMLAH 40 100% 135
Gambar 7
Kepuasan Masyarakat Pada Tiap Jenis Layanan Layanan Pemrosesan Pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar
40%
52%
8% Sangat Puas
Puas Kurang Puas Tidak Puas
42% 50%
3%
5%
Sangat Puas Puas Kurang Puas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menyatakan “sangat puas” terhadap Layanan Pemrosesan Pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar adalah 20 orang, “puas” sebanyak 17 orang, “kurang puas” sebanyak 1 orang dan “tidak puas” sebanyak 2 orang. Dari hasil tersebut, kemudian dapat ditentukan rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar adalah sebesar 3,39 atau dengan skala likert Indeks Kepuasan Masyarakat bernilai 84,78.
3. Layanan Pemrosesan Angka Kredit
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Angka Kredit dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 16
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan Layanan Pemrosesan Angka Kredit
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f
1 Sangat Puas 4 26 65% 104
2 Puas 3 12 30% 36
3 Kurang Puas 2 1 3% 2
4 Tidak Puas 1 1 3% 1
JUMLAH 40 100% 143
Gambar 8
Kepuasan Masyarakat Pada Tiap Jenis Layanan Layanan Pemrosesan Angka Kredit
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menyatakan “sangat puas” terhadap Layanan Pemrosesan Angka Kredit adalah 26 orang, “puas” sebanyak 12 orang, “kurang puas” sebanyak 1 orang dan “tidak puas” sebanyak 1 orang. Dari hasil tersebut, kemudian dapat ditentukan rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Angka Kredit adalah sebesar 3,54 atau dengan skala likert Indeks Kepuasan Masyarakat bernilai 88,60.
65%
30%
2%
3%
Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
4. Layanan Pemrosesan Kartu Isteri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU) Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Kartu Isteri
(KARIS) dan Kartu Suami (KARSU) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan
Layanan Pemrosesan Kartu Isteri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU)
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f
1 Sangat Puas 4 25 63% 100
2 Puas 3 13 33% 39
3 Kurang Puas 2 1 3% 2
4 Tidak Puas 1 1 3% 1
JUMLAH 40 100% 142
Gambar 9
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan
Layanan Pemrosesan Kartu Isteri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menyatakan “sangat puas” terhadap Layanan Pemrosesan Kartu Isteri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU) adalah 25 orang, “puas” sebanyak 13 orang, “kurang puas” sebanyak 1 orang dan “tidak puas” sebanyak 1 orang. Dari hasil tersebut, kemudian dapat ditentukan rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Kartu Isteri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU) adalah sebesar 3,53 atau dengan skala likert Indeks Kepuasan Masyarakat bernilai 88,19.
5. Layanan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 18
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan Layanan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f 62%
32%
3%
3%
Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
Gambar 10
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan Layanan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menyatakan “sangat puas” terhadap Layanan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS adalah 27 orang, “puas” sebanyak 11 orang, “kurang puas” sebanyak 1 orang dan “tidak puas” sebanyak 1 orang. Dari hasil tersebut, kemudian dapat ditentukan rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS adalah sebesar 3,58 atau dengan skala likert Indeks Kepuasan Masyarakat bernilai 89,44.
6. Layanan Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 19
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan Layanan Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f
1 Sangat Puas 4 26 65% 104
2 Puas 3 12 30% 36
3 Kurang Puas 2 1 3% 2
4 Tidak Puas 1 1 3% 1
JUMLAH 40 100% 143
Gambar 11
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan Layanan Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional
67%
27%
3%
3%
Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
65%
30%
2%
3%
Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menyatakan “sangat puas” terhadap Layanan Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional adalah 26 orang, “puas” sebanyak 12 orang,
“kurang puas” sebanyak 1 orang dan “tidak puas” sebanyak 1 orang.
Dari hasil tersebut, kemudian dapat ditentukan rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional adalah sebesar 3,57 atau dengan skala likert Indeks Kepuasan Masyarakat bernilai 89,16.
7. Layanan Pemrosesan Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya Satya
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya Satya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 20
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan
Layanan Pemrosesan Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya Satya
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f
1 Sangat Puas 4 28 70% 112
2 Puas 3 10 25% 30
3 Kurang Puas 2 1 3% 2
4 Tidak Puas 1 1 3% 1
JUMLAH 40 100% 145
Gambar 12
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan
Layanan Pemrosesan Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menyatakan “sangat puas” terhadap Layanan Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional adalah 28 orang, “puas” sebanyak 10 orang,
“kurang puas” sebanyak 1 orang dan “tidak puas” sebanyak 1 orang.
70%
25%2%
3%
Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
8. Layanan Pemrosesan Purna Tugas dan Pemberhentian PNS
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Purna Tugas dan Pemberhentian PNS dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 21
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan
Layanan Pemrosesan Purna Tugas dan Pemberhentian PNS
No Respon Skor
(Sk)
Frekuensi
(f) % Sk x f
1 Sangat Puas 4 20 50% 80
2 Puas 3 13 33% 39
3 Kurang Puas 2 1 3% 2
4 Tidak Puas 1 1 3% 1
JUMLAH 35 100% 122
Gambar 13
Kepuasan Masyarakat Tiap Jenis Layanan
Layanan Pemrosesan Purna Tugas dan Pemberhentian PNS
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menyatakan “sangat puas” terhadap Layanan Pemrosesan Purna Tugas dan Pemberhentian PNS adalah 20 orang, “puas” sebanyak 13 orang,
“kurang puas” sebanyak 1 orang dan “tidak puas” sebanyak 1 orang. Dari hasil tersebut, kemudian dapat ditentukan rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemrosesan Purna Tugas dan Pemberhentian PNS adalah sebesar 3,50 atau dengan skala likert Indeks Kepuasan Masyarakat Layanan tersebut bernilai 88,65.
➢ Analisa dan Evaluasi Kinerja 1. Analisa Kinerja
Dari rekapitulasi hasil Survey Kepuasan Masyarakat terhadap layanan administrasi kepegawaian diatas, kemudian dilakukan analisa dengan hasil sebagai berikut.
37% 57%
3%
3% Sangat Puas
Puas Kurang Puas Tidak Puas
Tabel 22
Rata-Rata Skor Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Administrasi Kepegawaian
No Jenis Layanan
Indeks Kepuasan Masyarakat Skor Orde 25 1 Pemrosesan Kenaikan Pangkat 3,31 82,70 2 Pemrosesan Pemberian Ijin Belajar dan
Tugas Belajar
3,39 84,78 3 Layanan Pemrosesan Angka Kredit 3,54 88,60 4 Pemrosesan Kartu Isteri (KARIS) dan
Kartu Suami (KARSU)
3,53 88,19
5 Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS
3,58 89,44
6 Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional
3,57 89,16
7 Pemrosesan Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya Satya
3,67 91,73
8 Pemrosesan Purna Tugas dan Pemberhentian PNS
3,50 87,45
Dari tabel diatas dapat dihitung rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Administrasi Kepegawaian yaitu sebesar 3,51 atau 87,76 dengan predijkat “Sangat Baik”. Dari target yang ditetapkan pada dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Kepala Badan Kepegawaian yakni sebesar 85,00 dapat diketahui bahwa tingkat capaian kinerja untuk IKU ini, adalah sebesar 102,69%.
Jenis layanan administrasi kepegawaian dengan tingkat kepuasan masyarakat paling rendah adalah Pelayanan Pemrosesan Kenaikan Pangkat, dengan indeks kepuasan sebesar 82,70. Item pelayanan dengan tingkat kepuasan masyarakat paling tinggi adalah Layanan Pemrosesan Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya Satya, dengan indeks kepuasan sebesar 91,73.
2. Evaluasi Kinerja
Dengan merujuk pada data realisasi kinerja IKU “Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Informasi dan Administrasi Kepegawaian”
Tabel 23
Realisasi Kinerja IKU “Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Informasi dan Administrasi Kepegawaian”
Tahun 2015 dan 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Realisasi Tahun
2015
Tahun 2016 Meningkatnya kualitas
layanan informasi dan administrasi
kepegawaian
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Informasi dan Administrasi
Kepegawaian
64,00 87,76
Gambar 14
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
Layanan Administrasi Kepegawaian Tahun 2015 s/d 2016
Dari tabel dan gambar diatas tampak bahwa realisasi IKU pada tahun 2015 adalah sebesar 64,00 dan pada tahun 2016 realisasi IKU sebesar 87,76.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat yang sangat signifikan antara tahun 2015 dan tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan adminiatrasi kepegawaian pada badan Kepegawaian Kota Mojokerto dinilai sudah sangat baik.
Namun pada beberapa jenis pelayanan masih dijumpai keluhan dan saran dari masyarakat pengguna layanan administrasi kepegawaian (PNS) yang dapat diidentifikasi sebagai resiko (kelemahan) pelayanan sebagai berikut:
Namun pada beberapa jenis pelayanan masih dijumpai keluhan dan saran dari masyarakat pengguna layanan administrasi kepegawaian (PNS) yang dapat diidentifikasi sebagai resiko (kelemahan) pelayanan sebagai berikut: