AKUNTABILITAS KINERJA
3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016
Sasaran Program dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan pada Tahun 2016 sesuai dengan perjanjian kerja melalui sasaran kegiatan dapat dievaluasi dan dianalisis adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Tindakan Karantina dapat diukur indikator kinerja kegiatan melalui sebagai berikut :
a. Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan pelaksanaan sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran pada wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan dapat dikelompokan sebagai berikut :
➢ Pemasukan (Impor)
➢ Pengeluaran (Ekspor)
➢ Antar Area (Domestik) Masuk
➢ Antar Area (Domestik) Keluar
Pelaksanaan sertifikasi karantina terhadap komiditi tumbuhan dan hewan yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
29TanjungBalai Asahan pada Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6a. Rekapitulasi Sertifikasi Karantina Tumbuhan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun 2016
NO. BULAN SERTIFKASI KARANTINA TUMBUHAN
JUMLAH IMPOR EKSPOR DOKEL DOMAS
1 2 3 4 5 6 7
1. JANUARI 21 237 622 54 1.089
2. FEBRUARI 39 240 534 106 998
3. MARET 20 196 523 63 1.040
4. APRIL 17 375 562 40 981
5. MEI 22 277 622 42 920
6. JUNI 30 260 850 50 969
7. JULI 20 177 740 16 1.300
8. AGUSTUS 30 207 932 11 1.442
9. SEPTEMBER 24 207 945 53 1.157
10. OKTOBER 25 183 875 133 782
11. NOVEMBER 28 213 757 132 869
12. DESEMBER 27 233 818 80 959
JUMLAH 303 2.805 8.780 780 12.668
Tabel 6b. Rekapitulasi Sertifikasi Karantina Hewan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun 2016
NO. BULAN SERTIFKASI KARANTINA HEWAN JUMLAH
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
30Hal tersebut dapat dianalisis dari kegiatan tindakan karantina yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel. 7 Sertifikat Karantina yang keluar pada Tahun 2016 Melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
No. Jenis Sertifikat Jumlah
1. Karantina Tumbuhan 12.668
2. Karantina Hewan 17.185
T O T A L 29.853
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
31Target sertifikasi karantina yang keluar sebesar 20.845 sertifikat dan realisasi Sertifikasi Karantina yang dilakukan terhadap komoditi asal tumbuhan dan hewan oleh pengguna jasa/steakholder pada tahun 2016 sebanyak 29.853 sertifikat yang memenuhi standar karantina melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan atau mencapai sebesar 143,21 % dari target.
b. Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan adanya deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan terhadap media pembawa melalui tindakan karantina sebagai berikut :
Frekwensi tindakan karantina yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan meliputi tindakan karantina tumbuhan dan hewan pada Tahun 2016 dapat terlihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 8a. Frekwensi Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap deteksi media pembawa OPTK
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
32Tabel 8b. Frekwensi Tindakan Karantina Hewan terhadap deteksi media pembawa HPHK
NO. BULAN
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
339. SEPTEMBER 2 363 713 313 1.391
10. OKTOBER 2 357 672 432 1.463
11. NOVEMBER 5 393 671 514 1.583
12. DESEMBER 7 457 731 508 1.703
JUMLAH 22 4.079 8.279 4.805 17.185
Hal tersebut dapat dianalisis dari kegiatan tindakan karantina yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 9. Frekwensi Tindakan Karantina Pada Tahun 2016 Melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
No. Frekwensi Tindakan Karantina Jumlah
1. Karantina Tumbuhan 12.668
2. Karantina Hewan 17.185
T O T A L 29.853
Target sertifikasi karantina yang keluar yang bebas dari OPTK dan HPHK (tergolong Low Risk) sebesar 20.845 sertifikat dan realisasi Sertifikasi Karantina yang dilakukan terhadap komoditi asal tumbuhan dan hewan oleh pengguna jasa/steakholder yang bebas dari OPTK dan HPHK (tergolong Low Risk) pada tahun 2016 sebanyak 29.853 frekwensi tindak karantina yang memenuhi standar karantina melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan atau mencapai sebesar 143,21 % dari target.
Perkembangan pelaksanaan Sertifikasi Karantina selama 5 Tahun terakhir dapat dilihat sebegai berikut :
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
340 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000
2012 2013
2014 2015
2016
Karantina Hewan Karantina Tumbuhan
Tabel 10. Pelaksanaan Sertifikasi Karantina selama 5 Tahun Terakhir
Grafik 1. Pelaksanaan Sertitikasi Karantina Tumbuhan dan Hewan selama 5 Tahun Terakhir
Grafik 2. Pelaksanaan Sertifikasi Karantina Selama 5 Tahun Terakhir Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
35Perkembangan pelaksanaan sertifikasi karantina pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan frekwensi dari 25.179 sertifikasi karantina menjadi 23.393 sertifikasi karantina, tetapi pada tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami peningkatan frekwensi menjadi 29.853 sertifikasi karantina. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat, pengguna jasa dan steakholder untuk melakukan sertifikasi karantina dalam mencegah terjadinya penyebaran hama penyakit hewan dan tumbuhan melalui Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan.
Dari segi penggunaan anggaran terhadap tindakan karantina pada tahun 2016 dapat dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 11. Penggunaan Anggaran terhadap Tindakan Karantina Tahun 2016
Karantina 20.845 2.398.500.000 29.853
2.102.473.591
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
36Ini menggambarkan suatu keberhasilan yang dicapai dari tindakan karantina pada tahun 2016 sebesar 143,21 % dari targetnya dengan realisasi anggaran sebesar 87,66 % dan tidak terelisasinya anggaran secara maksimum sebesar 12,34 % disebabkan adanya kebijakan pemerintah dalam hal ini dari Kementerian Keuangan tentang penghematan penggunaan anggaran. Dengan perkataan lain bahwa kegiatan tindakan karantina pada tahun 2016 dinyatakan sangat berhasil walaupun dari segi pembiayaan tidak teralisasi sepenuhnya.
2. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai dengan indikator kinerja kegiatan yang dapat diukur sebagai berikut :
➢ Persentase sarana dan prasarana perkarantinaan yang sesuai dengan kebutuhan dan memadai.
Dalam mendukung sasaran kegiatan peningkatan tindakan karantina dan pelayanan perkarantinaan perlu didukung oleh sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai melalui fasilitas yang memenuhi standar.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan telah memiliki sarana operasional berupa gedung kantor, ruang pemeriksaan yang berada di terminal Internasional dan Domestik masuk, serta ruang kargo dalam lingkungan Bandara Kualanamu Deliserdang mempunyai Laboratorium yang memadai dalam pemeriksaan PCR, Elisa, Entemologi, Nematologi, Mikologi dan Bacteriologi Gulma serta mempunyai Incenerator yang digunakan untuk melaksanakan pemusnahan seluruh komoditi pertanian yang masuk dan keluar melalui Bandara Kualanamu. Dengan semakin meningkatkan volume operasional Karantina dan adanya penambahan tugas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan berupa pengawasan keamanan pangan hayati menimbulkan peningkatan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas.
Sarana dan prasarana yang ada pada saat ini pada umumnya sudah memadai, termasuk Sarana Laboratorium untuk IKT. Namun demikian sarana pendukung untuk Laboratorium Karantina Hewan belum
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
37tersedia, oleh sebab itu sampai saat ini terjalin MoU dengan BPPV wilayah Regional I Medan dan PT. Mutu Agung (Laboratorium Swasta) untuk pengawasan pangan hayati nabati.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan berusaha semaksimal mungkin. Untuk meningkatkan penggunaan tehnologi dan sistem informasi bagi masyarakat yang membutuhkan informasi yang akurat, cepat dan efisien yang berkaitan dengan pelayanan Karantina, informasi persyaratan teknis dan peraturan perundangan dan prosedur masyarakat pengguna jasa karantina dalam mendapatkan jasa pelayanan dari Karantina dan pemahaman masyarakat terhadap tugas pokok dan fungsi Karantina Pertanian. Untuk memfasilitasi kondisi tersebut akan dilakukan penambahan unit komputerisasi pada Counter Pelayanan.
Sarana dan Prasarana Perkarantinaan yang dimiliki oleh Balai Karantina pada tahun 2015 meliputi sebagai berikut :
a. Tanah, Gedung Bangunan Kantor dan Laboratoium Karantina b. Kenderaan Operasional Karantina Tumbuhan
c. Incenerator (tempat pembakaran media pembawa) d. Rumah Koleksi Hewan dan Tumbuhan Karantina
e. Alat Laboratorium Pengujian dan uji lapangan Karantina Hewan dan Tumbuhan
f. Alat Pendukung Pengujian Laboratorium dan uji lapangan.
g. Instalasi Karantina Tumbuhan h. Instalasi Karantina Hewan
Pada tahun 2016 Peningkatan Sarana dan Prasarana Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan yang dilaksanakan sesuai anggaran belanja modal yang tersedia sebesar Rp.
7.019.154.000,- (tujuh milyar Sembilan belas juta seratus lima puluh empat ribu rupiah) dengan realisasi 99,51 % dan pencapaian hasil 100
% meliputi sebagai berikut :
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
38Tabel 12. Peningkatann Sarana dan Prasarana yang telah dilaksanakan Tahun 2016
No Sarana
Prasarana Jumlah Pagu
Anggaran Realisasi %
1. Tanah dan Gedung
Bangunan
1 Paket 5.123.304.000 5.089.839.000 99,35 % 2. Kenderaan
Bermotor Operasional
1 Paket 420.050.000 419.240.000 99,81 % 3. Perangkat
Pengolah Data 1 Paket 323.350.000 323.350.000 100 % 4. Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
1 Paket 1.152.450.000 1.152.450.000 100 %
Jumlah 4 Paket 7.019.154.000 6.984.879.000 99,51 %
Sarana dan Prasarana perkarantinaan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan pada saat ini dapat dikatakan sangat memadai dengan pencapaian (100%), karena sudah dibangunnya gedung kantor pelayanan karantina di wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan seperti Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Pangkalan Susu sesuai dengan Peraturan Menteri pertanian Nomor.
22/permentan/OT.140/2008, Instalasi Penahanan dan Pemusnahan perkarantinaan, namun masih perlu juga pembaharuan alat – alat laboratorium pengujian yang modern agar dapat dihasilkan keakuratan data dari pengujian laboratorium.
Perkembangan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkarantinaan yang memadai terus menerus dilakukan dalam kurun waktu 5 Tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat pada alokasi anggaran belanja modal dan realisasi pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 13. Peningkatan Sarana dan Prasarana dari Segi Anggaran dan Realisasi Pelaksanaan Selama 5 Tahun Terakhir
No. Sarana dan Prasarana
T A H U N
2012 2013 2014 2015 2016 1. Anggaran 12.240.353.000 3.115.061.000 1.624.934.000 539.377.000 7.019.154.000 2. Realisasi 12.215.157.650 43.099.112.500 1624.106.000 538.690.000 6.984.879.000
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
393. Persentase 99,79 % 99,49 % 99,95 % 99,87 % 99,51 %
4. Phisik 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Grafik 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana dari Segi Anggaran dan Realisasi Pelaksanaan Selama 5 Tahun Terakhir
Ini menunjukan bahwa keseriusan komitmen Badan Karantina Pertanian dalam memfasilitasi sarana dan prasarana perkarantinaan pada setiap Unit Pelaksanaan Teknis dibawahnya khusus pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan dari segi anggaran dalam meningkatkan mutu pelayanan perkarantinaan secara terus menerus agar sarana dan prasarana perkarantinaan yang dimiliki Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan dapat memadai sesuai dengan standar perkarantinaan.
Pengukuran kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan secara keseluruhan berdasarkan perjanjian kinerja pada Tahun 2016 dapat dilihat dalam lampiran 3, mencapai 91,61 % atau mengalami penurunan sebesar 8,32 % dari Tahun 2015, tetapi masih dalam kategori sangat baik. Hal – hal yang menyebabkan adanya penurunan kinerja disebabkan kekurangan
Anggaran
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
40tenaga teknis dalam melaksanakan tindakan karantina pada wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan.
Pengukuran kinerja selama 5 tahun terakhir berdasarkan perjanjian kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan dapat dilihat pada lampiran 4, yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut :
Grafik 4. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja 5 Tahun Terakhir
Pengukuran kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja terhadap Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 5, mencapai 109,55 %.
Grafik 5. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016
98.67% 98.28% 98.84%
99.93%
91.61%
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
94.00%
96.00%
98.00%
100.00%
102.00%
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
41Terhadap Renstra
Dari segi analisis efisiensi penggunaan sumber daya berdasarkan pencapaian perjanjian kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun 2016 mencapai efisiensi 26,03 %. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut :
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Target IKK Renstra
Realisasi IKK PK
Capaian IKK PK terhadap Renstra
Persentase Sertifikasi Media Pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada Media Pembawa yang dilaulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
Persentase sarana dan prasarana, yang sesuai kebutuhan dan memadai
Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
42Tabel 14. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2016