• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS DAN EVALUASI DATA A.Analisis Data

B. Evaluasi Data

Berdasarkan data di atas mengenai faktor berkurangnya penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan saat ini dapat dievaluasi mengenai upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Dalam hal ini terkhususnya bagian Waskon IV terus melakukan upaya sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pelayanan Bagi Wajib Pajak

Pelayanan yang baik sangat berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak karena pelayanan yang baik menimbulkan motivasi bagi Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajibannya. Menyadari hal tersebut Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan selalu berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada setiap Wajib Pajak. Yang menjadi inti pelayanan yang baik adalah pelayanan yang mampu mengantisipasi masalah-masalah yang muncul dan berkembang dalam masyarakat umumnya dan Wajib Pajak khususnya.

Sehubungan dengan itu, aparat pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan terus berupaya untuk peka dan cepat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul, tidak berbelit, dan bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Peningkatan Profesionalisme Aparatur Pajak

Sebagian Wajib Pajak ada yang ada yang memanfaatkan celah-celah kelemahan Undang-Undang Perpajakan yang ada atau dengan cara memanfaatkan kelengengahan fiskus. Hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan kemampuan dan kejelian fiskus, untuk mengantisipasi hal tersebut.

3. Penerapan Sanksi Perpajakan

Sanksi perpajakan dikenakan bagi Wajib Pajak yang lalai, menyimpang, atau sama sekali tidak mengindahkan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sanksi administrasi yang dikenakan dapat berupa bunga atau denda..

Sanksi perpajakan yang diterapkan bertujuan untuk menyadarkan Wajib Pajak akan kelalaiannya. Disamping itu juga bertujuan untuk menjaga agar kepercayaan yang diberikan pemerintah tidak disalahgunakan oleh Wajib Pajak.

4. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP)

Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak surat dan atau diterbitkan apabila pajak kurang atau tidak dibayar dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis atau salah hitung, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda atau bunga.

5. Mengirim Himbauan Kepada Pemotong Pajak

a. Himbauan ini dilakukan karena adanya momentum tertentu yang akan datang misalnya, Hari Raya Idul Fitri saat Wajib Pajak menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dan akhir tahun saat Wajib Pajak menerima bonus THR, maka atas bonus atau THR tersebut dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.

b. Petugas pajak mengirim himbauan kepada para pemotong pajak agar mendaftarkan subjek pajaknya yang telah mempunyai penghasilan diatas PTKP sebagai Wajib Pajak Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Masalah ini biasa terjadi ketika adanya perubahan struktur di sebuah perusahaan, yakni adanya karyawan baru di perusaan tersebut. Dalam hal ini Pemotong Pajak dihimbau untuk mendaftarkan dan melaporkan karyawan tersebut sebagai Wajib Pajak yang berkewajiban atas Pajak Penghasilan Pasal 21.

6. Mengembangkan Kegiatan Intensifikasi dan Ekstenfikasi Pajak a. Intensifikasi pajak

Intensifikasi pajak adalah kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftar dalam administrasi Direktur Jenderal Pajak dan hasil pelaksanaan ekstenfikasi.

1. Pengawasan intensif terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan yang dilaksanakan Wajib Pajak yang meliputi :

a. Pengawasan terhadap pembayaran dan pelaporan pajak tiap bulan (Surat Pemberitahuan Masa) dan Tahunan ( Surat Pemberitahuan Tahunan )

b. Pengawasan terhadap Wajib Pajak yang malakukan kegiatan/transaksi namun tidak melaporkan kegiatan/transaksi dalam SPT Tahunan

c. Pengawasan terhadap pembayaran pajak yang dilakukan Wajib pajak yang dilaksanakan Wajib pajak Orang pribadi yang berdemosili di jalan-jalan utama yang perkembangan ekonominya relatif pesat.

2. Melakukan pemeriksaan pajak yang dilaksanakan secara selektif dan cepat untuk mendapatkan tambahan penerimaan pajak dan dapat dengan segera dicairkan ketetapannya untuk memberikan kontribusi penerimaan pajak dan dapat dengan segera dikukuhkan ketetapannya agar dapat memberikan kontribusi terhadap penerimaan pajak . Melakukan klasifikasi atas beban gaji pada laporan keuangan dengan penghasilan bruto yang dilaporkan pada SPT Masa pajak penghasilan pasal 21 pada masa pajak desember.

3. Melakukan penagihan pajak yang dilaksanakn untuk mendukung penerimaan pajak Yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

b. Ekstensifikasi Pajak

Ekstensifikasi pajak, yaitu usaha kegiatan yang berkaitan dengan pertambahan jumlah Wajib Pajak terdaftar dan perluasan objek pajak sehingga didapat sumber-sumber pajak baru. Mengembangkan kegiatan

optimalisasi ekstensifikasi untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar, yang dilaksanakan adalah:

c. Optimalisasi pemanfaatan data internal, data eksternal dan data hasil pencairan di media massa cetak maupun elektronik.

d. Optimalisasi daerah potensial dengan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kapada calon Wajib pajak yang dilaksanakan oleh petugas pajak dengan cara melakukan pendataan langsung (canvassing).

7. Penyuluhan Perpajakan

Fakta yang masih belum dapat dibantah yaitu masih banyak masyarakat Wajib Pajak di wilayah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan yang kurang memahami dan mengerti akan ketentuan perpajakan solusi yang tepat yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan untuk mengantisipasinya adalah dengan mengadakan penyuluhan perpajakan .

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan menyadari bahwa pemberian pembinaan,bimbingan,dan penyuluhan kepada Wajib Pajak merupakan tugas dari aparatur pajak. Sasaran diadakannya bimbingan dan penyuluhan secara intensif oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan adalah untuk mengubah tanggapan negatif terhadap pajak dan menjadikan masyarakat terpanggil untuk melaksanakan kewajiban

perpajakannya dengan baik dan benar sebagai wujud pengabdian terhadap bangsa dan Negara. Misalnya, melakukan penyuluhan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas penghasilan buruh harian lepas pada perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Belawan.

8. Sosialisassi perpajakan

Dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan mensosialisasikan pajak kepada masyarakat luas akan lebih paham tentang pajak dan mengetahui fungsi pajak bagi pembangunan nasional dengan cara membuat slogan-slogan di tempat umum,buku-buku,brosur,majalah,iklan di radio tentang perpajakan.

Dokumen terkait