• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Hubungan kausal Model Struktural

Dalam dokumen cognitive vs personality (Halaman 55-66)

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

40.5 Evaluasi Hubungan kausal Model Struktural

Setelah kriteria goodness of fit dapat terpenuhi atas model struktural yang diestimasi, selanjutnya analisis terhadap hubungan- hubungan struktur model (pengujian hipotesis) dapat dilakukan. Hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukan oleh nilai standardized regresson weigh. Berdasarkan output SEM, degree of freedom yang

digunakan pada model cognitive sebesar 81 (lampiran IV), sedang model personality sebesar 67 (lampiran V).

Pengujian hipotesis dilakukan pertama, dengan menganalisa tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai C.R (teknologi-hitung) yang lebih besar atau sama dengan nilai teknologi-tabel (t-hitung  t-tabel). Kedua, dengan melihat standardized structural (path) coefficients dari setiap hipotesis terutama pada kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah dihipotesiskan sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ration-nya juga memenuhi persyaratan maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji mendapat dukungan yang kuat. Pada model cognitive, nilai kritis yang digunakan adalah nilai t- tabel dengan degree of fredom 81 sebesar 20,576 ( =0,005, one tailed), 2,326 ( =0,01, one tailed) dan model personality 67 sebesar 20,576 ( =0,005, one tailed), 2,326 ( =0,01, one tailed) .Kemudian berdasarkan model penelitian, maka selengkapnya disajikan dalam tabel 40,6.

Tabel 40,6.

Menyajikan Hasil Pengujian Hipotesis yang Diajukan.

Hipotesis Cognitive Personality Simpulan

Standardized Estimate

C.R Standardize d Estimate

C.R

ITU <---PU H1 0,332 30,746** H1 didukung

ITU <---PE H2 0,306 3,171** H2 didukung

ITU <---CA H3 -0,301 -40,603** H3 didukung

ITU <---AF H4 0,238 30,785** H4 didukung

Signifikan pada tingkat ** p<0,005 *p<0,010

Berdasarkan tabel 40,6. di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Satu (H1)

Hipotesis yang diuji dalam bagian ini adalah hipotesis satu menyatakan bahwa kegunaan persepsian (perceivedd of usefulness atau PU) berhubungan positif terhadap (intention to use atau ITU). Tujuan pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah kegunaan persepsian atau (perceivedd of usefulness atau PU) mempunyai pengaruh terhadap Intention to Use atau ITU. Hasil Regression Weight PU terhadap ITU menunjukan nilai CR (t-hitung) sebesar 30,746 dan nilai t-tabel sebesar 2,576, dari hasil tersebut menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, berarti hasil ini menunjukan bahwa PU mempunyai hubungan positif terhadap ITU, berarti hipotesis satu (H1) yang diajukan didukung. Hasil temuan ini konsisten dengan hasil penelitian Davis, 1989; Chau, 1996; Igbaria et al., 1997; Sun, 2003; Venkantesh et al., 2003.

2. Pengujian Hipotesis Dua (H2)

Hipotesis yang diuji dalam bagian ini adalah hipotesis dua menyatakan bahwa kemudahan penggunaan persepsian (perceivedd ease of use atau PE) berhubungan positif terhadap intention to use atau ITU. Tujuan pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah kemudahan penggunaan persepsian (perceivedd ease of use atau PE) mempunyai pengaruh terhadap intention to use atau ITU. Hasil Regression Weight PE terhadap ITU menunjukan nilai CR (t-hitung) sebesar 3,171 dan nilai t-tabel sebesar 2,576,

dari hasil tersebut menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, berarti hasil ini menunjukan bahwa PE mempunyai hubungan positif terhadap ITU, berarti hipotesis dua (H2) yang diajukan didukung. Hasil temuan ini konsisten dengan hasil penelitian Davis, 1989; Chau, 1996; Igbaria et al., 1997; Sun, 2003; Venkantesh et al., 2003.

3. Pengujian Hipotesis Tiga (H3)

Hipotesis yang diuji dalam bagian ini adalah hipotesis tiga menyatakan bahwa kecemasan komputer (computer anxiety atau CA) berhubungan negatif terhadap niat atau intention to use atau ITU. Tujuan pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah kecemasan komputer berhubungan negatif terhadap niat atau intention to use atau ITU. Hasil Regression Weight CA terhadap ITU menunjukan nilai CR (t-hitung) sebesar -40,603 dan nilai t-tabel sebesar 1,645, dari hasil tersebut menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, berarti hasil ini menunjukan bahwa CA mempunyai hubungan terhadap ITU (perceivedd usefulness atau PU), berarti hipotesis H3 yang diajukan didukung. Hasil temuan ini konsisten dengan hasil penelitian Fagan et al., 2003; Compeau dan Higgis, 1995; Igbaria dan Livari, 1995; Igbaria dan Pasuraman, 1989).

4. Pengujian Hipotesis Empat (H4)

Hipotesis yang diuji dalam bagian ini adalah hipotesis empat menyatakan bahwa perasaan (affect atau AF) berhubungan positif terhadap intention to use atau ITU. Tujuan pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah kepercayaan (trust atau TR) mempunyai pengaruh

terhadap intention to use atau ITU. Hasil Regression Weight AF terhadap ITU menunjukan nilai CR (t-hitung) sebesar 30,785 dan nilai t-tabel sebesar 2,576, dari hasil tersebut menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, berarti hasil ini menunjukan bahwa kepercayaan perasaan (affect atau AF) mempunyai hubungan positif terhadap ITU, berarti hipotesis dua (H4) yang diajukan didukung. Hasil temuan ini konsisten dengan hasil penelitian Thompson 1991; Compeau dan Higgins (1995b); Compeau, et al., (1999) 5. Pengujian Hipotesis Empat (H5)

Hipotesis yang diuji dalam bagian ini adalah hipotesis lima menyatakan bahwa kepercayaan (truts atau TR) berhubungan positif terhadap intention to use atau ITU. Tujuan pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah kepercayaan (trust atau TR) mempunyai pengaruh terhadap intention to use atau ITU. Hasil Regression Weight TR terhadap ITU menunjukan nilai CR (t-hitung) sebesar 40,700 dan nilai t-tabel sebesar 2,576, dari hasil tersebut menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, berarti hasil ini menunjukan bahwa kepercayaan (trust atau TR) mempunyai hubungan positif terhadap ITU, berarti hipotesis dua (H5) yang diajukan didukung. Hasil temuan ini konsisten dengan hasil penelitian Limayem, Khalifa, and Frini 2000; Vijayasarathy and Jones 2000; Lynch, Kent, and Srinivasan 2001).

Gambar 4.1

Model Cognitive dan Model Personality

Keterangan: Signifikan pada tingkat ** p<0,005 *p<0,010

DISKUSI

Pada bagian ini akan didiskusikan mengenai hubungan antar konstruk dan model yang digunakan. Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu pertama untuk mendapatkan bukti empiris dengan menguji faktor-faktor cognitive: (perceived usefulnees) dan (perceived ease of use) terhadap niat penggunaan internet, kedua, untuk mendapatkan bukti empiris dengan menguji

C O G N I T I V E P e r c e i v e d U s e f u l n e s s ( P U ) P e r c e i v e d E a s e o f U s e ( P E O U ) I n t e n t i o n t o U s e ( I T U ) I n t e n t i o n t o U s e ( I T U ) C o m p u t e r A n x i e t y ( C A ) T r u s t ( T R ) H 1 H 2 P E R S O N A L I T Y 0 . 3 3 2 * * 0 . 3 0 6 * * H 3 H 4 A f f e c t ( A F ) H 5 - 0 . 3 0 1 * * 0 . 2 3 8 * * 0 . 1 4 5 *

faktor-faktor personality: computer anxiety, affect dan trust, terhadap niat penggunaan internet, dan ketiga, untuk mendapatkan bukti empiris dengan membandingkan model faktor-faktor personality dan cognitive terhadap pengunaan internet.

Tujuan pertama dari penelitian ini untuk mendapatkan bukti apakah faktor- faktor persepsi (cognitive) yang terdiri dari dua konstruk yaitu perceivedd usefulness dan perceivedd ease of use yang diadopsi dari TAM. Perceivedd usefulness dan perceivedd ease of use berpengaruh terhadap niat penggunaan teknologi. Kedua konstruk ini telah banyak digunakan para peneliti dalam sistem informasi, hasil review yang dilakukan oleh Lee et al. 2003, menyatakan bahwa sampai pada tahun 2003 teori ini telah dirujuk oleh 698 penelitian. Hasil dari penelitian ini juga menemukan hubungan yang sangat signifikan antara konstruk perceivedd usefulness dan perceivedd ease of use berpengaruh terhadap niat penggunaan teknologi, yang mana hasil tersebut menunjukan tingkat signifikansi dari perceivedd usefulness sebesar p<0,005 dan perceivedd ease of use sebesar p<0,005. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Davis, 1989; Chau, 1996; Igbaria et al., 1997; Sun, 2003; Venkantesh et al., 2003.

Tujuan kedua dari penelitian ini untuk mendapatkan bukti apakah faktor- faktor personality : kecemasan komputer (computer anxiety), perasaan (affect) dan kepercayaan (trust), dapat mempengaruhi niat pada penggunaan internet. Kecemasan komputer, seperti pada gambar 4.1 menunjukan bahwa kecemasan komputer mempunyai pengaruh terhadap niat penggunaan teknologi dengan tingkat signifikansi p<0,005 dari hasil ini menunjukan konsisten dengan hasil

penelitian Fagan et al., 2003; Compeau dan Higgis, 1995; Igbaria dan Livari, 1995; Igbaria dan Pasuraman, 1989). Sedangkan untuk konstruk perasaan menunjukan bahwa mempunyai hubungan secara langsung dengan niat penggunaan teknologi dengan tingkat signifikansi sebesar p<0,005 dari hasil ini menunjukan konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thompson 1991; Compeau dan Higgins (1995b); Compeau, et al., (1999). Untuk konstruk terahir dari faktor-faktor personality yaitu kepercayaan yang mana pada gambar 4.1 menunjukan bahwa perasaan mempunyai pengaruh secara langsung dengan niat penggunaan teknologi dengan tingkat signifikansi sebesar p<0,010 dari ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Limayem, Khalifa, and Frini 2000; Vijayasarathy and Jones 2000; Lynch, Kent, and Srinivasan 2001).

Tabel 40.7 Pengujian Model

Goodness of fit index Nilai Kritis Cognitiv

e Personality Keterangan χ2-Chi-Square (CMIN) Diharapkan kecil DF=200 1560,754 167,250 cognitive χ2-Significance Probability (P)  0,05 0,000 0,000

χ2 relatif (CMIN/DF) ≤ 2,00 1,935 2,322 cognitive

GFI ≥ 0,90 0,939 0,938 cognitive

AGFI ≥ 0,90 0,910 0,903 cognitive

RMSEA ≤ 0,08 0,054 0,065 cognitive

Bila dilihat dari hasil diatas menunjukan bahwa model cognitive lebih baik atau mendukung dari pada model personality yang diukur menggunakan lima pengukuran digunakan untuk menilai keseluruhan model dari, χ2-Chi-Square

(CMIN) sebesar 1560,754, χ2 relatif (CMIN/DF) sebesar 1,935, GFI sebesar 0,939,

AGFI sebesar 0,910, RMSEA sebesar 0,054. BAB V PENUTUP

SIMPULAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkomparasi dua model yaitu persepsi (cognitive) dan model personality, alasan utama peneliti membedakan persepsi dan personality dalam penelitian ini adalah ada beberapa peneliti-peneliti sistem informasi tidak membedakan antara faktor-faktor persepsi dan personality, sebagai contoh yaitu penelitian yang dilakukan oleh Schultz dan Slevin (1975), Lukas (1978), dan ahir tahun 2007, hasil penelitian yang dilakukan oleh MacElroy menyatakan bahwa faktor-faktor personality lebih didukung dibangdingkan dengan faktor-faktor persepsi, dengan demikian peneliti ingin mengetahui model mana yang mempengaruhi niat penggunaan teknologi, model yang digunakan peneliti untuk model persepsi (cognitive) diadopsi dari penelitian Davis (1989), adalah model TAM yang diwakili oleh dua konstruk yaitu konstruk kegunaan persepsian (perceivedd usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceivedd ease of use), kedua konstruk ini telah banyak diadopsi oleh para peneliti di sistem informasi dan model personality, peneliti menggunakan konstruk-konstruk yang telah banyak diteliti dalam sistem informasi, yaitu konstruk kecemasan komputer, konstruk perasaan dan konstruk kepercayaan.

Dalam penelitin ini peneliti mempenyai tiga tujuan yang pertama adalah apakah faktor-faktor persepsi (cognitive) yaitu kegunaan persepsian dan kemudahan kengunaan persepsian mempengaruhi niat terhadap penggunaan teknologi, kedua apakah faktor-faktor personality yaitu kecemasan komputer, kepercayaan mempengaruhi niat penggunaan teknologi, dan yang ketiga yaitu melihat model persepsi (cognitive) lebih baik dari model personality.

Untuk menjawab pertanyaan peneliti, maka peneliti melakukan penelitian dengan menyebarkan sebanyak 350 kuesioner pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada yang dijadikan sampel. Dari 350 kuesioner yang disebar diperoleh 321 kuesioner yang valid untuk digunakan dalam penelitian.

Hasil pengujian model persepsi (cognitive) dan model personality, menunjukan bahwa model persepsi lebih baik dari model personality yang diukur dengan menggunakan lima pengukuran digunakan untuk menilai keseluruhan model dari, χ2-Chi-Square (CMIN) sebesar 1560,754, χ2 relatif (CMIN/DF) sebesar 1,935, GFI sebesar 0,939, AGFI sebesar 0,910, RMSEA sebesar 0,054. untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini:

Tabel 5.1

Model persepsi (cognitive) dan model personality

Goodness of fit index Nilai Kritis Cognitiv

e Personality Keterangan χ2-Chi-Square (CMIN) Diharapkan kecil DF=200 1560,754 167,250 cognitive χ2-Significance Probability (P)  0,05 0,000 0,000

χ2 relatif (CMIN/DF) ≤ 2,00 1,935 2,322 cognitive

GFI ≥ 0,90 0,939 0,938 cognitive

RMSEA ≤ 0,08 0,054 0,065 cognitive

B. KETERBATASAN

Penelitian ini mempunyai banyak keterbatasan atau kelemahan seperti berikut ini:

1. Penelitian ini hanya menggunakan teknologi tertentu saja, menggunakan kelompok pemakai tertentu dan area geografi tertentu. Oleh karena itu, perlu kehatian-hatian untuk mengeneralisirkan hasil ini ke teknologi lain, kelompok profesional lain atau lingkungan lain, sebagai contoh sampel hanya terbatas pada mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. sehingga kurang dapat untuk mengeneralisir hasil penelitian.

2. Penelitian ini hanya sebatas pada tingkat niat yang belum pada penggunaan aktual. Hal ini disebabkan metode survei yang lebih didasarkan pada data penilaian sendiri.

C. SARAN

1. Penelitian berikutnya dapat memperluas sampel, misalnya tidak hanya dari bidang akademisi tetapi juga bidang praktisi.

2. Penelitian berikutnya dapat memperluas sampel misalnya mahasiswa antar perguruan tinggi di Indonesia.

3. Penelitian berikutnya dapat mengembangkan variabel lain bagi pemanfaatan teknologi informasi.

Dalam dokumen cognitive vs personality (Halaman 55-66)

Dokumen terkait