• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. EVALUASI PENGEMBANGAN USAHA

A. Evaluasi indikator utama pengembangan usaha Januari-April 2010:

Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari-April 2010: Rencana vs Aktual

Indikator

Utama1) Rencana atau Ramalan

2) Aktual3) 1. Pasar aktual, potensial dan sasaran

Pasar aktual: pecinta anjing Rottweiler yang ingin membeli anakan anjing dan memiliki akses yang mudah ke tempat usaha ini untuk membeli anak anjing Rottweiler. Pasar potensial: pecinta anjing dari berbagai jenis anjing yang ada di sekitar daerah tempat usaha ini berdiri. Pasar sasaran: konsumen yang jelas memiliki kecintaan akan anjing besar seperti dan memiliki kebutuhan akan rasa aman.

Pasar aktual: pecinta anjing Rottweiler yang ingin membeli anakan anjing dan memiliki akses yang mudah ke tempat usaha ini untuk membeli anak anjing Rottweiler. konsumen potensial: pecinta anjing dari berbagai jenis anjing yang ada di sekitar daerah tempat usaha ini berdiri. Pasar sasaran: konsumen yang jelas memiliki kecintaan akan anjing besar seperti dan memiliki kebutuhan akan rasa aman.

2. Pola perilaku pasar sasaran

Pembeli bertanya & mencari informasi di banyak media tentang anjing dari berbagai pembiak lalu dengan datang ke pembiak lalu memeriksa anak anjing tersebut apakah sehat dan dirawat dengan baik oleh pembiak serta menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan anak anjing tersebut seperti asal-usul induknya, perawatan selama ini yang dilakukan pembiak dan lain sebagainya.

Pembeli bertanya & mencari informasi di banyak media lalu datang ke pembiak lalu memeriksa anak anjing tersebut apakah sehat dan dirawat dengan baik oleh pembiak serta menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan anak anjing tersebut seperti asal-usul induknya, perawatan selama ini yang dilakukan pembiak dan lain sebagainya. 3. Analisis industri dan persaing-an

persaingan usaha tidak ketat karena merupakan satu-satunya pembiak anjing Rottweiler.

persaingan usaha tidak ketat karena merupakan satu-satunya pembiak anjing Rottweiler.

    Indikator

Utama1) Rencana atau ramalan2) Aktual3)

4. Produk yang ditawar-kan ke pasar

Anakan anjing Rottweiler usia 2-3 bulan.

Anakan anjing Rottweiler usia 2-3 bulan.

5. Proses produksi

a. Pembelian indukan dari pembiak lain.

b. Pembiakkan induk dan perawatan anakan

Pembiakkan induk dan perawatan anakan

6. Proses Penjual-an

Pembeli datang ke pengusaha dan membeli langsung di tempat.

Pembeli datang ke pengusaha dan membeli langsung di tempat.

7. Ketram-pilan SDM

Tidak butuh keahlian khusus untuk merawat anjing, hanya harus mengetahui bagaimana merawat anjing dari ras ini (Rottweiler), dengan intensif merawat anjing peliharaan tersebut seperti anjing kepunyaan sendiri, walaupun tujuan untuk dijual.

Tidak butuh keahlian khusus untuk merawat anjing, hanya harus mengetahui bagaimana merawat anjing dari ras ini (Rottweiler), dengan intensif merawat seperti anjing kepunyaan sendiri, walaupun tujuan untuk dijual.

8. Penjual-an, biaya dan laba

Pendapatan selama tahun 2010 dari 30 ekor anakan sebesar Rp 66.000.000,-, dengan biaya Rp 20.670.000,- dan laba Rp 45.330.000,-.

Selama bulan Januari–April 2010 diperoleh total penjualan sebanyak Rp 3.200.000,-. Dengan total biaya dikeluarkan sebesar Rp 2.922.000,-. Sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp 277.500,-.

Keterangan:

1) Komponen sama dengan komponen yang ada di bab IV poin A. 2) Ringkasan uraian per komponen yang sudah dituliskan di bab II.

39

   

Keterangan:

1. Pasar aktual, potensial dan sasaran

Selama melakukan pengembangan usaha dari Januari–April 2010, dapat diidentifikasi bahwa pasar aktual usaha ternak anjing ini dalam rencana sama dengan aktual yang terjadi yaitu semua pecinta anjing Rottweiler yang ingin membeli anakan anjing dan memiliki akses yang mudah ke tempat usaha ini untuk membeli anak anjing Rottweiler. Begitu juga dengan pasar potensial usaha ini adalah semua pecinta anjing dari berbagai jenis anjing yang ada di sekitar daerah tempat usaha ini berdiri. Pasar sasaran untuk anakan anjing ini adalah orang-orang yang berada pada tingkat kalangan menengah ke atas. Ini dikarenakan anjing Rottweiler termasuk dalam jenis anjing yang bertubuh besar sehingga biaya perawatan dan pemeliharaannya pun akan besar pula. Selain itu pasar sasaran dari usaha ini adalah konsumen yang jelas memiliki kecintaan akan anjing besar seperti Rotweiler ini dan memiliki kebutuhan akan rasa aman, memiliki pendapatan yang termasuk dalam menengah ke atas.

2. Pola perilaku pasar sasaran

Selama melakukan pengembangan usaha dari Januari–April 2010, dapat diidentifikasi pola perilaku pasar sasaran dalam rencana sama dengan yang terjadi/aktualnya yaitu pembeli selalu bertanya kepada orang-orang disekitarnya terlebih dahulu tentang anak anjing yang dicarinya, kemudian dia mencari informasi lewat banyak media cetak tentang anjing dari berbagai pembiak. Setelah mendapatkan informasi yang cocok konsumen

   

cenderung melihat dahulu seperti apa anakan anjing yang ditawarkan oleh penjual, dengan datang ke pembiak lalu memeriksa anak anjing tersebut apakah sehat dan dirawat dengan baik oleh pembiak serta menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan anak anjing tersebut seperti asal-usul induknya, perawatan selama ini yang dilakukan pembiak dan lain sebagainya

3. Analisis industri dan persaingan

Selama melakukan pengembangan usaha dari Januari–April 2010, analisis industri dan persaingan dalam rencana tetap sama dengan yang terjadi/aktualnya yaitu usaha ternak anjing ini tentunya memiliki pesaing dalam pasarnya. Sekarang ini sudah ada banyak usaha pembiakan anjing dari berbagai jenis ras anjing yang berkembang di sekitaran daerah Magelang. Namun untuk ternak anjing Rottweiler pesaingnya di daerah Magelang ini sendiri masih belum ada. Sehingga persaingan usaha tidak ketat karena merupakan satu-satunya pembiak anjing Rottweiler di daerah ini. Karena itu dapat disimpulkan selama Januari–April 2010, usaha ternak anjing ini masih cukup besar berpeluang mendapatkan konsumen dari daerah Magelang dan sekitar.

4. Produk yang ditawarkan ke pasar

Selama melakukan pengembangan usaha dari Januari–April 2010 produk yang ditawarkan ke pasar masih sama dengan rencana menawarkan anakan anjing yang usianya sekitar 2-3 bulan, tetapi ada perubahan harga anakan yaitu harga satu ekornya sekitar Rp 1.600.000,00.

41

   

5. Proses produksi

Proses produksi yang dilakukan selama Januari–April 2010 masih sama sesuai dengan rencana yaitu membantu kelahiran induk anjing dan merawat anak anjing sampai ada yang membeli. Selain itu pemilik usaha mendapatkan permintaan untuk mengawinkan anjing jantan milik pengusaha dengan anjing betina milik orang lain. Juga merawat anakan anjing yang tidak dijual yang akan dijadikan generasi penerus oleh milik pengusaha.

6. Proses penjualan

Proses penjualan yang dilakukan selama Januari–April 2010 masih sama dengan rencana yaitu dengan cara pembeli mendatangi sendiri pemilik usaha setelah mendapat informasi tentang anjing yang akan ia beli dari pemilik usaha ini.

7. Ketrampilan SDM

Selama melakukan pengembangan usaha dari Januari–April 2010 ketrampilan SDM yang harus dimiliki masih sama dengan rencana yaitu tidak membutuhkan keahlian khusus untuk merawat anjing, pemilik hanya harus mengetahui bagaimana merawat anjing dari ras ini (Rottweiler) agar dapat menghasilkan anakan yang nilai rasnya baik dan saat ini hanya ada satu orang saja yang mengembangbiakkan dan merawat ternak anjing ini yaitu pemilik usaha sendiri.

Pengusaha dengan intensif merawat anjing peliharaan tersebut seperti anjing kepunyaan sendiri, walaupun tujuannya untuk dijual. Selain itu agar anjing selalu sehat dan bersih pemilik usaha membersihkan kandang anjing

   

dengan deterjen pembersih setiap hari dengan cara disikat dan disiram air bersih. Pemberian anjing pakan dengan dog food oleh pemilik dicampur dengan susu atau memberi nasi untuk mengganti dog food secara teratur 2 kali sehari sedangkan untuk pemberian vitamin disesuaikan oleh pemilik dengan memberi vitamin jika anjing dalam keadaan sakit. Untuk memandikan anjing seminggu sekali dengan shampoo anjing.

8. Penjualan, biaya dan laba

Selama melakukan pengembangan usaha dari Januari–April 2010 penjualan, biaya dan laba bersih yang dimiliki pengusaha tidak sama dengan rencana yaitu dari penjualan hanya bisa menerima sebesar Rp 3.200.000,- dari yang direncanakan yaitu Rp 5.500.000,- per bulannya (dari proyeksi penjualan selama tahun 2010 pada tabel II.9 yaitu Rp 66.000.000,- dibagi 12 bulan). Dan total biaya pada kenyataannya sebesar Rp 2.922.000,- selama Januari–Maret 2010 sedangkan pada proyeksi total biaya per bulan adalah Rp 1.722.500,- (dari proyeksi biaya selama tahun 2010 pada tabel II.9 yaitu Rp 20.670.000,- dibagi 12 bulan).

Selain itu laba bersih yang direncanakan mendapatkan Rp 3.777.500,- per bulan (dari proyeksi penjualan selama tahun 2010 pada tabel II.9 yaitu Rp 45.330.000,- dibagi 12 bulan), hanya mendapatkan laba bersih sebesar Rp 277.500,00 pada bulan Maret 2010. Ini dikarenakan anakan yang dijual hanya 2 ekor dan baru laku dijual pada bulan Maret.

43

   

B.Evaluasi kinerja keuangan Januari-April 2010

Dokumen terkait