REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xvii
e. Jika hasil pengukuran yang menunjukkan adanya parameter yang melebihi
Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku maka
Wakil Manajemen akan berdiskusi dengan Pemilik Proses terkait guna mengambil
tindakan sesuai dengan Prosedur Peningkatan Kinerja
f. Wakil Manajemen akan memonitor dan mengevaluasi Tindakan Koreksi dan
Pencegahan yang dilaksanakan sampai masalah tersebut terselesaikan.
4.2 Evaluasi Kepatuhan
No
Regulasi Status Kesesuaian
Keterangan
No. Regulasi Dekripsi Regulasi
Ya (100% ) Tidak (0%) sbgn Undang-Undang RI 1 UU No 14 Tahun 1969
Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai
dengan martabat dan moral agama
√ Kebijakan K3 Perusahaan 2 UU No 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Pasal 9 Point 1
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang :
- kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya
- semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya
- alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
- cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya
Pasal 11 Point 1
Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja
√
80%
80%
80%
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xviii
Pasal 12
Dengan peraturan perundangaan diatur kewajiban dan hak tenaga kerja untuk : a. memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas keselamtan kerja
b. memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
c. mematuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan.
d. meminta pada pengurus agar
dilaksanakan semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan.
e. menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang dapat dipenuhi.
Pasal 13
Barang siapa akan memasuki susuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindungan diri yang
diwajibkan 70% 70% 70% 60% 60% 80% 3 UU No 3 Tahun 1992
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pasal 3
point 2
setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja
pasal 4 point 1
program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan
ketentuan undang-undang ini.
pasal 8 point 1
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan
√
√
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xix
kecelakaan kerja
pasal 10 point 1
pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor departemen tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam
waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam point 2
pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh,
cacad atau meninggal dunia. point 3
pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada
badan penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.
pasal 16
tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan
pemeliharaan kesehatan
pasal 17
pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial
tenga kerja
pasal 18
pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah beserta perubahan-perubahan dan daftar
kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan yang berdiri sendiri.
pasal 22
pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja melalui
pemotongan upah tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyelenggara dalam waktu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
√ √ √ √ √ √ √ 4 UU RI No 23 Tahun 1992 Kesehatan pasal 23
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xx
point 3
setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja
√ 5 UU No 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksi pasal 23 point 2
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja, perlindungan tenaga keraj, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
80%
6 UU No 13 Tahun
2003
Ketenagakerjaan Pasal 6
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tampa diskriminasi dari pengusaha
Pasal 11
Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau mengembangkan
komptensi kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya melalui
pelatihan kerja
Pasal 68
Pengusaha dilarang memperkerjakan anak
Pasal 86 Point 1
setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : keselamatan dan kesehatan kerja, moral
dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
Pasal 87 Point 1
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
√
√
√
80%
80%
Peraturan Pemerintah & Keputusan Presiden
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xxi
1993 Jaminan Sosial Tenaga
pasal 2 point 1
program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah ini, terdiri:
a. jaminan berupa uang yang meliputi :
jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, jaminan hari tua
b. jaminan berupa pelayanan yaitu jaminan pemeliharaan kesehatan.
Pasal 2 point 3
pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau membayar upah minimal Rp. 1.000.000 sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga
kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.
pasal 5 point 1
pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan
perusahaan dan tenaga kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi formulir yang disediakan
oleh badan penyelenggara.
pasal 18 point 1
pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
bagi tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan.
point 2
pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga
kerjanya kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggaraan setempat/terdekat
sebagai laporan kcelakaan tahap I, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam
terhitung terjadinya kc pasal 19
pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam
√ √ √ √ √ √ 80%
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xxii
setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.
8 Kepres RI No 22
Tahun 1993
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
Pasal 2
Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan
kerja berhak mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah
hubungan kerja berakhir
√
9 PP RI No 29
Tahun 2000
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi pasal 30
point 1
untuk menjamin terwujudnya tertib
penyelenggaraan pekerjaankonstruksi , penyelenggara pekerja konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang :
b. keamanan, keselamatan dan
kesehatan tempat kerja konstruksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
c. perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
d. tata lingkungan setempat dan
pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 80% 80% 80% PerMen / KepMen 10 PerMen Tenaga Kerja No 04/Men/1980
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR
pasal 3
tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan
konstruksinya
pasal 4 point 1
setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah
dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan
pasal 5
dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati
√
√
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xxiii
sudah berlubang-lubang atau cacad karena karat.
pasal 8
pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian
paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis C02 dan tepung kering (dry
chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak an
pasal 9
alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49◦C turun sampai
minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu dluar batas tersebut
diatas.
pasal 14
petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca
dengan jelas. √ √ 80% 11 PerMen Tenaga Kerja No 02/MEN/1980
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja Pasal 2
semua perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 2 UU No 1 tahun
1970 harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jendral Pembinanaan Hubungan
Perburuhan dan Per
√
12 PerMen Tenaga
Kerja No 01/Men/1981
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
pasal 2 point 1
apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan badan
yang ditunjuk wajib melapor secara tertulis kepada Kantor Direktorat Jendral
Pembinan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xxiv
pasal 3 point 1
laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayaaat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah penyakit tersebut
didiagnosa.
√
13 PerMen Tenaga
Kerja No 04/Men/1987
P2K3 Serta tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja
pasal 2 point 1
setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu, pengusaha atau pengurus wajib
membentuk P2K3 point 2
a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih
pasal 3
Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua, sekertaris
dan anggota.
pasal 4
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
√ √ 90% 14 PerMen Tenaga Kerja No 02/Men/1992
Tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan kerja
pasal 3
untuk dapat ditunjuk sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Sarjana dengan pengalaman kerja
sesuai dengan bidang keahliannya
sekurang-kurangnya 2 tahun
pasal 9 point 1
ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban untuk
membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan
80%
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xxv
penunjukannya.
15 PerMen Tenaga
Kerja No 05/Men/1996
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
pasal 3 point 1
Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang
atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pasal 4 point 1
dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal
3, perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3
b. merencanakan pemenuhan kebijakan,
tujuan dan sasaran penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja. c. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan
dan mekanisme pendukung yang
diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.
d. mengukur, memantau dan
mengevaluasi kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja serta melakukan
tindakan perbaikan dan pencegahan.
e. meninjau secara teratur dan
meningkatkan pelaksanaan sistem
manajemen K3 secara
berkesinambungan dengan tujuan
meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
pasal 5 point 1
untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud
pasal 4, perusahaan dapat melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk
oleh menteri. √ √ √ √ 75% 80% 70%
REVISI : 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
Paket Peningkatan Struktur Jalan Turen – Lumajang
Lampiran xxvi Kerja No 03/Men/1998 kesehatan pasal 2 point 1
pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi
ditempat kerja yang dipimpinnya.
pasal 3
kewajiban melaporkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) berlaku
bagi pengurus atau pengusaha yang telah dan belum mengikutsertakan pekerjaannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan UU No 3
tahun 1992
pasal 4 point 1
pengurus atau pengusaha sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib melaporkan
secara tertulis kecelakaan kepada Kepala Kantor Departemen tenaga kerja
setempat dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam (dua kali duapuluh empat ) jam
terhitung sejak terjadinya kecelakaan √
√
√
100% x 59 + 90% x 9 + 85% x 2 + 80% x 34 + 75% x 2 + 70% x 13 + 60% x 7 + 50 % x 2 +0% x9 = 81,6% 137