BAB V EVALUASI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
5.1. Evaluasi Keselarasan Target Pasar dengan Pemilihan Tempat Promosi
Evaluasi pemilihan tempat promosi langsung pada events internasional ada
yang sudah efektif bedasarkan target pasar mancanegara, namun ada pula yang
belum efektif atau tidak sesuai dengan negara pasar sasaran. Terdapat 10 negara
target pasar wisatawan mancanegara Dinas Pariwisata DIY, yaitu: Belanda,
Jepang, Malaysia, Perancis, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Republik Rakyat China (RRC), dan Italia. Dari 10 negara target pasar
pariwisata DIY, 5 besar menjadi negara target pasar utama karena menjadi
penyumbang terbanyak wisatawan mancanegara ke DIY pada tahun 2015, yaitu:
Belanda (10,8%), Jepang (9,6%), Malaysia (9,1%), Perancis (6,2%), Singapura (6,0%).
Sepanjang tahun 2016, Dinas Pariwisata DIY setidaknya melakukan enam
kali melakukan promosi langsung di luar negeri yaitu dua kali di Thailand dan
masing-masing satu kali di Jerman, Malaysia, Vietnam, dan Jepang. Jika
disesuaikan keselarasan antara target pasar dengan pemilihan tempat promosi
yang sudah dilakukan Dinas Pariwisata DIY sepanjang tahun 2016, maka hanya
dua negara yang cukup efektif yaitu promosi di Jepang dan Malaysia. Promosi
yang dilakukan di Jerman, Vietnam, dan Thailand memiliki alasan tersendiri,
82
wisatawan mancenegara yang berkunjung ke DIY, maka promosi yang dilakukan
pada tiga negara ini belum efektif karena tidak masuk dalam daftar target pasar.
Berikut tabel evaluasi keselarasan antara negara target pasar berdasarkan 10
besar wisatawan mancanegara DIY tahun 2016 dengan pemilihan negara tempat
promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata sepanjang tahun 2016, yaitu:
Tabel 5.1. : Evaluasi Keselarasan Target Pasar dengan Pemilihan Tempat Promosi
No Nama Kegiatan Tempat Evaluasi
1 Thai International Fair 2016
Bangkok, Thailand
Tidak Sesuai Target Pasar
2 ITB Berlin 2016 Berlin, Jerman Tidak Sesuai Target Pasar
3 Table Top Pariwisata DIY di Thailand
Bangkok, Thailand
Tidak Sesuai Target Pasar
4 Matta Fair 2016 Johor Bahru, Malaysia
Sesuai Target Pasar
5 Pameran di Vietnam Ho Chi Minh City, Vietnam
Tidak Sesuai Target Pasar
6 JATA Tourism Expo 2016 Tokyo, Jepang Sesuai Target Pasar
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, data diolah.
Dari data tabel di atas, terlihat bahwa kegiatan promosi secara langsung
melalui keikutsertaan Dinas Pariwisata DIY pada events internasional di luar
negeri sepanjang tahun 2016 masih lebih banyak yang kurang efektif karena tidak
sesuai dengan target pasar. Hanya dua kegiatan yang sesuai dengan target pasar
wisatawan mancanegara DIY yaitu Matta Fair di Malaysia dan JATA Tourism
Expo di Jepang. Jepang dan Malaysia masuk dalam daftar 5 besar jumlah
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY, sehingga sangat efektif
melakukan promosi langsung yang dapat berinteraksi dengan masyarakat di kedua
83
Negara lain yang dipilih sebagai tempat promosi yaitu Thailand sebanyak
dua kali, Jerman dan Vietnam. Ketiga negara ini tidak masuk dalam 10 jumlah
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY, sehingga pemilihan tempat
promosi ini belum efektif jika didasarkan pada target pasar. Meskipun demikian
pemilihan negara tempat promosi langsung ini, didasari oleh beberapa
pertimbangan internal Dinas Pariwata DIY yang dikemukakan oleh Bapak Imam
Pratanadi. Berikut alasan dan evaluasi dari empat promosi internasional yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY yang tidak sesuai dengan target pasar, yaitu:
1. Thailand dipilih sebagai tempat promosi sebanyak dua kali karena dinilai
banyak wisatawan mancanegara dari Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan
Australia memfavoritkan Thailand sebagai negara tujuan berwisata
mereka. Sehingga, dengan melakukan promosi di Thailand maka
Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke negara itu, bisa melanjutkan
perjalanannya ke DIY.
Alasan Dinas Pariwisata DIY di atas, dalam memilih Thailand sebagai
tempat promosi, tentu ada benarnya dengan berbagai pertimbangan.
Namun perlu juga diingat bahwa penyelengaraan event pada negara
tersebut tentu didominasi oleh penduduk setempat dibandingkan
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Thailand untuk menikmati
liburan. Sehingga belum begitu efektif jika menyasar wisatawan
mancanegara dari negara lain melalui keikutsertaan events di negara
Thailand. Kalau sasaran utamanya adalah penduduk Thailand, maka
langkah ini tentu akan sangat efektif. Namun kenyataannya penduduk
84
berdasarkan analisis jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
DIY.
2. Pemilihan Jerman sebagai tempat promosi langsung didasari oleh
pertimbangan bahwa ITB Berlin merupakan pameran tertua dan salah satu
pameran besar di dunia. Peserta dan wisatawan yang berkunjung ke ITB
Berlin pun bukan hanya dari Jerman saja, namun dari berbagai belahan
dunia terutama wisatawan di Eropa karena Jerman berada di tengah-tengah
dari negara lainnya. Lalu hal ini juga dapat mengifisiensi anggaran APBD
karena biaya selama kegiatan berasal dari APBN melalui Kementerian
Pariwisata.
Mengikuti event ITB di Berlin ini tentu memiliki nilai positif bagi
Dinas Pariwisata DIY dalam mempromosikan produk-produk wisata yang
dimilikinya, namun Jerman pun bahkan tidak masuk dalam 10 besar
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY. Sehingga untuk
promosi dengan target sasarannya adalah penduduk Jerman, maka hal itu
juga tidak sesuai dengan negara target wisatawan mancanegara Dinas
Pariwisata DIY berdasarkan analisis jumlah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke DIY. Kalau sasarannya adalah wisatawan mancanegara
Eropa atau negara tetangga Jerman yang berkunjung ke ITB Berlin, maka
target pasarnya terlalu luas, artinya tidak fokus pada negara terget pasar.
Selain itu, mengikuti event internasional sekelas ITB Berlin tentu
membutuhkan biaya yang sangat besar. Meskipun hal ini ditanggulangi
85
dihitung sebagai anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat
(Kementerian Pariwisata) untuk Pemerintah DIY (Dinas Pariwisata).
Seandainya dana ini digunakan untuk melakukan promosi ke negara target
pasar pariwisata DIY, tentu akan jauh lebih efektif dan hasilnya pun lebih
besar dari segi jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY. Meski hal ini
tidak sesederhana yang dipikirkan karena ada banyak ketentuan dan
prosedur yang mesti diikuti oleh Dinas Pariwisata dalam menggunakan
dana APBN.
3. Keikutsertaan Dinas Pariwisata DIY dalam Pameran di Vietnam juga sama
halnya dengan di ITB Berlin, bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh
Kementerian Pariwisata. Kehadiran Dinas Pariwisata DIY sebagai
partisipasi mendukung promosi pariwisata secara nasional sekaligus juga
menampilkan produk-produk wisata yang dimiliki DIY, termasuk
mempromosikan events dalam bentuk pembagian brosur dan kalender
event yang ada di DIY. Dinas Pariwisata DIY kembali menggunakan dana
APBN dari Kementerian Pariwisata.
Sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan di Thailand dan Jerman,
bahwa tentu hal ini memberikan nilai yang baik bagi Pariwisata DIY.
Namun untuk kesesuaian dengan terget pasar, Vietnam juga bukan negara
sasaran Pariwisata DIY jika didasarkan pada jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke DIY.
Pada dasarnya pemilihan tempat promosi di Thailand, Jerman, dan Vietnam
tentu memiliki dampak yang baik bagi Pariwisata DIY dan hal ini masih dapat
86
beberapa negara tersebut, Dinas Pariwisata DIY juga harus melakukan promosi
terutama pada negara-negara yang masuk dalam target pasar wisatawan
mancanegara, minimal lima negara target utama dari total sepuluh negara target
pasar Pariwisata DIY. Dengan konsisten melakukan promosi secara langsung atau
tidak langsuk sesuai dengan target pasar, maka tentu promosi atau komunikasi
pemasaran yang dilakukan akan lebih efektif dalam mencapai tujuan yang hendak
dicapai yaitu mendatangkan sebanyak-banyaknya wisatawan mancanegara
melalui produk wisata events dan produk-produk wisata lainnya.
Dengan melakukan promosi pada negara-negara target pasar (minimal yang
masuk daftar 5 besar) ditambah dengan promosi di negara-negara lain yang tidak
masuk sebagai target pasar namun memiliki alasan dan pertimbangan tertentu,
maka diharapkan komunikasi pemasaran yang dilakukan Dinas Pariwisata DIY
bersama pihak penyelengara event, dan pelaku industri pariwisata bisa lebih
efektif dan mencapai hasil yang diharapkan, yaitu mencapai visi yang telah
ditetapkan.
5.2. Evaluasi Penggunaan Frame DOT, BAS, POSE, dan POP untuk Festival