Kementerian Koperasi dan UKM selama tahun 2011 telah melaksanakan
serangkaian program dan kegiatan. Dengan pendekatan menurut masing‐masing target
dalam Rencana Kerja Tahunan Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2011,
dilakukan pengukuran kinerja tahun 2011, dengan mengetahui sejauh mana
keberhasilan program dan kegiatan tersebut. Hasil pengukuran kinerja menurut masing‐
masing sasaran sesuai Rencana Kerja Tahunan Berdasarkan Indikator Kinerja Utama
(IKU) tahun 2011 , disampaikan sebagai berikut:
SASARAN I
MENINGKATNYA JUMLAH DAN PERAN KUMKM DALAM
PEREKONOMIAN NASIONAL
Sesuai dengan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM, pada sasaran ini telah
ditetapkan 5 indikator capaian, yaitu:
(1) Meningkatkan koperasi berkualitas sebesar 2 %;
(2) Tumbuhnya jumlah koperasi secara Nasional sebesar 1 %;
(3) Meningkatnya jumlah koperasi yang melaksanakan RAT 50 %;
(4) Meningkatnya rata‐rata jumlah penyerapan tenaga kerja Koperasi dan UMKM
5%;
(5) Meningkatnya rata‐rata nilai investasi Koperasi dan UMKM 10 %.
Untuk mencapai target tersebut pada Tahun Anggaran 2011 telah dilaksanakan
beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja Deputi Bidang Kelembagaan.
Sedangkan aspek lain dalam sasaran ini merupakan hasil dari multiplier kegiatan
ekonomi secara nasional yang berpengaruh positif terhadap pemberdayaan koperasi
dan UMKM. Dengan pertimbangan efektifitas pencapaian sasaran, program ini
difokuskan ke dalam beberapa kegiatan utama, yaitu:
a. Penerbitan SK Badan Hukum Koperasi
b. Peningkatan Kualitas Koperasi yang badan hukumnya diumumkan dalam berita
Negara RI
c. Pembenahan koperasi tidak aktif ditingkat provinsi
d. Pelaksanaan Pengembangan Organisasi Koperasi Menuju Skala Besar
e. Penyelenggaraan Temu Konsultasi Perkoperasian dengan Ikatan Notaris
Indonesia
f. Inventarisasi koperasi yang dirangking
g. Inventarisasi Koperasi Berprestasi dan Penerima Award
i. Penyelenggaraan Forum Konsultasi Penguatan Kelembagaan Koperasi‐koperasi
dikalangan wanita
j. Penyelenggaraan Temu Konsultasi Nasional dalam rangka penguatan
Kelembagaan koperasi
k. Penyelenggaraan Pertemuan ICA
l. Pelaksanaan Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Berskala Besar ditingkat
provinsi
m. Penyelenggaraan Sosialisasi Program gemaskop Kepada Tokoh Masyarakat/
Kelompok strategsi, Kelompok ekonomi Produktif dan Gerakan Koperasi
n. Penyelenggaraan Temu Konsultasi Peningkatan Peran Koperasi Siswa Sebagai
Laboratorium Ekonomi
o. Penyelenggaraan Kajian dan Pembahasan INPRES tentang GEMASKOP
p. Pelaksanaan Uji Coba Aplikasi Member Card pada Koperasi berskala Besar
q. Penyusunan Pedoman tata Cara Pelaksanaan rapat Anggota Tahunan
r. Inventarisasi dan Identifikasi Koperasi Yang mendapat pendampingan dalam
pelaksanaan RAT
s. Penyelenggaraan Jambore koperasi dikalangan pemuda dan wanita
t. Inventarisasi koperasi yang menerapkan pertangungjawaban laporan keuangan
yang transparan dan akuntabel
u. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis tentang Perkoperasian kepada aparat
pembina dan gerakan koperasi
v. Pelaksanaan Penerapan transaksi sistem akuntansi dan akuntabilitas koperasi
berskala besar
Adapun keseluruhan capaian kinerja sasaran tersebut disajikan pada Tabel 3.1 di
bawah ini:
TABEL 3.1.
PENGUKURAN PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KUMKM
DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
SASARAN INDIKATOR SASARAN
2011
TARGET REALISASI %
MENINGKATNYA
JUMLAH DAN PERAN
KUMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL Meningkatkan koperasi berkualitas 2 % 1,85 % 92,7% Tumbuhnya jumlah koperasi secara Nasional 1 % 6,02 % 602% Meningkatnya jumlah koperasi yang melaksanakan RAT 50 % 50% 100%
SASARAN INDIKATOR SASARAN 2011 TARGET REALISASI % Meningkatnya rata‐ rata jumlah penyerapan tenaga
kerja Koperasi dan
UMKM 5 % 5,15 % 103% Meningkatnya rata‐
rata nilai investasi
Koperasi dan UMKM
10 % 16,50 % 165%
Dengan memperhatikan data pada tabel di atas dapat dipaparkan pencapaian
kinerja, sebagai berikut:
1. Meningkatnya Jumlah Koperasi Berkualitas
Pada akhir periode RENSTRA 2004‐2009 diketahui bahwa jumlah koperasi
berkualitas yang memiliki klasifikasi A,B,C sebanyak 53.501 unit. Sementara itu
jumlah koperasi berkualitas pada tahun 2010 dari hasil pemeringkatan diperoleh
1.321 unit dari 1.503 unit yang disurvey. Total koperasi berkualitas pada akhir
tahun 2010 sebanyak 54.643 unit Pada periode 2009 – 2010 terjadi peningkatan
jumlah koperasi berkualitas sebesar 2,13%.
Pada tahun anggaran 2011 kembali dilakukan pemeringkatan terhadap 1.000
koperasi, dari sini didapatkan 927 koperasi berkualitas. Dengan hasil ini, maka telah
terjadi peningkatan jumlah koperasi berkualitas sebesar 1,85%. Realisasi peningkatan
jumlah koperasi berkualitas ini lebih rendah dari target yang ditetapkan yakni 2%,
sehingga realisasi tingkat capaian sasarannya sebesar 92,7%. Dengan hasil ini, jumlah
keseluruhan koperasi berkulitas pada akhir 2011 mencapai 55.570 unit atau 79,39 %
dari target 70.000 koperasi berkualitas pada akhir tahun RENSTRA 2010 ‐ 2014.
2. Tumbuhnya Koperasi Secara Nasional
Nilai capaian target pertumbuhan koperasi secara nasional sangat sempurna,
yakni 6,02% atau terjadi peningkatan jumlah koperasi sebanyak 10.699 sepanjang
tahun 2011. Dari 177.482 unit pada tahun 2010 menjadi 188.181 unit pada tahun
2011. Capaian sasaran ini jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar 1%.
sehingga nilai pencapaian sasarannya sebesar enam kali dari target yang ditetapkan.
Jika dilihat data mulai tahun 2009, jumlah koperasi terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM,
pada tahun 2009 jumlah koperasi di seluruh Indonesia sebanyak 170.411 unit dan
pada tahun 2010 bertambah menjadi 177.482 unit (telah terjadi peningkatan sebesar
120.473, sedangkan koperasi aktif pada tahun 2010 sebanyak 124.855 unit koperasi.
Pada periode Tahun Anggaran 2010 telah terjadi peningkatan jumlah koperasi aktif
sebesar 3,64%.
3. Meningkatnya Jumlah Koperasi yang melaksanakan RAT
Upaya peningkatan jumlah koperasi yang melaksanakan RAT terealiasi
dengan sempurna. Dari target 50% koperasi terealisasi 50%, sehingga nilai capaian
sasarannya 100 %. Peningkatan ini didasarkan atas data jumlah koperasi yang
melaksanakan RAT pada tahun 2010 yaitu 58.534 unit, dan pada tahun 2011
sebanyak 87.801 unit sehingga terjadi peningkatan sebanyak 29.267 unit (50 %).
Peningkatan ini lebih besar daripada peningkatan pada tahun 2009 – 2010 yang
mencapai 48,5%.
4. Meningkatnya Rata‐Rata Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi dan
UMKM
Pada periode 2011 terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja koperasi
yang cukup signifikan, sebanyak 18.470 orang. Pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja
koperasi sebanyak 358.768 orang menjadi 377.268 orang pada tahun 2011.
Penyerapan tenaga kerja dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori staf dan
manajerial. Secara keseluruhan terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar
5,15 % selama tahun 2011. Peningkatan ini lebih besar dari target yang ditetapkan
sebesar 5 %. Dengan demikian indikator sasaran peningkatan rata‐rata jumlah
penyerapan tenaga kerja koperasi dan UKM tercapai 103 %.
Dibandingkan dengan tahun‐tahun sebelumnya peningkatan penyerapan
tenaga kerja koperasi dan UKM adalah lebih tinggi. Pada periode tahun 2009 sampai
2010, penyerapan tenaga kerja UMKM mengalami peningkatan sebesar 3,32%.
Peningkatan pada periode 2010 di bawah target capaian yang telah ditetapkan, yaitu
5 %, dengan pencapaian indikator penyerapan tenaga kerja Koperasi dan UMKM
hanya 66,40 %.
5. Meningkatnya Rata‐Rata Nilai Investasi Koperasi dan UMKM
Pada periode tahun anggaran 2011 pertumbuhan rata‐rata nilai investasi
pada koperasi dan UMKM sangat besar. Dari Rp 72,82 trilyun pada tahun 2010
menjadi Rp 95,06 trilyun pada tahun 2011, mengalami peningkatan sebesar Rp 10,69
trilyun atau 16,50%. Peningkatan ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 10 %
pada tahun 2011. Dengan demikian tingkat keberhasilan pencapaian sasaran ini
Peningkatan nilai investasi ini berdampak positif terhadap volume usaha
koperasi dan UKM yang rata‐rata naik 23,74 %. Kenaikan investasi yang berkorelasi
positif dengan peningkatan volume usaha, diikuti dengan peningkatan nilai sisa hasil
usaha (SHU) koperasi yang rata‐rata naik 12,81 % atau sebesar Rp 0,72 trilyun.
Peningkatan nilai investasi koperasi dan UKM didasari oleh tren posisitf pada
periode sebelumnya. Pada tahun 2007 hingga 2009 nilai investasi terus mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan
UKM diketahui nilai investasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada tahun 2007
mengalami kenaikan. Meskipun pada tahun 2008 investasi UKM sedikit mengalami
penurunan pada Tahun 2009 nilai investasi KUKM kembali meningkat drastis dengan
peningkatan sebesar 38,89% dibandingkan dengan tahun 2008.
Dengan demikian maka hasil capaian seluruh indikator sasaran
“Meningkatnya jumlah dan peran KUMKM dalam perekonomian nasional” dapat
dinyatakan berhasil dan telah terealisasi dengan baik, sesuai dengn rencana. Bahkan
dari beberapa indikator sasaran tersebut, memiliki capaian di atas 100 %.
SASARAN II
PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK KOPERASI UMKM
Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM diukur dengan 3 indikator,
yaitu:
(1) Jumlah UMKM yang memahami dan menerapkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
labelisasi halal dan mutu;
(2) Jumlah lembaga pendamping yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengembangan
usaha KUMKM;
(3) Jumlah UMK yang memahami dan mengakses sumber‐sumber investasi;
Peningkatan daya saing produk koperasi UMKM dicapai dengan beberapa kegiatan
yang dilaksankan oleh Deputi Pemasaran dan jaringan Usaha dan Deputi Bidang
Pengembangan dan Restrukturitasi Usaha dan Deputi Produksi.
Untuk memfokuskan pada sasaran yang ingin dicapai, kegiatan yang dilaksanakan
meliputi:
a. Pengembangan Koperasi dan UMKM pengelola bisnis ritel modern penerima
bimbingan teknis
b. Pengembangan jaringan Pemasaran usaha Mikro / PKL yang terfasilitasi
c. Pengembangan Jaringan Pemasaran bagi Usaha Mikro yang difasilitasi melalui
identitas produk
e. Fasilitasi bagi Koperasi dan UMK dengan Teknologi tepat guna
f. Penyelenggaraan fasilitasi bagi UMK untuk menerapkan standarisasi mutu, sistem
HKI dan Kehalalan Produk
g. Seleksi tenant di Inkubator ICT (ITS)
h. Seleksi tenant di Inkubator Industri Kreatif dan Agrobisnis
i. Pelatihan dan Pendampingan Tenant ICT
j. Pelatihan dan Pendampingan Tenant Agribisnis
k. Peningkatan kapasitas forum pengembangan sentra/klaster di Propinsi Jawa Tengah
dan Propinsi Nusa Tenggara Barat, melalui fasilitasi kegiatan temu usaha penguatan
forum sentra/klaster
l. Pengembangan akses permodalan bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Adapun capaian kinerja masing‐masing indikator disajikan pada tabel 3.3, sebagai
berikut:
TABEL. 3.3.
PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK KOPERASI UMKM
SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI PERSENTASE
PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK KOPERASI UMKM
Jumlah UMKM yang
memahami dan
menerapkan Hak
Kekayaan Intelektual
(HkI), labelisasi halal dan
mutu 400 UMKM 500 KUKM 125% Jumlah lembaga pendamping yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengembangan usaha KUMKM 80 pendamping 80 pendamping 100%
Jumlah UMK yang
memahami dan
mengakses sumber‐
sumber investasi
500 (424)
UMK 424 UMK 100%
Paparan secara terperinci dari capaian indikator dalam sasaran ini disampaikan
sebagai berikut:
1. Meningkatnya UMKM yang Memanfaatkan dan Mensertifikasi Sistem HKI (SNI,
ISO, HKI, Halal dan Keamanan Pangan)
Pada tahun 2011 Kementerian Koperasi dan UKM berhasil memfasilitasi 500
KUKM dalam penerapan standarisasi mutu, sistem HKI dan kehalalan tersebut. Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa target sasaran ini terealiasi melampui target
yang ditetapkan sebanyak 400 KUKM. Maka nilai capaian sasaranya adalah 125%.
Capaian peningkatan KUKM yang memanfaatkan dan mensertifikasi sistem HKI (SNI,
ISO, HKI, halal dan keamanan pangan) hanya 307 KUKM atau di bawah target yang
ditetapkan sebanyak 400 UMK.
Untuk memacu pencapaian target sasaran ini, pada tahun 2010 Kementerian
Koperasi dan UKM telah menjalin kerjasama dengan Ditjen HKI, Perguruan Tinggi
dan Konsultan HKI dan sosialisasi pendampingan HKI yang dilaksanakan di 5 (lima)
Provinsi yaitu Maluku, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Kota Batam dan Sulawesi
Selatan.
2. Jumlah lembaga pendamping yang ditingkatkan kapasitasnya dalam
pengembangan usaha KUMKM
Penguatan Lembaga Pendamping sebagai pengembang Bisnis koperasi dan
UKM telah berhasil meningkatkan kapasitas 80 lembaga pendamping dalam
pengembangan usaha KUKM. Dengan hasil tersebut, maka target pencapaian
sasaran terealisasi 100%. Pencapian sasaran ini merupakan hasil kinerja secara
bertahap dari tahun‐tahun sebelumnya. Salah satu kegiatan yang ikut andil dalam
merealisasikan sasaran ini adalah peningkatan kapasitas forum pengembangan
sentra/klaster di Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Nusa Tenggara Barat, melalui
fasilitasi kegiatan temu usaha penguatan forum sentra/klaster. Manfaat kegiatan ini
dirasakan langsung oleh para pengrajin di dalam sentra.
3. Jumlah UMK yang memahami dan mengakses sumber‐sumber investasi
Pencapaian sasaran ini terealisasi dengan cukup dengan nilai capaian 100%.
Dari 424 UMK yang ditargetkan memahami dan mengakses sumber‐sumber
invetasi, terealisasi sebanyak 424 UMK yang telah menunaikan akad
pinjaman/pembiayaan. Untuk menjamin ketepatan sasaran, pencapian sasaran ini
juga disukung dengan monitoring dan evaluasi penyaluran dan pemanfaatan skim
kredit usaha mikro dan kecil (SUP‐005)
SASARAN III
PENINGKATAN JUMLAH JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN
PRASARANA PRODUKSI KUMKM
Keberhasilan sasaran Peningkatan Jumlah dan Kualitas Sarana dan Prasarana
Produksi KUMKM diukur dengan 3 indikator, yaitu:
(1) Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana usaha
(3) Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan
kualitas produksi KUKM
Capaian kinerja indikator sasaran di atas dilaksanakan secara simultan oleh
Deputi Bidang Produksi dengan kegiatan sebagai berikut:
• Penyusunan dokumen program dan kegiatan pemberdayaan usaha Koperasi dan
UMKM di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura
• Penyusunan Dokumen konsep model dibidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura
• Penyusunan Pedoman teknologi tepat guna dibidang pertanian tanaman pangan
dan hortikultura
• Monitoring dan Evaluasi di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura
• Penyelenggaraan dan partisipasi dalam Forum sidang internasional
• Penyaluran insentif bagi Koperasi penerima bantuan dibidang pertanian
tanaman pangan dan hortikultura
• pemberdayaan usaha koperasi dan UKM dibidang kehutanan dan perkebunan
• Pemberdayaan usaha koperasi dan UKM dibidang Perikanan dan Peternakan
• Pemberdayaan Usaha Koperasi dan UKM dibidang Industri Kerajinan dan
pertambangan
• Pemberdayaan Usaha KUKM dibidang ketenagalistrikan dan Aneka Usaha
• Program Peningkatan Kehidupan Nelayan Melalui Pengembangan Usaha
Perikanan oleh Koperasi
• Pengembangan Model Inkubator Green Energy
Adapun capaian kinerjanya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
TABEL 3.4
JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI KUMKM
SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI PERSENTASE
PENINGKATAN
JUMLAH DAN
KUALITAS SARANA
DAN PRASARANA
PRODUKSI KUMKM
Meningkatnya jumlah dan
kualitas sarana produksi
KUKM
56 kop 80 kop 142,85%
Meningkatnya jumlah koperasi
dalam pengembangan energi
terbarukan
10 kop 10 kop 100%
Tersusunnya konsep model
pemberian insentif dalam
rangka peningkatan kualitas
produksi KUMKM
5 model 5 model 100%
Paparan secara terperinci dari capaian indikator dalam sasaran ini disampaikan
sebagai berikut:
1. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana usaha
Sasaram ini tercapai melampaui target yang ditetapkan, dimana dokumen
Indikator Kinerja Utama (IKU) ditargetkan 56 KUKM, dan realisasinya jauh lebih
banyak, yakni 80 KUKM. Dengan hasil ini maka nilai capaian sasarannya sebesar
142,85%. Peningkatan kualitas sarana usaha dilakukan terhadap 80 koperasi bidang
produksi dengan nilai bantuan Rp. 20.213.500.000.
2. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energy terbarukan
Upaya merealisasikan target peningkatan jumlah koperasi dalam
pengembangan energi terbarukan, dimulai dengan koordinasi dengan daerah dalam
rangka Seleksi Tenant untuk disertakan dalam Inkubasi Green Energy dan
Manufacturing oleh Komite Inkubator. Selanjutnya dilaksanakan seleksi tenant di
Inkubator Green Energy (IPB) pada tanggal 7 April 2011 dan Manufacturing (ITB)
pada tanggal 8 April 2011 masing‐masing terhadap 25 tenant yang menghasilkan
masing ‐ masing 5 tenant untuk diinkubasi, total 10 tenant yang terseleksi. Hasil ini
sama dengan target yang ditetapkan dalam IKU sebanyak 10 koperasi. Dengan
demikian target ini terealisasi 100%.
Selanjutnya tenant/koperasi yang terseleksi diberikan pelatihan dan
pendampingan Tenant Green Energy dan Manufacturing pada : 1). Inkubator Green
Energy (IPB) pada tanggal 21 Juni 2011 dan 2). Inkubator Manufacturing (ITB) pada
tanggal 22 Juni 2011.
3. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan
kualitas produksi KUKM
Seperti terlihat pada Tabel 3.4, indikator sasaran ini tercapai dengan
sangat sempurna dengan persentase capaian sebesar 100%. Dari 5 konsep
model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM,
yang ditargetkan, terealsisai seluruhnya.
SASARAN IV
PENINGKATAN PEMASARAN PRODUK KOPERASI DAN KUKM
Dalam upaya mencapai sasaran peningkatan pemasaran produk KUKM di atas,
Kementerian telah menetapkan 4 indikator, berupa:
(1) Jumlah KUKM yang berpameran;
(3) Jumlah sarana prasarana yang dibangun;
(4) Jumlah usaha mikro yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas pasar;
(5) Mewujudkan Smesco UKM menjadi Icon Industry kreatif dan pemberdayaan
KUKM Nasional.
Ketiga indikator sasaran tersebut dicapai dalam pelaksanaan dilaksanakan oleh 2
Deputi dan 1 lembaga, yaitu: Deputi Bidang Pemasaran; Deputi Bidang Produksi; dan
Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM.
Adapun kegiatan‐kegiatan pendukung sasaran ini adalah:
a. Pemberian fasilitasi dan bantuan bagi Koperasi dan UKM yang mengikuti
pameran diluar negeri
b. Peningkatan daya saing dan pemasaran produk kriya koperasi dan UMKM
c. Pendampingan dan fasilitasi program bagi koperasi dan UKM industri kreatif
d. Penyelenggaraan dan Fasilitasi Trading House bagi Koperasi dan UKM
dibeberapa Negara
e. Peningkatan sarana pemasaran di daerah tertinggal/perbatasan melalui koperasi
f. Pengembangan Pasar tradisional di daerah propinsi/kabupaten/kota
g. Pengembangan sarana promosi ditempat‐tempat strategis
h. Pembangunan dan Pengembangan sarana prasarana produk UMIK di Sekolah
i. Inventarisasi dan identifikasi Koperasi dan UMKM yang menjalin kemitraan
j. Penyelenggaraan Pameran produk Koperasi dan UMKM
k. Pembuatan Katalog produk koperasi dan UKM
l. Partisipasi pada penyelenggaraan Pameran Nasional dan Regional
m. Penyelenggaraan Pelayanan SMESCO UKM trading Board
n. Pengembangan Toko Koperasi Ritel Modern
o. Pengembangan Usaha Mikro
p. Penataan Sarana Usaha PKL
q. Pembangunan Sarana Pemasaran Melalui Koperasi
r. Peningkatan akses pasar produk unggulan KUKM
s. Pemberian fasilitasi dan bantuan bagi Koperasi dan UKM yang mengikuti
pameran diluar negeri
Kinerja masing‐masing program tersebut tergambar dalam realisasi capaian
sebagaimana tertuang dalam Tabel 3.5, sebagai berikut:
TABEL 3.5
PENINGKATAN PEMASARAN PRODUK KOPERASI DAN KUKM
SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI PERSENTASE
PENINGKATAN
PEMASARAN
Jumlah KUKM yang
berpameran
3.615
(2.745)
SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET REALISASI PERSENTASE
PRODUK KOPERASI
DAN KUKM
Jumlah KUKM yang difasilitasi
bermitra
1.650 1.850 112,12 %
Jumlah sarana prasarana yang
dibangun
45 (36 unit) 36 unit 100 %
Jumlah usaha mikro yang
difasilitasi dalam peningkatan
kapasitas pasar
1.800 27.250 1.513,89 %
Mewujudkan Smesco UKM
menjadi Icon Industry kreatif
dan pemberdayaan KUKM
Nasional 165 KUKM Mitra 1.680 KUKM Terlayani 150 KUKM Mitra 1.133 KUKM Terlayani 90,91 %
Dari data di atas dapat dijabarkan kinerja masing‐masing indikator sesuai dengan
sasaran, sebagai berikut:
1. Jumlah KUKM yang berpameran
Target awal fasilitasi KUKM yang berpameran adalah sebanyak 3.615
KUKM, tetapi mengingat keterbatasan anggaran, target tersebut mengalami
perubahan menjadi sebanyak 2.745 KUKM. Upaya fasilitasi KUKM dalam
berpameran terealisasi dengan baik, dengan nilai capaian 100%, yaitu sebanyak
2.745 KUKM yang terfasilitasi dalam berbagai event pameran. Pameran/promosi
yang telah dilaksanakan selama tahun anggaran 2011 meliputi:
a. Smesco UKM festival diikuti oleh 407 UKM dari 33 provinsi;
b. Pameran tematik Smesco UKM Fesyen dan Aksesoris Expo 2011 diikuti
oleh 155 KUKM dari 11 provinsi;
c. Pameran Tematik Smesco UKM Food and Packaging Expo diikuti oleh 157
UKM;
d. Fasilitasi 59 UKM dalam Pameran Produk Kreatif Indonesia (PPKI);
e. ASEAN Women Cooperative & SME’s Expo 2011 diikuti oleh 263 koperasi
wanita Indonesia dan 81 perempuan pelaku usaha dari negara ASEAN
lainnya;
f. Fasilitasi 146 KUKM pada 14 event pameran luar negeri;
g. Fasilitasi Usaha Mikro melalui Pasar rakyat sebanyak 1.260 Umik;
h. Fasilitasi bagi 291 KUKM pada 29 event pameran dalam negeri;
i. Fasilitasi bagi 146 KUKM pada event pameran luar negeri.
2. Jumlah KUKM yang difasilitasi bermitra
Seperti terlihat pada Tabel 3.5, indikator sasaran ini tercapai dengan
sangat sempurna dengan persentase capaian jauh melebih target yang
ditetapkan, yakni 112,12 %. Dari target 1.650 KUKM yang difasilitasi untuk
bermitra terealisasi sebanyak 1.850 KUKM. Ini merupakan salah satu
pencapaian kinerja yang terbaik pada tahun anggaran 2011. Adapun program
kemitraan yang telah dilaksanakan meliputi:
a. Bidang kemasan produk dengan peserta 500 KUMKM di Provinsi Jawa
Timur, Jawa Barat, Bali, Aceh, dan Kepulauan Riau;
b. Bidang Pola Subkontrak industri logam dan non logam dengan peserta
100 KUMKM di Provinsi Jawa Timur;
c. Bidang Industri Pariwisata dengan peserta 300 KUMKM di Provinsi Jawa
Tengah, Jawa Barat, dan Riau;
d. Kemitraan KUMKM dengan BUMN dengan peserta 200 KUMKM di
Provinsi Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat;
e. Kemitraan KUMKM dengan Pola Waralaba dengan peserta 150 KUMKM
potensial;
f. Kemitraan KUMKM di Bidang Ekoproduk dengan peserta 300 KUMKM di
Provinsi Jawa Tengah dan Kalimantan Timur;
g. Kemitraan KUMKM pola Perdagangan Umum dengan peserta 300
KUMKM di Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.
3. Jumlah sarana prasarana yang dibangun
Pada tahun anggaran 2011 Kementerian Koperasi dan UKM telah
melakukan revitalisasi terhadap 36 unit pasar tradisional yang dilaksanakan oleh
36 koperasi di 36 kabupaten kota di 28 provinsi. Revitaliasi pasar tradisional
merupakan pelaksanaan dari target pembangunan sarana dan prasarana
pemasaran produk koperasi dan UKM. Pada tahun 2011 ditargetkan 45 unit
namun dengan keterbatasan anggaran, maka target disesuaikan menjadi 36
unit pasar terbangun/terevitalisasi, dan dalam pelaksanaannya revitalisasi pasar
tercapai 36 unit pasar. Secara komulatif jumlah pasar yang sudah direvitalisasi
sebanyak 246 unit pasar.
Pengembangan sarana dan prasarana pemasaran merupakan kelanjutan
dari program tahun anggaran sebelumnya. Pada tahun 2010 Kementerian
Koperasi dan UKM memfasilitasi 34 unit pasar, yang terdiri dari APBN Pos
Anggaran Bantuan Sosial sebanyak 7 unit pasar di 7 Kab/Kota (Natuna,
Bengkayang, Bolaang Mongondow Utara, Cianjur, Magetan, Grobogan dan
Pada tahun‐tahun sebelumnya Kementerian Koperasi dan UKM juga
telah memberikan Bantuan Program Penataan Sarana Usaha. Terhitung sejak
Tahun 2005 sampai awal tahun 2010 Kementerian Koperasi dan UKM telah
memberikan Bantuan Program Penataan Sarana Usaha kepada 41
Koperasi/Usaha Mikro yang tersebar di 36 kabupaten/kota pada 19 provinsi.
4. Jumlah usaha mikro yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas pasar
Sasaran ini terealisasi dengan sangat baik, dimana nilai capaiannya jauh
melebihi target yang ditetapkan, yakni 1.513,89 % . Dari rencana 1.800 unit
usaha mikro yang terfasilitasi dalam akses pasar, terealisasi sebanyak 27.250
unit usaha mikro. Tingginya realisasi ini merupakan dampak dari kegiatan
revitalisasi pasar tradisional, karena usaha mikro yang terfasilitasi dalam
peningkatan kapasitas pasar seluruhnya merupakan unit usaha yang berada
dalam lingkup pasar yang direvitalisasi.
5. Mewujudkan Smesco UKM menjadi Icon Industry kreatif dan pemberdayaan
KUKM Nasional
Sasaran ini memiliki 2 indikator sasaran, yakni KUKM mitra dan KUKM
terlayani. Berdasarkan hasil evaluasi, kedua indikator sasaran ini telah tercapai
secara maksimal dengan nilai capaian masing‐masing 90,91% dan 67,44%.
Target 165 KUKM Mitra terealisasi 150 KUKM mitra Smesco, dan 1.133 KUKM
dari target 1.680 KUKM yang terlayani. Kegiatan‐kegiatan yang melayani
promosi KUKM adalah:
• Smesco UKM festival diikuti oleh 407 UKM dari 33 provinsi;
• Pameran tematik Smesco UKM Fesyen dan Aksesoris Expo 2011 diikuti oleh