• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4. Evaluasi

Menurut Usman (Samino, 2010: 147) pengawasan adalah bagian terakhir dari fungsi manajemen, dan fungsi

manajemen yang dikendalikan adalah perencanaan, penorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian itu sendiri.

Evaluasi adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan serta perkembangan karakter yang dicapai peserta didik. Tujuan evaluasi atau penilaian dilakukan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai yang dirumuskan sebagai standar minimal yang telah dikembangkan dan ditanamkan di sekolah, serta dihayati, diamalkan, diterapkan dan dipertahankan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Penilaian pendidikan karakter lebih dititik beratkan kepada keberhasilan penerimaan nilai-nilai dalam sikap dan perilaku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai karakter yang diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penilaian dapat berbentuk penilaian sikap dan perilaku, baik individu maupun kelompok.

Menurut Kemendiknas (2011), untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter ditingkat satuan pendidikan dilakukan melalui berbagai program penilaian dengan membandingkan kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu. Penilaian keberhasillan tersebut dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

a) Mengembangkan indikator dari nilai-nilai yang ditetapkan atau disepakati.

b) Menyusun berbagai instrumen penilaian.

c) Melakukan pencatatan terhadap pencapaian indikator. d) Melakukan analisis dan evaluasi.

e) Melakukan tindak lanjut.

Cara penilaian pendidikan karakter pada peserta didik dilakukan oleh semua guru. Penilaian dilakukan setiap saat, baik dalam jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran, di kelas maupun di luar kelas dengan cara pengamatan dan pencatatan. Instrumen penilaian dapat berupa lembar observasi, lembar skala sikap, lembar portofolio, lembar check list, dan lembar pedoman wawancara. Informasi yang diperoleh dari berbagai teknik penilaian kemudian dianalisis oleh guru untuk memperoleh gambaran tentang karaker peserta didik. Gambaran seluruh tersebut kemudian dilaporkan sebagai suplemen buku oleh wali kelas.

2. Pendidikan Karakter

Banyak kalangan memberikan makna tentang pendidikan sangat beragam, bahkan sesuai dengan pandangannya masing-masing. Azyumardi Azra dalam buku “Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan Demokratisasi”, memberikan pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi

mudanya untuk menjalankan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien (Muslich, 2011: 48). Pendidikan yang dikelola atau dimenej degan baik akan mampu mengantarkan anak bangsa menjadi manusia seutuhnya, sejahtera lahir- batin, jasmani- rohani, material- spiritual, dan bahagia dunia- akhirat (Insya Allah).

Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai. Siswa harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga hal paling mendasar, yaitu:

a. Afektif, yang tercermin pada kualitas keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia serta kepribadian yang unggul.

b. Kognitif, yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Psikomotorik, yang tercermin pada kemampuan mengembangkan ketrampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.

Secara harfiah, karakter berasal dari bahasa Inggris, character yang berarti watak, karakter, atau sifat. Dalam bahasa Indonesia, watak diartikan sebagai sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatannya, dan berarti pula tabi’at dan budi pekerti (Nata, 2013: 163).

Dalam bahasa Arab karakter sering disebut dengan istilah akhlak yang oleh Ibnu Maskawih diartikan sebagai : hal linnafs da’iyah laha ila af’aliha min ghair fikrin wa laa ruwiyatin. Artinya sifat atau keadaan yang tertanam dalam jiwa yang paling dalam yang selanjutnya lahir dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan lagi (Nata, 2013: 164). Jadi, karakter merupakan nilai- nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh ativitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat (Zuchdi, 2011: 470).

Pendidikan karakter menurut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good) dan melakukan kebaikan (doing the good) (Zuchdi, 2011: 470).

Pendidikan karakter juga dapat diartikan membentuk tabiat, perangai, watak, dan kepribadian seseorang dengan cara menanamkan nilai-nilai luhur, sehingga nilai-nilai tersebut mendarah daging, menyatu dalam hati, pikiran, ucapan dan perbuatan, dan menampakkan pengaruhnya dalam realitas kehidupan secara mudah, atas kemauan sendiri dan karena ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Penanaman dan pembentukan kepribadian tersebut dilakukan bukan hanya dengan

cara memberikan pengertian dan mengubah pola pikir dan pola pandang seseorang tentang sesuatu yang baik dan benar, melainkan nilai-nilai kebaikan tersebut dibiasakan, dilatihkan, dicontohkan, dilakukan secara terus menerus dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari (Nata, 2013: 400).

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan karakter adalah strategi yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan karakter yang diselenggarakan dengan hasrat dan niat untuk menanamkan ajaran dan nilai-nilai luhur untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah melalui kegiatan manajemen. Pendidikan dan karakter sangat korelatif dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.

B. Nilai – nilai Karakter

Menurut Suyadi (2013: 7-9) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendinas) telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan ditanamkan dalam diri peserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa yaitu sebagai berikut :

1. Religius, yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dan berdampingan.

2. Jujur, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan dan perbuatan (mengetahui yang benar, mengatakan yang benar dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.

3. Tolerasi, yakni sikap dan perilaku yang menerminkan penghargaan terhadap perbedaan agama, aliran kepercayaan, suku, adat, bahasa, ras, etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan dirinya secara sadar dan terbuka, serta dapat hidup tenang ditengah perbedaan tersebut.

4. Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku.

5. Kerja Keras, yakni perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh- sungguh (berjuang hingga titik darah peghabisan) dalam menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan dan lain-lain dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.

7. Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh bekerja sama secaa kolaboratif,

melainkan tidak boleh melemparkan tugas dan tanggung jawab kepada orang lain.

8. Demokratis, yakni sikap dan cara berfikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.

9. Rasa ingin tahu, yakni cara berpikir, sikap dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam.

10.Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau individu dan golongan.

11.Cinta tanah air, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. 12.Menghargai prestasi, yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain

dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi.

13.Komunikatif, senang bersahabat atau proaktif, yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerjasama secara kolaboratif dengan baik.

14.Cinta damai, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu.

15.Gemar membaca, yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal, majalah, Koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.

16.Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan lingkngan sekitar.

17.Peduli sosial, yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.

18.Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, Negara, maupun agama.

Sikap religius terdapat pada urutan pertama karena diharapkan setelah seseorang memiliki sikap religius sikap-sikap baik lainnya akan mengikuti dan menjadikan pondasi dasar seseorang dalam menjalankan kehidupannya supaya tidak terombang-ambingkan oleh perubahan-perubahan zaman yang semakin berkembang.

C. Fungsi Pendidikan Karakter

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010: 7) fungsi pendidikan karakter adalah:

1. Fungsi Pengembangan: yang secara khusus didasarkan pada peserta didik agar mereka menjadi pribadi yang berperilaku baik , berdasarkan pada kebajikan umum (virtues) yang bersumber pada filosofi kebangsaan di dalam pancasila. Dengan fungsi ini peserta didik di harapkan memiliki sikap dan perilaku etis, spiritual, sesuai dengan citra budaya bangsa. Dengan kata lain, dari perlaku peserta didik adalah warga bangsa, orang dapat mengetahui karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

2. Fungsi Perbaikan: yang secara khusus yang diarahkan untuk memperkuat pendidikan nasional yang bertanggung jawab terhadap pengembangan potensi dan martabat peserta didik. Dengan fungsi ini pula, pendidikan karakter bangsa hendaknya mencapai suatu proses revitalisasi perilaku dengan mengedepankan pilar-pilar kebangsaan untuk menghindari distorsi nasionalisme.

3. Fungsi Penyaring: dalam fungsi penyaring ini sistem pendidikan karakter bangsa dikembangkan agar peserta didik dapat menangkal pengaruh budaya lain yang tidak sesuai dengan karakter bangsa. Fungsi ini bertujuan meningkatkan martabat bangsa.

D. Tujuan Pendidikan Karakter

Mulyasa (2011: 9) menjelaskan pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai- nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol- simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah/madrasah dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupakan ciri khas, karakter atau watak dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas.

Zubaedi (2012: 18) berpendapat bahwa pendidikan karakter secara perinci memiliki lima tujuan, yaitu sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa. 2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.

3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan.

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

Wiyani (2013: 70) mengemukakan tujuan pendidikan karakter adalah menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan, mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai- nilai yang dikembangkan oleh sekolah dan membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab karakter bersama.

E. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter

Fathurrohman (2013: 124) mengemukakan beberapa batasan atau deskripsi nilai-niali pendidikan karakter antara lain:

1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Allah Swt, meliputi pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agamanya.

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri, meliputi sikap jujur, bertanggung jawab, bergaya hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri, berpikir logis, mandiri, dan cinta ilmu.

3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama, meliputi:

a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain yaitu sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

b. Patuh pada aturan-aturan sosial.

c. Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.

d. Menghargai karya dan prestasi orang lain yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

e. Santun yaitu sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

f. Demokratis yaitu cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, meliputi sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

5. Nilai kebangsaan, meliputi cara berpikir, bertindak dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umun Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan Kabupaten Semarang

1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Susukan Kabupaten Semarang Pendirian Madrasah ini diprakarsai oleh Bapak Kyai H. Syamsudin, Bapak Kyai H. Dzhakiri, dan Bapak Kyai H. Muh Ja'farin Ahmad dan atas persetujuan beberapa tokoh masyarakat, bekerja sama dengan MWC NU Kecamatan Susukan sepakat untuk mendirikan lembaga pendidikan resmi dengan nama Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama' tepatnya pada tahun 1965. Dan berubah-ubah nama sesuai perkembangan masyarakat dan suhu politik saat itu.

Dari MTs NU menjadi MTs Al- Islam dan dinegerikan pada tahun 1980 dengan SK. Menteri Agama nomor : 27/1980 tanggal 21 Mei 1980 dengan nama Madrasah Tsanawiyah Negeri Susukan Kabupaten Semarang (Relokasi dari MTs Negeri Grabag 02 Magelang secara resmi) terhitung mulai tanggal 1 September 1981 (Sumber: Dokumentasi dalam bentuk soft copy dari NK pada hari Selasa, 19 Juli 2016)

2. Kepala Madrasah

a. Kepala Madrasah yang pertama Drs. H. Qowa'id terhitung mulai dari masih swasta sampai dengan 12 April 1996.

b. Kepala Madrasah kedua Drs. Sujitno dari 12 April 1996 sampai dengan 5 April 1999.

c. Kepala Madrasah ketiga Drs. Sarbani dari 5 April 1999 sampai dengan 3 Juni 2002.

d. Kepala Madrasah keempat Drs. H. Istichsan dari 3 Juni 2002 sampai dengan 22 Maret 2007.

e. Kepala Madrasah kelima Drs. H. Mudlofir, MM. dari 22 Maret 2007 sampai dengan 13 Februari 2016.

f. Kepala Madrasah keenam Hj. Hidayatun, S. Ag, M.Pd. dari 13 Februari 2016 sampai dengan sekarang (Dokumentasi, 19 Juli 2016).

3. Identitas Sekolah

a. Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri b. No. Statistik Madrasah : 212332203028

c. Alamat :

- Jalan : -

- Desa : Susukan

- Kecamatan : Susukan

- Kabupaten : Semarang

- Provinsi : Jawa Tengah

- Kode Pos : 50777

d. No. Telepon : (0298) 615013

f. Email : mtsnsusukan@jateng.depag.go.id g. Status Madrasah : Negeri

h. Didirikan (Swasta) : Tahun 1965

i. Diresmikan (Negeri) : 1980 , No 27/1980, Tgl 31 Mei 1980

j. Website :www.mtsnsusukan.sch.id

(Dokumentasi, 19 Juli, 2016) 4. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

Terbentuknya madrasah pilihan masyarakat yang unggul dalam prestasi yang dilandasi keimanan dan ketakwaan .

b. Misi

1) Melaksanakan proses pembelajaran dengan memprioritaskan aspek pengajaran, pengamalan, dan pengalaman.

2) Menciptakan suasana pendidikan keagamaan yang kondusif. c. Tujuan

1) Membentuk peserta didik yang berkualitas, terampil, dan mandiri yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

2) Menghasilkan peserta didik yang cerdas , berwawasan, dan berakhlakul karimah (Dokumentasi, 19 Juli 2016).

5. Struktur Organisasi MTsN Susukan Kabupaten Semarang Komite Sekolah K..H. Mawardi Kepala Sekolah Hj. Hidayatun, S. Ag, M.Pd. Kepala TU Jumadi Waka Kurikulum Nur Kholis, M. Pd. Waka Kesiswaan M. Amin M, M.Pd. Waka Humas S. Bukhori, S. Pd. Waka Sarpras Drs.Azizudin Wali Kelas BP/ BK Lies Farida, S. Psi.

Guru/Pegawai Siswa 7 A: Sri Haryati,S. Pd. 7 B: Rifatul Wifkiyah, S.Ag. 7 C: Noor FaridaY.,S.Ag. 7 D: Animatul Ubada, S. Pd.

7 E: Dra. Nurul Hidayati 7 F: Umiyatun, S.Pd. 7 G: Nurul Aini, S. Ag. 7 H: Hidayah R., S. Pd. 7 I: Miladiyawati, S.Ag. 8 A: Sulastri, S.Pd. 8 B: Dra. Haniatun 8 C: F. Ro’is, S. Ag. 8 D: Aliq Diroyah,S.Pd 8 E: Zayyinaul I., S.Pd. 8 F: Endang S., S.S. 8 G: Mau’idhotul H., S.Pd. 8 H: Sri Wahyuni, S.Pd 8 I: Umi Kulsum, S.Pd. 9 A: Jumiyati,S. Pd. 9 B: Dra.Siti wasilah 9 C: Aan Muanah,S.Pd.I. 9 D: Isti Kadaryah, S. Pd. 9 E: Atina H., S.Pd.I. 9 F: Umi Fajriyah,S. Ag. 9 G: Masno, S.Pd. 9 H: Sukrini, S.Pd. 9 I : Hanik Lutfiyah, S.Pd.

6. Data Ketenagaan dan Peserta Didik

a. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah seluruh personil madrasah ada sebanyak 68 orang, terdiri atas guru 52 orang, karyawan tata usaha 6 orang, pengurus koperasi 2 orang, pengurus perpustakaan 2 orang, penjaga unit kesehatan sekolah 1 orang, tukang kebun 3 orang dan satpam 2 orang. Dari sejumlah guru, 83 % berstatus PNS dan sisanya 17 % berstatus honorer (GTT). Untuk karyawan hanya 25 % yang berstatus PNS dan sisanya 75 % pegawai tidak tetap (PTT). Untuk data selengkapnya terlampir (Sumber: Dokumentasi, 19 Juli 2016).

b. Data Peserta Didik

Jumlah peserta didik di MTsN Susukan pada tahun pelajaran 2016/2017 sejumlah 925 siswa, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Peserta Didik

No Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa L P Jumlah 1 VII 9 139 187 326 2 VIII 9 119 181 300 3 IX 9 143 156 299 Jumlah 27 401 524 925 (Dokumentasi, 19 Juli 2016).

7. Jumlah dan Kondisi Bangunan

Tabel 3.2

Jumlah dan Kondisi Bangunan

No. Jenis Bangunan

Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit) Baik Rusak Ringan Rusak Berat 1. Ruang Kelas 27

2. Ruang Kepala Madrasah 1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang Tata Usaha 1

7. Laboratorium Biologi 1

8. Laboratorium Komputer 1

9. Laboratorium Bahasa 1

10. Ruang Perpustakaan 1

11. Ruang Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) 1 12. Ruang Keterampilan 1 13. Ruang Kesenian 1 14. Toilet Guru 5 15. Toilet Siswa 10 16. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1

17. Gedung Serba Guna

(Aula) 1 18. Ruang OSIS 1 20. Masjid/Musholla 1 21. Gedung/Ruang Olahraga 1 25. Pos Satpam 1 26. Kantin 7 (Dokumentasi, 19 Juli 2016). 8. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di madrasah dan mendukung proses pembelajaran dan pendukung kegiatan lainnya di MTsN Susukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Daftar Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran No. Jenis Sarana

Prasarana

Jumlah Unit Menurut Kondisi

Baik Rusak

1. Kursi Siswa 947

2. Meja Siswa 947

4. Kursi Guru dalam Kelas 27

5. Meja Guru dalam Kelas 27

6. Papan Tulis 27

7. Lemari dalam Kelas 27

8. Alat Peraga PAI 1

9. Alat Peraga Fisika 1

10. Alat Peraga Biologi 1

11. Bola Sepak 8 3

12. Bola Voli 6 4

13. Bola Basket 2 8

14. Meja Pingpong (Tenis

Meja) 1

15. Lapangan

Sepakbola/Futsal 1

16. Lapangan Bulutangkis 1

17. Lapangan Basket 1

18. Lapangan Bola Voli 2

(Dokumentasi, 19 Juli 2016). Tabel 3.4

Daftar Sarana dan Prasarna Pendukung Kegiatan Lain No. Jenis Sarana Prasarana

Jumlah Sarpras Menurut Kondisi (Unit) Baik Rusak 1. Laptop 3 2. Personal Komputer 61 3. Printer 12 4. Televisi 5 5. Mesin Fotocopy 2 6. Mesin Fax 1 7. Mesin Scanner 2 8. LCD Proyektor 28 1

10. Meja Guru & Tenaga

Kependidikan 70

11. Kursi Guru & Tenaga

Kependidikan 70 12. Lemari Arsip 21 13. Kotak Obat (P3K) 1 14. Brankas 0 1 15. Pengeras Suara 2 16. Washtafel 4 1 18. Kendaraan Operasional (Mobil) 1 (Dokumentasi, 19 Juli 2016). 9. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah wadah yang digunakan sekolah untuk menampung bakat dan minat siswa agar lebih terarah pada hal yang lebih positif. Adapun ekstrakurikuler yang ada, antara lain:

Tabel 3.5

Daftar Kegiatan Ekstrakurikuler No. Jenis Ekstrakurikuler Hari

Siswa Yang Mengikuti

1. Pramuka Kamis 326

2. MTQ/Tartil Selasa 12

3. Latihan Dasar Kepemimpinan

Siswa Sabtu 35

4. PASKIBRAKA Sabtu 24

6. Marching Band Jum’at 120

9. Sepakbola / Futsal Rabu 20

10. Bola Basket Senin 12

11. Bulutangkis Jum’at 48

12. Pencak Silat Sabtu 22

13. Grup Band Jum’at 15

15. Seni Musik / Alat Musik Selasa 20 16. Seni Tari Tradisional / Daerah Rabu 16

17. Karawitan Sabtu 26

18. English Club Sabtu 90

19. Rebbana Selasa 27

20. Volly Selasa 21

21. Catur Jum’at 8

(Dokumentasi, 19 Juli 2016). 10.Prestasi Siswa- siswi MTsN Susukan

Tabel 3.6

Prestasi Siswa-siswi MTsN Susukan 2015/2016

NO NAMA KLS PRESTASI

1 AJANG AKSIOMA, TH 2015

1 M. Hadiyin 9 G Lari 100 m Putra Juara 1 2 Syfa Saela Wardah 9 B Lari 100 m Putri Juara 1 3 Fajar Anjani 9 H Lari 400 m putra juara 1 4 Sarah Aulia 8 I Lari 400 m putri juara 1 5 Wildan Arya Kusuma 9 H Bulutangkis Putra Juara 1 6 Arum Setyaningsih 9 I Bulutangkis Putri Juara 1 7 Fathunnajah Saadilah 9 D Bulutangkis Putra Juara 2 8 Nisrina Sukma W. 9 H Bulutangkis Putri Juara 2 9 Khotibul Umam 9 f Tenis Meja Putra Juara 1 10 Andi Setiyawan 8 e Tenis Meja Putra Juara 2 11 Fawwas Luay 8 A Singer Putra juara 1 12 M. Hanif Askuri 9 I Kali grafi putra juara 2 13 Rahmawati 9 B Kali grafi putri juara 1 14 M. Asfia 9 A Pidato B. Arab Putra juara 2 15 St. Masfufah 9 B Pidato B. Arab Putri juara 2 16 Nabila Azzahra 9 A MTQ putri Juara 1

17 Team MTsN Susukan Hadroh Putra juara 2 18 Team MTsN Susukan Hadroh Putri juara 1 2 KSM TH 2015

1 M. Agus Husein 9 A Mapel Biologi juara 1 2 M. Lutfi Ramadhan 9 A Mapel Fisika Juara 3 3 Munazihatul M. 9 A Mapel Biologi juara 3 3 PERCASI CUP KAB. SMG

1 Nastangini 9 A Percasi di Ambarawa juara3 2 Akmal Maulana Irfan Percasi di Ambarawa juara3

4 PERKEMAHAN KKM 1 1

MTsN Susukan

Tergiat Wide Game Putra Juara 1

2

MTsN Susukan

Tergiat Wide Game Putri Juara 1

3 MTsN Susukan K3 Pertendaan Putra Juara1 4 MTsN Susukan K3 Pertendaan Putri Juara 2 5 MTsN Susukan Pentas Seni Juara 1

5 POPDA KAB. SMG TH 2015

1 Khotibul Umam 9 F Tenis Meja Putra Juara 2 2 Sarah Aulia 8 I Lari 400 m Putri Juara 2 3 Adam Permana 9 F Lompat Tinggi Putra Juara2 4 Marlistyo Deo Bayu 9 F Tolak Peluru Putra Juara 3 5 Zusnia Galuh Wati 7 G Pencak Silat Kls B Juara 1 6 Arya Wildan K. 9 I Bulu Tangkis Putra Juara 1 7 Radika Rachman S. 9 E Bulu Tangkis Putra Juara 2 9

M. Harun sayyid 9 F

Popda Pencak Silat kab. Smg Juara 3

10

Risqy Bayu Saputra 7 E

Popda Pencak Silat kab. Smg Juara 2

11

Alvi Rifatul Izza 9 F

Popda Pencak Silat kab. Smg Juara 3

12

Khami Asngad 8 C

Popda Pencak Silat kab. Smg Juara 3

13 Team Bola Voly

MTsN Bola Volly Putri Juara 3

6 LOMBA DI SMA 1 SALATIGA 2016

1 Jiwo Raihan 9 H Adzan Juara 1

2 Emir Hasan 7 A Pidato B.Indonesia Juara 1 3 Azka Rikiy D. 7 A Tahfid Putri juara 2

4 Nabila Azzahra 9 A Tilawah Putri Juara 2 7 KSM TH 2016

1 Aulia Hanifah A 8 A Mapel Biologi juara 1

Dokumen terkait