• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Evaluasi Mengenai Pengendalian intern pada pelayanan rawat

Sistem informasi akuntansi di RS Umum Daerah Kabupaten Dompu dikelola dengan menggunakan komputer terpusat yaitu melalui

bagian EDP (di bawah pengelolaan Rekam Medik) dengan menggunakan mesin IBM AS/400. Walaupun dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya menggunakan sistem komputerisasi karena keterbatasan karyawan dan masih adanya pencatatan dalam bentuk manual. Sistem komputerisasi didukung oleh perangkat keras (hardware) yang cukup memadai. Sebuah Central Processing Unit (CPU) yang memiliki kapasitas yang cukup besar dan waktu pemrosesan data yang relatif cepat.

Dengan diterapkannya sistem komputerisasi ini, maka akan mengendalikan kesalahan pembebanan biaya perawatan pasien, khususnya pasien rawat inap. Kesalahan pembebanan biaya perawatan ini dapat mempengaruhi penilaian pasien terhadap pelayanan yang diberikan dan juga bagi rumah sakit sendiri dapat mengakibatkan kerugian karena tidak dibayarnya tindakan perawatan yang telah dilakukan.

Sistem pengolahan data pada Rumah SakitUmum Daerah Kabupaten Dompu memerlukan adanya suatu sistem pengendalian intern. Pengendalian intern itu meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pengendalian Umum, yaitu :

a) Pengendalian organisasi dan operasi.

Pengendalian ini mencakup pemisahan tugas antara bagian pemrosesan data dengan para pemakai. Pada Rumah SakitUmum Daerah Kabupaten Dompu, hal tersebut terlaksana dengan baik karena pengendalian atas pengolahan data elektronik berada di bawah komando instalasi rekam medik.

b) Pengendalian atas pengembangan sistem yang diterapkan dan pengendalian pemeliharaan.

Yaitu dengan adanya kerja sama Rumah Sakit dengan pihak luar (konsultan) dalam pengembangan sistem aplikasi secara bertahap guna meningkatkan kinerja rumah sakit.

c) Pengendalian akses ke sistem.

Dalam hal ini rumah sakit telah membuat kebijakan bahwa tidak semua orang dapat mengakses ke komputer. Hal ini dikarenakan bahwa pihak-pihak tertentu saja yang mempunyai password yang dapat melakukannya. d) Pengendalian pengoperasian pusat data.

Dalam hal ini RS telah melakukan duplikasi atas data file sistem dan prosedur-prosedur yang penting. Namun belum melakukan upaya pengasuransian terhadap perangkat EDPnya .

2. Pengendalian Aplikasi, yaitu : a) Pengendalian masukan.

Semua formulir atau dokumen yang digunakan diberi nomor. Adanya otorisasi di dalam penggunaan dokumen. Contohnya, pada formulir resep atau permintaan obat yang harus ditandatangani oleh dokter yang berwenang serta diberi penomoran oleh bagian apotik. Petugas administrasi perawatan memeriksa dokumen sebelum di input ke komputer kemudian menandatangani dokumen tersebut.

b) Pengendalian pemrosesan.

Data yang sudah di input ke komputer tidak dapat diubah lagi kecuali pihak-pihak yang berwenang saja yang dapat mengubahnya dengan penggunaan password.

c) Pengendalian keluaran.

- Sebelum dilakukan pencetakan laporan, form yang akan dicetak akan diperiksa terlebih dahulu. Apabila dianggap sudah benar baru dilakukan proses print out.

- Pada pengendalian ini misalnya bagian penagihan melakukan perbandingan antara data pasien yang tersimpan dengan slip atau dokumen yang diterima. Apabila cocok, maka dibuatkan bill yang kemudian dikirim ke bagian kasir sebagai dasar penetapan jumlah tagihan untuk pasien.

Pengendalian intern di RS Umum Daerah Kab. Dompu cukup memadai karena telah menerapkan prosedur pengendalian intern yang efektif. Prosedur-prosedur tersebut adalah :

a) Personel yang kompeten dan perputaran tugas

Pihak manajemen rumah sakit telah menerapkan pelatihan yang memadai kepada para karyawan, staf dan perawat di dalam melakukan tugas secara efisien dan efektif. Selain itu di dalam satu divisi juga dilakukan perputaran personel dari satu tugas ke tugas yang lain. Hal ini untuk mencegah penyelewengan terhadap aset rumah sakit terjadi. Para karyawan juga diberi kesempatan mengambil cuti untuk beristirahat dan

tugas yang ditinggalkan untuk sementara dapat diisi oleh karyawan lainnya.

b) Pemberian tanggung jawab

Para karyawan rumah sakit telah mengetahui tanggung jawabnya masing-masing walaupun untuk beberapa divisi hanya diketahui secara lisan karena uraian tugas menurut struktur organisasi secara tertulis belum terwujud secara keseluruhan.

c) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berhubungan

Pemisahan tanggung jawab telah terlaksana dengan baik. Contohnya di dalam prosedur penagihan dan pembayaran biaya perawatan dimana terdapat batas-batas tanggung jawab antara unit perawatan, billing, kasir, dan bagian keuangan.

d) Pemisahan antara operasional dengan akuntansi

Telah terlaksana dengan baik, dapat dilihat adanya pemisahan tugas antara bagian pendaftaran (P3RI), kasir, dan bagian keuangan.

e) Pembuktian dan sarana pengamanan

Prosedur ini telah dilaksanakan oleh rumah sakit antara lain dengan menggunakan dokumen-dokumen bernomor serta laporan harian kasir sehingga dapat dilakukan pengendalian atas dokumen-dokumen yang beredar serta pengendalian atas jumlah uang yang terdapat di bagian kasir.

f) Peninjauan kembali secara independen

Untuk sementara pengawasan rumah sakit dilakukan oleh auditor eksternal dari luar rumah sakit.

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan pengamatan langsung dan penulis melakukan evaluasi berdasarkan data-data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Dompu, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi akuntansi dilakukan dengan dua

cara yaitu dengan sistem komputerisasi dan dengan cara manual. Pengelolaan data dilaksanakan dengan sistem komputerisasi terpusat yaitu melalui instalasi EDP di bawah unit Rekam Medik. Pada setiap bagian dipasang terminal input atau output sehingga setiap transaksi keuangan yang terjadi atas pasien dimasukkan ke dalam komputer dari masing-masing bagian. Walaupun penerapan sistem ini belum sempurna tetapi dengan adanya sistem komputerisasi ini dapat memperkecil kesalahan pembebanan biaya perawatan rawat inap dan dapat mempercepat pemrosesan transaksi keuangan pasien. Terutama juga untuk memberikan pelayanan kepada pasien dalam proses administrasi pasien sehingga mempermudah pasien untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan. Bagi pihak manajemen rumah sakit sendiri, penerapan sistem komputerisasi ini dapat menyimpan semua data dan informasi yang diperlukan.

2. Prosedur-prosedur administrasi dan keuangan pada pelayanan kesehatan rawat inap ternyata belum dibuat secara tertulis secara keseluruhan kecuali

prosedur medisnya. Hal ini dapat menghambat efektivitas dan efisiensi kerja, misalnya kesulitan di dalam memperoleh informasi tertulis seputar pembebanan dan penagihan biaya perawatan kepada pasien oleh bagian akuntansi serta pembuatan laporan keuangannya.

3. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu telah membentuk suatu struktur organisasi yang baik dengan tipe struktur organisasi rumah sakit ini adalah fungsional dimana bagian-bagian di dalam rumah sakit dipisah-pisahkan berdasarkan fungsi atau spesialisasi dari tugas masing-masing. 4. Pengendalian intern yang diterapkan cukup memadai hanya terdapat

kelemahan pada prosedur uraian batasan pemberian tanggung jawab masing-masing bagian. Sebagian kecil hanya diketahui secara lisan sehingga menyebabkan karyawan terkadang melakukan tugas yang bukan merupakan tanggung jawabnya.

B. Saran

1. Struktur organisasi yang ada sebaiknya juga dilengkapi dengan uraian tugas. Uraian tugas harus dalam bentuk tertulis, terperinci dan mencakup seluruh bagian sehingga dapat diterapkan dalam tugas sehari-hari.

2. Pada proses pendaftaran pasien rawat inap, dalam mendapatkan informasi ruang perawatan mana yang penuh dan kosong, pihak rumah sakit masih menggunakan telepon karena keterlambatan bagian perawatan melaporkannya sehingga informasi tidak segera didapat dengan cepat. Sebaiknya jika pasien pulang, ruang rawat segera menginput laporannya ke bagian P3RI.

DAFTAR PUSTAKA

A. Hall, James, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta

Amin, Wijaya Tunggal, 2000, Sistem informasi Akuntansi, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Basu, Swastha, 2000, Pengantar Bisnis Modern, : Penerbit Liberty, Yogyakarta

Bodnar, Hopwood1994, Sistem Akuntansi : Penerbit Liberty, Yogyakarta , Boockholdt, 1996Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta Cole , W. Gerald , 1994, Sistem Akuntansi : Penerbit : Liberty, Yogyakarta

Cushing, Barry E. 1994, Informasi Akuntansi: Penerbit : Liberty, Yogyakarta

Hadari Yunus, 2001. Sistem Akuntansi dan Pengawasan, Penerbit : Lembaga Penerbitan FE. UI.Yogyakarta.

Mulyadi, 2001 Sistem Akuntansi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Moscove, simkin, 1997, Sistem Akuntansi Penerbit : Salemba Empat, Jakarta Rama, Jones, 2008 Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit : Salemba Empat, Romney, Steinbart, 2004 Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit : Salemba Empat,

Jakarta.

Sabarguna, 2003, World Health Organization: Salemba Empat, Jakarta.

Wilkinson, Joseph W, 1995, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Zaki Baridwan, 1993, Sistem Akuntansi Penerbit : Salemba Empat, Jakarta. Sumber Data Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu.

Petunjuk Teknis atau SOP Standar Pemda dan Peraturan-Peraturan yang dapat Membantu Dalam Penyusunan Akreditasi Sebuah Rumah Sakit

Umum Kabupaten Dompu

No. Pelayanan Pedoman Peraturan

1. Administrasi dan Manajemen

Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Depkes, 1994

Prosedur dan Teknik Penyusunan Master Budget Rumah Sakit (1996)

Petunjuk Tehnis Tata Cara Pengelolaan Keuangan RS Instansi Pengguna PNBP, Depkes, 1998

Pedoman Akuntansi RS, Depkes, 2003

Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (2001)

Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan, Depkes, 2001 Program (dr. Luwiharsih) Pedoman penyusunan SOP untuk RS (dr. Nico A. Lumenta)

Indikator Kinerja Rumah Sakit, Depkes, 2005 Pedoman Etika Promosi Rumah Sakit, Persi, 2006 Standar Kamar Jenazah, Depkes, 2004

Pokok-pokok Pedoman Arsitektur Medik Rumah

Himpunan Peraturan yang berkaitan dengan akreditasi, Persi – KARS, 1998

UU 29/2004 tentang Praktik Kedokteran

Kepmenkes

772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal RS (Hospital Bylaws) Permenkes

1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan Kepmenkes

1426/Menkes/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)

SE Dirjen Yanmed YM.02.04.3.5.2504 tahun 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

Sakit Umum, Depkes, 1998 2. Pelayanan Medik Kode Etik Kedokteran

Indonesia

Panduan Nasional

Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety), Depkes 2006

Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP), KKP-RS, 2007

Standar Pelayanan Rumah Sakit, Depkes, 1999 Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, WHO-Depkes, 2001

Indikator Kinerja Rumah Sakit, Depkes, 2005 Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik Di Indonesia, KKI, 2006 Manual Komunikasi Efektif Dokter-Pasien, KKI, 2006

Permenkes

585/Menkes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik

Keputusan Dirjen Yanmed HK.00.06.3.5.1866 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik (Informed Concent), 1999

Keputusan Dirjen Bina Yanmed HK.00.06.1.4.5390 tentang Pedoman Advokasi dan Bantuan Hukum Dalam Penanganan Kasus Pelayanan Medis di Rumah Sakit, 2005 Kepmenkes

496/Menkes/SK/X/2004 tentang Pedoman Audit Medis di RS

Kepmenkes

631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di Rumah Sakit

SE Dirjen Yanmed

YM.02.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit

3. Pelayanan Gawat Darurat

Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, Depkes, 1995 Pedoman Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Rumah Sakit Pada Penanggulangan Musibah Masal/Bencana, Depkes, 1998

Penatalaksanaan Korban Bencana Massal, Depkes,

Kepmenkes

1279/Menkes/SK/XI/2001 tentang Penilaian Risiko Bencana di Provinsi dan Kabupaten/Kota

2002

Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit, Depkes, 1999 Pedoman Pelayanan

Keperawatan Gawat Darurat Di RS, Depkes, 2005

Materi Teknis Medis Khusus, Depkes, 2005 Materi Teknis Medis Standar (ABCDE), Depkes, 2005

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, Depkes 2006

Pedoman Penatalaksanaan Identifikasi Korban Mati Pada Bencana Massal, Depkes-Polri, 2004 Pedoman Penatalaksanaan Keracunan Untuk RS, Depkes-WHO, 2001 4. Pelayanan Keperawatan Standar Asuhan Keperawatan, Depkes, 1997 Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Depkes, 1999 Instrumen Evaluasi

Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Depkes, 2001 Standar Manajemen

Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana

Kesehatan, Depkes, 2001 Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan, Depkes, 2001 Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Depkes, 2002 Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Depkes, 2005 Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Depkes, 2005 Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Depkes, 2005 Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Depkes, 2006 5. Pelayanan Rekam Medik Pedoman Pengelolaan Rekam Medis di Rumah Sakit, Depkes, 1997 Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan dan Penyajian Data RS, Depkes, 2005 Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan, PORMIKI, 2008 Permenkes 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis

Kep Dirjen Yanmed 78/1991 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di RS SE Dirjen Yanmed

HK.00.06.1.5.01160 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit, 1995

6. Pelayanan Farmasi

Pedoman Pengelolaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Depkes, 1990 Pedoman Kerja untuk

Kepmenkes

1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan

Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit, Depkes, 1998 Pedoman Pelayanan

Farmasi Rumah Sakit, ISFI, 2001

Kepmenkes

1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit 7. Keselamatan

Kerja,

Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana

Pedoman Teknis Upaya Kesehatan Kerja di Rumah Sakit, Depkes, 1996 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Depkes, 2000 Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan, Depkes, 2003 Pedoman penatalaksanaan pengelolaan limbah padat dan limbah cair di rumah sakit, Depkes, 2006

UU No. 1 Th 1970 tentang Keselamatan Kerja

Kepmenkes

875/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Kepmenkes

876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

Kepmenkes

1217/Menkes?SK/XI/2001 tentang Pedoman

Pengamanan Dampak Radiasi Kepmenkes

907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawas Kualitas Air Minum

Kepmenkes

1335/Menkes/SK/X/2002 tentang Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit Kepmenkes

1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan

Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Kepmenkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit 8. Pelayanan

Radiologi

Pelayanan Radiologi

Rumah Sakit Umum Klas B Pendidikan, Depkes, 1999 9. Pelayanan

Laboratorium

Pedoman Keamanan

Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis, Depkes, 1997

Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik

Rumah Sakit, Depkes, 1998 Pedoman Praktek

Laboratorium Yang Benar, Depkes, 2004

Kepmenkes

943/Menkes/SK/VIII/2002 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan

10. Pelayanan Kamar Operasi

Standar Umum Pelayanan Anestesiologi dan

Reanimasi di Rumah Sakit, Depkes, 1999

Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi, Depkes, 2003

Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi Rumah Sakit Kelas B, Depkes, 2004 Standard, Pedoman dan Pernyataan, Perhimpunan Dokter Spesialis

Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia (IDSAI) Jaya, 2003

11. Pelayanan Pengendalian Infeksi

Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah Sakit, Depkes, 1993

Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit, Depkes, 2001 Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit, Depkes, 2002 Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas, 2004

Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit, Depkes, 2004 Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan, Depkes, 2003 Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes, 2007 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes – Perdalin – JHPIEGO, 2007

12. Pelayanan Perinatal Risiko Tinggi

Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di Rumah Sakit, Depkes, 1991

Pedoman Pelayanan

Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas C dan D,

Depkes, 1991

Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan, dan Perawat di Rumah Sakit, IDAI – Depkes, 2004 Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C dan D, Depkes, 2006 13. Pelayanan Rehabilitasi Medik Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di RS Kelas A, B, dan C, Depkes, 1997

Standar Operasional Prosedur Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit, Depkes, 2002

Indikator Klinik Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit, Depkes, 2002 14. Pelayanan Gizi Pedoman Pelayanan Gizi

Rumah Sakit, Depkes 2003 15. Pelayanan

Intensif

Standar Umum Pelayanan Anestesiologi dan

Reanimasi di Rumah Sakit, Depkes, 1999

Standar Pelayanan ICU, Depkes, 2003

Standar Pelayanan ICCU di Rumah Sakit, Depkes, 2003h

Pedoman Pencegahan dan Penananggulangan Infeksi di ICU, Depkes, 2004 Standar Pelayanan

Keperawatan Di ICU, Depkes, 2006

16. Pelayanan Darah Standar Penggunaan Darah, Depkes, 1996

Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah, Modul 1 – 4, Depkes, 2003

Transfusi Komponen Darah, HTA, Depkes, 2003

RIWAYAT HIDUP

Menamatkan pendidikan di SDN Negeri Dori Dungga Dompu tahun 2005, pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Woja Dompu dan tamat pada tahun 2007, melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Manggelewa DOMPU tamat pada tahun 2010. Di tahun 2010 melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadyah Makassar pada Program Studi akuntansi. Selamamenjadimahasiswa di Universitas muhammadyah Makassar, penulis aktif dalam berbagai organisasi, seperti HTI (Hisbuts Tahri Indonesia), HIMADDO (Himpunan Mahasiswa Donggo Dompu), dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Berkat lindungan Allah SWT, dan iringan Do’a kedua orang tua serta saudaraku, juga berkat bimbingan para dosen dan support dari teman-teman seperjuangan, sehingga dalam mengikuti pendidikan di Universitas Muhammadyah Makassar berhasil menyusun skripsi yang berjudul: “evaluasi atas system informasi akuntansi dalam pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah kabupaten Dompu”.

Erni, lahir di Dompu pada tanggal 30 desember 1992, penulis

merupakan anak pertama dari dua bersaudara, buah kasih sayang dari pasangan Ayahanda H. Umar dan Ibunda Suharti. Penulis

Dokumen terkait