• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

B. Rumah Sakit

1. Pengertian Rumah Sakit

Rumah sakit menurut Sabarguna (2003:13) berdasarkan World Health Organization adalah:

“Rumah sakit adalah suatu usaha yang menyediakan pemondokan yang memberikan jasa pelayanan medik jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi, diagnostik, terapeutik, dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, terluka, dan untuk mereka yang mau melahirkan.Bisa juga di samping itu menyediakan atau tidak menyediakan pelayanan atas dasar berobat jalan kepada pasien-pasien yang bisa langsung pulang”.

Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Departemen Kesehatan (1978), yaitu:

“Rumah sakit merupakan suatu kompleks atau ruangan yang dipergunakan untuk menampung orang sakit dan atau bersalin atau kamar-kamar untuk orang sakit yang berada dalam satu perumahan khusus, seperti RS Bersalin, RS khusus, RS lembaga masyarakat”.

Dapat disimpulkan bahwa rumah sakit adalah suatu kompleks atau rumah atau ruang untuk menampung orang sakit atau bersalin yang memberikan pelayanan berobat jalan, rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan terapi yang lengkap.

Dilihat dari bidang kegiatannya, rumah sakit bergerak di bidang jasa yaitu jasa pelayanan medik. Menurut Sabarguna (2003:19), bahwa:“Fungsi

Rumah Sakit adalah menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi penderita melalui pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang bersifat spesialistik dan subspesialistik”.

Pelayanan medik yang dilakukan rumah sakit mendapatkan imbalan, baik dari masyarakat pemakai jasa rumah sakit ataupun melalui pihak ketiga yaitu asuransi, askes, atau perusahaan penjamin lainnya.

2. Pelayanan Rawat Inap

Pengertian rawat inap menurut Departemen Kesehatan (1978):“Rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medik, dan atau pelayanan medik lainnya”.

Pelayanan rawat inap merupakan sumber utama pendapatan operasional pengendalian manajemen rumah sakit. Oleh karena semakin besar rumah sakit maka memerlukan pengelolaan sistem informasi akuntansi yang baik agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pembebanan biaya perawatan yang akan mempengaruhi kepuasan pasien dan pada akhirnya membuat citra buruk rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

3. Aktivitas Pelayanan Rawat Inap pada Rumah Sakit

Terdapat tiga tujuan pokok dari perancangan sistem informasi akuntansi untuk rumah sakit, yaitu:

a. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional rumah sakit. Misalnya kegiatan pelayanan untuk pasien rawat jalan dan pelayanan untuk pasien rawat inap.

b. Untuk melaksanakan proses dan menghasilkan laporan akuntansi yang ditujukan untuk kepentingan pihak luar atau pertanggungjawaban pimpinan rumah sakit terhadap pihak luar.

c. Untuk melaksanakan proses dan menghasilkan laporan akuntansi untuk kepentingan dalam rumah sakit menjalankan fungsi-fungsi manajerialnya.

Selain hal-hal di atas, sistem informasi akuntansi yang ada pada rumah sakit harus dapat mengidentifikasi keadaan pasien-pasiennya sebelum diberikan pelayanan kesehatan.Informasi yang diperlukan dari pasien tergantung dari rumah sakit yang bersangkutan dan peraturan lainnya yang berlaku. Namun sekurang-kurangnya informasi awal yang dibutuhkan oleh rumah sakit adalah:

1) Nama pasien, alamat tempat tinggal dan identitas lainnya yang berhubungan dengan pasien.

2) Umur, jenis kelamin dan tempat tanggal lahir. 3) Pekerjaan.

4) Informasi penanggung, kepada siapa biaya perawatan pasien ditagih. 5) Nama dan alamat keluarga yang dapat dihubungi bila pasien dalam

Informasi awal tersebut diperlukan oleh rumah sakit dengan tujuan sebagai berikut:

a. Memudahkan mengetahui kepada siapa jasa akan diberikan.

b. Memudahkan untuk menghubungi keluarga pasien apabila terjadi sesuatu yang gawat dan memerlukan tindakan segera yang perlu persetujuan dari keluarga pasien.

c. Memudahkan penagihan biaya perawatan kepada pasien, kepada siapa tagihan tersebut dapat diberikan untuk dibayar.

d. Memudahkan untuk mengumpulkan informasi lainnya yang berhubungan dengan pasien yang mungkin berguna untuk kepentingan rumah sakit pada umumnya atau untuk keperluan penyelidikan ilmu kedokteran.

Menurut Wilkinson (1995:13), prosedur merupakan serangkaian langkah spesifik yang harus dilalui dalam siklus pemrosesan data yang dapat dilakukan oleh manusia ataupun komputer.Namun pada umumnya Sistem Informasi Akuntansi pada unit rawat inap di Rumah Sakit umum daerah kabupaten dompu mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut :

1. Prosedur pendaftaran yaitu penerimaan pasien,

2. Prosedur ruangan perawatan dan pelayanan medik serta penunjang medik yang merupakan pemberian pelayanan dengan menggunakan segala sumber daya,

3. prosedur penyiapan dan penagihan piutang sebagai akibat kegiatan pelepasan pasien karena pelayanan tersebut telah diberikan.

a) Penerimaan pasien

Proses pendaftaran ini yang dimulai dari bagian P3RI (Penerimaan & Pemulangan Pasien Rawat Inap). Dengan seiring kemajuan zaman dan teknologi, pendaftaran rawat inap mulai berkembang sesuai dengan perubahan pola pembiayaan (asuransi, jaminan perusahaan), cara pembayaran, dan aspek hukum dokumen rekam medis, maka peran pengumpulan data ini sangat penting. Bagian penerimaan pasien ini sangat berperan dalam meningkatkan citra rumah sakit karena kunjungan pertama pasien umumnya akan ditangani oleh unit ini.

b) Pelayanan Penunjang Medik

Pelayanan penunjang medik merupakan sarana pendukung rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.Pelayanan penunjang medik membutuhkan investasi yang besar dikarenakan alat-alat yang digunakan sangat mahal. Dengan adanya pelayanan penunjang medik di rumah sakit akan memberikan banyak keuntungan bagi rumah sakit dan memudahkan dokter untuk lebih cepat menemukan penyakit pasien kemudian segera dilakukan tindakan perawatan dan pemulihan kesehatan pasien. Pelayanan penunjang medik berupa pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, gizi, dan lainnya.

c) Pelayanan Perawatan

Pelayanan kesehatan di rumah sakit sanagat berkaitan dengan pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat rumah sakit.Kualitas pelayanan keperawatan ditandai dengan pelaksanaan asuhan keperawatan

secara profesional sebagai titik sentral pelayanan keperawatan.Untuk menunjang pelayanan keperawatan berkualitas perlu dikembangkan sistem pengorganisasian dan pengelolaan pelayanan keperawatan di rumah sakit.Pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah satu jenis pelayanan profesional yang diselenggarakan oleh rumah sakit untuk melayani kebutuhan pasien diorganisir dalam pelayanan rawat inap.

d) Pelayanan Farmasi/Obat

Instalasi farmasi rumah sakit juga berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien, melalui cara distribusi obat yang membuat pasien merasa dilayani dengan biaya yang relatif murah

e) Pelayanan Makanan/Gizi

Pelayanan makanan tidak dapat dipisahkan dari ruang perawatan karena makanan yang disediakan oleh rumah sakit juga merupakan dukungan terhadap pemulihan kesehatan pasien yang dirawat.

f) Pelayanan Administrasi

g) Pelayanan administrasi rumah sakit meliputi administrasi keuangan dan administrasi non keuangan yang penting bagi rumah sakit dalam mendapatkan data mengenai pasien, jumlah pendapatan dan piutang rumah sakit.

h) Kegiatan-kegiatan pelayanan rawat inap ini saling berkaitan satu sama lain dan akan menghasilkan informasi mengenai status pasien yang sedang dirawat inap. Informasi ini akan diolah sistem informasi akuntansi menjadi

informasi yang diperlukan pihak manajemen dalam pengambilan perencanaan dan pengendalian manajemen rumah sakit.

4. perancangan sistem pelayanan rawat inap

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana didalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuatan program computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem penggambaran dan rancangan model sistem informasi secara logika. Dalam pembuatan suatu program, kita tidak mungkin bisa lepas dari bagian analisa dan perancangan program tersebut. Karena dengan menganalisis program yang kita buat, kita dapat mengetahui alur dari arus informasi yang dikelola oleh program kita. Dan dengan merancang program terlebih dahulu, kita dapat mengetahui gambaran kasar dari program yang kita buat itu akan mudah atau menyulitkan user yang akan menggunakan program kita. Maka dari itu, ada beberapa cara yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang akan dirancang dalam perkembangan sebuah program aplikasi, diantaranya adalah Diagram Alir Data, Diagram Konteks dan Kerangka Konsep.

a. Diagram alir

Diagram Alir Data adalah sesuatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan system.

...

...

Gambar 2.1: diagram alir

Mengisi Form.Pndftr,menyiap

kan dokumen, dan memesan kamar SP. Rawat Inap Ditandatangani oleh dokter L. Msk Darurat K. Diagnosa Berkas RM KIP RI Surat Perawatan Surat Pernyt. RI Ditandatangani oleh pasien/ kel. pasien

pasien

Mulai

b. Diagram konteks

Diagram konteks adalah diagram tingkat tinggi dari diagram Alir Data yang merupakan gambaran global dari sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam maupun keluar suatu sistem dan merupakan alat yang digunakan untuk melihat batasan antara sistem dengan eksternal

Gambar 2.2: diagram konteks Dokter Sistem Informasi Rawat Inap Data Dokter Informasi pasien Data Pasien

pasien pembayaran Slip rawat inap Data pembayaran Laporan biaya inap Daftar kamar rumah sakit Daftar pasien Daftar dokter Bag Persediaan Kesehatan perawat Bag Persediaan Kesehatan Data pemakaian obat Data obat Data biaya fasilitas kesehatan Pemakaian fasilitas

c. Kerangka Konsep

Gambar 2.3: kerangka konsep Data distribusi penggunaan obat

Sistem

Informasi

Akuntansi

Basis data: 1. Pasien 2. Obat 3. Dokter 4. Ruang 5. Distributor 6. Petugas Keputusan manajemen untuk melakukan pemesanan obat Informasi laporan:

1.Nama dan jumlah obat yang dikonsumsikan perpasien rawat inap. 2.Total biaya obat

perpasien rawat inap. 3.Urutan pemakaian obat

paling banyak digunakan. Pendekatan sistem FAST:

1.Study pendahuluan 2.Analisis masalah 3.Analisis kebutuhan 4.Analisis keputusan 5.Perancangan 6.Implementasi Kualitas informasi : 1. Relevansi 2. Keakuratan

3. Ketetapan waktu pelaporan 4. Kelengkapan data

Deskripsi gambar program SIA rumah sakit

Multi Dokumen operasi manual

Proses Proses Alternatif

Connector Magnetic Dick

Gambar 2.4: Deskripsi Gambar

5. Tipe Rumah Sakit dan Tarif Rumah Sakit a. Tipe Rumah Sakit

Berdasarkan fungsi dan tugas dari Rumah Sakit, ada beberapa pembagian tipe-tipe Rumah Sakit berdasarkan kemampuan sebuah Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan medis kepada para pasiennya, yaitu:

1. Rumah sakit tipe A

Merupakan rumah sakit yang telah mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas sehingga oleh pemerintah ditetapkan sebagai tempat rujukan tertinggi atau biasa juga disebut sebagai rumah sakit pusat.

2. Rumah sakit tipe B

Merupakan rumah sakit yang telah mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan di setiap ibukota propinsi yang mampu menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit tingkat kabupaten.

3. Rumah sakit tipe C

Merupakan rumah sakit yang telah mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas.Rumah sakit tipe C ini didirikan di setiap ibukota kabupaten yang mampu menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas.

4. Rumah sakit tipe D

Merupakan rumah sakit yang hanya bersifat transisi dengan hanya memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi.Rumah sakit tipe D ini mampu menampung rujukan yang berasal dari Puskesmas.

Contoh tabel tipe Rumah Sakit Tipe RS TM/TT TPP/TT TPNP/TT TNM/TT A dan B 1/(4-7) (3-4)/2 1/3 1/1 C 1/9 1/1 1/5 3/4 D 1/15 ½ 1/6 2/3 khusus Disesuiakan Keterangan : TM = Tenaga Medis TT = Tempat Tidur

TPP = Tenaga Para Medis Perawatan

TPNP =Tenaga Para Medis Non Perawatan TNP = Tenaga Non Medis

b. Tarif Rumah Sakit

Tarif Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit pada umumnya Mengacu pada Peraturan-peraturan pemerintahan

1. Tarif Rawat Jalan

No JENIS KARCIS TARIF RP KETERANGN

1 Karcis kunjungan pertama 200.000

2 Karcis kunjungan berikutnya 150.000

3 Konsultasi antar unit kerja 150.000 Sekali konsultasi

4 Kartu Identitas Pasien 300.000 Termasuk Rekam Medik berlaku

untuk semua unit kerja

2. Tarif Rawat Darurat

NO JENIS KARCIS TARIF RP KETERANGAN

1 Karcis kunjungan pertama 25.000

2 Konsultasi antar unit kerja 15.000 Sekali konsultasi

3 Kartu Identitas Pasien 30.000 Termasuk Rekam Medik berlaku

3. Tarif Rawat Inap

a. Jasa Medik untuk Pasien Umum per hari (Rawat Inap)

NO JASA PELAYANAN TARIF KLASIFIKASI KELAS (RP)

III II I VIP VVIP

1 Visite Dokter 50.000 75.000 100.000 125,000 150.000

2 Jasa Keperawatan 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000

b. Jasa Medik untuk Pasien Pribadi per hari (Rawat Inap)

NO JASA PELAYANAN TARIF KLASIFIKASI KELAS (RP)

III II I VIP VVIP

1 Visite Dokter 100.000 125.000 150.000 175.000 200.000 2 Jasa Keperawatan 20.000 20.000 30.000 35.000 40.000

Dokumen terkait