• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Evaluasi Model Statistik

Penggnaan model analisis yang digunakan peneliti dalam menguji hipotesis adalah dengan regresi berganda. Peneliti melakukan uji F pada variabel dependent (deviden payout ratio) terhadap variabel independent (cash position, debt to equity ratio,dan return on assets). Untuk melihat keabsahan persamaan regresi yang dibuat, pembuatan regresi dilandasi oleh asumsi yang tidak boleh dilanggar.

Residual merupakan komponen penting untuk menentukan/ mengevaluasi kesasihan suatu model, baik untuk melihat pelanggaran terhdap asumsi maupun untuk melihat penyimpangan nilai prediksi terhadap nilai sesungguhnya, seperti mendeteksi nilai-nilai ekstrim atau outlier (Nachrowi, 2006; 135). Outlier adalah nilai yang terpisah dari kumpulan observasi yang dapat bernilai sangat besar atau sangat kecil. Mengingat pendugaan koefisien regresi dan berbagai perhitungan lain yang menyangkut regresi, seperti koefisien determinasi atau uji hipotesis sangat banyak memanfaatkan nilai rata-rata maka nilai ekstrim akan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan model. Oleh karena itulah dalam regresi outlier harus diperhatikan dengan cermat jika ingin persamaan regresi yang dibuat akurat. Deteksi outlier dapat dilakukan dengan membuat plot antara residual standar dan nilai prediksi. Ketika model diolah ternyata didapatkan outlier, yaitu tampak pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Casewise Diagnostics(a)

(Outlier Pertama)

Case Number Std. Residual DPR

76 6.098 271.86

96 3.213 206.54

a Dependent Variable: DPR

Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.

USU Repository © 2009

Munculnya outlier pada observasi tertunya akan mengganggu estimasi koefisien regresi yang akan berakibat tidak tepatnya model yang dibuat. Oleh karena itu, observasi ini tidak disertakan dalam model yang akan dibentuk sehingga model akan diestimasi berdasarkan 92 observasi.

Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali ternyata ditemukan kembali outlier pada No 32 dan 41. Dengan munculnya kembali outlier maka observasi No 32 dan 41 tidak disertakan dalam model. Tampak pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Casewise Diagnostics(a)

(Outlier Kedua)

Case Number Std. Residual DPR

32 3.076 145.30

41 4.395 166.84

a Dependent Variable: DPR

Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows

Dengan didapatkannya regresi baru tanpa adanya outlier maka dapat dibuat perbandingan beberapa gangguan yang diakibatkan oleh outlier tersebut, antara lain:

a. Koefisien determinasi persamaan regresi yang masih mempunyai outlier (dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier). Ketika data masih lengkap R squarenya adalah 0,209 dan adjusted R squarenya adalah 0,183. Dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .457(a) .209 .183 37.25154

a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER

b Dependent Variable: DPR (sebelum outlier dikeluarkan)

Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan R squarenya adalah 0,282 dan adjusted R squarenya adalah 0,258 namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .531(a) .282 .258 25.66827

a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER

b Dependent Variable: DPR (outlier pertama dikeluarkan)

Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows

Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan R squarenya adalah 0,294 dan adjusted R squarenya adalah 0,270 dan outlier pada model tidak timbul kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .542(a) .294 .270 21.08003

a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER

b Dependent Variable: DPR (outlier kedua dikeluarkan)

Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows

b. Korelasi yang terjadi antara observasi dalam satu variabel (autokorelasi) dari persamaan regresi yang masih mempunyai outlier lebih tinggi dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier. Ketika data masih lengkap DW sebesar 1,942. Dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

TABEL 4.11 Durbin-Watson

Model Summary(b)

Model Durbin-Watson

1 1.942(a)

a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER

b Dependent Variable: DPR (sebelum outlier dikeluarkan)

Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan DW sebesar 1,942 namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:

TABEL 4.12 Durbin-Watson

Model Summary(b)

Model Durbin-Watson

1 1.942(a)

a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER

b Dependent Variable: DPR (outlier pertama dikeluarkan)

Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows

Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan DW sebesar 1,977 dan outlier tidak ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:

TABEL 4.13 Durbin-Watson

Model Summary(b)

Model Durbin-Watson

1 1.977(a)

a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER

b Dependent Variable: DPR (outlier kedua dikeluarkan)

Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows

c. Koefisien regresi yang masih mempunyai outlier menyatakan variabel cash position dan debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio (Sig = 0,415 dan 0,179, lebih besar dari tingkat signifikan 0,05). Dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:

TABEL 4.14 Uji Statitik Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.465 10.303 .919 .361 CP 2.518 3.078 .079 .818 .415 DER 6.502 4.801 .132 1.354 .179 ROA 1.705 .346 .488 4.921 .000

a Dependent Variable: DPR (sebelum outlier dikeluarkan)

Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan variabel cash position tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio (Sig = 0,415, lebih besar dari tingkat signifikan 0,05) namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:

TABEL 4.15 Uji Statitik Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.052 7.135 1.129 .262 CP 2.819 2.123 .123 1.327 .188 DER 7.561 3.316 .214 2.280 .025 ROA 1.440 .245 .559 5.881 .000

a Dependent Variable: DPR (outlier pertama dikeluarkan)

Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows

Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan variabel debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio (Sig = 0,068, lebih besar dari tingkat signifikan 0,05) dan outlier tidak ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:

TABEL 4.16 Uji Statitik Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.624 5.879 1.807 .074 CP 3.603 1.748 .190 2.061 .042 DER 5.088 2.750 .175 1.850 .068 ROA 1.219 .205 .570 5.961 .000

a Dependent Variable: DPR (outlier kedua dikeluarkan)

Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.

USU Repository © 2009

Dokumen terkait