A. PENCAPAIAN PROYEK PERUBAHAN
6. Evaluasi pelaksanaan Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan
2. Tujuan Jangka Menengah (26 Agustus 2015 s/d 31 Desember 2015)
1. Optimalisasi jumlah dan ruang lingkup pelaku Usaha Kecil dan Menegah untuk berinteraksi pada website dan akun media sosial Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
2. Pemetaan data Usaha Kecil dan Menengah untuk kebutuhan promosi penerangan dan komunikasi efektif berdasarkan Sistem Informasi dan Pemanfaatan Media Sosial pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
3. Tujuan Jangka Panjang (1 Januari s/d 31 Desember 2016)
Terlaksananya implementasi sistem informasi dan pemanfaatan media sosial melalui website dan media sosial secara berkelanjutan dan terintegrasi di Website Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul yaitu
“Pengembangan Sistem Informasi dan Pemanfaatan Media Sosial dalam Peningkatan Promosi Untuk Dunia Usaha Kecil dan Menengah Pada Seksi Penanaman Modal di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan
Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur”.
B. Area dan Fokus Proyek Perubahan
Area Perubahan yang akan dijalankan yaitu Pengembangan Sistem Informasi dan Pemanfaatan Media Sosial dalam promosi penerangan dan komunikasi efektif untuk dunia usaha kecil dan menengah. Fokus perubahan nya yaitu Akses informasi dinamis dari pelaku usaha kecil dan menengah.
C. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan 1. Tujuan Proyek Perubahan
Tujuan proyek perubahan ini adalah adanya sistem informasi dan pemanfaatan media sosial untuk promosi penerangan dan komunikasi efektif dunia usaha kecil dan menengah yang dapat diakses secara online melalui internet.
Setiap usaha kecil dan menengah yang ingin mempromosikan usahanya dapat langsung mengakses sistem informasi dan media sosial sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan.
2. Manfaat Area Perubahan
Dalam rangka promosi penerangan dan komunikasi efektif untuk dunia usaha kecil dan menengah perlu adanya wadah bersama untuk saling berinteraksi dengan mempertimbangkan prinsip efektifitas dan efisiensi. Keterbatasan jarak dan waktu serta besarnya biaya yang dikeluarkan jika dilakukan dengan pertemuan langsung menjadikan sistem informasi dan media sosial ini sebagai pilihan yang realistis.
D. Ruang Lingkup Proyek Perubahan
Mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proyek perubahan ini (2 bulan) dan untuk menghindari adanya multi tafsir dalam penulisan ini, maka ruang lingkup penulisan ini, penulis batasi hanya pada terlaksananya perencanaan program kegiatan Pengembangan Sistem Informasi dan pemanfaatan media sosial dalam promosi penerangan dan komunikasi efektif untuk dunia usaha kecil dan menengah di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Sebagai data awal untuk promosi penerangan serta komunikasi efektif dilakukan percontohan pada 2 kecamatan yaitu Martapura dan Belitang dengan masing-masing kecamatan 10 sample usaha kecil dan menengah.
E. Kriteria Keberhasilan
Terlaksananya Program Kegiatan “ Pengembangan Sistem Informasi dan pemanfaatan media sosial dalam peningkatan promosi untuk dunia usaha kecil dan menengah pada Seksi Penanaman Modal di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur”
Mampu menyediakan Sistem informasi dan pemanfaatan media sosial dalam promosi penerangan dan komunikasi efektif untuk dunia usaha kecil dan menengah di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
A. Output Kunci Proyek Perubahan
Terlaksananya Program Kegiatan “Pengembangan Sistem Informasi dan pemanfaatan media sosial dalam peningkatan promosi untuk dunia usaha kecil dan menengah pada Seksi Penanaman Modal di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur”
B. Pentahapan Proyek Perubahan
a. JANGKA PENDEK (sampai dengan 21 Agustus 2015)
1. Terinventarisasinya kebutuhan perencanaan pengembangan sistem informasi dan pemanfaatan media sosial melalui pembuatan website dan akun media sosial;
2. Input data Usaha Kecil dan Menengah pada website yang terintegrasi secara online dengan google drive;
3. Analisa pendataan usaha kecil dan menengah;
4. Pemanfaatan media sosial twitter sebagai fasilitas chatting untuk komunikasi efektif;
5. Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Media Sosial dalam promosi penerangan dan komunikasi efektif kepada Usaha Kecil dan Menengah yang menjadi sample;
6. Evaluasi pelaksanaan kegiatan;
b. JANGKA MENENGAH (26 Agustus 2015 s/d 31 Desember 2015)
1. Optimalisasi ruang lingkup pelaku usaha kecil dan menengah untuk berinteraksi pada website dan akun media sosial pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
2. Pemetaan data Usaha Kecil dan Menengah untuk kebutuhan promosi penerangan dan komunikasi efektif berdasarkan Sistem Informasi dan Pemanfaatan Media Sosial pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
c. JANGKA PANJANG (1 Januari s/d 31 Desember 2016)
. Terlaksananya implementasi sistem informasi dan pemanfaatan media sosial melalui website dan media sosial secara berkelanjutan dan terintegrasi di Website Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
C. Tata Kelola Proyek Perubahan
Ir. SUDARMAN
Morena Suci Basmark S.I.Kom,MM Dra. EFRILIA, M.Si
Widyaiswara
DEVI TRIASTUTI,S.St.Pi Helda Kencana
Ririn Aprilya, SE M.Sholeh
D. Stakeholder Proyek Perubahan
Stakeholder yang dapat diidentifikasi yang akan bersentuhan langsung maupun tidak langsung terhadap proyek perubahan ini sebagai berikut :
1. Pelaku dunia usaha kecil dan menengah
Stekeholder promotor yang merupakan subjek dalam sistem informasi dan pemanfaatan media sosial pada promosi penerangan dan komunikasi efektif untuk dunia usaha kecil dan menengah di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
2. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal
Stekeholder latents yang tidak mempunyai kepentingan khusus namun mempunyai pengaruh yang besar terjadinya keberhasilan proyek perubahan.
3. Calon Investor Potensial
Stekeholder deferender yang memiliki kepentingan terhadap perubahan akan tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi keberhasilan proyek perubahan ini.
4. Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Stekeholder Apathetics yang kurang memiliki kepentingan dan bahkan tidak mengetahui adanya proyek perubahan ini.
E. Faktor Kunci Keberhasilan Proyek Perubahan
Faktor kunci berhasilnya sistem informasi dan pemanfaatan media sosial diawali dengan ketersediaannya website dinkopukmpm.wordpress.com dan media sosial facebook, instagram serta twitter beserta dukungan fasilitas untuk promosi penerangan dan komunikasi efektif dunia usaha kecil menengah di Kabupaten OKU TIMUR.
Pada tahapan selanjutnya faktor kunci keberhasilan ini dapat lebih dikembangkan dengan sinergi dan keterlibatan pelaku usaha kecil menengah beserta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal
Kabupaten OKU TIMUR pada khususnya, serta masyarakat Kabupaten OKU TIMUR pada umumnya.
Sistem informasi harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan menjadi hambatan jika tidak didukung oleh kesiapan sumber daya manusia dalam tahapan implementasinya.
Agar sistem informasi dan pemanfaatan media sosial ini dapat digunakan secara berkelanjutan di Kabupaten OKU TIMUR, maka perlu untuk diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sistem informasi, yaitu :
• Kondisi dunia usaha (eksternal)
Perkembangan dunia usaha yang dinamis mempengaruhi sikap dan perilaku pelaku usaha kecil menengah terhadap teknologi informasi. Bagi pelaku usaha yang inovatif dan kreatif, maka mereka akan mencoba terobosan baru yaitu dengan memanfaatkan sistem informasi dan media sosial yang telah disediakan.
• Teknologi pelaku usaha kecil menengah (eksternal)
Tidak semua pelaku usaha kecil menengah memiliki fasilitas yang cukup untuk mengakses sistem informasi dan media sosial yang telah disediakan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten OKU TIMUR. Ketersediaan perangkat penunjang ini tentunya tergantung dari kemampuan ekonomi pelaku dunia usaha.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini dan semakin bersaingnya harga perangkat smartphone yang bisa terkoneksi internet diharapkan akan meningkatkan antusiasme pelaku usaha kecil menegah untuk terlibat secara aktif dalam sistem informasi dan media sosial yang telah disediakan ini.
• Kondisi instansi pengembang (internal)
Instansi pengembang sistem informasi dan media sosial untuk usaha kecil menengah dalam hal ini adalah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten OKU TIMUR. Kondisi internalnya harus tetap terkondisikan secara kondusif sehingga dapat menunjang sistem informasi dan media sosial sesuai kebutuhan.
Kebijakan yang diambil agar tetap selaras dengan mengutamakan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha kecil menengah di Kabupaten OKU TIMUR dengan cara terus mengembangkan inovasi, kreatifitas, terobosan dan kegiatan-kegiatan produktif lainnya yang dapat terintegrasi pada sistem informasi dan pemanfaatan media sosial ini.
• Teknologi instansi pengembang (internal)
Teknologi internal merupakan komponen-komponen teknologi di dalam organisasi itu sendiri yang dalam hal ini sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan dalam peningkatan promosi penerangan dan komunikasi efektif. Teknologi internal memiliki faktor seperti ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam lingkungan internal organisasi.
F. Target Capaian Kinerja
Target capaian kinerja dibuat berdasarkan tujuan awal untuk peningkatan promosi penerangan dan optimalisasi komunikasi efektif antar pelaku dunia usaha kecil dan menengah di Kabupaten OKU TIMUR.
Penjabaran uraian kinerja berdasarkan diskusi pada rapat-rapat internal yang diselenggarakan di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten OKU TIMUR.
No. Uraian Kinerja
1. Pengusulan program proyek perubahan
2. Tahap penyusunan pengoptimalan rencana program kegiatan proyek perubahan
3. Menyiapkan sarana dan prasarana proyek perubahan
4. Melaksanakan penyusunan rencana program kegiatan proyek perubahan
No Kriteria Keberhasilan
1. Tersedianya sistem informasi promosi penerangan dan komunikasi efektif dunia UKM berbasis web
2. Terbentuknya akun media sosial (facebook) sebagai wadah informasi dari stakeholder
3. Basis data online promosi penerangan dan informasi dunia usaha dapat diakses oleh pelaku usaha dan masyarakat
G. Adopsi Hasil Benchmarking To Best Practice
Kegiatan Yang Relevan Dengan Rencana Proyek Perubahan selama
Benchmarking to Best Practicedi Bappeda Kabupaten Cirebon :
1. NAMA KEGIATAN
“Implementasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon”.
2. PELAKSANAAN KEGIATAN
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon sebagai Lembaga Teknis yang mempunyai visi “Terwujudnya Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah yang Kredibel (aspiratif, antisipatif,aplikatif dan akuntabel ) dalam rangka mencapai Kabupaten Cirebon yang amanah.”
Untuk mencapai visi tersebut Bappeda Kabupaten Cirebon menjabarkannya dalam misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan
3. Memantapkan peran dan fungsi Bappeda dalam koordinasi Pembinaan dan Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan daerah
4. Meningkatkan Akurasi data yang komprehensif 5. Meningkatkan kualitas evaluasi dan Pelaporan 6. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan
Berdasarkan LAKIP Kabupaten Cirebon Tahun 2014, Penyusunan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Cirebon telah dilaksanakan dengan baik melalui aplikasi SIPD online. Sistem Informasi Daerah Kota Cirebon telah terintegrasi yaitu pada websitehttp://simbangda.cirebonkab.go.id/.
Pelaksanaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah di Kabupaten Cirebok telah melibatkan seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), sehingga dapat lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan.
Anggaran yang disediakan dalam pelaksanaan SIPD Online ini berkisar sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) per bulan, termasuk untuk biaya jaringan internet seluruh SKPD. Sehingga segala macam pengusulan anggaran dan pelaporan dilakukan secara online dan dapat menghemat kertas (paperless). Data dari seluruh SKPD dapat langsung terintegrasi secara online untuk dianalisa lebih lanjut dan dijadikan dasar pengambilan kebijakan strategis Pemerintah Kabupaten Cirebon. Monitoring dan Evalusi terhadap pendataan di setiap SKPD pun dapat lebih mudah dilakukan sehingga data dan informasi yang dilaporkan dapat lebih berkualitas.
Dengan adanya data yang real time (update), akurat, valid dan lengkap diharapkan kebijakan yang diambil sudah tepat sasaran dan dapat mengakomodir seluruh prioritas penting dari setiap SKPD. Masyarakat pun dapat turut serta berpartisipasi dan melihat informasi pembangunan Kabupaten Cirebon melalui SIPD online pada websitehttp://simbangda.cirebonkab.go.id/. Implemantasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Cirebon telah dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Cirebon dan hasilnya tertuang dalam LAKIP Bappeda Kabupaten Cirebon.
Adapun tahapan yang dilakukan Bappeda Kabupaten Cirebon sebelum penerapan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon, sebagai berikut :
- Membuat program kegiatan “Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon” secara online yang berbasis website.
- Merencanakan komponen informasi pada SIPD Online beserta desain struktur basis data untuk pengolahan informasi pembangunan
- Memberikan pelatihan kepada staf Bappeda Kabupaten Cirebon untuk menggunakan SIPD Online
- Tersedianya SIPD Online yang memiliki menu sebagai berikut : 1. Informasi Pembangunan 2. Data Pembangunan 3. Berita 4. Agenda Kegiatan 5. Gallery 6. Kontak
- Mengundang seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan perwakilan dari kecamatan di Kabupaten Cirebon dalam rangka mensosialisasikan Implementasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Cirebon.
Adapun tahapan yang dilakukan Bappeda setelah Implementasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Cirebon, sebagai berikut : - Membuat Komitmen para Pejabat dan Pegawai Bappeda dan seluruh
SKPD untuk menggunakan SIPD Online Kabupaten Cirebon.
- Pelatihan yang berkelanjutan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di Bappeda maupun SKPD dalam menjalankan SIPD Online.
- Pemeliharaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kabupaten Cirebon, baik berupa software maupun hardware-nya
- Penanganan terhadap fasilitas sistem informasi yang bermasalah
- Monitoring dan Evaluasi untuk kemungkinan perubahan atau modifikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Cirebon
- Rapat Tinjauan Hasil Monitoring dan Evaluasi :
Masukan pada pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi SIPD Online harus mencakup informasi tentang :
a. Hasil monitor dan evaluasi (capaian sasaran mutu)
b. Umpan balik pengguna SIPD Online(quesioner)
c. Status kelengkapan data dari setiap SKPD
d. Kebutuhan sarana pendukung pelaksanaan SIPD Online
e. Kapasitas dan pemahanan staf dalam implementasi SIPD Online f. Saran – saran untuk perbaikan
3. MANFAAT BENCHMARKING KE LOCUS
Benchmarking To Best Pratice yang dilakukan peserta Diklat PIM IV Kabupaten OKU TIMUR dengan tujuan Pemerintah Kabupaten Cirebon yang sasarannya pelaksanaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Online di Bappeda Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan benchmaking to practice memberikan perbandingan untuk mengambil sisi positif tentang keunggulan dan kelebihan pelaksanaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Online di Bappeda Kabupaten Cirebon, melihat keadaan yang ada di tempat peserta, dan mencoba melakukan inovasi mungkin atau tidaknya diterapkan ditempat penulis bekerja.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah Online di Bappeda Kabupaten Cirebon memberikan manfaat bagi penulis adalah sebagai berikut :
1. memenuhi kebutuhan akan informasi pembangunan wilayah kota Cirebon serta dapat sebagai referensi dalam pembuatan laporan.
2. pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan untuk mengoptimalkan program pemerintah.
3. mewujudkan transparansi, efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas pelaksanaan pembangunan untuk mendukung peningkatan kinerja pelayanan publik
4. Mendorong terjadinya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menghasilkan secara konsisten hasil perencanaan yang berkualitas dan berkelas
5. meningkatkan pengambilan keputusan (decision making) yang terkait dalam perencanaan pembangunan daerah
6. perbaikan kualitas dan efektivitas perencanaan dengan melibatkan multipihak dalam perencanaan dan implementasi melalui SIPD Online
7. mengelola penyampaian usulan kegiatan prioritas
8. proses penyimpanan data dan informasi lebih terjamin dan tidak memerlukan lemari penyimpanan yang banyak
9. Data yang diperlukan dapat dengan mudah cari dan digunakan
10. Proses sosialisasi program pembangunan ke masyarakat dapat lebih mudah, cepat, dan efisien dari segi waktu dan tenaga
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. PENCAPAIAN PROYEK PERUBAHAN
Pencapaian proyek perubahan dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu tahap awal pelaksanaan, tahapan Taking Ownership (Breakthought I) dan tahap Breakthrough II.
Tahap awal pelaksanaan Diklat PIM IV (Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan) yang dilaksanakan pada tanggal 27 April – 09 Mei 2015) di Balai Pengembangan SDM Pertanian (BPSDMP) Provinsi Sumatera Selatan (tanggal 08 Juni 2015 – 22 Agustus 2015).
Tahap II tanggal 11-16 Mei 2015 dilakukan tahapan Taking Ownership (Breakthought I) di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.. Melalui diskusi bersama Kepala Bidang Penanaman Modal Daerah Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selaku mentor proyek perubahan telah disepakati bersama area proyek perubahan. Dengan menggunakan metode APKL (Actual, Problematik, Khalayak, Layak) dari tupoksi Kepala Seksi Penanaman Modal Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten OKU TIMUR dapat teridentifikasi bahwa area bermasalah adalah “Belum tersedianya sistem informasi dan pemanfaatan media sosial untuk promosi penerangan dan komunikasi efektif dunia usaha kecil dan menengah” dianggap paling prioritas untuk dijadikan Area Proyek Perubahan.
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis USG (Urgent, Serius, Grouth), area organisasi bermasalah yang ada di Seksi Penanaman Modal Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah “Belum adanya website dan media sosial sebagai wadah promosi penerangan dan komunikasi komunikasi efektif oleh pelaku dunia usaha kecil dan menengah”.
Dengan melihat kondisi tersebut diatas, proyek perubahan yang akan dilaksanakan pada masa Breakthrough II atau laboratorium kepemimpinan adalah membuat rencana kegiatan program dengan judul kegiatan :
“Pengembangan sistem informasi dan pemanfaatan media sosial dalam promosi penerangan dan komunikasi efektif untuk dunia usaha kecil dan menengah”.
. Dalam pelaksanaan Implementasi proyek perubahan pada tahap Breakthrough II (tanggal 08 Juni 2015 – 22 Agustus 2015) ada beberapa tahapan yang dilaksanakan, yaitu :
1. Terinventarisasinya kebutuhan perencanaan pengembangan sistem informasi dan pemanfaatan media sosial melalui pembuatan website dan akun media sosial.
2. Input data usaha kecil dan menengah pada website yang terintegrasi secara online dengan google drive.
3. Analisa pendataan usaha kecil dan menengah
4. Pemanfaatan twitter sebagai fasilitas chatting untuk komunikasi efektif
5. Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Media Sosial kepada Usaha Kecil dan Menengah yang menjadi sample
6. Evaluasi pelaksanaan Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Media Sosial
Pelaksanaan Implementasi Proyek Perubahan yang dilaksanakan pada tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrought II) ini mendapat dukungan dari sponsor/mentor yaitu Kepala Bidang Penanaman Modal Daerah dan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur beserta seluruh stakeholder lainnya yang terlibat.
1. Terinventarisasinya kebutuhan perencanaan pengembangan sistem informasi dan pemanfaatan media sosial melalui pembuatan website dan akun media sosial
Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Dalam ruang lingkup promosi penerangan dan komunikasi efektif dunia usaha kecil dan menengah perlu adanya wadah bersama saling berinteraksi.
Pembuatan website dilakukan dengan metode Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun). Waterfall Model adalah proses pembuatan situs website secara terstruktur dan berurutan dimulai dari penentuan masalah, analisa kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji coba sistem, penempatan situs web dan pemeliharaan.
Gambar 3.1 Rapat inventarisir Kebutuhan Sistem Informasi dan Media Sosial
Tahapan pada metode Waterfall Model dalam pembuatan website
dinkopukmpm.wordpress.com meliputi :
a. Penentuan Masalah. Pada tahap ini dilakukan diskusi bersama mentor dan pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten OKU TIMUR mengenai apa tujuan pembuatan website bagi internal dinas maupun pelaku usaha kecil dan menengah. Secara umum tujuan website dinkopukmpm.wordpress.com adalah sebagai wadah sharing dalam promosi penerangan dan komunikasi efektif bagi usaha kecil dan menengah di Kabupaten OKU TIMUR.
b. Analisa Kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan dan spesifikasi lengkap tentang isi, platform yang digunakan, penentuan website statis atau dinamis, penggunaan multimedia dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Hasil kesepakatan pada tahap ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
i. Isi Website ini tentang informasi dunia usaha kecil dan menengah beserta referensi terkait. Data dan informasi dapat berasal dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten OKU TIMUR maupun dari pelaku usaha kecil dan menengah. Selain itu terdapat pengelolaan database dan media chatting dengan memanfaatkan media sosialtwitter.
ii. Platform yang digunakan adalah wordpress.
iii. Penentuan website ini adalah dinamis karena informasi selalu berkembang dan perlu diupdate sesuai kebutuhan.
iv. Penggunaan multimedia difokuskan pada gambar melalui tampilan media sosial instagram dan facebook yang terintegrasi pada website, selain itu juga lampiran gambar/foto dari artikel promosi yang dikirimkan pelaku usaha kecil dan menengah.
v. Kebutuhan lainnya yaitu koneksi internet yang stabil sehingga update dan pemeliharaan website dapat berjalan optimal.
c. Perancangan pada tahap ini disusun desain tampilan website sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tampilan visual diatur sedemikian rupa sehingga artikel promosi penerangan dari pelaku usaha kecil dan menengah dapat dilihat dan ditelusuri secara baik. Penempatan menu juga mudah dijangkau dengan tampilan drop down. Integrasi media sosial ditempatkan pada sisi kiri dan kanan website sehingga mudah ditemukan dan diakses langsung sesuai keinginan pengunjung. Fasilitas yang padawebsitedinkopukmpm.wordpress.com antara lain :
i. Menu & Link, merupakan tampilan menu yang terdiri menu Beranda, Facebook, Dinkop UKM & PM, Informasi, Jenis Usaha, Referensi, Download, Info Kontak. Setiap menu memiliki sub menu sebagai penjabaran yang lebih detil.
ii. Search Engine, untuk pencarian konten pada website.