HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Anti Narkoba Oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta Badan Narkotika Kota Yogyakarta
Hasil evaluasi program penyuluhan anti narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika kota Yogyakarta sebagai berikut:
a. Input
1) Peserta didik
Peserta didik dalam penyuluhan anti narkoba tidak memiliki karakteristik khusus. Peserta didik merupakan pelajar sekolah menengah (SMP dan SMA sederajat) Kota Yogyakarta.
2) Penyuluh
Penyuluh pada penyuluhan anti narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta merupakan volunteer da kader pelajar yang telah mengikuti pelatihan. Pelatihan dilakukan dalam beberapa tahapan, dimana penyuluh diberikan bekal materi serta cara berbicara didepan umum. Selain itu penyuluh juga diberikan kemampuan dasar sebagai konselor adic.
3) Materi Pembelajaran
Materi yang diberikan pada penyuluhan anti narkoba adalah tentang macam dan bahaya penyalahgunaan narkoba. selain itu juga materi tambahan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah yang akan dituju.
83
Kurikulum yang digunakan untuk pedoman penyuluhan masih menggunakan kurikulum lama.
5) Sarana dan prasarana
BNK Yogyakarta telah memiliki sarana dan prasarana berupa media pembelajaran yang cukup memadai.Media pembelajaran berupa alat peraga (gambar, stiker, poster), barang bukti, film, dan power point.
b. Proses
Proses pelaksanaan penyuluhan dimulai dengan pembukaan yaitu perkenalan penyuluh dengan peserta didik dan pembacaan doa, dilanjutkan dengan penyampaian materi dan tanya jawab. Dalam prosesnya, cara penyampaian materi antara penyuluh satu dengan lainnya berbeda. Ada yang memulai dengan story telling, stand up comedy, membahas suatu kasus dan olah data. Sedangkan partisipasi peserta didik bermacam – macam, tergantung cara penyampaian penyuluh.
Penyuluh yang membuka dan mampu membawa suasana menyenangkan membuat partisipasi peserta didik menjadi antusias. Banyak yang bertanya, menanggapi, dan curhat tentang pengalaman mereka. Penyuluh yang memulai dengan ceramah tentang materi membuat suasana penyuluhan menjadi bosan. Tetapi mereka mempunyai trik sendiri untuk menarik perhatian anak dengan cara mengadakan kuis, game, dan ice breaking. Pada proses penyuluha,
84
penyuluh kurang memanfaatkan media pembelajaran yang disiapkan oleh BNK. Mereka lebih merasa nyaman hanya dengan berbicara didepan, tetapi bila memungkinkan biasanya penyuluh memutarkan film tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di sela-sela penyuluhan.
Setelah penyuluhan selesai, penyuluh akan memberikan bertanya pada peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memperhatikan penyuluh. Sebelum mengakhiri penyuluhan, penyuluh akan meninggalkan contact person lembaga untuk bertanya seputar permasalahan narkoba. hal ini ditujukan apabila ada peserta didik yang malu bertanya dikelas, bisa menghubungi BNK via sms. Selama ini banyak anak yang melakukan konseling via sms.
c. Output
Output dari penyuluhan anti narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta adalah:
1) Peserta didik memiliki pengetahuan tentang narkoba, macam narkoba, bahaya penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba yang ada di Kota Yogyakarta
2) Peserta didik memiliki sikap antipasi terhadap penyalahgunaan narkoba
3) Peserta didik memiliki sikap simpati pada teman atau kerabat yang memiliki kecenderungan menyalahgunakan narkoba
85
d. Outcome
Hasil keluaran dari program penyuluhan anti narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta belum dapat dibuktikan secara “riil” tetapi lebih pada mendengarkan peserta didik yang bercerita pengalamannya. Pada dasarnya keluaran pada program penyuluhan anti narkoba ini yaitu peserta didik mampu mengaplikasikan hasil penyuluhan pada dirinya sendiri. Hasil penyuluhan yang dimaksud yaitu pengetahuan tentang bahaya narkoba serta rokok agar peserta didik tidak terjerumus kedalamnya.
Penyuluhan anti narkoba bermaksud untuk mencegah anak yang belum menggunakan supaya tidak memiliki kecenderungan untuk menyalahgunakan narkoba. Serta membuat anak yang memiliki kecenderungan melakukan penyalahgunaan narkoba untuk menghindar dan terbebas dari itu. Selain itu terbentuknya satgas pelajar anti narkoba merupakan tindak lanjut sekolah dari adanya penyuluhan anti narkoba. Bertujuan untuk memberikan pengawasan disekolah tersebut dari penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh siswa sekolah tersebut. Badan Narkotika Kota selalu melakukan pendampingan pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh satgas pelajar anti narkoba. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat dan motivasi pada pelajar dan kader yang terus membantu orang lain menjauh dari kecenderungan menyalahgunakan obat – obatan terlarang yang merugikan.
86
Hasil evaluasi yang didapat diatas, dapat diambil kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan program penyuluhan anti narkoba. kelebihan dan kekurangan program penyuluhan anti narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta yaitu:
a. Kelebihan Program Penyuluhan Anti Narkoba
Pada pelaksanaan program penyuluhan anti narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta tentu memiliki kelebihan di banding dengan lembaga lain maupun instansi lain yang begerak di bidang yang sama. Berikut kelebihan yang dimiliki oleh BNK:
1) Penyuluhan dapat dilakukan secara periodik dan teratur, penyuluhan yang dilakukan oleh BNK Yogyakarta dilakukan pada periode – periode tertentu sehingga mampu memberikan update informasi seputar penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang pada peserta didik dan sekolah.
2) Penyuluhan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta Fleksibel, maksudnya Badan Narkotika Kota Yogyakarta mengikuti keinginan dari masing – masing sekolah. Keinginan disini diartikan sebagai waktu pelaksanaan dan setting tempat pelaksanaan penyuluhan. Apabila sekolah menginginkan penyuluhan di jam terakhir (14.00), BNK Yogyakarta akan siap menerima dengan pertimbangan menggunakan metode yang sifatnya tidak membosankan (selalu memberikan game/ice breaking serta memberikan kuis) sehingga materi yang disampaikan tetap dapat
87
diterima dengan baik oleh peserta didik. Selain itu juga setting tempat pelaksaan baik di aula maupun di ruang kelas, BNK Yogyakarta selalu siap tanpa ada pengecualian.
3) Adanya pendampingan yang dilakukan oleh BNK Yogyakarta pasca penyuluhan, seorang penyuluh dari BNK Yogyakarta telah diberikan kemampuan dalam melakukan konselling dasar. Sehingga pasca penyuluhan, seorang penyuluh di minta untuk meninggalkan contact person dari BNK Yogyakarta. Hal itu bertujuan untuk melakukan konselling apabila ada peserta didik yang malu bertanya pada saat proses penyuluhan untuk bertanya lewat pesan singkat. Karena tujuan dari penyuluhan yaitu menghindarkan peserta didik yang belum “terkontaminasi” supaya lebih mawas diri. Selain itu BNK Yogyakarta juga melakukan pendampingan pada satgas anti narkoba yang ada disekolah pada setiap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan memberikan masukan.
b. Kekurangan Program Penyuluhan Anti Narkoba
Pelaksanaan program penyuluhan anti narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta selain memiliki kelebihan tentunya juga terdapat kekurangan. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, didapat beberapa kekurangan dari program penyuluhan yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta yaitu:
1) Materi yang belum diseragamkan, pada hal ini Badan Narkotika Kota Yogyakarta selalu memberikan breafing sebelum penyuluhan
88
berlangsung tetapi hanya sebatas materi umum. Sehingga dalam prosesnya tentu antara penyuluh satu dengan yang lainnya berbeda dalam menyampaikan materi.
2) Tujuan penyuluhan belum tercapai, dilihat dari pelaksanaan penyuluhan belum maksimal. Dalam penyampaian materi narkoba yang masih umum dan waktu yang singkat, penyuluh menggunakan metode ceramah. Hal ini membuat peserta didik tidak dapat memahami materi dan maksud dari penyuluhan dengan baik.