• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk evaluasi yang dapat diterapkan dalam pelatihan prosedur tetap kali ini adalah dengan melihat hasil dari pre-test dan post-test. Hasil dari tes akan mencerminkan apakah pelatihan yang diberikan bermanfaat atau tidak. Hasil dari tes dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pre-test dan Post-Test Pelatihan Prosedur Tetap Pengambilan Sampel No Nama Nilai Prestest Kelulusan Pretest Nilai Posttest Kelulusan Postest Kenaikan (%) 1 Budiwati 33 TL 67 TL 103.03 2 Pramono 67 TL 67 TL 0.00 3 Christina 60 TL 80 L 33.33 4 Rimuryani 70 TL 80 L 14.29 5 Lie Rahmad Adi 50 TL 90 L 80.00 6 Yani 70 TL 100 L 42.86 7 Rochayah 70 TL 70 TL 0.00 8 Suratmi 30 TL 50 TL 66.67 9 Analita 60 TL 100 L 66.67 10 Surihatin 33 TL 67 TL 103.03 11 Lidya 53 TL 50 TL -5.66 12 Sri Suratmi 67 TL 100 L 49.25 13 Renny 67 TL 100 L 49.25 14 Nanang 20 TL 80 L 300.00 Rata-rata 53.57 78.64 46.80

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada nilai pre-test didapatkan nilai rata-rata yaitu 53,57. Pada nilai post-test didapatkan nilai rata-rata 78,64. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan nilai sebanyak 46,80%.

Hasil tes yang telah dilakukan oleh para peserta ini menunjukkan pemberian materi mengenai prosedur tetap pengambil sampel sudah dipahami oleh peserta. Jika sebelumnya tidak mengetahui mengenai materi prosedur tetap pengambilan sampel, setelah ada pemberian materi maka mereka bisa menjawab pertanyaan yang ada pada soal post-test. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa metode pelatihan yang diberikan cukup efektif dalam mengenalkan prosedur tetap pengambilan sampel. Namun perlu diperhatikan lebih lanjut mengenai pelaksaannya di lapangan.

Bentuk evaluasi lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan observasi mengenai jalannya proses pengambilan sampel di PT Jamu Jago. Proses pengambilan sampel di PT Jamu Jago ditujukan untuk sampel bahan baku berupa simplisia dan non-simplisia, produk ruahan, produk antara, produk jadi, dan kemasan. Sebagian besar proses pengambilan sampel ini dilakukan oleh bagian Quality Control.

Sebelum bahan baku disimpan dalam gudang, terlebih dahulu dilakukan pengambilan sampel. Hal ini bertujuan agar jika didapatkan bahan baku yang tidak sesuai maka dapat dilakukan pengembalian ke supplier. Pada proses pengambilan sampel bahan baku simplisia maupun non-simplisia dilakukan pengmabilan sampel ketika bahan baku dari supplier datang. Petugas pengambil sampel yang melakukan pengambilan sampel merupakan seseorang dari bagian Quality Control yang bertugas di Laboratorium dan bukan merupakan seseorang yang khusus bertugas mengambil sampel.

Petugas melakukan pengambilan sampel ketika mobil truk datang atau bisa dilakukan ketika akan masuk ke gudang. Ketika ada bahan baku yang datang, maka bagian petugas gudang akan memberikan info kepada bagian Quality Control untuk segera melakukan pengambilan sampel. Petugas dari bagian Quality Control menggunakan seragam khusus yang disiapkan PT Jamu Jago tanpa menggunakan penutup kepala, jas laboratorium, ataupun sarung tangan. Jika sampel yang diambil berbentuk serbuk dapat digunakan masker.

Ketika akan melakukan pengambilan sampel bahan baku, petugas menyiapkan alat pengambil sampel dan wadah untuk sampel yang diambil. Alat yang digunakan untuk sampel simplisia adalah dengan menggunakan sendok. Untuk wadah yang digunakan untuk membawa sampel adalah berupa kantong plastik. Untuk sampel non simplisia yang berbentuk padat digunakan alat dan wadah yang sama seperti sampel simplisia. Sedangkan untuk sampel non simplisia berbentuk cari digunakan alat pengambil khusus seperti sendok namun memiliki gagang yang panjang dan wadah berupa botol.

30

Setelah sampel diambil, sampel yang diambil tersebut diberi label yang berisi penanda bahwa sampel tersebut sudah diambil. Wadah yang digunakan untuk mengambil sampel juga diberi label informasi mengenai isi dari sampel yang telah diambil. Kemudian sampel dibawa oleh petugas Quality Control untuk dibagi ke beberapa laboratorium untuk dilakukan pengujian. Jika didapatkan ketidaksesuaian sampel maka, bahan baku dapat ditahan untuk tidak diproses. Bahan baku yang ditolak tersebut diberi label penanda bahwa ditolak. Kemudian bahan baku dapat diretur ke supplier jika tidak sesuai.

Selain dilakukan pengambilan sampel untuk bahan baku dilakukan pula pengambilan sampel untuk produk antara, produk ruahan, dan produk jadi. Produk antara merupakan produk yang masih membutuhkan satu atau lebih tahap pengolahan lagi untuk menjadi produk ruahan. Sedangkan produk ruahan adalah produk yang sudah selesai diproses namum masih memerlukan proses pengemasan. Setelah melalui proses pengemasan maka produk dapat disebut produk jadi. Pengujian pada produk antara, produk jadi, dan produk jadi ini dilakukan dengan tujuan dapat mengkontrol proses produksi yang berlangsung. Jika didapatkan produk yang tidak sesuai dengan standar maka proses produksi dapat dihentikan dan dilakukan peninjauan ulang.

Secara umum proses yang dilakukan dalam pengambilan sampel untuk produk antara, produk ruahan, dan produk jadi hampir sama. Petugas yang bertugas mengambil sampel adalah orang dari bagian produksi yang tidak ditugaskan khusus untuk mengambil sampel. Petugas tersebut menggunakan seragam kerja yang disiapkan PT Jamu Jago tanpa menggunakan penutup kepala, jas laboratorium, ataupun sarung tangan. Jika sampel yang diambil berbentuk serbuk dapat digunakan masker. Proses pengambilan dilakukan langsung pada ruang produksi. Kemudian dilakukan pengujian di laboratorium sesuai dengan kebutuhan masing-masing sampel.

Ketika akan melakukan pengambilan sampel bahan baku, petugas menyiapkan alat pengambil sampel dan wadah untuk sampel yang diambil. Alat yang digunakan untuk mengambil sampel produk antara maupun produk ruahan dapat digunakan sendok. Sedangkan untuk sampel berupa produk jadi dapat langsung diambil berserta

kemasannya. Wadah yang digunakan untuk mengambil sampel berupa kantong plastik. Setelah sampel diambil, sampel yang diambil tersebut diberi label yang berisi penanda bahwa sampel tersebut sudah diambil. Wadah yang digunakan untuk mengambil sampel juga diberi label informasi mengenai isi dari sampel yang telah diambil. Kemudian sampel dibawa oleh petugas dari bagian produksi untuk dibagi ke beberapa laboratorium untuk dilakukan pengujian.

Kemasan akan berpengaruh pada produk yang akan dihasilkan maka dari itu juga diperlukan pengujian terhadap kemasan, maka dari itu dilakukan pengambilan sampel untuk kemasan. Pada tahap ini akan dilihat apakah design kemasan, komponen-komponen kemasan, dan warna dari kemasan sudah sesuai dari yang diinginkan. Pengambilan sampel dilakukan oleh bagian Quality Control. Pengambilan sampel langsung dilakukan di gudang penyimpanan kemasan ketika ada kemasan baru yang datang dari supplier.

Pengambilan sampel kemasan dilakukan dengan mengambil beberapa potongan dari sampel menggunakan gunting. Kemudian wadah sampel kemasan diberi penanda bahwa kemasan tersebut sudah diambil sampelnya. Sedangkan sampel yang sudah diambil dicatat pada buku khusus yang berisi pendataan kemasan.

Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa masih banyak hal yang tidak sesuai dengan prosedut tetap. Hal ini bisa disebabkan karena dalam melaksanakan prosedur tetap tersebut memerlukan persiapan yang cukup banyak. Persiapan dimulai dari konstruksi bangunan, peralatan yang digunakan, serta pelathihan secara langsung di lapangan kepada para pegawai. Persiapan tidak harus dilakukan secara langsung semua namun bertahap. Dengan mulai dilaksanakannya pengambilan sampel dengan acuan prosedur tetap berdasarkan CPOTB maka tentunya akan meningkatkan hasil kualitas dari produk yang dihasilkan.

32

5. KESIMPULAN

PT Jamu Jago merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang obat tradisioal yang memiliki banyak varian produk dengan berbagai manfaat yaitu sebagai obat tradisional, minuman kesehatan, serta minuman berenergi. Produk unggulan dari PT Jamu Jago adalah Buyung Upik yang merupakan minuman serbuk bagi anak-anak. Proses produksi yang dilakukan sudah terlaksana dengan baik mulai dari penerimaan bahan baku hingga proses distribusi.

Kualitas dari produk yang diproduksi PT Jamu Jago sangat diperhatikan. Salah satu bentuk pengawasan mutu yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel secara rutin mulai dari bahan baku, produk antara, produk ruahan, produk jadi, dan bahan kemas. Pengambilan sampel ini bertujuan agar menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

Dalam pengambilan sampel diperlukan sebuah prosedur tetap agar proses pengambilan sampel dapat berjalan sesuai dengan prosedur, maka dari itu dilakukan penyusunan prosedur tetap untuk pengambilan sampel bahan baku, produk antara, produk ruahan, produk jadi, dan bahan kemas yang didasarkan pada CPOTB. Setelah dilakukan maka dilakukan sosialisasi untuk prosedur tetap tersebut kepada para karyawan. Dari hasil sosialiasi tersebut dapat dilihat bahwa para karyawan memahami prosedur tetap yang sudah dijelaskan, hal ini terlihat dari hasil pre-test dan post-test ketika sosialisasi. Sedangkan evaluasi yang dilakukan di lapangan secara langsung dapat dilihat bahwa prosedur tetap belum dilaksanakan sepernuhnya karena dalam melaksanakan prosedur tetap tersebut diperlukan persiapan yang cukup banyak.

6. SARAN

Sebaiknya bisa dilakukan pengkajian ulang mengenai prosedur tetap yang telah dilakukan sekarang sehingga dapat lebih sesuai dengan CPOTB.

Sebaiknya dilakukan pelatihan rutin mengenai prosedur tetap pengambilan sampel.

33

Ali, Muhammad. (2000). Penelitian Pendidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung : Angkasa

Assauri, Sofyan. (1993). Manajemen Produksi, edisi ke-4. Lembaga Penerbitan Fakultas. Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2013). Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Derektorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hal 7, 1221-1223.

34

8. LAMPIRAN

Dokumen terkait