• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Penyusunan Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

4.1.1. Prosedur Tetap Pengambilan Sampel

Prosedur tetap bpengambilan sampel bahan baku disusun dengan tujuan memberi petunjuk tentang cara pengambilan sampel bahan baku yang benar supaya terhindar dari pencemaran mikroba dan pencemaran silang. Prosedur tetap ini berlaku untuk pengambilan sampel bahan baku yang akan digunakan. Petugas yang bertanggungjawab adalah petugas pengambil sampel dan analis bahan baku. Proses pengambilan sampel bahan baku ini berlangsung di gudang bahan baku, ruang timbang, dan ruang sampling.

Proses pengambilan sampel digunakan alat-alat khusus yang terpisah dari alat laboratorium lain serta telah melalui proses pembersihan. Beberapa alat yang dapat digunakan antara lain :

Pipet

Digunakan untuk bahan yang berwujud cair dalam botol.

Liquid Sampler

Digunakan untuk bahan yang berwujud cair dalam drum

Thief Sampler

Digunakan untuk bahan yang berwujud serbuk dalam drum atau kantong besar.

Sendok

20

Pompa Penyedot

Digunaan untuk mengaduk dan mengambil sampel pelarut organic dalam drum.

Sedangkan untuk membawa sampel yang diambil digunakan wadah khusus. Wadah Sampel yang dapat digunakan antara lain :

Kantong plastik

Digunakan untuk sampel padat atau setengah padat. Botol

Digunakan untuk sampel cair Labu Erlemenyer

Digunakan untuk sampel cair Beker glas

Digunakan untuk sampel setengah padat.

Sebelum melakukan pengambilan sampel dilakukan persiapan pengambilan sampel. Persiapan dilakukan dengan menyiapkan daftar periksa bahan baku (Lampiran 1). Daftar periksa tersebut diisi berdasarkan label karantina berwarna kuning yang tertempel pada wadah bahan baku. Label karantina ini ditempel oleh petugas gudang dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa bahan baku tersebut masih belum bisa digunakan karena harus diuji terlebih dahulu.

Kemudian wadah bahan baku dari supplier perlu di cek terlebih dahulu. Kondisi yang perlu di cek adalah sebagai berikut :

- Wadah rusak / hampir rusak

- Tidak ada segel, rusak/bekas dibuka - Wadah tidak asli

- Label pabrik pembuat tidak ada / tidak jelas - Nomor Lot tidak ada, tidak jelas

Jika ada kondisi yang tidak sesuai maka dapat dicatat di daftar periksa pengambilan bahan baku dan disebutkan kondisi dari wadah yang diterima. Jika pada wadah bahan baku terdapat instruksi cara penyimpanan khusus pada bahan baku tersebut maka petugas pengambil sampel segera melaporkan ke petugas gudang.

Petugas pengambil sampel perlu menyiapakan label yang menandakan bahwa sampel telah diambil. Jumah dari label yang perlu disiapkan disesuaikan dengan jumlah wadah bahan baku yang akan dibuka. Kemudian label tersebut ditempelkan pada wadah yang akan digunakan sebagai wadah sampel. Dan pada persiapan yang terakhir, untuk menjaga kebersihan maka sebelum dilakukan pengambilan sampel tangan dari petugas pengambil sampel perlu dicuci dengan air dan sabun.

Gambar 3. Label Sampel Telah Diambil

Pada proses pengambilan sampel perlu diketahui terlebih dahulu pola untuk pengambilan sampel tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah wadah yang akan dibuka. Tiga jenis pola yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

Pola N

Pola ini digunakan jika bahan baku yang diterima dari pemasok yang disetujuai diperkirakan seragam. Sampel dapat diambil dari seluruh bagian sampel.

n = 1 + √ N

n = jumlah wadah yang dibuka N = jumlah wadah yang diterima

22

Pola P

Pola ini digunakan jika bahan baku yang diterima dari pemasok disetujui telah seragam, dengan tujuan untuk pengujian identitas.

n = 0,4 + √ N

n = jumlah wadah yang dibuka N = jumlah wadah yang diterima

Pola R

Pola ini digunakan jika bahan baku yang diterima dari pemasok yang belum diketahui dan diperkirakan tidak seragam .

n = 1,5 + √ N

n = jumlah wadah yang dibuka N = jumlah wadah yang diterima

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, maka urutan pengambilan sampel bahan disusun sebagai berikut :

Zat Cair

1. Tak berwarna, tak berbau, encer. 2. Berwarna lemah, sedikit berbau. 3. Zat cair kental, berwarna. Zat setengah padat (Semisolid) 1. Berwarna putih.

2. Berwarna lemah. 3. Berwarna tua. Zat padat / serbuk

1. Serbuk putih, tak berbau, bentuk kristal 2. Serbuk putih berbau lemah, bentuk kristal 3. Serbuk putih, berbau kuat.

4. Serbuk putih, partikel halus / lengket.

Untuk sampel berbentuk serbuk yang disimpan dalam drum, awalnya bagian penutup dari drum dibersihkan menggunakan kain lap bersih. Penutup dari drum dibuka dan penutupnya tersebut diletakkan secara terbalik pada alas yang bersih. Kemasan dalam

drum berupa kantong plastik dapat dicek terlebih dahulu apakah ada kebocoran. Jika ada kebocoran maka perlu diinformasikan kepada petugas gudang agar dapat dipindah ke kantong plastik lain. Jika tidak ada kebocoran maka kemasan plastik dapat dibuka kemudian segera cek keadaan dari bubuk tersebut seperti bau, warna, bentuk kristal, serta penggumpalan karena basah. Kondisi serbuk yang tidak sesuai tersebut dapat ditolak dengan memberi penandaan label ditolak

Gambar 4. Label Penanda Ditolak

Setelah kantong plastik dibuka, maka sampel dapat diambil dalam posisi diagonal. Kemudia dimasukan ke dalam wadah sampel yang sudah diberi label penanda sampel yang diambil. Tutup dari drum dan tutup wadah ditutup rapat-rapat. Label pada wadah sampel diisi sesuai dengan isi sampel. Sedangkan untuk wadah bahan baku diberi penanda bahwa sampel telah diambil.

Untuk bahan serbuk yang terletak didalam kantung atau karung pertama-tama bagian yang akan dibuka dibersihkan dengan lap bersih terlebih dahulu. Kemudian bagian seal atau jahitan dari kantung atau karung bisa dibuka terlebih dahulu. Lalu segera cek keadaan dari bubuk tersebut seperti bau, warna, bentuk kristal, serta penggumpalan karena basah. Kondisi serbuk yang tidak sesuai tersebut dapat ditolak dengan memberi penandaan label ditolak (Gambar 2).

Setelah kantong plastik dibuka, maka sampel dapat diambil dalam posisi diagonal. Kemudia ndimasukan ke dalam wadah sampel yang sudah diberi label penanda sampel yang diambil. Tutup dari drum dan tutup wadah ditutup rapat-rapat. Label

24

pada wadah sampel diisi sesuai dengan isi sampel. Sedangkan untuk wadah bahan baku diberi penanda bahwa sampel telah diambil.

Untuk bahan berwujud cair, pertama-tama tutup dibersihkan menggunakan kain basah dan kemudian digosok dengan kain kering. Sebelum sampel diambil seluruh cairan perlu diaduk dengan cara menggoyangkan wadahnya atau bisa dengan pompa penyedot yang cairannya dialirkan ke wadah kembali. Setelah itu penututup bisa dibuka dan diletakkan terbalik. Perlu untuk diamati apakah tutup tersebut bekas dibuka atau rusak.

Untuk sampel cair dengan kapasitar besar dapat digunakan alat liquid sampler, sedangkan untuk kapasitas kecil dapat digunakan pipet untuk mengambil sampel. Alat pengambil diusahakan agar bisa masuk sedalam mungkin ke wadah namun perlu diperhatikan agar tangan tidak bersentuhan dengan bahan. Kemudian wadah bahan dan wadah sampel bisa ditutup rapat-rapat. Untuk wadah bahan baku yang sudah diambil dapat diberi penanda bahwa sampel telah diambil. Sedangkan untuk label wadah sampel dapat diisi sesuai keterangan bahan baku yang diambil.

Gambar 5. Label Penandaan Wadah Sampel

4.1.2. Prosedur Pengambilan Sampel Produk Antara, Produk Ruahan, dan

Dokumen terkait